Anda di halaman 1dari 3

IX.

DAFTARMASALAH
Organobiologik :
Tidakditemukankelainanfisikataupunpenyakittertentuyangmempengaruhikeadaan
mentalpasien
Psikologik :
Ditemukangangguanpsikologiksehinggamembutuhkanpsikoterapiuntukmemperbaiki
dayatahanmentaldankemampuanberadaptasi
Sosiologik :
Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan dan penggunaan waktu
senggangsehinggapasienmembutuhkansosioterapi.

X. PENATALAKSANAAN
A. Rawat Inap
Indikasi: Terdapat hendaya yang berat, keluarga tidak mampu merawat pasien,
memastikan pasien minum obat dengan teratur. Pasien dapat membahayakan diri
sendiri dan orang lain.

B. Psikofarmaka
Risperidon 2 mg/12 jam peroral
Clozapin 25 mg/24 jam peroral
Terapi utama pada kasus ini adalah anti-psikotik, dimana dalam pemilihannya perlu
dipertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat. Pada pasien ini
terdapat dominan gejala negatif (afek tumpul, respons emosi minimal, hambatan proses
pikir) meskipun terdapat gejala positif (halusinasi auditorik dan waham bizzare), maka
lebih dipilih obat anti-psikotik atipikal yaitu risperidon dan clozapin. Sindrom psikosis
terjadi berkaitan dengan aktivitas neurotransmiter dopamin yang meningkat (hiperaktivitas
sistem dopaminergik sentral). Mekanisme kerja obat anti-psikosis atipikal adalah selain
memblokade dopamin pada reseptor pascasinaps neuron di otak, khususnya di sistem
limbik dan sistem ekstrapiramidal juga berafinitas terhadap Serotonin 5 HT2 Receptors
(Serotonin-dopamine antagonist) sehingga efektif juga untuk gejala negatif. Berdasarkan
penelitian Canadian Agency for Drugs and Technologies (CADTH) tahun 2011 tentang
perbandingan kombinasi terapi anti-psikotik atipikal pada pasien skizofrenia didapatkan
pada terapi kombinasi clozapin didapatkan hasil yang lebih baik serta kadar kolestrol yang
lebih rendah dibandingkan clozapin monoterapi. Dosis anjuran Risperidon antara 2-8
mg/hari dengan sediaan tablet bervariasi antara 1,2, sampai 3 mg. Kemudian pada artikel
lain disebutkan bahwa clozapin memiliki kepekaan reseptor D2 yang lebih rendah (16-
68%) dibandingkan risperidon (63-89%) sehingga disimpulkan tambahan reseptor D2 yang
berasal dari risperidon dapat meningkatkan respon pasien terhadap clozapin. Dosis anjuran
Clozapin antara 150-600 mg/hari dengan sediaan tablet 25-100 mg.

C. Non-farmakologi
Psikoterapi :
o Ventilasi: memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan
perasaan dan keluhannya sehingga pasien merasa lega.
o Konseling: membantu pasien untuk memahami penyakitnya dan membantu
mengatasi stressor tersebut dan menganjurkan untuk berobat teratur.
o Meningkatkan fungsi peran diantara episode kambuh dengan melatih activity
daily living pasien.

Terapi keluarga
Memberikan bimbingan kepada keluarga agar selalu berperan aktif dalam setiap
proses penatalaksanaan pasien. Memberi penjelasan kepada keluarga tentang penyakit
pasien yang bersifat kronis dan mempunyai kecenderungan untuk kambuh serta
pentingnya peranan obat untuk kesembuhan pasien sehingga keluarga perlu
mengingatkan dan mengawasi pasien untuk minum obat secara teratur dan
memberitahu efek samping obat kepada keluarga.
Sosioterapi
Memberikan penjelasan pada keluarga pasien dan orang sekitar pasien untuk
memberikan dorongan dan menciptakan lingkungan yang kondusif. Melibatkan pasien
dalam kegiatan di luar rumah, misalnya ikut membantu membersihkan rumah, bekerja
di sawah.

PROGNOSIS
A. Premorbid:
Riwayat gangguan dalam keluarga tidak ada : Baik
Status perkawinan Belum menikah : Buruk
Dukungan keluarga/sosial ada : Baik
Status sosial ekonomi Kurang : Buruk
Stressor Jelas : Baik
Kepribadian premorbid Paranoid : Buruk
B. Morbid
Onset usia muda : Buruk
Jenis penyakit psikotik : skizofrenia : Buruk
Perjalanan penyakit kronis : Buruk
Penyakit organik tidak ada : Baik
Respon terapi bagus : Baik
Kepatuhan minum obat tidak teratur : Buruk
Regresi ada : Buruk
Insight tilikan derajat 1 : Buruk

Ad Vitam : Ad bonam
Ad Fungsionam : Dubia ad malam
Ad Sanationam : Dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai