Anda di halaman 1dari 21

referat

Nefrolithiasis
Disusun oleh

Qurotul Aqyun (114170056)

Ruri Rizqiah Setiadi (114170064)

Ully Tangziyah Fatmala (114170076)

Pembimbing : dr. Rosita K Sp.Rad

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU RADIOLOGI


RSUD WALED CIREBON
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2018
Anatomi
2. Ureter

Tract. Urinarius
4. Uretra
3. Vesica Urinaria

1. Ginjal
Fisiologi
1,25-Dihydroxyvitamin D3 (calcitriol)

Eritropoietin
Produksi
Hormon

Renin

Prostaglandin
Tahapan Pembentukan Urine
Reabsorbsi

terjadi di tubulus
kontortus proksimal,
lengkung henle dan
Filtrasi tubulus kontortus distal
Pembentukan
dimulai dengan
filtrasi plasma Sekresi
pada glomerulus,
tubulus kontortus
distal, transport aktif
natrium sistem carier
yang juga telibat
dalam sekresi
hidrogen dan ion-ion
kalium tubular
Nefrolithiasis
INSIDENSI UROLITHIASIS

PEMBENTUK BATU India USA Japan UK Nefrolitiasis adalah keadaan yang ditandai
dengan adanya batu ginjal (renal kalkuli).
Calcium Oxalate Murni 86.1 33 17.4 39.4

Calcium Oxalate bercampur 4.9 34 50.8 20.2


Nefrolitiasis merupakan penumpukan garam
Phosphate mineral berupa kalsium oksalat, kalsium
fosfat, asam urat dan lain-lain yang terdapat
Magnesium Ammonium 2.7 15 17.4 15.4
Phosphate (Struvite ) pada di kaliks atau pelvis dan bila akan
keluar dapat berhenti di ureter.
Asam Urat 1.2 8.0 4.4 8.0

Cystine 0.4 3.0 1.0 2.8


Teori Pembentukan
• Teori Nukleasi : Batu terbentuk didalam urine karena adanya inti batu
(nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam larutan yang kelewat jenuh
(supersaturated) akan mengendap didalam nukleus itu sehingga akhirnya
membentuk batu. Inti batu dapat berupa kristal atau benda asing di
saluran kemih.

• Teori Matriks : Matriks organik terdiri atas serum/protein urine


(albumin,globulin dan mukoprotein) merupakan kerangka tempat
diendapkannya kristal-kristal batu.

• Teori Penghambat Kristalisasi : Urine orang normal mengandung zat-zat


penghambat pembentuk kristal, antara lain : magnesium, sitrat, pirofosfat,
mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu atau beberapa zat
itu berkurang, akan memudahkan terbentuknya batu didalam saluran
kemih.
Patofisiologi
Penegakan Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang Radiologi

Pemeriksaan Penunjang
4. Penatalaksanaan
5. Komplikasi
1. Radiologi Foto polos abdomen

USG Abdomen
CT-Scan

Pemeriksaan radiologi dapat IVP


menentukan jenis batu, letak batu,
ukuran, dan keadaan anatomi
traktus urinarius. Secara radiologi,
batu dapat berupa radio-opak dan
radio-lusen. Jenis batu Radio-opasitas
Kalsium Opak
MAP Semi-opak
Sistin/Urat Non opak
1. Foto Polos Abdomen

gambaran radioopak membentuk pelvis renalis yang


membesar.
Pada gambaran radiologis disebut dengan Batu Staghorn
Cont.

Terlihat gambaran radioopak setinggi vertebra lumbal 4 menandakan adanya Terlihat radio – opak di daerah vesica urinaria menandakan adanya batu di
Straintrasse (Stone Street) yaitu batu di ureter vesica urinaria
2. BNO – IVP

Terdiri dari

1. Fase Ekskresi (3 – 5 Menit)

Melihat apakah ginjal mampu mengekskresikan kontras


yang dimasukkan. Fase nefogram normal
2. Fase Nefrogram (5 -15 Menit)

Fase dimana kontras menunjukkan nefron ginjal, pelvis


renalis, ureter proximal.

Fase nefrogram tetapi ureter sebelah


kanan tidak terisi menandakan adanya
obstruksi
3. Fase Uretrogram (30 Menit)

Fase dimana kontras media memperlihatkan


nefron, Pelvis renalis dan ureter proksimal terisi
maksimal dan ureter distal mulai mengisi
kandung kemih.

Terlihat gambaran klingkin = batu pada ureter


kanan bagian proximal
4. Fase Vesica Urinaria Full Blast (45 Menit)

Fase dimana kontras media memperlihatkan


nefron, pelvis renalis, ureter hingga kandung
kemih.

Kontras tidak memenuhi vesica urinaria


menandakan kemungkin batu pada vesica
urniaria.
USG

USG Abdomen, tampak adanya calculus


Hidronefrosis Ginjal Kanan dan Pelebaran
dengan hiperechoic shadow pada renal
Sistem Kolektivus
sinistra dan hidronefrosis dengan pelebaran
pelvis renalis
Cont.

Acoustic Shadow Adalah Bayangan


Dibelakang Massa Yang Free Echoic
Akibat Tertutup Oleh Suatu Massa
Yang Mempunyai Densitas Yang Tinggi
Tampak hiperechoic pada batu di
ureter dengan adanya acoustic shadow
dan adanya twingkling artefacts
CT-SCAN

Gambaran CT-
Normal
Perirenal cobweb adalah salah satu tanda adanya
batu pada ginjal. Pada pasien dengan batu ginjal
yang kronis akan terjadi pembentuk septa – septa
dan terjadi hidronefrosis sehingga akan
memberikan gambaran seperti jarring laba – laba.

Soft tissue rim sign menunjukkan bahwa


terdapat edema pada ureter akibat inflamasi
yang mengelilingi batu karena memberikan
gambaran radio – opak
Penatalaksanaan
1) Medikamentosa
2) Intervensi bedah
a) ESWL (Extracorporal Shock Wave Lithotrypsi)
b) PNL (Percutaneus Litholapaxy)
c) Bedah laparoskopi
d) Bedah terbuka
Komplikasi
1. Hidronefrosis Ginjal
Hidronefrosis = obstruksi kronis pada
saluran kemih pada traktus urinarius kaliks-kaliks yang berbentuk
sehingga menyebabkan penimbunan cairan tongkat atau menonjol (clubbing)
pada tingkat yang lebih parah
bertekanan dalam pelvis ginjal dan ureter.
2. Pielonefritis

Pielonefritis akut adalah reaksi


inflamasi akibat infeksi yang terjadi
pada pielum dan parenkim ginjal.

Ginjal kanan yang


mengecil

Pielonefritis kronis, CT menunjukkan


Pielonefritis Akut. ginjal kanan yang telah mengecil,
gambaran ginjal yang menipisnya parenkim ginjal,
membengkak dan menebal yang perubahan bentuk kalik, multipel skar
mnekan kalik dan pelvis renalis. dan kalsifikasi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai