Peralatan steril :
* Wings needle no.21 G ( 1 buah )
* Spoit 20 cc ( 2 buah )
* Kapas alcohol atau wipes
* Tourniquet
Peralatan non-steril :
* Plester
* Marker R/L dan marker waktu
* Media kontras lopamiro (Kurang lebih 40-50 cc)
* Obat-obatan emergency (antisipasi allergi media kontras)
* Baju pasien
Lakukan pemeriksaan BNO posisi AP, untuk melihat
persiapan pasien
Jika persiapan pasien baik/bersih, suntikkan media
kontras melalui intravena 1 cc saja, diamkan sesaat
untuk melihat reaksi alergis.
Jika tidak ada reaksi alergis penyuntikan dapat
dilanjutkan dengan memasang alat compressive
ureter terlebih dahulu di sekitar SIAS kanan dan
kiri.
Setelah itu lakukan foto nephogram dengan posisi
AP supine 1 menit setelah injeksi media kontras
untuk melihat masuknya media kontras ke
collecting sistem, terutama pada pasien hypertensi
dan anak-anak.
Lakukan foto 5 menit post injeksi dengan posisi AP
supine untuk melihat pelviocaliseal dan ureter
proximal terisi media kontras.
Foto 15 menit post injeksi dengan posisi AP
supine mencakup gambaran pelviocalyseal,
ureter dan bladder mulai terisi media kontras
Foto 30 menit post injeksi dengan posisi AP
supine melihat gambaran bladder terisi penuh
media kontras
Setelah semua foto sudah dikonsulkan kepada
dokter spesialis radiologi, biasanya dibuat
Foto blast oblique untuk melihat prostate
(umumnya pada pasien yang lanjut usia).
Yang terakhir lakukan foto post void dengan
posisi AP supine atau erect untuk melihat
kelainan kecil yang mungkin terjadi di daerah
bladder.
1. Foto 5 menit post injeksi (fase nephrgram)
kontras akan mengisi sistem pelvocaliseal
2. Foto 15 menit post injeksi (Fase uretrogram)
- Menilai sistem pelvocaliseal sampai ureter
Tampak kontras mengisi pelvis renalis dan
ureter.
3. Foto 30 menit post injeksi
- Menilai ureterovesico junction
Tampak Vu mulai terisi
4. Foto 45 menit post injeksi
Menilai Vesica urinaria
Tampak Vu terisi penuh kontras
4. Foto Post Void
Tampak VU yang telah kosong.
- Udara usus terdistribusi sampai distal
- Tidak tampak bayangan batu radiopaque
pada lintasan tractus urinarius
- Psoas line kiri dan kanan intak
- Pre-peritoneal fat line kiri dan kanan intak
- Tulang-tulang tervisualisasi intak
- Fungsi sekresi dan ekskresi kedua ginjal
dalam batas normal
- Pelviocalyseal sistem kedua ginjal baik
dengan ujung kedua calyx cupping
- Kontras mengisi ureter dextra/sinistra, tidak
tampak tanda-tanda obstruksi
- Vesica urinaria terisi kontras dengan
permukaan yang reguler, indentasi (-),filling
defect (-), Additional Shadow (-)
Derajat Hidronefrosis :
Ada 4 grade hidronefrosis, antara lain :
a. Hidronefrosis derajat 1. Dilatasi pelvis renalis tanpa
dilatasi kaliks. Kaliks berbentuk blunting (tumpul)
b. Hidronefrosis derajat 2. Dilatasi pelvis renalis dan
kaliks mayor. Kaliks berbentuk flattening (mendatar)
c. Hidronefrosis derajat 3. Dilatasi pelvis renalis, kaliks
mayor dan kaliks minor. Tanpa adanya penipisan
korteks. Kaliks berbentuk clubbing (menonjol)
d. Hidronefrosis derajat 4. Dilatasi pelvis renalis, kaliks
mayor dan kaliks minor. Serta adanya penipisan korteks
Calices berbentuk ballooning (menggembung)
BNO
Tampak bayangan radioopaq pada
paravertebra kiri
IVU
Tanda panah besar : Calculus
Tanda panah kecil : PCS
Tampak filling defect pada lintasan ureter
yang menyebabkan dilatasi ureter dibagian
proximal obstruksi.
Tampak indentasi caudal buli-buli, yang
menyebabkan ureter distal terangkat
kemedial (J-shaped ureters or fishhook
ureters), obstruksi kronis kandung kmih
dapat menyebabkan hipertrofi detrusor,
trabekulasi dannpembentukan divertikel