Anda di halaman 1dari 14

DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN SAINS

Oleh :
KELOMPOK 6 / 5B
Dewi Novita Sari 18631663
Dila Restiani 18631658
Dela Trika Buana 18631652
Istilah bunuh diri dapat mengandung arti ancaman bunuh diri (threatened suicide), ide
bunuh diri (suicide ideation), percobaan bunuh diri (attempted suicide), bunuh diri yang telah
dilakukan (committed suicide), depresi dengan niat bunuh diri dan melukai diri sendiri (self
destruction). Jadi secara umum definisi bunuh diri adalah perilaku membunuh diri sendiri
dengan intensi mati sebagai penyelesaian suatu masalah. (Maramis, 2010)
1. Faktor Sosiologis
2. Faktor Psikologis
3. Faktor Biologis
4. Penggunaan alkohol dan narkotik (Substance Abuse)
5. Krisis kepribadian (Personality Disorder)
6. Penyakit-penyakit jasmani (Physical Illnesses)
7. Faktor-faktor genetis (Genetic Factors)
8. Perubahan dalam bursa kerja (Labour Market)
9. Kondisi keluarga
10. Pengaruh media massa
Percobaan Bunuh Diri
(Suicide Attempt)
1 Ancaman Bunuh Diri
(Suicide Threat)

3
Isyarat Bunuh Diri
(Suicide Gesture) 2
Selain bunuh diri merupakan perbuatan sangat dibenci dan terlarang dalam Agama Islam
dan berdosa besar bagi pelakunya, orang yang membunuh dirinya sendiri dengan
menggunakan suatu benda atau cara, kelak di hari kiamat akan dihukum dengan benda atau
cara tersebut di dalam neraka. Hadits Tsabit bin Dhahhak radhiallahu ‘anhu, bahwasanya
Rasulullah saw bersabda :

“Barangsiapa yang bersumpah dusta atas nama agama selain Islam, maka dia seperti apa yang
diucapkannya. Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, maka dia akan disiksa dengan benda
tersebut di neraka Jahannam. Melaknat seorang mukmin sama seperti membunuhnya. Barangsiapa yang
menuduh seorang mukmin sebagai kafir maka dia seperti telah membunuhnya.” [HR Al Bukhari (6105) dan
Muslim (110)]
Peneliti menemukan bahwa manusia memiliki dua jaringan otak yang bisa meningkatkan
keinginan untuk bunuh diri. Jaringan pertama disebut dengan prefrontal cortex ventral dan
lateral. Jaringan ini menghubungkan area otak frontal atau bagian depan serta bertugas dalam
mengatur emosi. Ada beragam faktor yang bisa menyebabkan terjadinya perubahan pada
jaringan tersebut. Saat terjadi perubahan, akan tercipta pikiran negatif yang berlebihan.
Sementara jaringan kedua memiliki fungsi menghubungkan korteks prefrontal dorsal dan
sistem gyrus frontal inferior. Jaringan ini berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan
serta mengendalikan perilaku seseorang. Perubahan yang terjadi pada bagian ini, terutama
yang bersifat negatif bisa meningkatkan atau memicu keinginan seseorang untuk melakukan
bunuh diri.
Euthanasia diartikan sebagai mengakhiri hidup manusia secara tanpa sakit dengan
tujuan menghentikan penderitaan fisik yang berat dan sebagai cara menangani korban-
korban yang mengalami sakit yang tidak mungkin disembuhkan lagi. Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa eutanasia adalah usaha dan bantuan yang dilakukan
untuk mempercepat kematian seseorang yang menurut perkiran sudah hampir mendekati
kematian, dengan tujuan untuk meringankan atau membebaskannya dari penderitaannya.
1. Faktor kemanusiaan.

2. Faktor Ekonomi.
1. Eutanasia aktif (Positif)
Euthanasia aktif terbagi menjadi dua golongan, yaitu :
a. Euthanasia aktif langsung
b. Euthanasia aktif tidak langsung

2. Eutanasia Pasif (Negatif)


Orang yang ingin diakhiri Pasien harus menderita sakit yang
hidupnya adalah orang yang 01 02 amat sangat, sehingga
benar-benar sedang sakit dan penderitaannya hanya dapat
tidak dapat diobati misalnya dikurangi dengan pemberian
kanker. morfin.

Yang boleh melaksanakan bantuan


Pasien berada dalam keadaan
terminal, kemungkinan
03 04 pengakhiran hidup pasien,
hidupnya kecil dan tinggal hanyalah dokter keluarga yang
menunggu kematian. merawat pasien dan ada dasar
penilaian dari dua orang dokter
spesialis yang menentukan dapat
tidaknya dilaksanakan euthanasia.
Proses kematian secara aktif (euthanasia aktif) tidak dibenarkan oleh syara”. Hal ini
dikarenakan dokter melakukan tindakan aktif dengan tujuan membunuh pasien dan
mempercepat kematiannya melalui pemberian obat secara over dosis perbuatan sejenis
tersebut tetap dikategorikan sebagai pembunuhan walaupun didorong faktor rasa kasihan
pasien dan meringankan penyakit yang diderita atau rasa sakitnya. Masalah kematian setiap
manusia itu sudah ditentukan batasannya oleh Allah SWT, maka apa bila telah datang
kematiannya tidak seorangpun yang dapat mengundurkan atau memajukan walau sesaatpun.
Sebagai mana firman Allah:

Artinya: “tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apa bila telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkan barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya” (QS: Al-A’raf 34).
Lanjutan . . .

• Euthanasia aktif menurut syariat Islam diharamkan, sebab termasuk dalam kategori
pembunuhan disengaja (qatlul‟amd), meskipun niatnya baik yakni untuk meringankan
penderitaan pasien. Hukumnya tetap haram walaupun atas permintaan sendiri atau
keluarganya.
• Euthanasia pasif dalam arti menghentikan pengobatan dengan mencabut alat-alat bantu
pada pasien setelah mati/rusaknya organ otak hukumnya boleh (jaiz) dan tidak haram bagi
dokter. Jadi setelah mencabut alat-alat tersebut dari tubuh pasien dokter todak dapat
dinyatakan berdosa dan tidak dapat diminta tanggung jawab mengenai tindakannya itu.
Tindakan membunuh bisa dilakukan secara legal dan dapat diprediksi waktu dan
tempatnya itulah yang selama ini disebut dengan euthanasia, pembunuhan yang sampai saat
ini masih menjadi kontroversi dan belum bisa diatasi dengan baik atau dicapainya kesepakatan
yang diterima oleh berbagai pihak. Di satu pihak, tindakan euthanasia pada berbagai kasus
dan keadaan memang diperlukan. Sementara di lain pihak, tindakan ini tidak diterima karena
bertentangan dengan hukum, moral, dan agama.
Dilema muncul dan menempatkan dokter atau perawat pada posisi yang serba sulit.
Tenaga medis merupakan suatu profesi yang mempunyai kode etik tersendiri sehingga
mereka dituntut untuk bertindak secara professional. Dengan demikian,konsep kematian
dalam dunia kedokteran masa kini dihadapkan pada kontradiksi antara etika, moral, hukum,
dan kemampuan serta teknologi kesehatan yang sedemikian maju.

Anda mungkin juga menyukai