BNO IVP
DISUSUN OLEH :
030.11.078
PEMBIMBING
JAKARTA
1
LEMBAR PENGESAHAN
Referat dengan judul :
BNO IVP
dr.Gina ,Sp.Rad
Pembimbing:
dr.Gina ,Sp.Rad
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul BNO IVP.
Referat ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan kepaniteraan klinik di
bagian ilmu radiologi di RSUD Karawang.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada dr.Gina ,Sp.Rad selaku pembimbing. Penulis
merasa penulisan referat ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga referat ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Pielografi intravena mengacu pada serangkaian sinar-X yang diambil dari ginjal, sistem
pengumpul atau drainase (ureter), dan kandung kemih. Bagian ureter adalah struktur tubelike
kecil yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih. Pielogram intravena (IVP) dapat
dilakukan untuk mendeteksi masalah ginjal, ureter, dan kandung kemih. Paling sering, IVP
dilakukan untuk menemukan dugaan penyumbatan pada aliran urine melalui sistem
pengumpul. Penyebab penyumbatan yang paling umum adalah batu ginjal. Tes IVP juga
memberi informasi tentang berfungsinya ginjal. Dalam tes IVP, pewarna disuntikkan melalui
kateter yang dimasukkan ke dalam vena seseorang, biasanya di tangan atau lengan bawah.
Sinar-X kemudian dibawa mengikuti jejak pewarna melalui sistem.(2)
2.2 INDIKASI
2.3 KONTRAINDIKASI
5
3. Sedang terpasang IUD
4. Memiliki alergi pada iodine
5. Memiliki reaksi alergi yang serius
6. Dalam 4 hari terakhir pernah melakukan pemeriksaan x-ray dengan barium enema
7. Mempunyai riwayat penyakit ginjal atau diabetes
2.4 RESIKO
Resiko dan komplikasi dengan prosedur ini dapat mencakup namun tidak terbatas pada
hal berikut :
6
2.5 PERSIAPAN
Pasien mungkin perlu berhenti makan dan minum selama 8 sampai 12 jam sebelum IVP.
Pasien juga mungkin perlu minum obat pencahar pada malam sebelum tes untuk memastikan
bahwa perut Anda kosong.
Melakukan skin test untuk mengetahui ada atau tidak alergi pada bahan kontras.(2)
2.6 PROSEDUR
a. Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih sebelum memulai prosedur.
b. Gambar sinar-X kemudian akan diambil dari abdomen pasien sebelum kontras disuntikkan
(foto polos abdomen). Pasien harus tetap diam dan mungkin diminta untuk tidak bernafas
selama beberapa detik sementara gambar x-ray diambil untuk mengurangi kemungkinan
gambar yang buram.
c. Jarum halus (kanula IV) akan dimasukkan ke pembuluh darah di lengan pasien, sehingga
memungkinkan untuk menyuntikkan kontras. Kontras adalah cairan tak berwarna yang
meliputi yodium. Kontras disuntikkan ke aliran darah agar organ terlihat lebih jelas pada
sinar-x. Kontras bukan pewarna. Itu tidak menodai bagian dalam tubuh. Bila kontras
disuntikkan, pasien mungkin merasa:
1. Perasaan yang sangat hangat di tubuh , ini juga bisa membuat pasien berpikir bahwa
pasien telah buang air kecil.
2. Rasa atau bau 'logam' juga bisa terjadi. Ini biasanya berlangsung kurang dari satu menit.
d. Setelah injeksi kontras, serangkaian gambar x-ray diambil pada interval waktu. Interval
waktu yang sering digunakan adalah pada menit 10, 30, dan 60.
e. Sabuk kompresi dapat ditempatkan di sekitar perut pasien untuk memperlambat aliran
kontras.
f. Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih sebelum gambar terakhir diambil.
(3)(4)(5)
Setelah sinar-X selesai untuk pyelogram intravena, dokter akan meninjau ulang film dan
mendiskusikan temuan. Jika, misalnya, dokter tidak dapat melihat kedua ginjal setelah gambar
4 jam, maka pasien mungkin harus dirawat di rumah sakit untuk melanjutkan pemeriksaan
lebih lanjut.
7
Penyebab paling umum penyumbatan pada aliran urine adalah batu ginjal. Penyebab
lainnya meliputi massa, tumor, atau kanker pada jaringan yang berdekatan yang menekan
ureter. Terkadang, perdarahan dari ginjal bisa menghasilkan bekuan darah yang bisa
menghalangi aliran urin di ureter. Pada pria yang lebih tua, pembesaran prostat dapat
menghalangi aliran urin dari kandung kemih dan juga melalui ureter.
Setelah tes tersebut, dokter mungkin mengusulkan satu dari dua tindakan: baik menunggu
beberapa hari agar batu tersebut lewat dalam air seni atau merujuk pada dokter urologi. Jika
IVP menunjukkan batu obstruktif besar yang terletak di ginjal atau ureter, ahli urologi dapat
menggunakan mesin lithotriptor yang menghasilkan gelombang suara untuk menghancurkan
batu menjadi partikel kecil yang bisa melewati ureter dengan bebas dan keluar dari tubuh di
air seni.(2)
2.7 KEUNTUNGAN
a. Imaging dari saluran kemih dengan IVP adalah prosedur minimal invasif.
b. Gambar IVP memberikan informasi berharga dan terperinci untuk membantu dokter dalam
mendiagnosis dan mengobati kondisi saluran kemih dari batu ginjal hingga kanker.
c. IVP seringkali dapat memberikan informasi yang cukup tentang batu ginjal dan penghalang
saluran kemih untuk pengobatan langsung dan menghindari prosedur pembedahan yang
lebih invasif.
d. Tidak ada radiasi yang tersisa di tubuh pasien setelah pemeriksaan x-ray.
e. Sinar-X biasanya tidak memiliki efek samping pada kisaran diagnostik khas untuk ujian
ini.(5)
8
2.8 LAMPIRAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10