Asyari (11201040000100)
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah Diskusi Kelompok 3B. Makalahini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas
pada Modul Keperawatan Islam. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan juga
untuk menambah wawasan kepada pembaca.
Penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Ns. Kustati BL. M.Kep.,
Sp., Kep An. selaku dosen pengampu Modul Keperawatan Islami, dan terima kasih
juga kepada Ibu Ns. Mardiyanti, S.Kep.., M.Kep., M.D.S. selaku dosen fasilitator
berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penyusun berkaitan
dengan topik yang diberikan. Penyusun juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah
ini. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penyusun memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan kepada pembaca yang menemukan dalam makalah ini.
Penyusun juga mengharapkan adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Penyusun
BAB 1 ............................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................4
C. TUJUAN ...............................................................................................................5
BAB II ...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN ............................................................................................................6
Analisis Data............................................................................................................ 16
PENUTUP ................................................................................................................... 34
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 34
B. Saran ................................................................................................................... 34
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Euthanasia berasal dari bahasa yunani yaitu kata eu artinya baik dan
thonetos artinya mati. Jadi, euthanasia memiliki arti mati sentosa atau mati
bahagia karena tanpa rasa sakit. Hal yang membuat mati tanpa rasa sakit dan
terlepas dari penderitaan. Sehingga euthanasia merupakan pembunuhan
yang dilakukan dengan sengaja terhadap seseorang atau pasien yang
memilikiharapan kecil untuk hidup atau sembuh kembali. Sedangkan pada
Ensiklopedi Nasional Indonesia memaparkan bahwa euthanasia diartikan
dengan sengaja mengakhiri kehidupan seseorang supaya terbebas dari
kesengsaraan dari sakit yang diderita. Euthanasia umumnya dilakukan pada
pasien yang sudah tidak memiliki harapan sembuh, namun masih bertahan
hidup dengan penyakit yang diderita. Pada kamus kesehatan menerangkan
euthanasia adalah tindakan mencabut nyawa seseorang, mengakhiri dengan
sengaja kehidupan secara tenang dan mudah untuk mengakhiri penderitaan.
Euthanasia juga diartikan a good death atau mati dengan tenang. Hal itu
dapat diwujudkan atas permintaan pasien atau keluarganya karena
penderitaan yang sangat hebat dan tiada akhir, atau juga membiarkan
seseorang yang sedang sakit tanpa memberikan pengobatan atau
pertolongan (Rahmawati dan Az Zafi, 2020).
B. Rumusan Masalah
C. TUJUAN
2. Klasifikasi Euthanasia
3. Indikasi Euthanasia
Indikasi dari euthanasia adalah yang sudah putus harapan hidup
dan tidak ada lagi jalan keluar tetapi hal ini sangat diharamkan di agama
islam karena semua takdir telah ditetapkan oleh sang maha kuasa untuk
makhluk nya (Zilfania&Ashif, 2020)
Pendapat tersebut merujuk pada firman Allah SWT dalam Surat Al-Mulk
ayat 2:
”Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun”.
Pro kontra terhadap tindakan euthanasia hingga saat ini masih terus
berlangsung. Mengingat euthanasia merupakan suatu persoalan yang rumit
dan memerlukan kejelasan dalam kehidupan masyarakat, khususnya bagi
umat Islam. Maka MUI dalam pengkajian (muzakarah) yang
diselenggarakan pada bulan Juni 1997 di Jakarta yang menyimpulkan
bahwa euthanasia merupakan suatu tindakan bunuh diri (Fahmi, 2020).
Pada prinsip syari‘at islam pembunuhan secara sengaja terhadap
orang yang sakit berarti mendahului takdir. Hal itu karena yang berhak
c) Kehadiran
PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
nama : Tn. A
umur : 30 tahun
2. Anamnesa
● Pasien mengatakan “
mengapa sakitku tidak
sembuh sembuh ” .
DS :
● Pada saat pasien konsultasi
dengan dokter, ia
menyampaikan kalau ingin
dilakukan Euthanasia
● Pasien sering mengucapkan “
aku lebih baik mati saja” atau
“ aku sudah tidak ada
DS :
Pasien sering mengucapkan “ aku
lebih baik mati saja” atau “ aku sudah
tidak ada gunanya lagi” saat nyeri
hebat yang dirasakan
1. Keputusasaan b.d penyakit kronis d.d pasien tampak mengeluh, tampak sring murung,
Pasien mengatakan “ mengapa sakitku tidak sembuh sembuh ”, Terlebih pada saat
nyeri hebat yang dirasakan pasien sering mengucapkan “ aku lebih baik
mati saja” atau “ aku sudah tidak ada gunanya lagi”, Pada saat pasien konsultasi dengan
dokter, ia menyampaikan kalau ingin dilakukan Euthanasia
2. Distres Spiritual b.d kondisi penyakit kronis d.d koping tidak efektif, Pasien sering
mengucapkan “ aku lebih baik mati saja” atau “ aku sudah tidak ada gunanya lagi”
saat nyeri hebat yang dirasakan
3. Koping tidak efektif b.d Ketidakadekuatan Strategi Koping d.d Tidak mampu
memenuhi peran yang diharapkan menggunakan mekanisme koping yang tidak sesuai,
Pasien menyampaikan kalau ingin dilakukan Euthanasia
4. Resiko Bunuh Diri b.d Kondisi Penyakit Kronis
INTERVENSI KEPERAWATAN
Edukasi
Kolaborasi
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
- Berikan kesempatan
mengekspresikan perasaan tentang
penyakit dan kematian
- Berikan kesempatan
mengekspresikan dan meredakan
marah secara tepat
- Yakinkan bahwa perawat bersedia
mendukung selama masa
ketidakberdayaan
- Sediakan privasi dan waktu tentang
untuk aktivitas spiritual
- Diskusikan keyakinan tentang makna
dan tujuan hidup, jika perlu
- Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah
Edukasi
Kolaborasi
Euthanasia ini dinamakan Qatl ar-Rahmah atau Taisir al-Maut. Yaitu Tindakan
memudahkan kematian seseorang dengan sengaja tanpa merasakan sakit, karena kasih
sayang, dengan tujuan meringankan penderitaan si sakit, baik dengan cara positif ataupun
negatif.
Al Qur‘an menjelaskan bahwa masalah kematian adalah rahasia Allah SWT.
Manusia hanya berkewajiban untuk tetap menjaga, memelihara, menghargai, dan
membela kehidupan sendiri maupun kehidupan orang lain. Surat Al-Israa' ayat 85 yang
artinya :
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan
Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”
Dan dalam surat An-Nisaa‘ ayat 29-30
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan cara yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu sesungguhnya Allah
Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak
dan aniaya, maka kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka,yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah” (Rahmawati&Zafi, 2020).
B. Saran
https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/justicia/article/download/1455/964
Juwita, R., dkk. (2021). Gambaran Peran Perawat Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual
Pada Pasien Paliatif Di Ruang Intensive Care Unit RSUD DR. Moerdi.
http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/2453/1/Naspub%20juita.pdf. diakses pada
tanggal29 oktober 2022 pukul 15.08 WIB.
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI.
Rahmawati, Z., & Zafi, A. A. (2020). Euthanasia dalam Pandangan Moral, Kode Etik
Kedokteran dan Perspektif Hukum Islam. Alhuriyyah:Jurnal Hukum Islam. Vol.
6(2);182-195. DOI : 10.30983/alhurriyah.v5i2.3205
Ulyaa, S. L. (2020). Caring Spiritual Perawat Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
Kronis Diruang Hemodialisa Rumah Sakit Tentara Bhakti Wira Tamtama
Semarang