Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

KSM BEDAH
SPESIALISASI UROLOGI
RSUD Dr MOEWARDI
Batu Uretra
1. Pengertian Pada umumnya batu uretra berasal dari batu kandung kemih yang turun ke
(Definisi) uretra. Sangat jarang batu uretra primer kecuali pada keadaan stasis urin
yang kronis dan infeksi seperti pada striktur uretra atau divertikel uretra.
Komposisi batu uretra tidak berbeda dengan batu kandung kemih. Dua
pertiga batu uretra terletak di uretra posterior dan sisanya di uretra anterior.
Insidensi terjadinya batu uretra hanya 1 % dari keseluruhan kasus batu
saluran kemih

2. Anamnesis 1. Miksi tiba-tiba berhenti  retensi urin


2. Nyeri pada tempat batu dan glans penis (batu uretra anterior)
3. Nyeri pada perineum dan rectum (batu uretra posterior)
4. Disuria

3. Pemeriksaan 1. Palpasi regio suprapubik, kandung kemih yang penuh


Fisik 2. Pemeriksaan regio genitalia eksterna, teraba batu (benjolan keras)
sepanjang penis
3. Tampak batu di meatus uretra eksterna

4. Kriteria 1. Anamnesis : riwayat miksi tiba-tiba berhenti


Diagnosis 2. Pemeriksaan fisik : kandung kemih penuh, teraba batu pada uretra
anterior
3. Pemeriksaan penunjang :
- Radiologi : BOF tampak penis
- Laboratorium : -

5. Diagnosis Batu uretra anterior/posterior/fossa navikularis/meatus eksterna


6. Diagnosis -
Banding
7. Pemeriksaan 1. BOF tampak penis
Penunjang 2. Lab darah
3. IVP/ Poliklinik
8. Terapi Batu uretra posterior : push back, lalu diterapi seperti batu kandung kemih
(lithotripsy)
Batu uretra anterior :
1. Lubrikasi anterior
2. Push back, lalu diterapi seperti batu kandung kemih
3. Uretrotomi terbuka
Batu fossa navikularis/meatus uretra ekspri :
Dorsal meatotomi
9. Edukasi 1. Penjelasan mengenai penyakit yang diderita
2. Penjelasan mengenai rencana tindakan, yaitu diperlukan tindakan
untuk mengeluarkan batu dari uretra dengan berbagai cara sesuai
dengan letak batu dan penyulit
3. Penjelasan tentang diet yang sesuai dengan analisa batu
4. Penjelasan tentang pentingnya dieresis yang adekuat, minum 2-3 liter
per hari, sehingga dicapai dieresis 1.5 liter /hari
10. Prognosis Ad vitam : bonam
Ad sanationam : bonam
Ad fumgsionam : bonam
11. Tingkat Evidens I/II/III/IV
12. Tingkat A/B/C
Rekomendasi
13. Penelaah Kritis Sub Bagian Urologi RSUD Dr. Moewardi
1. Dr. Suharto Wijanarko, dr, SpU
2. Setya Anton Tusarawardaya, dr, SpU
3. Bimanggono Hernowo Murti, dr, SpU
4. Wibisono, dr, SpU
14. Indikator Medis  Keluhan miksi tiba-tiba berhenti disertai nyeri
 Teraba batu di sepanjang penis
 Tampak bayingan radioopak pada proyeksi uretra
15. Kepustakaan 1. Guidelines Penatalaksanaan Penyakit Batu Saluran Kemih. IAUI (Ikatan
Ahli Urologi Indonesia). 2007
2. Benway BM, Bhayani SB. Lower urinary tract calculi. Campbell-Walsh
Urology 10th edition. 2012. Elsevier-Saunders:Philadelphia, p2528-30

Surakarta, September 2014


Ketua Komite Medik Ketua SMF Bedah

Dr. Untung Alifianto, dr, SpBS Soebandrijo, dr, SpB, SpBTKV


NIP. 19561223 198611 1 002 NIP. 19550911 198402 1 001

RSUD Dr. Moewardi


Direktur

Drg. Basoeki Soetardjo, MMR


NIP. 19581018 198603 1 009

Anda mungkin juga menyukai