Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

RESUME BNO, IVP DAN USG GINJAL

DOSEN PEMBIMBING

Ns. ANITA MIRAWATI, S. Kep. M. Kep

OLEH :

MUHAMMAD IBNU

(193210222)

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG


PRODI DIII KEPERAWATAN SOLOK
2021
A. BNO & IVP

1. Pengertian BNO & IVP


BNO berasal dari kata B ‘blass’ artinya kandung kemih, N ‘nier’ artinya ginjal, O
‘overzicht’ artinya penelitian. Dalam bahasa Inggris, BNO disebut juga KUB (Kidney Ureter
Blass). Jadi, pengertian BNO adalah suatu pemeriksaan didaerah abdomen / pelvis untuk
mengetahui kelainan-kelainan pada daerah tersebut khususnya pada sistem urinaria. IVP atau
Intra Venous Pyelography merupakan pemeriksaan radiografi pada sistem urinaria (dari ginjal
hingga blass) dengan menyuntikkan zat kontras melalui pembuluh darah vena. Jadi,
Pemeriksaan diagnostik kontras radiologi BNO-IVP adalah ilmu yang mempelajari prosedur
atau tata cara pemeriksaan ginjal, ureter, dan buli-buli menggunakan sinar-x dengan
melakukan injeksi media kontras melalui vena.

2. Tujuan BNO & IVP


Tujuan dari pemeriksaan kontras radiologi BNO-IVP adalah untuk mendapatkan
gambaran radiologi dari letak anatomi dan fisiologi serta mendeteksi kelainan patologis dari
ginjal, ureter,dan blass.

3. Manfaat BNO & IVP


a) Mendeteksi penyakit pada sistem urinaria, misalnya batu ginjal pada foto rontgen batu
ginjal akan terlihat opaque atau putih.

b) Sebagai planet foto atau foto pendahuluan pada rangkaian pemeriksaan bno ivp

4. Prosedur Pelaksanaan BNO & IVP


Pelaksanaan BNO-IVP :

a) Pasien diminta mengosongkan buli-buli


b) Dilakukan foto BNO
c) Injeksi kontras IV (setelah cek tensi dan cek alergi), beberapa saat dapat terjadi
kemerahan, rasa asin di lidah, sakit kepala ringan, gatal, mual dan muntah (Radiologi
Diagnostik FK USU, 2010).
d) Diambil foto pada menit ke-5, 15, 30 dan 45
 Menit ke-5 : menilai nefrogram dan mungkin sistem pelviokalises (SPC)
 Menit ke-15 : menilai sistem pelviokalises sampai dengan kedua ureter
 Menit ke-30 : Menilai ureter dengan buli-buli
 Menit ke-45 : menilai buli-buli

5. Persiapan Yang Diperlukan Saar Akan Dilaksanakan Tindakan BNO & IVP
a) Persiapan Pasien
 Sehari sebelum pemeriksaan makan bubur dan kecap.
 Pukul 19.00 WIB makan bubur dan kecap terakhir.
 Pukul 20.00 WIB minum garam inggris 30 gr dicampur dengan air hangat dalam 1
gelas.
 Pukul 22.00 WIB mulai puasa dan dilarang merokok dan berbicara banyak sampai
dilakukan pemeriksaan di radiologi pada jam 08.30 WIB.
 Sebaiknya hasil laboratorium dicantumkan (ureum dan creatinin) normal.
 Sebelum pemeriksaan pasien harus buang air kecil dahulu kemudian tukar dengan
baju pemeriksaan.
 Semua benda yang menimbulkan artefak film seperti kalung. BH. ikat pinggang harus
dilepas

b) Persiapan Alat
 Bahan kontras: yang sering dipakai iopamiro 370 sebanyak 1 ampul (30 ml).
 Spuit disposible 20 cc untuk anak dan 30 cc untuk dewasa 1 buah.
 Jarum suntik (Niddle) No.21 atau No.23 atau wing needle No.23 satu buah.
 Kapas alchohol dan plester.
 Alat kompresi dan bola tenis bila perlu..
 Kaset film + marker.
 Obat-obat anti alergi seperti: cortison, dexamethason, dll.
 Oksigen.

Persiapan BNO-IVP :

a) Pemeriksaan ureum kreatinin (Kreatinin maksimum 2)


b) Malam sebelum pemeriksaan pasien diberi laksansia untuk membersihkan kolon dari
feses yang menutupi daerah ginjal
c) Pasien tidak diberi minum mulai jam 22.00 malam sebelum pemeriksaan untuk
mendapatkan keadaan dehidrasi ringan
d) Keesokan harinya pasien harus puasa, mengurangi bicara dan merokok untuk
menghindari gangguan udara usus saat pemeriksaan
e) Pada bayi dan anak diberi minum yang mengandung karbonat untuk mendistensikan
lambung dan gas
f) Pada pasien rawat inap dapat dilakukan lavement(klisma)
g) Skin test subkutan untuk memastikan bahwa penderita tidak alergi terhadap
penggunaan kontras

B. USG GINJAL

1. Pengertian USG GINJAL


USG ginjal adalah pemeriksaan imaging pada ginjal dengan menggunakan ultrasonografi
untuk keperluan diagnostik kelainan pada ginjal. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) ginjal
merupakan pemeriksaan yang dalam dasawarsa terakhir ini banyak dikerjakan karena
beberapa alasan: merupakan pemeriksaan yang non invasif, murah, mudah, dapat dikerjakan
dimana saja dan aman karena tidak mempunyai efek radiasi.

2. Tujuan USG GINJAL


Tujuan usg ginjal adalah Untuk keperluan diagnostik. Indikasi pemeriksaan ultrasonografi
ginjal adalah sebagai berikut:
a) kolik renal atau ureter,

b) suspek massa pada ginjal (ginjal yang besar), 3. ginjal yang tidak berfungsi pada
urografi,

c) hematuria,

d) infeksi kemih yang rekuren,

e) trauma,

f) suspek penyakit polikistik,


g) pireksia dengan penyebab yang tidak diketahui atau pireksia sebagai komplikasi
pascabedah,

h) gagal ginjal dengan penyebab yang tidak diketahui, dan 10. skistosomiasis.

3. Manfaat USG GINJAL

USG Ginjal dilakukan sebagai tes pemeriksaan untuk mendeteksi kista, tumor, gundukan
cairan, batu ginjal, abses, dan infeksi di dalam ginjal atau di sekitar ginjal. Tes ini juga dapat
dilakukan untuk membantu dalam menempatkan jarum untuk biopsi (pengambilan sampel
jaringan dibawah mikroskop oleh ahli patologi), dalam menempatkan tabung penyalur, dan
dalam pengeringan abses atau cairan dari kista. Terakhir, USG Ginjal juga dapat dilakukan
untuk mengetahui aliran darah ke ginjal melalui pembuluh darah dan arteri ginjal.

4. Prosedur Pelaksanaan USG GINJAL

Teknik Skening
Ginjal kanan dapat dilihat paling jelas dengan meng- gunakan hepar sebagai jendela
akustik sementara pasien berbaring telentang. Skening selalu dilakukan pada keadaan
inspirasi dalam yang ditahan. Minta pasien untuk me- narik napas dalam dan menahannya.
Jangan lupa un- tuk meminta pasien rileks dan bernapas kembali secara normal. Pemeriksaan
USG dimulai dengan skening longitu- dinal pada daerah abdomen kanan atas dan kemudian
diikuti dengan skening transversal. Selanjutnya, putar tubuh pasien ke posisi dekubitus lateral
kiri untuk melihat ginjal kanan dalam pandangan koronal ini.
Untuk melihat ginjal kiri, oleşkan jeli pada abdomen kiri. Lakukan skening kiri
dengan urutan yang sama. Jika ginjal kiri tidak dapat dilihat (karena adanya gas yang
berlebihan dalam usus), coba dengan posisi dekubitus kanan (berbaring pada posisi kanan).
Gas dalam usus dapat pula dipindahkan jika pasien minum 3 atau 4 gelas air.
Ginjal kiri kemudian dapat dilihat lewat lambung yang berisi cairan sementara pasien
berada dalam posisi telentang. Jika ginjal belum dapat dilihat dengan cukup jelas, lakukan
skening lewat ruang sela iga, minta pasien untuk berputar ke dalam posisi telengkup dan
oleskan jeli pada derah renal kiri dan kanan. Lakukan skening longitudinal dan transversal
pada kedua daerah ginjal.
5. Persiapan Yang Diperlukan Saat Akan Dilaksanakan Tindakan USG GINJAL
a) Persiapan pasien
Tidak ada persiapan yang diperlukan. Jika yang diperiksa adalah kandung kemih,
pasien harus minum air dahulu.

b) Posisi pasien
Posisi pasien : Tidur terlentang atau supine di atas meja pemeriksaan. Pemeriksaan USG
dimulai dengan pasien berbaring pada bagian punggungnya (telentang). Oleskan jeli pada
abdomen kanan atas.

Pemilihan transducer : Jenis konveks, pemilihan transduser berfrekuensi 3.5


memperlihatkan anatomi dan patologi ginjal. Dan transducer 5.0 MHz untuk membantu
memperlihatkan renal calculi serta untuk USG Ginjal pada anak-anak. Baju pasien dilipat ke
atas agar terbebas dari area pemeriksaan serta tangan di naikkan ke atas kepala. Pastikan
pasien mendapatkan informasi yang jelas mengenai prosedur pemeriksaan ultrasonografi
ginjal sehingga dalam pelaksanaannya akan berjalan dengan baik.

c) Persiapan alat
Alat yang dibutuhkan adalah :

 Alat USG
 Printer USG
 Gell USG
 Film USG
 Transducer
 Konveks
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai