SAKITKU IBADAHKU
Penulis
Daftar Isi
Pengantar Penulis
Daftar Isi
Prolog Berjalan dalam Ruang
Waktu
I Hakikat Sakit
II Stres dan Sakit
III Ketika Musibah Menimpa
IV Do’a Saat Sakit
V Shalat Saat Sakit
VI Takdir
VII Godaan Setan
VIII Kewajiban Keluarga,
Teman, dan
Petugas Medis
IX Rahasia Usia 40
X Innalillaahi wa Inna Ilaihi
Roji’un
Epilog Do’a Tiga Rumah
Untukmu Saudaraku
Prolog:
Berjalan dalam Ruang dan Waktu
Inna Lillaahi
wa Inna Ilaihi Raaji’uun
Sungguh
kami tak pantas mendapat perhatian-Mu.
Sedemikian banyak perintah-Mu
yang tak kami jalankan.
Sedemikian banyak larangan-Mu
yang masih rutin kami kerjakan.
Kami mengakui,
kami bukanlah hamba-Mu yang baik
dalam beribadah.
Begitu banyak khilaf, dosa, dan aib kami.
Kami mohon ampunan-Mu yang Maha
Luas. Tutuplah aib kami
dan berilah kesempatan kepada kami
untuk taubatan-nasuha.
Ya Allah…
Sebagian kami ada yang sudah memiliki
rumah,
ada pula yang belum mendapatkannya.
Namun, kami tetap berupaya memilikinya
untuk perlindungan keluarga kami
dari panas dan hujan.
Rumah ini
menjadi salah satu bagian terpenting
dari kebutuhan hidup kami.
Ya Allah…
Saat kebutuhan kami itu telah terpenuhi,
kami pun punya keinginan lebih lagi.
Kami ingin membangun rumah masa
depan.
Rumah yang dapat mengantarkan kami
ke istana yang engkau janjikan
bagi hamba-hamba-Mu
yang membangun rumah-Mu di muka bumi
ini.
Dan kini,
ada rumah ketiga bagi kami di dunia ini.
Ya Allah…
Tuhan seluruh manusia,
hilangkanlah penyakit.
Sembuhkanlah,
Engkaulah Penyembuh.
Tak ada penawar selain dari penawar-Mu.
Penawar yang menghabiskan sakit dan
penyakit.
Penawar yang tidak meninggalkan sakit
kembali.
Tersenyumlah Saudaraku,
Karena sakitmu
Menjadi penebus dosa-dosamu.
Saudaraku,
Derita yang kaurasa
Adalah tiketmu menuju telaga surga
Saudaraku,
Kau tengah menempuh jalan
menuju surga
Tetaplah hatimu dalam ketabahan
Ikatlah ia dalam simpul tawakal
Saudaraku,
Bergembiralah atas ketabahanmu
Kan kau rasakan betapa manisnya iman
Gapailah ampunan dan cinta-Nya
dalam derai tawa
maupun linangan air mata
Saudaraku,
Sakit yang kau alami
Bukanlah belenggu untuk bahagia
Karena bahagia ada di dalam jiwa
yang bernaung dalam kasih sayang-Nya
Tiada cinta
Melebihi cinta-Nya
Dan ketabahanmu di tengah derita
Membuka pintu maaf-Nya