PRODI DIII KEPERAWATAN SOLOK TAHUN AJARAN 2021/2022 1. Bimbingan Antisipasi A. Pengertian Antisipasi Guidance (Petunjuk Antisipasi) Secara harfiah antisipatori itu artinya lebih dahulu sedangkan guidance itu berarti petunjuk. Jadi petunjuk antisipasi diartikan petunjuk-petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. B. Petunjuk Antisipasi pada Masa Bayi 1. Memahami adanya proses penyesuaian orang tua dengan bayinya, terutama ibu butuh bimbingan. 2. Membantuorang tua untuk memahami bayinya sebagai individu yang mempunyai kebutuhan yang memahami tangisan bayi. 3. Menentramkan orang tua bahwa bayi tidak akan jadi manja dengan perhatian penuh 4 sampai 6 bulan pertama. 4. Mengajarkan orang tua membuat jadwal kebutuhan bayi dan orang tua. 5. Membantu orang memahami kebutuhan bayi terhadap simulasi lingkungan. 6. Menyokong kesenangan orang tua dalam melihat tumbang anak misalnya tertawa dan tersenyum. 7. Menyiapkan orang tua memenuhi kebutuhan rasa aman dan kesehatan bayi misalnya imunisasi. 8. Menyiapkan orang tua untuk mengenalkan dan memberikan makanan padat. C. Petunjuk Antisipasi Pada Masa Bayi > 6 - 12 bulan 1. Menyiapkan orang tua akan ketakutan bayinya terhadap orang asing. 2. Menganjurkan kan orang tua dekat dengan anak dan menghindarkan perpisahan. 3. Membimbing orang tua disiplin sehubungan dengan meningkatnya pergerakan bayi. 4. Menganjurkan untuk menggunakan suara negatif dan kontak mata daripada hukuman badan sebagai bentuk disiplin. 5. Menganjurkan orang tua memberikan lebih banyak perhatian pada saat bayi berkelakuan baik daripada saat menangis. 6. Mengajarkan mengenai pencegahan kecelakaan karena peningkatan rasa ingin tahu dan motorik. 7. Menganjurkan orang tua meninggalkan bayi beberapa saat dengan pengganti ibu menyusui. 8. Mendiskusikan tentang kesiapan untuk penyapihan. 9. Menggali perasaan orang tua sehubungan dengan pola tidur bayi. D. Petunjuk Pada Masa Balita ( 1 - 3 tahun) 1. Toilet Trainning ● Kontrol volenter dari springter ani dan uretraDicapai saat anak bisa jalan ( 18-24 bulan) ● Dipengaruhi faktor kesiapan fisik, Psikologi dan intelektual ● Latihan miksi pada malam hari jadi sempurna saat usia 4-5 tahun ● Cara toilet training pada anak dengan teknik lisan dan modeling ● Anak laki-laki dihindarkan dari kencing berdiri 2. Cemburu pada saudara ● Anak iri dengan kasih sayang lebih besar ke saudaranya ● Anak perlu dilibatkan dalam perawatan adik barunya ● Jika orang tua merasa terganggu bisa memberikan boneka yang dapat diperlakukan sebagai bayi E. Petunjuk antisipasi pada usia 12 - 18 bulan 1. Menyiapkan ortu perubahan tingkah laku anak masa balita terutama negativistik ( perilaku yang bertentangan dengan kebiasaan) 2. Mengkaji makanan sekarang, siapkan penyapihan botol, meningkatkan makanan padat 3. Menyiapkan cemilan di antara dua waktu Makan dengan makanan yang disukai ( jadwal rutin) 4. Kaji pola tidur anak terutama minum malam pakai botol dan perilaku menunda yang memperlambat jam tidur 5. Menyiapkan orang tua untuk mencegah bahaya yang potensial di rumah 6. Mendiskusikan mainan baru untuk pengembangan motorik, bahasa, sosial dan pengetahuan F. petunjuk Antisipasi pada usia 12 - 24 Bulan 1. Menakankan pentingnya persahabatan sebaya dalam bermain 2. Menekankan pentingnya persiapan anak untuk kehadiran bayi baru 3. Menekankan kebutuhan pengawasan terhadap Gigi kebersihan dan kebiasaan makan 4. Mendiskusikan metode disiplin yang ada. menekankan bahwa negativistik adalah Aspek penting dari perkembangan self assertion dan independen ( bukan tanda kemanjaan) 5. Menekankan pentingnya kesiapan fisik dan psikologi anak untuk toilet training 6. Menekankan bahwa anak yang Takut Akan Gelap, suara keras, kebiasaan membawa selimut dan menghisap jari adalah normal yang bersifat sementara 7. Menyiapkan orang tua akan tanda-tanda regresi saat anak stres, misalnya kembali mengompol 8. Mengkaji kemampuan anak berpisah sesaat dengan mudah di bawah asuhan keluarga 9. Memberikan kesempatan orang tua mengekspresikan perasaan kelelahan, frustasi dan kejengkelan dalam merawat balita 10. Menunjukkan harapan perubahan pada anaknya di tahun mendatang misalnya berkurangnya negativistik G. Petunjuk antisipasi usia 24 - 36 bulan 1. Mendiskusikan pentingnya meniru dan kebutuhan anak untuk dilibatkan dalam kegiatan 2. Mendiskusikan kegiatan dalam toilet training seperti menghadapi anak mengompol, buang air besar di celana 3. Menekankan keunikan dari proses berpikir berita terutama dari bahasa yang digunakan, pemahaman terhadap waktu 4. Menekankan disiplin harus berstruktur dengan benar dan nyata ajukan alasan yang rasional hindari kebingungan dan salah pengertian 5. Mendiskusikan taman kanak-kanak atau penitipan anak pada siang hari H. Petunjuk antisipasi usia 3 tahun 1. Menyiapkan orang tua untuk meningkatkan minat orang tua dalam hubungan yang luas 2. Menganjurkan orang tua mendaftarkan anak ke taman kanak-kanak 3. Menekankan pentingnya Tata cara/peraturan-peraturan 4. menyiapkan orang tua dalam mengantisipasi tingkah laku yang berlebihan guna menurunkan Tension 5. Menganjurkan orang tua memberikan alternatif pilihan saat anak Bimbang 6. Meningkatkan ortu bahwa keseimbangan usia 3 tahun akan berubah tingkah laku agresif diluar batas pada usia 4 tahun 7. Mengantisipasi selera makan menetap dengan pemilihan makanan yang lebih luas I. Petunjuk antisipasi usia 4 tahun 1. Menyiapkan orang tua terhadap perilaku anak yang agresif dari motorik dan bahasa yang mengejutkan 2. Menyiapkan ortu menghadapi perlawanan anak terhadap kekuasaan ortu 3. Kaji perasaan ortus hubungan dengan tingkah laku anak 4. Menganjurkan beberapa macam istirahat untuk pengasuh misalnya kirim anak ke taman kanak-kanak 5. Menyiapkan meningkatkan rasa ingin tahu seksual 6. Menjelaskan perasaan oedipus dan reaksi-reaksinya. anak perlu tidur terpisah dengan ibu atau ortunya 7. Meningkatkan pentingnya batasan-batasan yang realistis dari tingkah laku 8. Mendiskusikan disiplin 9. Menyiapkan ortu meningkatkan imajinasi anak 4 tahun 10. Menyarankan pelajaran berenang 11. Menyiapkan ortu mengantisipasi mimpi buruk anak dan menganjurkan membangunkan anak dari mimpi menakutkan J. Petunjuk antisipasi usia 5 tahun 1. Memberikan pengertian bahwa periode ini periode tenang dibandingkan masa sebelumnya 2. Menyiapkan dan membantu anak-anak untuk memasuki lingkungan sekolah 3. Mengingatkan imunisasi yang lengkap sebelum masuk sekolah 2. Komunikasi Pada Bayi Kemampuan komunikasi merupakan salah satu indikator perkembangan anak. komunikasi anak sangat mempengaruhi tingkat perkembangan anak dalam beraktivitas dengan lingkungannya. Berikut ini merupakan bentuk-bentuk komunikasi prabicara: 1. sifatnya hanya sementara 2. sebaiknya ditinggalkan apabila kegunaannya sudah berakhir 3. biasanya dialami selama usia 1 tahun setengah pertama 4. terdiri dari: tangisan, celoteh, isyarat, dan ekspresi emosional Melaluitangisan, Anak memberitahu kebutuhannya seperti lapar dingin, panas, lelah dan kebutuhan untuk diperhatikan. Jikakebutuhannya sudah terpenuhi bayi akan tenang kembali. frekuensi tangisan menurun sejalan dengan meningkatnya kemampuan bicara. Ocehan dan celotehan timbul karena bunyi eksplosif awal yang disebabkan oleh perubahan gerakan mekanisme suara seperti merengek menjerit, bersin, menguap, menangis dan mengeluh. sebagian ocehan akan berkembang menjadi Celoteh dan sebagian akan hilang. protein merupakan mekanisme otot saraf bayi yang berkembang dan Celoteh mendorong keinginan berkomunikasi dengan orang lain. Isyarat merupakan gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi sebagai pengganti atau pelengkap bicara contohnya tersenyum dan mengacungkan tangan, menggeliat meronta menangis selama berpakaian dan mandi. Ungkapan emosional melalui perubahan tubuh dan Roman muka. contohnya nya gembira biasanya bayi akan mengendurkan badan, mengangkat kaki atau tangan, tersenyum dan ramah. marah biasanya bayi menegangkan badannya, gerakan membanting tangan atau kaki, Roman muka tegang dan menangis. Pada masa bayi bayi akan tersenyum dan mendekat bila situasi menyenangkan dan akan menangis bila tidak menyenangkan. mereka akan tenang dengan kontak fisik yang dekat, suara yang lembut meski dengan kata-kata yang tidak dimengerti. bayi yang lebih besar memusatkan perhatian pada dirinya dan ibunya untuk itu Orang tua mengawasi reaksi bayi ketika bersama orang lain. Pada masa toddler dan prasekolah biasanya anak sudah mampu berkomunikasi dengan baik secara verbal dan nonverbal. anak akan bersifat egosentris ( hanya melihat dari sudut pandang diri sendiri). waktu pemeriksaan perlu menyentuh alat periksa agar mengenal dan tidak merasa asing kemudian gunakan kalimat singkat, kata yang familiar, kata pendek, sederhana, dan penjelasan konkret. Pada anak usia sekolah anak perlu diizinkan untuk mengekspresikan rasa takut dan keheranan yang dialami. Pada masa ini anak Sudah mampu memahami penjelasan sederhana dan mampu mendemonstrasikannya Cara berkomunikasi terapeutik dengan anak: 1. memperhatikan nada suara. jadi nada suara kita harus yang ceria atua menyenangkan. 2. Mengalihkan aktivitas. biarkan anak melakukan aktivitas yang ia lakukan misalnya menonton tv, bermain dengan mainan dll 3. Perhatikan jarak interaksi. 4. ungkapan marah. berikan kesempatan anak untuk mengekspresi emosi yang dirasakan oleh anak 5. sentuhan