Anda di halaman 1dari 68

SELAMAT DATANG

PASIS DIKCABPAKES ABIT DIKMAPA


TA 2021
dr. Muhammad Fachri Ridha Herlan
LETDA CKM
11180041571192
GUMIL GOL. VIII DEPPENGKESMIL

2018 2019 2020


DIKMAPA PK DIKCABPAKES DIK COMBAT
SUSGAKES INTEL
PUSDIKKES KODIKLATAD
AKADEMI MILTER JAKARTA PUSDIK INTEL KODIKLATAD
MAGELANG BOGOR

FAKULTAS DIK IBI CP DIKPATIH MK


KEDOKTERAN PUSDIKIF PUSSENIF KODIKLATAD
PUSDIKPENGMILUM KODIKLATAD
UNIVERSITAS TRISAKTI CIMAHI BANDUNG
JAKARTA

2016 2018 2020


CEDERA PANAS
TUJUAN KURIKULER

Agar Pasis MEMAHAMI dan MAMPU


memberikan pertolongan pada
korban dengan CEDERA PANAS
RUANG LINGKUP
• Pendahuluan

• Pengertian

• Kejang Panas

• Kelelahan Panas

• Sengatan Panas

• Pengetahuan WBGT

• Evaluasi

• Penutup
REFERENSI

1 Buku Petunjuk Teknik


TENTANG CEDERA PANAS SKEP KAPUSKESAD NOMOR
SKEP / 537/ XII / 2005 TANGGAL 24 DESEMBER 2005.
KASUS CEDERA PANAS

HEAT CRAMP
(KEJANG PANAS)

HEAT EXHAUSTION
(KELELAHAN PANAS)

HEAT STROKE
(SENGATAN PANAS)
PENGERTIAN

Kejang Panas (Heat Cramp)

Suatu gangguan akibat latihan fisik


yang berat di lingkungan udara atau
cuaca yang sangat panas dengan
gejala khasnya timbul kejang-
kejang otot perut dan otot badan
lainnya, dan timbul secara tiba-tiba
dan berulang-ulang akibat
kekurangan elektrolit tubuh.
PENGERTIAN

Kelelahan Panas (Heat Exhaustion)

Suatu ganguan akibat terlalu


lamanya seseorang berada di
tempat udara atau cuaca panas
dengan gejala khususnya banyak
mengeluarkan keringat, dan terjadi
kelumpuhan peredaran darah tepi
(circulatory collaps).
PENGERTIAN

Sengatan Panas (Heat Stroke)

Suatu gangguan atau penyakit


akibat latihan fisik yang berat di
lingkungan udara panas atau cuaca
panas dengan kelembaban yang
tinggi, sehingga menimbulkan
gangguan yang hebat pada pusat
pengatur suhu tubuh di otak,
dengan gejala khasnya timbul
demam yang tinggi, menurunnya
kesadaran, serta kadang-kadang
disertai dengan kejang-kejang.
Sistem Pengaturan Suhu Badan Manusia
1) Sistem Otak
Jaringan saraf  Menerima rangsangan suhu udara sekitar  Otak
 Organ tubuh  Reaksi agar suhu tubuh tetap normal

2) Sistem Kelenjar Keringat


Suhu udara sekitar meningkat  Kelenjar keringat  Keringat 
Proses penguapan  Panas tubuh keluar

3) Sistem Pembuangan Air Seni


Suhu air seni = suhu badan
Pengeluaran air seni  Panas tubuh keluar

4) Sistem Pernapasan
Udara dari paru-paru yang dikeluarkan  Panas tubuh ikut keluar

5) Sistem Peredaran Darah


Darah mengalir keseluruh tubuh  Membawa panas badan
keseluruh tubuh  Permukaan Kulit  Panas keluar tubuh
Pertukaran Panas Badan
dengan Panas Lingkungan

Metabolime  Suatu pembakaran


zat makanan dalam tubuh yang dapat
menghasilkan tenaga yang diperlukan
untuk gerakan – gerakan otot dan
fungsi organ tubuh

Cara pengeluaran panas melalui kulit :


• Radiasi
• Konveksi
• Konduksi
• Evaporasi
KEJANG PANAS (HEAT CRAMP)

Pengertian

Adalah suatu gangguan akibat latihan fisik yang


berat di lingkungan udara yang panas tinggi,
dengan gejala khasnya timbul kejang-kejang otot
perut dan otot badan yang lain, yang datang secara
mendadak dan berulang-ulang.

Penyebab

Kejang panas disebabkan oleh karena kerja otot


yang berat dalam udara panas yang melebihi 37,9
derajat celcius disertai dengan pengeluaran
keringat terlalu banyak, serta kekurangan garam.
KEJANG PANAS (HEAT CRAMP)

Gejala-gejala

1) Suhu badan normal atau sedikit meningkat.


2) Denyut nadi cepat.
3) Tekanan darah tetap normal.
4) Kulit pucat dan basah.
5) Otot-otot perut dan lainnya kejang. Kejang otot anggota
gerak, seringkali di bagian flexor tungkai atau lengan, dan otot
yang kejang ini dirasakan sangat nyeri, yang datangnya secara
hilang timbul, dan di antara serangan kejang rasa nyeri
berkurang. Pada perabaan otot-otot akan serba tegang dan
ada benjolan-benjolan.

Gejala-gejala di atas datangnya secara tiba-tiba, dan bila tidak


segera ditolong, maka serangan tersebut dapat berlangsung
berjam-jam.
KEJANG PANAS (HEAT CRAMP)

Pencegahan

Sebelum dan selama latihan agar diberikan garam


dapur dalam air minum.

Pengobatan

1) Korban dibaringkan di tempat yang teduh dan sejuk.


2) Pemberian garam dapur dalam air minum.
3) Bila ada fasilitas, berikan infus Na Cl isotonik 1 liter.
4) Pemijatan otot (masase)
KELELAHAN PANAS (HEAT
EXHAUSTION)
Pengertian

Adalah suatu gangguan akibat terlalu lama berada


di tempat yang udara atau cuacanya panas,
dengan gejala yang khas timbul pengeluaran
keringat yang banyak dan terjadi kelumpuhan
peredaran darah tepi (circulatory collaps).

Penyebab

Terjadinya pengeluaran keringat yang banyak sekali,


sehingga tubuh banyak kekurangan cairan, serta
melebarnya pembuluh darah tepi, sehingga
sebagian besar darah tertimbun pada pembuluh
darah tepi, untuk menurunkan suhu tubuh.
akibatnya darah ke otak akan berkurang.
KELELAHAN PANAS (HEAT
EXHAUSTION)

Gejala-gejala
1) Gejala Pendahuluan
a) Lemah
b) Pusing
c) Gangguan keseimbangan ( Vertigo )
d) Sakit kepala
e) Mual
f) Penglihatan menjadi kabur
g) Mudah kaget
h) Kadang-kadang bisa kejang otot yang ringan
KELELAHAN PANAS (HEAT
EXHAUSTION)

Gejala-gejala
2) Gejala lanjutan
a) Rasa lemah dan lemas
b) Badan terasa panas
c) Mual dan muntah
d) Suhu badan pada umumnya tidak banyak perubahan
e) Denyut nadi cepat, tidak lebih 100x permenit
f) Tekanan darah turun
g) Sakit kepala, pusing, atau vertigo bertambah
h) Penglihatan bertambah kabur, pupil mata melebar
i) Sesak napas, kadang bernapas dengan pundak diangkat
j) Kulit pucat, dingin basah banyak keringat
k) Otot-otot terasa agak nyeri dan kadang-kadang ada kejang
KELELAHAN PANAS (HEAT
EXHAUSTION)

Pencegahan
1) Hindari latihan fisik berat yang tidak perlu, bila udara sangat
panas.
2) Minum air harus cukup, agar jumlah urine dapat mencapai 1
liter sehari.
3) Gunakan pakaian yang lebih tipis, ringan dan longgar agar
aliran udara atau angin mudah menembus dan segera
menguapkan keringat.
4) Bagi orang yang belum melakukan penyesuaian diri dengan
daerah tersebut harus lebih banyak minum garam dapur (2
gram perhari dalam air minum, diberikan dalam tiga kali atau
lebih).
KELELAHAN PANAS (HEAT
EXHAUSTION)

Pengobatan
1) Korban di baringkan di tempat yang sejuk.
2) Pakaian dilonggarkan.
3) Minum air sejuk.
4) Bila ada fasilitas, pasang infus.
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)
Pengertian
Sengatan Panas adalah suatu gangguan/penyakit
akibat latihan fisik yang berat dan lama di
lingkungan udara yang sangat panas dan
kelembaban yang tinggi, sehingga menyebabkan
gangguan yang hebat pada pusat pengaturan panas
di otak.

Penyebab
1) Suhu udara sangat panas dengan kelembaban
yang tinggi.
2) Latihan fisik yang berat dan lama.
Kedua faktor di atas akan menimbulkan kerusakan
yang hebat pada pusat pengatur panas yang ada di
otak.
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)

Gejala-gejala
a) Gejala Permulaan
1) Badan terasa Panas
2) Sakit Kepala
3) Pusing
4) Mual dan Muntah
5) Rasa Nyeri di dada (daerah jantung)
6) Banyak keringat
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)

Gejala-gejala

b) Gejala lanjutan
1) Acuh tak acuh terhadap suasana lingkungan
2) Jatuh, gelisah, dan rasa ketakutan
3) Muntah-muntah
4) Suhu badan sangat tinggi (bisa mencapai 41 ̊C atau lebih)
5) Denyut nadi sangat cepat (bisa mencapai 160 atau lebih permenit)
6) Pernafasan cepat (bisa mencapai 20-30 X permenit)
7) Otot-otot kejang
8) Kulit kemerah-merahan, panas, dan kering
9) Tekanan darah bisa naik sedikit
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)

Gejala-gejala

c) Gejala kritis
1) Suhu tubuh pada dubur (anus) lebih dari 41 ̊C
2) Terjadi syok
3) Penurunan kesadaran
4) Kejang-kejang pada seluruh tubuh
5) Pupil sudah melebar
6) Tidak ada produksi urine (anuria)
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)

Gejala-gejala

d) Biasanya kalau sudah muncul gejala-gejala kritis ini, sudah


sulit untuk mengatasinya di lapangan. Oleh karena itu sangat
diperlukan tenaga kesehatan lapangan yang terampil,
sehingga dapat diandalkan untuk memberikan pertolongan
darurat di lapangan (Longdarlap), khususnya dalam :
1) Mengenal gejala dini.
2) Penanggulangan kasus Cedera Panas di tempat kejadian.
3) Mengatasi keadaan gawat darurat lain dengan
resolusinya.
4) Mengevakuasikan dan memantau kondisi korban.
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)

Pencegahan
a. Sesuaikan derajat latihan fisik yang berat di lingkungan
cuaca yang sangan panas dan kelembaban yang tinggi.
b. Minum yang banyak, bila perlu dicampur dengan garam
dapur.
c. Pakaian yang tipis, longgar dan memudahkan pertukaran
udara pada bagian-bagian tubuh (ventilasi yang baik).
d. Melaksanakan aklimatisasi.
e. Bila mulai merasakan gejala permulaan atau lanjutan,
segera melaporkan pada petugas kesehatan.
f. Pemantauan cuaca dengan memperhatikan index WBGT.
g. Menyiapkan tenaga kesehatan lapangan yang terampil.
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)

Pengobatan
a. Pertolongan Darurat di Lapangan oleh Tenaga Kesehatan
Lapangan

1) Kenali gejala Cedera Panas sedini mungkin, kemudian


pahami tingkat-tingkatnya, mulai dari gejala permulaan
sampai ke gejala lanjutan.
2) Amankan korban ke tempat yang teduh serta dingin,
kemudian tenangkan dari kegelisahan.
3) Lepaskan perlengkapan, buka dan longgarkan pakaian.
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)
Pengobatan
a. Pertolongan Darurat di Lapangan oleh Tenaga Kesehatan
Lapangan

4) Ukur suhu dubur ( Rektal / Anus ).


a) Bila suhunya terlalu tinggi, segera lakukan
pendinginan tubuh korban dengan membasahi seluruh
permukaan tubuhnya dengan air sambil dikipasi dan
dipijat-pijat ototnya.
b) Bila tidak ada air, bisa dipakai kompres dengan
bongkahan es, dan dalam keadaan darurat bisa juga
dengan merendam korban dalam air. Ini semuanya
dilkerjakan sampai suhu rektal mencapai 38,5 derajat
celcius.
c) Bila suhu tubuh tidak terlalu tinggi, cukup dikompres
dengan es atau air dingin sampai suhu rektal 38,5
derajat celcius.
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)
Pengobatan
a. Pertolongan Darurat di Lapangan oleh Tenaga Kesehatan
Lapangan

5) Bila suhu rektal sudah mencapai 38,5 derajat celcius tubuh


si korban dikeringkan dengan handuk, diselimuti agar
hangat dan pijatan dilanjutkan, dan pantau suhu rektal
setiap 10 menit.
6) Bila disertai kejang-kejang berikan valium atau luminal.
7) Bila napas terlalu sesak berikan oksigen (bila ada fasilitas).
8) Kalau terjadi henti napas, berikan pertolongan pernapasan
mulut ke mulut , dengan frekuensi 12 X permenit.
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)
Pengobatan
a. Pertolongan Darurat di Lapangan oleh Tenaga Kesehatan
Lapangan

9) Kalau terjadi henti napas dan henti jantung, berikan


pertolongan resusitasi oleh 2 penolong.
10) Setelah itu segera laksanakan evakuasi ke Rumah Sakit
terdekat.
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)
Pengobatan
b. Pertolongan Dokter / Paramedis di Lapangan

1) Pertolongan sama seperti di atas.


2) Berikan suntikan Glukosa 40% sebanyak 1-2 ampul @ 10 ml
secara intravena.
3) Lanjutkan dengan infus Na Cl 0,9% dengan tetesan 120 x
permenit sampai 2-3 botol, infus yang dingin.
4) Bila masih kejang-kejang berikan valium 10 mg intra vena.
5) Oksigen tetap dilanjutkan.
6) Segera laksanakan evakuasi sambil memantau kesadaran,
tensi, nadi pernapasan dan suhu rektal.
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)
Pengobatan
c) Pertolongan Setelah di Rumah Sakit

1) Pertolongan dokter / paramedis seperti di atau tetap


dilanjutkan.
2) Korban dirawat di bagian gawat darurat.
3) Dilakukan periksaan laboratorium darah dan urine.

Bila keadaan kritis sudah teratasi, baru perawatannya


dipindahkan ke ruangan.
Wet Bulb Globe Thermometer
(WBGT)

• DEFINISI  Suatu alat untuk mengukur panas


lingkungan dan dipasang di lapangan di mana kegiatan
latihan dilaksanakan.

• Peralatan ini mengukur panas lingkungan di daerah


dengan radius lebih kurang 15 km.

• Dengan perkembangan zaman yang semakin modern


kemudian diciptakan juga alat WBGT yang ditujukan
untuk memudahkan personil kesehatan dalam
pelaksanaan tugas dilapangan maka diciptakan alat
WBGT yang digital.
WBGT Manual
WBGT Manual

1) Kotak Penyimpanan Peralatan WBGT.

a) Ukuran kotak.
(1) Panjang : 83,5 cm
(2) Lebar : 23 cm
(3) Tinggi : 25 cm
WBGT Manual
2) Bagian-bagian kotak. Kotak dibagi menjadi 5 ruangan
dengan masing-masing ruangan berisi alat-alat WBGT
tertentu.
a) Ruangan No. 1 :
Tempat menyimpan angkor dan kawat.
b) Ruangan No. 2 :
Tempat menyimpan Globe dan kawat.
c) Ruangan No. 3 :
Tempat menyimpan Erlenmeyer , kawat
gantungan Erlenmeyer, sumbu dan tali sumbu, pipet, botol
tempat aquades.
d) Ruangan No.4 :
Tempat menyimpan kotak kayu dan di dalam
kotak terdapat 5 buah thermometer, dan buku
petunjuk pemasangan dan pembacaan WBGT.
e) Ruangan No. 5 :
Tempat menyimpan tumpuan atau kaki standar,
kaitan gantungan 3 buah dan 2 buah mur berkuping.
Peralatan Wet Bulb Thermometer

Alat ini terdiri atas:

1) Gelas Erlenmeyer yang diisi penuh


dengan air suling (Aquadestilata).
2) Thermometer Fahrenheit yang
pangkalnya dibungkus dengan sumbu.
Sumbunya tersebut sebaiknya dari tali
sepatu, yang diikatkan pada pangkal
Thermometer dengan tenang.
3) Pangkal thermometer tersebut terletak
harus di atas mulut Erlemeyer.
4) Kawat gantungan.
Peralatan Dry Bulb Thermometer

Alat ini terdiri atas:

1) Kotak kayu dengan ukuran panjang 21 cm,


lebar 20 cm dan tinggi 34 cm. Bahan
kotak dari triplek dan tulang tulangnya
dari kayu Borneo. Kotak bagian bawah
terbuka.
2) Thermometer Fahrenheit ditempatkan di
batang kayu di tengah – tengah kotak.
Peralatan Globe Bulb Thermometer

Alat ini terdiri atas:

1) Globe yang terdiri atas bola tembaga


dengan diameter 15 cm (6 inci), dan
dicat hitam pudar pada permukaan
luarnya. Pada bola diberi karet, dimana
thermometer dipasang melalui lubang
tersebut. Yang harus dijaga terus –
menerus yaitu cat hitam pudar pada
permukaan luar bola agar bersih dari
debu, tidak tergores pada waktu
dibersihkan dan apabila perlu diulangi
lagi pengecatannya.
2) Thermometer Fahrenheit
3) Kawat Gantungan.
Cara Pemasangan Peralatan WBGT
LANGKAH PERTAMA
1) Bukalah kotak penyimpan alat WBGT.
2) Keluarkan batang besi sejumlah enam potong, yang terdapat di
atas kotak tersebut.
3) Keluarkan tumpuan / kaki standard yang disimpan di bagian
kotak nomor 5, cari batang besi yang bernomor satu pula. Cara
memasangnya dengan memasukkan drat. Kalau nomornya sudah
sejajar berarti pemasangan sudah betul.
4) Batang besi yang salah satu ujungnya bernomor satu, ujung
lainnya bernomor dua. Kemudian carilah batang besi dengan ujung
bernomor dua dan tiga ujung nomor dua dipasang dengan nomor
ujung nommor dua pula. Apabila kedua angka itu sudah sejajar maka
pemasangan sudah betul.
5) Ambil tumpuan lain yang bernomor tujuh dan ambil pula batang
besi dengan ujung bernomor tujuh. Ujung nomor tujuh itu dipasang
dengan ujung yang bernomor tujuh pula. Pemasangan dianggap
betul apabila kedua angka tujuh tadi sudah sejajar.
Cara Pemasangan Peralatan WBGT

LANGKAH PERTAMA
6) Ambil batang besi dengan ujung bernomor enam dan lima ujung
nomor enam dimasukkan ke dalam batang besi yang bernomor enam
pula. Pemasangan sudah dianggap betul apabila kedua angka enam
tadi sejajar.
7) Dua batang besi yang tersisa, dengan masing-masing ujung
bernomor empat, disambungkan satu sama lain dengan cara
memasukkan dratnya.
8) Tiang standard dengan ujung bernomor tiga dipasangkan dengan
palang standard yang bernomor tiga, demikian pula tiang standard
yang bernomor lima dipasangkan dengan palang standard yang
bernomor lima. Supaya kuat hubungan antara palang standard dan
tiang standard maka dipasang mur berkuping, serat angkornya
ditancapkan ke dalam tanah sehingga kedudukan standard tadi jadi
kuat dan betul.
Cara Pemasangan Peralatan WBGT

LANGKAH PERTAMA
9) Bawalah standard tadi ke tempat di mana alat WBGT akan
dipasang. Untuk memperkuat kedudukan standard tersebut maka
ambil angkor beserta kawatnya dan cantelkan pada mur berkuping,
serta angkornya ditancapkan ke dalam tanah sehingga kedudukan
standard tadi jadi kuat betul.
10) Pasang cantelan / gantungan pada ketiga lubang tersebut.
Cara Pemasangan Peralatan WBGT

LANGKAH KEDUA
Memasang alat Wet Bulb Thermometer.
1) Ambil Erlenmeyer dan gantungan, dan apabila kawatnya bengkok,
luruskan terlebih dahulu dan pasangkan pada cantelan palang
standart yang di tepi.
2) Keluarkan thermometer dan sumbu (tali sepatu). Tali sepatu ini
diikat dengan benang pada ujung bawah thermometer. Thermometer
dimasukkan lidi/sejenisnya untuk penahan supaya thermometer
tidak jatuh bagian bawah yang ada sumbunya dimasukkan ke dalam
Erlenmenyer. Erlenmeyer itu diisi penuh dengan air suling, dan jarak
antara ujung bawah thermometer dengan permukaan kurang lebih 2
cm, serta ujung bawah thermometer tadi sejajar dengan garis merah
pada batang standard.
Cara Pemasangan Peralatan WBGT

LANGKAH KETIGA
Memasang alat Dry Bulb Thermometer.

1) Keluarkan kotak kayu dari tempat penyimpanannya. Ambil


thermometer dan pasangkan di dalam kotak tersebut.

2) Kotak kayu yang didalamnya terdapat thermometer digantungkan


pada cantelan bagian tengah. Ujung bawah thermometer harus sejajar
dengan tanda merah pada kedua tiang standard. Untuk mengatur
tinggi rendahnya. Cukup dengan memutar cantelan gantungan.
Cara Pemasangan Peralatan WBGT

LANGKAH KEEMPAT
Memasang alat pengukur Globe Bulb Thermometer.

1) Ambil Globe (Bola tembaga) dan kawat gantungan dari tempatnya


apabila gantungan bengkok supaya diluruskan terlebih dahulu.

2) Bola tembaga (Globe) dengan kawat gantungan dicantelkan pada


gantungan tepi lainnya.

3) Masukkan thermometer ke dalam lubang karet dari bola tembaga.


Ujung bawah thermometer harus sejajar dengan tanda merah pada
tiang standard.
WBGT Manual
Hal – hal yang diperhatikan sebelum
dibaca
1) Sekurang – kurangnya 25 menit sebelum
dibaca, alat Globe BulbThermometer harus sudah
dipasang.

2) Pada waktu pemasangan pertama alat Wet Bulb


Thermometer, Air pada Erlenmeyer harus penuh
dan sumbu dari ujung thermometer sampai ke
dalam air, diusahakan bahwa setiap 20 menet
sebelum thermometer pada alat wot Bulb
Thermometer di baca, sumbuh harus dibasahi
dengan jalan menetesi air suling (aquaadest)
dengan pipet pada sumbu tersebut.

3) Pemasangan peralatan WBGT harus di lapangan


yang terbuka, artinya tidak ada apapun yang
menghalangi di sekitarnya, misal pohon, gedung
dan sebagainya.
Pembacaan Thermometer

Pembacaan dilakukan dengan teliti, pandangan


mata harus rata – rata air dengan strip yang
ditunjukan oleh air raksa pada thermometer
tersebut.

Pencatatan

Hasil pembacaan dari ketiga thermometer pada


peralatan WBGT dicatat dalam formulir seperti
pada tabel berikut di bawah ini.
Perhitungan Indeks WBGT

Indeks WBGT = (0,7 X WB) + (0,2 X G) + (0,1 x DB)

Keterangan :
WBGT = Wet Globe Thermometer
WB = Wet Bulb Thermometer
G = Globe Bulb Thermometer
DB = Dry Bulb Thermometer
Hal – hal yang diperhatikan
1) Peralatan WBGT ini dipasang di tempat latihan
akan diselenggarakan. Peralatan ini mengukur
panas lingkungan di daerah dengan radius lebih
kurang 15 km.

2) Apabila hari hujan atau tidak ada kegiatan latihan,


peralatan WBGT disimpan, khususnya alat Wet Bulb,
alat Globe dan alat dry Bulb supaya disimpan.
Thermometer supaya diambil dari tempatnya
masing-masing dan dimasukkan ke dalam
tempatnya.

3) Sumbu dan air pada alat wet Bulb kalau sudah


kotor harus diganti. Untuk airnya kalau
memungkinkan diganti setiap hari.

4) Apabila tidak ada kegiatan/latihan, maka semua


peralatan disimpan kembali ke dalam kotak sesuai
urutan semula.
WBGT Digital
WBGT Digital
1) Cara Pengoperasian
a) Keluarkan alat dari dalam koper
b) Pastikan sumbu putih pada WB masih tetap bersih. Isi
kotak air dengan air murni (aquadest) ¾ kotak .
c) Tempatkan alat pada tripot setinggi 1,1 meter dari
permukaan tanah.
d) Nyalakan alat dengan menekan tombol I/O ENTER, lihat
monitor, jika teganggan baterai < 6,4 Volt, baterai harus
diganti.
e) Tekan tombol r atau s untuk melihat tampilan monitor :
- tampilan 1 : WET …………
DRY ………….
- tampilan 2 : GLOBE ……….
- tampilan 3 : WBGTi ………… ( indoors )
WBGTo ……….. ( outdoors )
- tampilan 4 : RH ……..... (relative humidity)
HI …………. ( heat index )
- tampilan 5 : BAT …….. (tegangan baterai )
WBGT Digital

1) Cara Pengoperasian
f) Sensor stabil setelah pemasangan 10 menit dan hasil
ukur dapat digunakan.
g) Setelah digunakan matikan alat dengan menekan tombol
I/O ENTER selama 3 detik.
h) Bersihkan dan simpan kembali dalam koper.

2) Dalam perawatan WBGT digital ini harus lebih diutamakan


karena WBGT digital ini tidak diperjual belikan di pasaran
bebas, selain itu WBGT digital ini harus selalu di kalibrasi
dalam jangka waktu tertentu sehingga hasilnya selalu valid.
Standard Marinir Amerika Serikat
1) Bendera Hijau
Nilai indeks WBGT di antara 77 – 84
Latihan fisik yang berat bagi calon Parjurit yang sedang dibentuk
dihentikan, terutama kegiatan Mars, lari, atau latihan berganda. Bagi
prajurit yang sudah terlatih, kegiatan latihan fisik harus dikerjakan
dengan cara hati-hati.

2) Bendera Kuning
Bila didapatkan Indeks WBGT di antara 85 – 87
Latihan fisik yang berat dari calon prajurit yang sudah dilatih
beberapa waktu, terutama kegiatan Mars, lari, atau latihan berganda
harus dihentikan. Bagi prajurit yang sudah terlatih, kegiatan fisik
harus dikerjakan dengan pengawasan ketat.

3) Bendera Merah
Bila didapatkan Indeks WBGT di antara 88 – 89
Aktifitas fisik dari para calon prajurit yang sedang dibentuk dihentikan.

4) Bendera hitam.
Bila didapatkan Indeks WBGT di atas 89
Aktifitas fisik dari semua personel dihentikan.
Standard PUSKES TNI
1) Indeks WBGT mencapai 82
Perencanaan latihan berat bagi prajurit yang belum terlatih harus dilakukan hati-
hati.

2) Indeks WGT di antara 83 – 85 (HIJAU)


Latihan yang berat seperti kegiatan Mars di daerah panas tidak boleh dilakukan
untuk prajurit atau siswa baru yang belum melaksanakan penyesuaian diri
terhadap lingkungan (aklimatisasi) kurang dari 3 minggu.

3) Indeks WBGT di antara 86 – 87 (KUNING)


Pelajaran di luar kelas di bawah terik sinar matahari harus dihindarkan.

4) Indeks WBGT di antara 88 – 90 (MERAH)


Latihan fisik harus dikurangi bagi semua siswa yang baru menjalani pendidikan
kurang dari 12 minggu. Bagi prajurit yang sudah terlatih dan telah mengalami
aklimatisasi, dapat melakukan kegiatan fisik terbatas, dan tidak boleh lebih dari
enam jam sehari.

5) Indeks WBGT di atas 90 (HITAM)


Semua kegiatan latihan fisik dihentikan
SOAL
Diketahui suhu dalam keadaaan Lembab (wet) :
85 ºF, kering (dry) : 80 ºF, lingkungan : 95 ºF.

1. Berapakah nilai WBGT !

2. Berapakah nilai WBGT bila suhu celcius ! ( C : F- 32)


=5:9

3. Apa warna bendera & saran dari hasil nilai 1 & 2, jika
menurut indeks USA (NAVY) dan puskes TNI
J
a
w 1. Berapakah nilai WBGT ! 86,5 ºF
a 2. Berapakah nilai WBGT bila suhu celcius ! ( C : F- 32) = 5 : 9
Hasil : 30,3 ºC
b 3. Apa warna bendera & saran dari hasil nilai 1
a & 2, jika menurut indeks USA (NAVY) dan
puskes TNI
n
1. Hasil USA & puskes : Kuning
2. Saran
1. Latihan fisik calon prajurit pembentukan
dilakukan hati-hati
2. Latihan berat tidak boleh dilakukan bagi yang
belum aklitimasi
TES FORMATIF

PILIHAN BENAR SALAH

1. B-S Sengatan Panas (Heat Stroke) adalah suatu gangguan


akibat latihan fisik yang berat di lingkungan udara atau cuaca
yang sangat panas dengan gejala khasnya timbul kejang-kejang
otot perut dan otot badan lainnya, dan timbul secara tiba-tiba dan
berulang-ulang akibat kekurangan elektrolit tubuh.
2. B-S Peralatan Wet Bulb Globe Thermometer (WBGT) adalah
suatu alat untuk mengukur panas lingkungan dan dipasang di
lapangan di mana kegiatan latihan dilaksanakan.
3. B-S Nilai indeks WBGT jika didapatkan suhu dalam keadaaan
lembab (wet) : 80 ºF, kering (dry) : 70 ºF, lingkungan (globe) : 90 ºF
adalah 45 ºC.
4. B-S Pemasangan bendera menurut standar PUSKES TNI jika
didapatkan suhu dalam keadaaan lembab (wet) : 90 ºF, kering (dry)
: 80 ºF, lingkungan (globe) : 100 ºF adalah bendera merah.
5. B-S Secara umum penanganan kejang panas (heat cramp)
adalah tindakan keamanan korban dan perlengkapan, pemberian
cairan air minum dan garam dapur/oralit serta dilakukan
pemijatan otot (masase).
TES FORMATIF

PILIHAN BENAR SALAH

6. B-S Suhu udara sangat panas dengan kelembaban yang tinggi


serta latihan fisik yang berat dan lama merupakan faktor yang
akan menimbulkan kerusakan yang hebat pada pusat pengatur
panas yang ada di otak.
7. B-S Sakit kepala, pusing, atau vertigo yang bertambah
merupakan gejala pendahuluan yang ditemukan pada korban
kelelahan panas.
8. B-S Salah satu cara pencegahan dari kelelahan panas terutama
bagi orang yang belum melakukan penyesuaian diri dengan
daerah tersebut harus lebih banyak minum air gula.
9. B-S Suhu tubuh pada dubur (anus) lebih dari 41 ̊C, penurunan
kesadaran, kejang-kejang pada seluruh tubuh serta tidak ada
produksi urine (anuria) merupakan gejala kritis pada sengatan
panas.
10. B-S Target suhu pada korban sengatan panas setelah dilakukan
pendinginan dengan membasahi seluruh permukaan tubuhnya
dengan air dingin sambil dikipasi dan dipijat-pijat ototnya adalah
39,5 ̊C.
DISKUSI
1. Jelaskan pengertian dari cedera panas, kejang
panas, kelelahan panas serta sengatan panas!

2. Jelaskan peralatan wet bulb thermometer, dry


bulb thermometer, serta globe bulb thermometer
yang digunakan pada WBGT manual!

3. Jelaskan mengenai langkah kedua, ketiga dan


keempat dalam pemasangan WBGT manual!

4. Jelaskan mengenai nilai indeks standar WBGT


menurut standar Marinir Amerika Serikat dan
standar Puskes TNI!

5. Jelaskan mengenai penyebab, gejala,


pencegahan dan pengobatan dari kejang panas!
DISKUSI

6. Jelaskan penyebab dari kelelahan panas dan


sengatan panas!

7. Jelaskan gejala-gejala yang muncul pada


kelelahan panas!

8. Jelaskan gejala-gejala yang muncul pada


sengatan panas!

9. Jelaskan pencegahan dan pengobatan pada


kelelahan panas!

10. Jelaskan pencegahan dan pengobatan pada


sengatan panas!
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai