Adapun cara pemeriksaan IVP yakni : Pertama lakukan FPA pada pasien.
Kemudian pasang infuse dan suntikkan kontras. Kemudian lakukan
pengambilan foto pada menit ke 5, 15, 30 atau 45 dan post miksi.
a. Pada fase nefrogram (foto pada menit ke 5) kita nilai fungsi ekskresi ginjal,
kontur ginjal dan system PCS nya. Normalnya kontras akan Nampak mengisi
PCS sehingga Nampak gambaran radioopaq (putih) dan tidak didapatkan
ekstravasasi kontras ke jaringan sekitar yang menunjukkan adanya ruptur
ginjal.
b. Pada fase pielogram (foto pada menit ke 15) kontras akan mengisi PCS dan
ureter sehingga ureter tampak radioopaq (putih). Jika terdapat batu pada
ureter radioopaq ataupun radioluscent, maka akan Nampak kontras yang
tidak mengalir dan kemudian papillae renalis nampai cubbing (berbentuk
seperti mangkok). Hal ini menunjukkan telah terjadi hidronefrosis.
d. Fase Post miksi yakni pemotretan yang dilakukan setelah pasien disuruh
berkemih (kencing). Hal ini dilakukan untuk menilai fungsi pengosongan VU.
Apakah terdapat kelainan dalam fungsi pengosongan VU yang menunjukkan
adanya batu, BPH dll. Pada kasus injury diaphragma UG kontras akan
masuk ke scrotum.
e. Apabila sampai menit ke 120 tidak Nampak adanya eskkresi kontras, maka
diagnosis pasien adalah Non Visualized Kidney. Kemudian bisa dilakukan
RPG dan jika RPG tetap gagal, bisa dilakukan APG.
7. Miksi Uretrosistografi
Dengan memasukkan kontras iodium langsung ke VU melalui dinding
depan abdomen. Hal ini bertujuan untuk menilai VU dan urethra. Setelah di
suntikkan kontras pasien disuruh untuk berkemih dan dinilai juga fungsi
pengosongan VU nya. Jika terdapat gangguan dalam pengosongan VU dapat
terjadi refluks vesicoureter.
8. Bipoler Uretrosistografi
Merupakan pemeriksaan untuk menilai VU dan urethra. Pemeriksaan ini
merupakan gabungan dari miksi uretrosistografi dan retrograde
uretrosistografi yakni kontras dimasukkan secara langsung baik dari VU
maupun melalui OUE. Hal ini dapat menilai letak dan panjang striktura
urethra yang terjadi.
9. USG