Glukosa masuk kedalam tubuh melalui proses anareon yang disebut sbgai proses GLIKOLISIS. Pada
proses ini glukosa akan dipecah menjadi 2 molekul piruvat, 2 molekul ATP, 2 NADH oleh serangkaian
reaksi. Kemudian piruvat akan melanjutkan reaksi ke dalam respirasi selular pada kondisi aerob dengan
menggunakan oksigen bila tidak ada oksigen molekul piruvat akan di konversikan menjadi asam laktat.
Tahapan respirasi seluler :
1. Produksi acetyl coa dari piruvat oleh enzim piruvat dehidrogenase
2. Oksidasi acetyl coa dengan proses siklus krebs
3. Rantai transfer elektron / foforilasi oksidatif adalah proses konversi NADH dan FADH2menjadi ATP
kemudian di pindahkan kedalam aseptor utama yaitu oksigen.
PATOFISIOLOGI KHHNK
Sindrome Hiperglikemia Hiperosmolar Non Ketotik mengambarkan kekurangan hormon insulin dan
kelebihan hormon glukagon. Penurunan insulin menyebabkan hambatan pergerakan glukosa ke dalam sel,
sehingga terjadi akumulasi glukosa di plasma. Peningkatan hormon glukagon menyebabkan glycogenolisis
yang dapat meningkatkan kadar glukosa plasma. Peningkatan kadar glukosa mengakibatkan hiperosmolar.
Kondisi hiperosmolar serum akan menarik cairan intraseluler ke dalam intra vaskular, yang dapat
menurunkan volume cairan intraselluler. Bila klien tidak merasakan sensasi haus akan menyebabkan
kekurangan cairan.
Tingginya kadar glukosa serum akan dikeluarkan melalui ginjal, sehingga timbul glycosuria yang dapat
mengakibatkan diuresis osmotik secara berlebihan ( poliuria ). Dampak dari poliuria akan menyebabkan
kehilangan cairan berlebihan dan diikuti hilangnya potasium, sodium dan phospat.
Akibat kekurangan insulin maka glukosa tidak dapat diubah menjadi glikogen sehingga kadar gula darah
meningkat dan terjadi hiperglikemi. Ginjal tidak dapat menahan hiperglikemi ini, karena ambang batas
untuk gula darah adalah 180 mg% sehingga apabila terjadi hiperglikemi maka ginjal tidak bisa menyaring
dan mengabsorbsi sejumlah glukosa dalam darah. Sehubungan dengan sifat gula yang menyerap air maka
semua kelebihan dikeluarkan bersama urine yang disebut glukosuria. Bersamaan keadaan glukosuria maka
sejumlah air hilang dalam urine yang disebut poliuria. Poliuria mengakibatkan dehidrasi intra selluler, hal ini
akan merangsang pusat haus sehingga pasien akan merasakan haus terus menerus sehingga pasien akan
minum terus yang disebut polidipsi. Perfusi ginjal menurun mengakibatkan sekresi hormon lebih meningkat
lagi dan timbul hiperosmolar hiperglikemik.
Produksi insulin yang kurang akan menyebabkan menurunnya transport glukosa ke sel-sel sehingga sel-
sel kekurangan makanan dan simpanan karbohidrat, lemak dan protein menjadi menipis. Karena digunakan
untuk melakukan pembakaran dalam tubuh, maka klien akan merasa lapar sehingga menyebabkan banyak
makan yang disebut poliphagia.
Kegagalan tubuh mengembalikan ke situasi homestasis akan mengakibatkan hiperglikemia,
hiperosmolar, diuresis osmotik berlebihan dan dehidrasi berat. Disfungsi sistem saraf pusat karena ganguan
transport oksigen ke otak dan cenderung menjadi koma.
Hemokonsentrasi akan meningkatkan viskositas darah dimana dapat mengakibatkan pembentukan
bekuan darah, tromboemboli, infark cerebral, jantung.
- GAMBARAN KLINIS
Tanda dan gejala umum pada klien dengan HHNK adalah haus, kulit terasa hangat dan kering, mual
dan muntah, nafsu makan menurun, nyeri abdomen, pusing, pandangan kabur, banyak kencing, mudah lelah
Gejala-gejala meliputi :
- ANAMNESIS
o Riwayat DM dan pengobatanya ?
o Riwayat penyakit endokrin pada pankreas atau kelenjar adrenal?
- PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : gangguan kesadaran
Tanda vital :
-suhu :
-nadi :
-TD : hipotensi
Inspeksi :
- PEMERIKSAAN PENUNJANG
- TATALAKSANA
RAWAT INAP / ICU
Ada 5 pendekatan :
1. Rehidrasi IV
- Berikan cairan 1 liter normal saline per jam.
- Jika pasien mengalami syok hipovolemik berikan plasma expanders
- Jika pasien syok kardiogenik monitor hemodinamik
2. Penggantian elektrolit
- Koreksi konsentrasi natrium jika kadar glukosa sangat meningkat .
3. Pemeberian insulin iv
- Setelah rehidrasi yang adekuat karena jika diberikan sebelum rehidrasi yg adekuat cairan
akan berpidah ke intrasel dan menyebabkan perburukan hipotensi, kolaps vaskular/
kematian.
- Insulin di berikan bolus awal 0,15 U/kgbb IV + drip 0,1 U/kgbb per jam sampai kadar glukosa
turu 250 – 300 mg / dl
- Sebaikanya di berikan dextrose secara iv dan dosis insulin di titrasi scr sliding scale samapai
pulih kesadaran dan keadaan hiperosmolar.
4. Diagnosis dan manajemen faktor pencetus dan penyakit penyerta
- Jika ada peningkatan CRP dan IL-6 merupakan indikator sepsis pd KHHNK
- KOMPLIKASI
Dari terapi yg tidak adekuat :
1. Oklusi vaskular
2. MCI
3. DIC
4. Overhidrasi ARDS dan edema serebri (jarang terjadi namun fatal bagi bayi dan anak muda)
- PENCEGAHAN
1. Penyuluhan tentang pentingnya pemantauan kadar glukosa darah
2. Untuk perawatan harus di berikan edukasi tentang tanda dan gejala KHHNK dan edukasi tentang
pentingnya pemberian cairan