Indikasi Pemeriksaan
Kontra Indikasi
a. Infeksi akut pada saluran urinaria
b. Kehamilan
c. Perforasi dan perdarahan pada bladder
Identifikasi Pasien
Dalam identidikasi pasien dan komunikasi efektif yang yang perlu dipastikanantara lain :
1. Nama pasien
2. Tanggal lahir
3. Alamat
4. Anamnese singkat terkait riwayat alergi.
5. Penjelasan Prosedur
Persiapan Pasien
Biasanya pasien diminta untuk berpuasa sebelum pemeriksaan. Pasien dapat untuk
berhenti makan dan minum setelah tengah malam pada hari prosedur (4 hingga 12 jam
sebelum prosedur). Pasien mungkin juga diberi pencahar oral atau enema untuk
memastikan sistem pencernaannya bersih.
Prosedur Pemeriksaan
Pemasangan kateter ureter dilakukan oleh dokter urologi dengan menggunakan
bantuan cystoscopy, secara retrograde (berlawan dengan alur sistem urinary) melalui uretra
sebelum pemeriksaan mulai dilakukan. Kateter ureter dipasang hingga ke renal pelvis.
• Teknik Pemeriksaan
a. AP Foto Pendahuluan
1) Tujuan : Evaluasi posisi kateter ureter; persiapan
pasien; factor eksposi dan posisi pasien
2) Kaset dan film : 30x40 cm (membujur + grid)
3) Posisi Pasien : supine
4) Posisi Objek : kaki diatur dalam posisi litotomi, kedua tangan
samping tubuh, MSP tegak lurus pertengahan
kaset
5) Central Ray : vertikal tegak lurus
6) Central Point : pertengahan kedua crista illiaca pada MSP
7) FFD : 90-100 cm
FFD : 90-100 cm
Fase Uretrogram
Setelah pengambilan gambar pyelogram cukup, kateter ditarik ke bawah (sekitar 10
cm dari bawah renal pelvis, hingga ke ureteric orifices). Media kontras disuntikkan sekitar 2-
5 ml. Pada fase ini, meja bisa dimiringkan sebesar 35-40 derajat dengan posisi kepala lebih
tinggi, untuk melihat lekukan ureter dan pergerakan pada ginjal.
Kaset : 30x40 cm (membujur + grid)
Posisi Pasien : supine
Posisi Objek : kaki diatur dalam posisi litotomi, kedua
tangan samping tubuh, MSP tegak luruspertengahan kaset
Central Ray : vertical tegak lurus
Central Point : pertengahan kedua crista illiaca pada MSP6)
FFD : 90-100 cm
ANTEGRADE PYELOGRAPHY
Tujuan Pemeriksaan
• Memperlihatkan anatomi dan lesi-lesi traktus urinarius bagian proksimal
• Dilakukan setedslah IVP gagal menghasilkan diagnose yang informatif
atau kurang akurat; IVP gagal dilakukan; RPG tidak memungkinkan;
ataupun modalitas lainnya yang non invasive
• Untuk menunjukkan terutama gambaran renal pelvis dan ureter
• Bagian dari pemeriksaan nefrostomi perkutan
• Mendeteksi adanya obstruksi yang terjadi pada organ-organ saluran
kemih
• Melihat anatomi dan keadaan organ sebelum operasi
• Evaluasi pasca operasi terhadap ginjal dan ureter
Indikasi Pemeriksaan
• Nefrolitiasis
• Pyelonefritis
• Nefritis
• Urethrolitiasis
• Hidronefrosis
• Trauma akut traktus urinarius
Kontra Indikasi
• Infeksi akut traktus urinarius
• Alergi Media Kontras
• Kehamilan
• Diastasis hemoragik/ hematoma
• Kemungkinan penyakit ginjal hidatidosa
Komplikasi
• Alergi Media Kontras
• Perdarahan perirenal dan intrarenal
• Hematuria
• Pneumothoraks
• Infeksi
• Nyeri
• Urinoma
• Fistula arteriovena
• Luka tusuk pada organ sekitar
Prosedur Pemeriksaan
• Penyuntikkan media kontras ke dalam canule dengan kecepatan rata- rata 10 ml/ menit
dilakukan secara perlahan agar dapat dikontrol aliran masuknya media kontras tersebut
dengan fluoroskopi.
• Kateter yang telah terpasang diklem kemudia selang yang menghub dengan urine dicabut.
• Kontras medis disiapkan dengan mencampur MK dan NaCl dgn perbandingan 1:3
• Sebelum pemasukan MK dilakukan, lakukan plain foto dengan kaset 30x40 orientasi ginjal
• Masukkan media kontras yang sudah diencerkan melalui kateter yang
langsung terhubung dengan pelviocalyces . Media kontras water soluble
dengan konsentrasi 150 mg/cc. Jumlah tergantung pada derajat
hidronefrosis. Hentikan pemberian kontras jika pasien merasa sakit atau
sensasi perih di pinggang
• Injeksi media kontras dengan panduan fluoroskopi
• Injeksi media kontras melalui selang nefrostomi hingga anatomi sistem
pelvikokalises terlihat.
• Media kontras yang tertinggal di sistem PCS pada kasus obstruksi harusdi
aspirasi (disedot) untuk mencegah pielits kimiawi
Teknik Pemeriksaan
AP
• Kaset dan film : 30x40 cm (membujur + grid)
• Posisi Pasien : supine
• Posisi Objek : MSP tegak lurus pertengahan kaset
• Central Ray : vertikal tegak lurus
• Central Point : pertengahan kedua crista illiaca pada MSP
• FFD : 90-100 cm