: DISUSUN OLEH
KHAIRUL PUTRA
NIRM :1209.18.08357
SUHAIMA AGUSTINA
NIRM :1209.18.08373
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yaitu tentang “Bunuh Diri dan
Euthanasia” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Saran, kritik dan masukan sangat penulis harapkan dari seluruh pihak
dalam proses membangun mutu makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Tujuan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian euthanasia dan bunuh diri ?
2. Apa sajafaktor penyebab euthanasia dan bunuh diri ?
3. Bagaimana euthanasia dan bunuh dirimenurutpandangan Islam ?
BAB II
PEMBAHASAN
Masih adanya gerak nafas baik gerak sedikit ataupun gerak banyak.
Adanya suara maupun bunyi, biasanya terdapat pada mulut, jeritan tangis, rasa haus
dan sebagainya.
Mempunyai kemampuan berpikir, terutama bagi orang dewasa.
Mempunyai perasaan lewat panca indera dan hati.[3]
Jadi, dapat disimpulkan oleh kita bahwa bunuh diri adalah salah satu perbuatan
tercela dengan menghakimi diri sendiri secara berlebihan dan ingin mendahului takdir
kematian yang ditentukan Ilahi Robbi dengan usaha bunuh diri dilakukan dengan
berbagai cara/langkahnya.Bunuh diri ini ada unsur pemaksaan kehendak Ilahi,
sehingga dirinya melakukan usaha bunuh diri berarti cenderung menguatkan kehendak
nafsu dan egosentris semata, sehingga akal pikiran yang jernih tidak mampu untuk
menganalisa resiko dan akibat dosa bunuh diri itu sendiri.
B. Faktor Penyebab Euthanasia dan Bunuh Diri
1. Faktor penyebab danmacam-macam euthanasia
Adapunfaktor-faktorpenyebabterjadinya euthanasia antara lain:
Faktor ekonomi yang tidak lagi mencukupi, harga obat dan biaya tindakan medis sudah
terlalu mahal dan tidak dapat dipenuhi.
Penyakit yang sudah divonis oleh tim medis tidak dapat disembuhkan/akut (pengobatan
apa pun tidask berguna lagi).
Pertimbangan ruangan (RS), petugas kesehatan, dan peralatan rumah sakit,
seharusnya dapat dimanfaatkan oleh pasien lain.
Rasa kemanusiaan (kasih sayang).
Dengan pertimbangan mati dengan layak, dari pada hidup tersiksa.
Meringankan beban si sakit, baik dengan cara positif maupun dengan cara negatif.
Euthanasia dapat dibagi pada dua macam, yaitu eutanasia aktif dan eutanasia
pasif. Berikut penjelasannya:
a) Eutanasia aktif (Positif) Yaitu apabila seorang dokter melihat pasiennya
dalamkeadaan penderitaan yang sangat berat, karena penyakitnyayang sulit
disembuhkan dan menurut pendapatnyapenyakit tersebut akan mengakibatkan
kematian, dankarena rasa kasihan terhadap si penderita ia melakukanpenyuntikan
untuk mempercepat kematiannya.Contoh euthanasiaaktif, misalnya ada seseorang
menderita kanker ganas denganrasa sakit yang luar biasa sehingga pasien sering kali
pingsan.Dalam hal ini, dokter yakin yang bersangkutan akan meninggaldunia.
Kemudian dokter memberinya obat dengan takaran tinggi(overdosis) yang sekiranya
dapat menghilangkan rasa sakitnya,tetapi menghentikan pernapasannya sekaligus.[6]
b) Eutanasia Pasif (Negatif)Yaitu apabila dokter tidak memberikan bantuan secara
aktifuntuk mempercepat proses kematian pasien. Jika seorangpasien menderita
penyakit dalam stadium terminal, yangmenurut pendapat dokter sudah tidak mungkin
lagidisembuhkan, maka kadang-kadang pihak keluarga karenatidak tega melihat
seorang anggota keluarganya berlama-lama menderita dirumah sakit,lalu meminta
kepada dokter untuk menghentikan pengobatan. Akibatnya si penderita akhirnya
meninggal.[7]Contoh euthanasia pasif, misalkanpenderita kanker yang sudah kritis,
orang sakit yang sudah dalamkeadaan koma, disebabkan benturan pada otak yang
tidak adaharapan untuk sembuh. Atau orang yang terkena seranganpenyakit paru-paru
yang jika tidak diobati maka dapat mematikanpenderita. Dalam kondisi demikian, jika
pengobatan terhadapnyadihentikan, akan dapat mempercepat kematiannya.[8]
2. Faktor penyebab bunuh diri
Menurut Emile Durkheim terdapat empat penyebab bunuh diri dalammasyarakat,
yaitu egoistic suicide yaitu bunuh diri karena urusan pribadi, altruistic suicide yaitu
bunuh diri untuk memperjuangkan orang lain, kemudian jenis bunuh diri yang
diakibatkan karena peraturan yang tinggi adalah bunuh diri fatalistik, dan jenis bunuh
diri yang diakibatkan karena peraturan yang rendah adalah bunuh diri anomik.Durkheim
menekankan tindakan bunuh diri yang diakibatkan oleh fakta sosial, yaitu integrasi dan
juga regulasi atau peraturan.[9]
Menurut Muhammad Adam Hussein dalam hal ini mempunyai pendapat.dimana
faktor penyebab bunuh diri itu disebabkan oleh beberapa motif, sebagai berikut :
Depresi (Pengaruh dari pikiran yang macam-macam, sehingga arahpikiran menjadi
kacau, saking kacaunya sehingga tak mampu berpikirjernih).
Tekanan Emosi (Terlalu menuntut ini itu terhadap diri sendiri, sedangkemampuan
diri tidak bisa menjangkaunya hingga akhirnya emositerpendam. Saking
terpendamnya emosi semakin lama semakinmenumpuk yang akhirnya
mengakibatkan keputusasaan tingkat tinggihingga muncul tindakan percobaan
bunuh diri).
Tidak berani menghadapi kenyataan hidup (Banyak hal yang terjadidalam hidup ini
yang tidak sesuai dengan keinginan atau harapanhingga menutupi
kebenaran/kenyataan hidup, sikap seperti ini sikaplari dari masalah, padahal perlu
diketahui masalah tidak bisadihindarkan dalam hidup ini).
Miskin Harta, Miskin Ilmu, dan Miskin Iman (Miskin Harta dimana kebutuhanhidup
tidak terpenuhi dengan semestinya. Miskin Ilmu, dimana saat ilmuyang ingin
dikuasai kerapkali tidak berhasil dipelajari. Miskin Iman,maksudnya kurang
pemahaman tentang ajaran agama juga dapat menjadifaktor penyebab bunuh diri).
Penyalahgunaan Barang Haram (Terlalu kecanduan atau ketergantungan terhadap
barang haram seperti sabu-sabu, alkohol, dan barang haram lainnya yang
memabukkan. Itu semua dapat memicu untuk berbuat nekadtermasuk berani bunuh
diri).[10]
Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya,
maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah
mudah bagi Allah.
2. HaditsriwayatBukharidan Muslim dariJundub bin Abdullah
.
Telahada di antara orang-orang sebelum kamu seorang lelaki yang mendapatluka, lalu
keluh kesah lah ia.Maka ia mengambil pisau lalu memotong tangannya dengan pisau
itu. Kemudian tidak berhenti-henti darahnya keluar sehingga ia mati. Maka Allah
bersabda,”Hamba kutelah menyegerakan kematiannya sebelum aku mematikan.Aku
mengharamkan surga untuknya.”