Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Pandangan Agama
Hindu,Budha,Islam,Kristen Protestan dan Kristen Katolik Tntang Euthanasia. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama,Program Studi SI Ilmu Keperawatan STIKES
WIDYAGA HUSADA.Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
dan doronganberbagai pihak. Penulis menyadari makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.

Surabaya, Desember 2014

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................... iii

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar Belakang............................................................................................... 1

B.Rumusal Masalah........................................................................................... 1

C.Tujuan............................................................................................................ 2

BAB IITINJAUAN

A.Defenisi Eutanasia

B.Pandangan Agama Hindu Tentang Eutanasia...............................................3

C.Pandangan Agama Kristen Protestan Tentang Eutanasia.............................4

D.Pandangan Agama Kristen Katolik Tentang Eutanasia.................................4

E.Pandangan agama Islam Tentang Eutanasia.5

F.pandangan agama Budha Tentang Etanasia5

BAB IIIPENUTUP
A.Simpulan........................................................................................................ 14

B.Saran.............................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 17
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat terjadi di segala bidang.Tidak
terkecuali pada dunia medis. Pengembangan berbagai ilmu pengetahuan dalam dunia medis
saat ini menghasilkan beberapa teknologi reproduksi yang baru, seperti program bayi tabung
dan kloning. Selain itu terdapat beberapa fenomena baru pada saat ini yaitu maraknya aborsi,
tindakan euthanasia dan bunuh diri dengan berbagai alasan yang dilakukan oleh pelakunya.

Euthanasia secara bahasa berasal dari bahasa Yunani eu yang berarti baik, dan thanatos,
yang berarti kematian (Utomo, 2003:177). Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah qatlu ar-
rahma atau taysir al-maut. Menurut istilah kedokteran, euthanasia berarti tindakan agar
kesakitan atau penderitaan yang dialami seseorang yang akan meninggal diperingan. Juga
berarti mempercepat kematian seseorang yang ada dalam kesakitan dan penderitaan hebat
menjelang kematiannya (Hasan, 1995:145).

Dalam praktik kedokteran, dikenal dua macam euthanasia, yaitu euthanasia aktif dan
euthanasia pasif. Euthanasia aktif adalah tindakan dokter mempercepat kematian pasien
dengan memberikan suntikan ke dalam tubuh pasien tersebut. Suntikan diberikan pada saat
keadaan penyakit pasien sudah sangat parah atau sudah sampai pada stadium akhir, yang
menurut perhitungan medis sudah tidak mungkin lagi bisa sembuh atau bertahan lama. Alasan
yang biasanya dikemukakan dokter adalah bahwa pengobatan yang diberikan hanya akan
memperpanjang penderitaan pasien serta tidak akan mengurangi sakit yang memang sudah
parah (Utomo, 2003:176).

B.Rumusan Masalah

1.Bagaimana pandangan agama Hindu tentang euthanasia ?

2.Bagaimana pandangan agama Kristen Protestan tentang euthanasia ?

3.Bagaimana pandangan agama Kristen Katolik tentang euthanasia ?

4.Bagaimana pandangan agama Islam tentang euthanasia ?

5.Bagaimana pandangan agama Budha tentang euthanasia ?

C.Tujuan

1.Untuk mengetahui pandangan agama Hindu tentang euthanasia.

2.Untuk mengetahui pandangan agama Kristen tentang euthanasia.


3.Untuk mengetahui pandangan agama Kristen Katoliik tentang euthanasia.

4.Untuk mengetahui pandangan agama Islam tentang euthanasia.

5.untuk mengetahui pandangan agama Budha tentang euthanasia.


BAB II
TINJAUAN TEORI

A.Pandangan Agama Hindu Tentang Euthanasia

Pandangan agama Hindu terhadap euthanasia didasarkan pada ajaran tentang karma,moksa
dan ahimsa. Karma merupakan suatu konsekwensi murni dari semua jenis kehendak dan
maksud perbuatan, yang baik maupun yang buruk, lahir atau bathin dengan pikiran kata-kata
atau tindakan. Sebagai akumulasi terus menerus dari karma yang buruk adalah menjadi
penghalang moksa, yaitu suatu kebebasan dari siklus reinkarnasi yang menjadi suatu tujuan
utama dari penganut ajaran Hindu. Ahimsa merupakan prinsip anti kekerasan atau pantang
menyakiti siapapun juga.

Euthanasia atau suntik mati dapat diartikan membunuh nyawa seseorang sebelum waktu
ajalnya tiba. Bunuh diri adalah suatu perbuatan yang terlarang didalam ajaran Hindu dengan
pemikiran bahwa perbuatan tersebut dapat menjadi suatu factor yang mengganggu pada saat
reinkarnasi oleh karena menghasilkan karma buruk. Kehidupan manusia merupakan suatu
kesempatan yang sangat berharga untuk meraih tingkat yang lebih baik dalam kehidupan
kembali. Berdasarkan kepercayaan umat Hindu, apabila seseorang melakukan bunuh diri,
maka rohnya tidak akan masuk neraka ataupun surga melainkan tetap berada didunia fana
sebagai roh jahat dan berkelana tanpa tujuan hingga ia mencapai masa waktu dimana
seharusnya ia menjalani kehidupan (Catatan : misalnya umurnya waktu bunuh diri 17 tahun dan
seharusnya ia ditakdirkan hidup hingga 60 tahun maka 43 tahun itulah rohnya berkelana tanpa
arah tujuan), setelah itu maka rohnya masuk ke neraka menerima hukuman lebih berat dan
akhirnya ia akan kembali ke dunia dalam kehidupan.

B.Pandangan Agama Kristen Protestan Tentang Euthanasia

Gereja Protestan terdiri dari berbagai denominasi yang mana memiliki pendekatan yang
berbeda-beda dalam pandangannya terhadap euthanasia dan orang yang membantu
pelaksanaan eutanasia.Beberapa pandangan dari berbagai denominasi tersebut misalnya :

1.Gereja Methodis (United Methodist church) dalam buku ajarannya menyatakan bahwa :
penggunaan teknologi kedokteran untuk memperpanjang kehidupan pasien terminal
membutuhkan suatu keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan tentang hingga kapankah
peralatan penyokong kehidupan tersebut benar-benar dapat mendukung kesempatan hidup
pasien, dan kapankah batas akhir kesempatan hidup tersebut.

2.Gereja Lutheran di Amerika menggolongkan nutrisi buatan dan hidrasi sebagai suatu
perawatan medis yang bukan merupakan suatu perawatan fundamental. Dalam kasus dimana
perawatan medis tersebut menjadi sia-sia dan memberatkan, maka secara tanggung jawab
moral dapat dihentikan atau dibatalkan dan membiarkan kematian terjadi. Pemimpin gereja
Katolik dan Protestan mengakui bahwa apabila tindakan mengakhiri kehidupan ini dilegalisasi
maka berarti suatu pemaaf untuk perbuatan dosa, juga dimasa depan merupakan suatu racun
bagi dunia perawatan kesehatan,memusnahkan harapan mereka atas pengobatan.Sejak
awalnya, cara pandang yang dilakukan kaum kristiani dalam menanggapi masalah bunuh diri
dan pembunuhan berdasarkan belas kasihan (mercy killing) adalah dari sudut kekudusan
kehidupan sebagai suatu pemberian Tuhan. Mengakhiri hidup dengan alasan apapun juga
adalah bertentangan dengan maksud dan tujuan pemberian tersebut.

C. Pandangan Agama Kristen Katolik Tentang Euthanasia

Gereja Katolik telah berjuang untuk memberikan pedoman sejelas mungkin mengenai
penanganan terhadap mereka yang menderita sakit tak tersembuhkan, sehubungan dengan
ajaran moral Gereja mengenai euthanasia dan sistem penunjang hidup. Katekismus Gereja
Katolik (No 2276-2279) memberikan ikhtisar penjelasan ajaran Gereja Katolik. Mengenai
masalah ini, prinsip-prinsip berikut mengikat secara moral:Pertama, Gereja Katolik berpegang
teguh bahwa baik martabat setiap individu maupun anugerah hidup adalah kudus. Kedua,
setiap orang terikat untuk melewatkan hidupnya sesuai rencana Allah dan dengan keterbukaan
terhadap kehendak-Nya, dengan menaruh pengharapan akan kepenuhan hidup di surga.
Ketiga, dengan sengaja mengakhiri hidup sendiri adalah bunuh diri dan merupakan penolakan
terhadap rencana Allah.

Eutanasia secara harfiah diterjemahkan sebagai kematian yang baik atau kematian tanpa
penderitaan, adalah tindakan atau pantang tindakan menurut hakikatnya atau dengan maksud
sengaja mendatangkan kematian, dengan demikian menghentikan setiap rasa sakit (Declaratio
de Euthanasia). Dengan kata lain, eutanasia menyangkut mengakhiri hidup dengan sengaja
melalui suatu tindakan langsung, seperti suntik mati, atau dengan suatu pantang, seperti
membiarkan kelaparan atau kehausan. Perlu dicatat bahwa eutanasia biasa dikenal sebagai
membunuh karena kasihan; istilah ini paling tepat sebab tindakan yang dilakukan bertujuan
untuk membunuh dengan sengaja, tak peduli betapa baik tujuannya, misalnya, untuk
mengakhiri penderitaan. Para Uskup Gereja Katolik mengukuhkan bahwa eutanasia itu
pelanggaran berat hukum Allah, karena berarti pembunuhan manusia yang disengaja dan dari
sudut moril tidak dapat diterima

Anda mungkin juga menyukai