PSIKOTIK
Disusun Oleh:
Pembimbing
dr. Sutantri, Sp.KJ
Identitas Pengantar
Nama : Ny. S
Usia : 58 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kutan RT 005 RW 004 Jambon, Gemawang, Temanggung
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Janda
Agama : Islam
Hubungan : Ibu kandung
II. Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara auto dan alloanamnesis pada tanggal 3 Maret 2017 pukul
17.10 WIB di IGD
A. Keluhan Utama
Pasien mengganggu lingkungan sekitar (memecahkan kaca dan atap rumah tetangga).
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Alloanamnesis (dilakukan kepada ibu kandung pasien pada tanggal 3 Maret 2017)
Pasien datang ke RSJ Prof Dr.Soerojo Magelang diantar oleh ibu kandung
pasien karena mengganggu lingkungan sekitar yaitu memecahkan kaca dan atap
rumah tetangga. Keluarga telah melihat perubahan pada pasien sejak 5 hari yang lalu.
Berawal dari setelah pasien tidak dapat tidur sehingga pasien tidur di rumah depan
yang merupakan tempat tinggal ayahnya sebelum meninggal pada 6 bulan lalu.
Sebelum ayah pasien meninggal, pasien selalu diantar kontrol oleh ayahnya ke poli
RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang. Setelah ayahnya meninggal pasien tetap rutin
kontrol di antar oleh ibu atau kakak pasien. Sejak ayah pasein meninggal ini
merupakan kedua kali nya pasien di rawat di RSJS. Setiap harinya pasien tinggal di
rumah belakang. Keesokan hari setelah pasien tidur di rumah depan, pasien terlihat
bingung, jika ditanya pasien hanya diam, tidak mau makan dan minum, namun masih
mau mandi, dan sering mengurung di kamar. Pasien tidak minum obat sejak 5 hari
SMRS, obat disembunyikan oleh pasien sehingga keluarga tidak mengetahui dimana
disimpannya obat tersebut. Saat malam hari pasien keluar rumah sendiri lalu
memecahkan kaca dan atap rumah tetangga. Kesehariannya pasien tidak pernah
keluar rumah, namun jika mulai muncul gejala terkadang pasien keluar rumah dengan
tanpa tujuan. Jika di ajak bicara pasien kadang nyambung dan kadang tidak. Pasien
hanya diam, tidak pernah bicara sendiri. Pasien sering memindahkan barang dari
dalam rumah ke luar tanpa sebab yang jelas namun tidak pernah merusak barang.
Kegiatan pasien sehari-hari yaitu cuci baju, cuci piring namun pasien kadang
melakukan kadang tidak dan keluarga tidak memaksa jika pasien tidak melakukan.
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah melakukan percobaan bunuh diri.
Jika keluarga melihat tanda-tanda awal muncul gejala, pasien selalu segera
dibawa ke RSJS oleh keluarga. Pasien selalu kontrol di RSJS selama 12 tahun dan
tidak terhitung berapa kali dirawat. Kambuh nya pasien keluarga menduga pasien
tidak menyukai keramaian karena jika kondisi rumah sedang ramai pasien pergi ke
tempat yang sepi lalu mulai muncul gejala. Ibu pasien mengatakan bahwa gejala
pertama kali muncul saat pasien SMA kelas dua sekitar 12 tahun yang lalu. Saat itu
pasien jatuh dari motor namun pasien tidak memberitahukan keluarga sehingga
keluarga tidak mengetahui secara jelas kondisi pada saat itu. Pasien sempat di bawa
oleh keluarga ke dukun dan kyai namun keluarga tidak merasakan adanya perubahan.
Pasien sempat kerja di toko besi, toko roti, dan Yamaha musik namun hanya berkisar
satu hingga dua bulan dikarenakan gejala pasien muncul. Pasien sempat menikah
selama tiga bulan lalu diceraikan oleh suami dan tidak dikaruniai anak.
HALUSINASI AUDITORIK???
Autoanamnesis:
Pasien miskin bicara, hanya menjawab satu kata setiap kali ditanya. Terdapat
orientasi waktu, orang, tempat dan situasi buruk. Saat ditanyakan mengenai kaca yang
ia pecahkan, pasien mengatakan bahwa ia sedang mengelap kaca dan mengatakan
ada yang menyuruh pasien dengan menjawab wiwik. Wiwik merupakan kakak
pasien namun tidak tinggal bersama. Mengenai atap rumah tetangga yang dipecahkan,
pasien menjawab kucing. Pasien mengatakan bahwa dirinya di rumah tinggal
bersama kakak dan ayahnya, namun ayah pasien telah meninggal. Saat ditanyakan
mengenai kegiatan ataupun pertanyaan lain selalu dijawab dengan kata sholat atau
Wiwik.
HALUSINASI AUDITORIK???
1998 2017
Fungsi Peran
F. Genogram
Keterangan :
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Pemeriksaan dilakukan di IGD RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang pada tanggal 6 Maret
2017
A. Deskripsi Umum
Penampilan : Tampak seorang perempuan, sesuai dengan
usia, rawat diri baik, berpakaian, tampak gizi
cukup
Kesadaran
o Neurologik : Compos Mentis
o Psikologik : Jernih
o Sosial : Mampu berinteraksi
Pembicaraan
o Kualitas : Lambat (koheren)
o Kuantitas : Sedikit, miskin bicara
Perilaku dan aktivitas motorik : Hipoaktif
Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
Perhatian & kontak psikis : Susah ditarik, susah dicantumkan
B. Alam Perasaan
Mood : Disforik
Afek : Stabil, pengendalian cukup, echt, empati
tidak dapat dirabarasakan, dangkal, skala
diferensiasi sempit, appropriate
C. Gangguan Persepsi
Halusinasi :
Visual : Ada (melihat ayah nya yang sudah meninggal)
Auditorik : Ada (ada yang menyuruh pasien memecahkan
kaca)
Taktil : Tidak ada
Olfaktorik : Tidak ada
Gustatorik : Tidak ada
Ilusi : Sulit dinilai
Depersonalisasi : Sulit dinilai
Derealisasi : Sulit dinilai
D. Fungsi Intelektual
Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan : sulit dinilai
Daya konsentrasi : Buruk
Orientasi
Waktu : Buruk
Tempat : Buruk
Orang : Buruk
Situasi : Buruk
Daya ingat
Jangka panjang : Buruk
Jangka sedang : Buruk
Jangka pendek : Buruk
Jangka segera : Buruk
Pikiran abstrak : Buruk
Bakat kreatif : Tidak ada
Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
E. Proses Berfikir
Arus Pikir
Produktivitas : Sedikit
Kontinuitas :
o Blocking : Tidak ada
o Reming : Ada (mengucapkan satu kata)
o Asosiasi Longgar : Tidak ada
o Inkoherensi : Tidak ada
o Word Salad : Tidak ada
o Neologisme : Tidak ada
Hendaya berbahasa : Tidak terganggu
Isi Pikir
Preokupasi : Tidak ada
Waham NIHILISTIK???
o Waham Bizarre : Sulit dinilai
o Waham Non Bizzare (+) : Waham nihilistic ()
Bentuk Pikir : Sulit dinilai
Status Generalisata
Pemeriksaan Hasil
Warna kulit sawo matang, tidak ikterik, tidak sianosis, tidak kemerahan. Tidak ada
Kulit
efloresensi yang bermakna.
Bentuk normochepali, simetris, rambut hitam, lurus, distribusi merata, tidak mudah
dicabut. Tidak ada deformitas. Tidak ada edema palpebral, konjungtiva pucat -/-,
Kepala sklera ikterik -/-, pupil 2mm/2mm, refleks cahaya langsung dan tidak langsung +/+,
refleks kornea +/+. Telinga dalam batas normal. Nafas cuping hidung (-). Mukosa
bibir kering (-), pucat (-), sianosis (-).
Pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), JVP (5+2)
Leher
cmH2O, kaku kuduk (-).
Bentuk simetris, tulang dada normal, sela iga tidak ada retraksi, gerakan dinding
dada simetris.
Paru-paru :
Inspeksi : statis, dinamis simetris kanan dan kiri, sela iga tidak melebar dan
tidak terdapat retraksi.
Palpasi : gerakan dinding dada simetris, vokal fremitus kanan bawah
melemah
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru atas dan paru kanan bawah.
Auskultasi : vesikuler (+) normal pada seluruh lapangan paru, ronkhi -/-,
Thoraks wheezing (-)
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas paru dan jantung kanan setinggi ICS 3 hingga ICS 5 garis
sternalis kanan dengan suara redup, batas paru dan jantung kiri setinggi ICS
5 2cm medial linea midclavicularis kiri dengan suara redup, batas atas
jantung setinggi ICS 3 linea parasternalis kiri.
Auskultasi : HR 88x/menit, Bunyi jantung I dan II normal, regular, murmur
(-), gallop (-)
Inspeksi : bentuk abdomen normal, venektasi (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Abdomen Perkusi : suara timpani, shifting dullness (-)
Palpasi : dinding abdomen supel, turgor kulit baik, nyeri tekan (-), hepar dan lien
tidak teraba, ballotement (-), undulasi (-)
Alat kelamin Tidak diperiksa
Ekstremitas atas : simetris, deformitas (-), oedem (-), CRT <2 detik.
Ekstremitas
Ekstremitas bawah : simetris, deformitas (-), oedem (-), CRT <2 detik.
Status Neurologis
GCS : 15 (E4 M6 V5)
Pemeriksaan Nervus Cranialis I XII : Tidak ditemukan kelainan
Pemeriksaan Rangsang meningeal : Tidak ditemukan kelainan.
o Kaku Kuduk : (-)
o Brudzinski I : Tidak dilakukan
o Brudzinski II : Tidak dilakukan
o Laseque : Tidak dilakukan
o Kernig : Tidak dilakukan
Pemeriksaan Refleks Fisiologis : Tidak dilakukan pemeriksaan
o Biseps : Tidak dilakukan
o Triseps : Tidak dilakukan
o Patella : Tidak dilakukan
o Achilles : Tidak dilakukan
Pemeriksaan Refleks Patologis : Tidak dilakukan pemeriksaan
o Hoffman Tromner : Tidak dilakukan
o Babinski : Tidak dilakukan
o Chaddock : Tidak dilakukan
o Schaefer :Tidak dilakukan
o Oppenheim :Tidak dilakukan
o Gordon :Tidak dilakukan
- Gerakan Involunter : -
X. DAFTAR MASALAH
A. Organobiologik :
Tidak ditemukan kelainan fisik atau penyakit tertentu yang mempengaruhi keadaan
mental pasien. Diduga ada ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga
membutuhkan farmakoterapi.
B. Psikologik :
Ditemukan gangguan psikologik yang membutuhkan psikofarmaka dan psikoterapi
untuk memperbaiki daya tahan mental dan kemampuan beradaptasi.
C. Sosiologik :
Ditemukan adanya hendaya berat dalam bidang sosial, pekerjaan dan penggunaan
waktu senggang.
XI. PENATALAKSANAAN
a. Psikofarmaka
Akut di IGD :
Injeksi Lodomer 5mg IM
Injeksi Diazepam 5mg IM
Maintanance :
Risperidone 2 x 2 mg P.O
Trihexyphenidil 2 x 2 mg P.O
b. Psikoterapi Suportif
1) Pada pasien
- Memberikan kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan perasaan dan keinginan
serta masalahnya sehingga pasien merasa lega dan keluhannya berkurang.
- Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang penyakitnya, agar pasien
memahami kondisi dirinya, dan memahami cara menghadapinya, serta memotivasi
pasien agar tetap minum obat secara teratur. Edukasi pada pasien pentingnya untuk
hadir kontrol rutin setiap bulan.
- Mengisi waktu luang dengan berbagai aktivitas untuk mengurangi keluhan-
keluhan tersebut.
- Menyarankan pasien menghindari termenung dan menyendiri.
- Menanam kepercayaan dan meyakinkan bahwa gejalanya akan hilang dengan
meningkatkan motivasi diri pasien.
- Menyarankan agar pasien lebih banyak berdoa dan mendekatkan diri kepada
Tuhan Yang Maha Esa agar dirinya diberi ketenangan dalam menghadapi
masalah yang ada.
2) Pada keluarga
- Edukasi tentang keadaan penyakit pasien dan kondisi pasien, sehingga tercipta
dukungan sosial dalam lingkungan yang kondusif sehingga membantu proses
penyembuhan pasien, mengingatkan pasien untuk minum obat teratur,
mengingatkan pasien untuk menjaga dan merawat diri dengan baik.
- Memberikan perhatian, dukungan, serta semangat penuh terhadap pasien.
- Mendampingi pasien untuk kontrol berikutnya.
A. Farmakologi
Inj. Haloperidol decanoat 1 amp/4 minggu
THP 2mg 2x1
B. Non-farmakologi
Psikoterapi :
o Ventilasi: memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan
perasaan dan keluhannya sehingga pasien merasa lega.
o Konseling: membantu pasien untuk memahami penyakitnya, dan membantu
mengatasi atau menghadapi stressor tersebut dan menganjurkan untuk
berobat teratur.
Terapi keluarga
Memberikan bimbingan kepada keluarga agar selalu berperan aktif dalam
setiap proses penatalaksanaan pasien. Memberi penjelasan kepada keluarga pasien
tentang pentingnya peranan obat untuk kesembuhan pasien sehingga keluarga perlu
mengingatkan dan mengawasi pasien untuk minum obat secara teratur. Efek
samping obat juga diberitahukan kepada keluarga. Memberikan edukasi kepada
keluarga agar dapat mengontrol sikap dan ucapan yang dapat menimbulkan stress
pada pasien.
Sosioterapi
Memberikan penjelasan pada keluarga pasien dan orang sekitar pasien untuk
memberikan dorongan dan menciptakan lingkungan yang kondusif. Melibatkan
pasien dalam kegiatan di luar rumah, misalnya ikut membantu membersihkan
rumah, bekerja di sawah.
XII. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Ad bonam
Faktor pendukung:
Faktor penghambat
A. Premorbid:
Riwayat gangguan dalam keluarga tidak ada : Baik
Status perkawinan Cerai hidup : Buruk
Dukungan keluarga ada : Baik
Status ekonomi Kurang : Buruk
Stressor Jelas : Baik
Kepribadian premorbid Tidak ada : Baik
B. Morbid
Onset usia Muda : Buruk
Jenis penyakit Psikotik : Buruk
Perjalanan Penyakit Kronis : Buruk
Penyakit organik Tidak ada : Baik
Respon Terapi Bagus : Baik
Kepatuhan minum obat Tidak Teratur : Buruk
Ad Vitam : Ad bonam
Ad Fungsionam : Dubia ad malam
Ad Sanationam : Dubia ad malam