Anda di halaman 1dari 33

• Muhammad Arethusa Ananta

PEMERIKSAAN
• Reza Khadafy Nugroho
• Havez Kleib
• Teguh Setiawanto

BNO-IVP
• Andi Kusnawan
• Elizabeth Margareth
• Rani Septikasari
• Cahyono Yudianto 1
DEFINISI

Ilmu yang mempelajari prosedur /tata cara pemeriksaan


ginjal, ureter, dan blass (vesica urinary) menggunakan
sinar-x dengan melakukan injeksi media kontras melalui
vena

2
3
4
TUJUAN

a. Menilai fungsi ekskresi ginjal


b. Menilai morfologi dari struktur PCS
c. Menilai kemampuan miksi
d. Membuat pemeriksaan IVP dalam kondisi optimal

5
INDIKASI
 Indikasi :
Semua kelainan pada dan di luar traktus urinarius yang
dicurigai mempengaruhi traktus urinarius

 Tidak diindikasikan untuk evaluasi pasien dengan kelainan


prostat, gagal ginjal, hipertensi, atau untuk mendiagnosis,
menentukan staging maupun follow up malignansi
nonurothelial

6
INDIKASI
 Renal agenesis
 Polyuria 
 Congenital anomali : 
 duplication of ureter n renal pelvis
 ectopia kidney
 horseshoe kidney 
 malroration

 Hydroneprosis 
 Pyelonepritis 

7
KONTRAINDIKASI :
 Absolut :
- Hipersensitif terhadap kontras
- Tirotoksikosis
 Relatif :
- Keadaan umum buruk
- Diabetes mellitus
- Myeloma multiple
- Dekompenasi kordis
 Pada keadaan kadar kreatinin > 6 mg/dL sebaiknya
BNO-IVP tidak dilakukan
 SPO RSUP Dr. Kariadi kreatinin < 2 mg/dL

8
FOTO POLOS ABDOMEN
(FPA)
Tujuan : melihat batu radioopaq.
• 90 % batu saluran kemih radioopaq.
• Batu radioopaq: kalsium oksalat,
kalsium fosfat.
• Batu radioluscent: asam urat.

9
 Perlu persiapan yang baik (isi usus
dibersihkan dengan pencahar).
 Pemotretan yang benar (ekspirasi,
sehingga posisi ginjal sejajar dengan
film).
 Dinilai:
 Ginjal (bentuk, letak, ukuran, posisi).
 adakah gambaran baturadioopaq.
 Adakah tumor/massa.

10
PERSIAPAN :

1. Persiapan pasien
2. Persiapan alat

11
PERSIAPAN PASIEN :

a. Tujuan menghilangkan sebanyak mungkin


feses dari traktus gastrointestinalis
b. Untuk memperoleh gambaran IVP optimal

12
PERSIAPAN PASIEN :

 Makan bubur kecap saja sejak 2 hari (48 jam) sebelum


pemeriksaan BNO-IVP dilakukan.
 Tidak boleh minum susu, makan telur serta sayur-sayuran yang
berserat.
 Jam 20.00 pasien minum garam inggris (magnesium sulfat),
dicampur 1 gelas air matang untuk urus-urus, disertai minum
air putih 1-2 gelas, terus puasa.
 Selama puasa pasien dianjurkan untuk tidak merokok dan
banyak bicara guna meminimalisir udara dalam usus. 
 Jam 08.00 pasien datang ke unit radiologi untuk dilakukan
pemeriksaan, dan sebelum pemeriksaan dimulai pasien diminta
buang air kecil untuk mengosongkan blass.
 Informed consent
13
PERSIAPAN MEDIA KONTRAS

1. Kontras ionik : Urografin, Angiografin


2. Kontras non-ionik : Ultravist – Omnipaque –
Iopamiro (lebih baik)
Dosis :
Dewasa  rata-rata 1 cc/kgBB
Anak  2-3 cc/kgBB

14
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN :
 Peralatan Steril
 Wings needle No. 21 G (1 buah)
 Infus set
 Spuit 20 cc (2 buah)
 Kapas alcohol
 Peralatan Un-Steril
 Plester
 Marker R/L dan marker waktu
 Media kontras
 Obat-obatan emergency (antisipasi alergi media kontras)
 Baju pasien
 Tourniquet

15
TEKNIK PENYUNTIKAN :

Intravena
Bolus injeksi cepat

16
FASE-FASE PADA IVP :

1. Fase nefrogram  menit ke-5, menilai fungsi ekskresi ginjal,


kontur ginal, PCS
2. Fase pielogram  menit ke-15, mengisi PCS dan ureter
3. Fase sistogram  menit ke-30, 45, mengisi VU
4. Fase post miksi/post voiding  menilai fungsi pengosongan
VU

Apabila sampai menit ke-120 tidak tampak ekskresi kontras  non


visualized ginjal

17
KRITERIA GAMBAR :

Foto 5 menit post injeksi


 Tampak kontras mengisi ginjal kanan dan kiri.

Foto 15 menit post injeksi 


 Tampak kontras mengisi ginjal, ureter.

Foto 30 menit post injeksi (full blass)


 Tampak blass terisi penuh oleh kontras 

Foto Post Mixi 


 Tampak blass yang telah kosong.

18
SERIAL FOTO BNO
IVP
19
FPA 5 MENIT

20
15 MENIT 45 MENIT

21
POST MIKSI

22
PENILAIAN FOTO BNO :

23
PENILAIAN IVP :
Fungsi sekresi dan ekskresi kedua ginjal
Pelviocalyseal sistem kedua ginjal baik dengan
ujung kedua calyx cupping
Kontras mengisi ureter dextra/sinistra, tidak
tampak tanda-tanda obstruksi
Vesica urinaria terisi kontras dengan
permukaan yang reguler, indentasi (-), filling
defect (-), Additional Shadow (-)

24
BNO-IVP TANPA PERSIAPAN :

IVP cito, karena kecelakaan


Pada penderita DM

25
PERAWATAN LANJUTAN

Tidak ada perawatan khusus yang diberikan kepada pasien setelah


menjalani pemeriksaan BNO-IVP ini.

26
KELEBIHAN :

27
KEKURANGAN :

28
DERAJAT HIDRONEFROSIS
:
a. Grade 1  Dilatasi pelvis renalis tanpa dilatasi
kaliks. Kaliks berbentuk blunting ( tumpul)
b. Grade 2  Dilatasi pelvis renalis dan kaliks
mayor. Kaliks berbentuk flattening (mendatar)
c. Grade 3  Dilatasi pelvis renalis, kaliks mayor
dan kaliks minor. Tanpa adanya penipisan
korteks. Kaliks berbentuk clubbing (menonjol)
d. Grade 4  Dilatasi pelvis renalis, kaliks mayor
dan kaliks minor. Serta adanya penipisan korteks
Calices berbentuk ballooning (menggembung)
29
TERIMAKASIH
30
 Setelah semua foto sudah dikonsulkan kepada dokter spesialis radiologi,
biasanya dibuat foto blast oblique untuk melihat prostate (umumnya pada
pasien yang lanjut usia). 
 Yang terakhir lakukan foto post void dengan posisi AP supine atau erect
untuk melihat kelainan kecil yang mungkin terjadi di daerah bladder.
Dengan posisi erect dapat menunjukan adanya ren mobile (pergerakan
ginjal yang tidak normal) pada kasus pos hematuri.

31
  Prosedur Pemeriksaan BNO-IVP
Lakukan pemeriksaan BNO posisi AP, untuk melihat persiapan pasien
 Jika persiapan pasien baik/bersih, suntikkan media kontras melalui intravena 1 cc
saja, diamkan sesaat untuk melihat reaksi alergis.
 Jika tidak ada reaksi alergis penyuntikan dapat dilanjutkan dengan memasang alat
compressive ureter terlebih dahulu di sekitar SIAS kanan dan kiri
 Setelah itu lakukan foto nephogram dengan posisi AP supine 1 menit setelah
injeksi media kontras untuk melihat masuknya media kontras ke collecting sistem,
terutama pada pasien hypertensi dan anak-anak.
 Lakukan foto 5 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan ukuran
film 24 x 30 untuk melihat pelviocaliseal dan ureter proximal terisi media kontras.
 Foto 15 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan film 24 x 30
mencakup gambaran pelviocalyseal, ureter dan bladder mulai terisi media kontras
 Foto 30 menit post injeksi dengan posisi AP supine melihat gambaran bladder
terisi penuh media kontras. Film yang digunakan ukuran 30 x 40.

32
33

Anda mungkin juga menyukai