Pondok pesantren, disamping dikenal sebagai lembaga yang berperan dalam upaya peningkatan pengetahuan
agama Islam (tafaqquh fi ad-din) dan penyebarluasannya (dakwah), juga berperan sebagai lembaga
pemberdayaan masyarakat sekitar pondok, tentu sangat membantu kegiatan pembangunan nasional secara
kseluruhan. Peranan ini sangat strategis dimiliki oleh pondok pesantren cukup menjanjikan dalam upaya tersebut.
Pengembangan di bidang ekonomi, pada umumnya pondok pesantren berkecimpung dalam berbagai jenis usaha-
usaha ekonomi di sektor pertanian (agribisnis). Hal ini dapat dipahami mengingat sebagian besar atau sekitar 78,5
% dari 11.500 lebih pondok pesantren berkedudukan di daerah perdesaan. Dengan kegiatan pengembangan ini,
pondok pesantren memberikan sekurang-kurangnya 3 (tiga) manfaat sekaligus, yaitu:
1. Mendidik dan membekali para santri dengan pengetahuan, keterampilan, dan jiwa kewirausahaan.
2. Mendidik masyarakat sekitar pondok pesantren tentang cara-cara dan teknik yang lebih maju dalam
menjalankan usaha agribisnis dan sekaligus memperkenalkan berbagai komoditas baru yang
mempunyai ekonomis yang lebih baik.
3. Meningkatkan dan menambah sumber-sumber pendapatan bagi pondok pesantren dan masyarakat
sekitarnya..
Dalam rangka pengembangan usaha-usaha ekonomis pondok pesantren, pemerintah sudah selaiknya
menempatkan diri dalam posisinya sebagai fasilitator. Sedangkan inisiatif dan upaya-upaya pengembangan
haruslah tumbuh dari dan dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Oleh karena, itu keberhasilan yang diraih PT.
BUMR Pangan sebagai Badan Usaha yang berangkat dari akar rumput dan tampil sebagai perusahaan besar
yang mandiri, memberikan semangat baru kepada kami - para penggiat pesantren – untuk lebiih meningkatkan
kemitraan dan kerjasama dalam bentuk kontrak yang purna yang meliputi semua asfek-asfek terkait
pemberdayaan ekonomi rakyat, teristimewa dalam bidang pertanian.
Dalam kontek tersebut, Kami melalui pengurus YPI. Alhuda Almusri’ 1 mengajukan permohonan kontrak kemitraan
Ekonomi bidang Pertanian kepada PT. BUMR Pangan Sukaraja Sukabumi.
Mudah-mudahan proposal ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi, motivasi bagi pemerintah untuk
memberikan fasilitas kepada YPI. Alhuda Almusri’ 1 yang mengembangkan usaha Pertanian sebagai usaha
ekonomi unggulan kami karena sesuai dengan potensi alam, social dan budaya di lingkungan pondok pesantren.
Demikia pengantar dari kami, semoga segala usaha, rencana dan aktifitas kita senantiasa berada dalam Ridla
Allah SWT, serta mendapat taufik dan kemudahan dari-Nya. Amin.
I. PENDAHULUAN
Masalah dunia usaha telah menjadi suatu penyakit kronis yang sulit dipulihkan. Padahal permasalahan dunia
usaha yang selama ini terjadi di Indonesia disebabkan paradigma pembangunan yang mementingkan
pertumbuhan ekonomi besar dan mengabaikan ekonomi rakyat kecil yang dianggap sebagai penghambat.
"Posisi tersebut dapat menyebabkan terabaikannya pertimbangan-pertimbangan dunia usaha di dalam
pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan. Akibatnya kualitas pembangunan ekonomi rakyat makin
hari semakin menurun, ditandai dengan tingginya tingkat kesenjangan sosial dalam dunia usaha di berbagai
wilayah di Indonesia.
Saat ini baru terlihat upaya serius dari seluruh jajaran pemerintah dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Dalam hal kasus-kasus perekonomian terlihat adanya keseriusan presiden bagi perusahaan besar dan mulai
pahamnya aparat penegak hukum seperti kepolisian dan pengadilan mengenai peraturan perundangan dunia
usaha.
Dulu industri-industri besar yang dianggap memiliki kontribusi besar terhadap PAD seolah mendapatkan
kekebalan dari pemerintah daerah setempat, bahkan dari DPRD-nya. Tidak adanya tindakan hukum yang
tegas terhadap industry besar dan berlarut-larutnya penyelesaian ganti rugi kepada masyarakat industry kecil
(UKM) yang merupakan pengejawantahan dari prinsip tanggung jawab mutlak sebagaimana yang tercantum
dalam UU No.23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, menjadikan inisiatif masyarakat untuk
mengarus-utamakan (mainstreaming) perlindungan UKM dalam pembangunan ekonomi menghadapi
hambatan besar.
Berbagai kemudahan dan insentif diberikan kepada industri besar untuk mengeksploitasi dan meningkatkan
produksinya, walaupun industry besar tersebut telah menimbulkan berbagai kerusakan lingkungan dan
kesenjangan sosial. Sejalan dengan ini, untuk terwujudnya tata kepemerintahan dunia usaha yang baik, maka
pemenuhan hak warga negara seperti tersebut di bawah ini haruslah diprioritaskan.
"Ada sejumlah hak warga negara yang harus diberikan yaitu hak warga negara atas informasi yang benar dan
akurat (Rights to information), hak warga negara untuk terlibat dalam proses kebijakan (Rights to
participation), hak warga negara atas keadilan (Rights to Justice),"
Beberapa prinsip yang perlu diterapkan pemerintah dalam mewujudkan hak rakyat atas dunia usaha yang adil
dan sehat adalah: prinsip kehati-hatian dini (Precautionary Principle).
3. Program Mingguan :
- Musyawarah Pengurus Himpunan Santri Alhuda (HISFA).
- Tarkiban / Munadhoroh (Diskusi pelajaran).
- Pelajaran Ilmu Tajwid, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris
- Kursus Mubaligh, dll.
4. Program Bulanan :
- Pengajian Syahriyahan yang para pesertanya para Alumnus Pesantren (Muqimin)
- Pertemuan Keluarga Besar YPI. Alhuda Al-Musri’ 1.
5. Program Semesteran :
- Test Evaluasi Belajar.
- Lomba Cerdas Cermat, Hifdzil Kutub, dll
6. Program Tahunan :
- Haul KH. Ahmad Faqih (Pendiri Pontren Miftahulhuda Almusri’) & KH. Zaenal Mustofa
(Pendahulu di Pontren Alhuda Almusri’ 1)
7. Program Satu Kali Dalam Lima Tahun :
- Re-Uni Alumnus YPI. Alhuda Almusri’ 1.
D. BIDANG SIMPAN/PINJAM
Secara kelembagaan, bidang ini merupakan salah satu unit dari Kopontren Alhuda/sauyunan (USP
Alhuda). Tetapi secara pembinaan, USP Alhuda ini merupakan salah satu cabang atau nasabah bagi USP
Almusri’. USP Almusri’ merupakan lembaga Keuangan di lingkungan Pondok Pesantren Miftahulhuda
Almusri’, sebagai Pontren Induk bagi Pondok Pesantren Alhuda Almusri’ 1.
USP Al-Musri' dalam pelayanan kepada Nasabah mempunyai beberapa prodak, diantaranya:
1. Simpanan
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Simpanan Wadiah
d. Simpanan Berjangka
berjangka 6 bln
berjangka 12 bln
e. Simpanan Wajib Haji
f. Simpanan Imfaq Umroh
2. Pembiayaan
a. Pembiayaan Haji dan Umroh
b. Pembiayaan Kredit (tanpa bunga)
c. Pembiayaan Musyarokah
d. Pembiayaan Murabahah
e. Pembiayaan Mudharabah
3. Produk Unggulan
a. Dana Talang Haji ( DTH )
b. Program Umroh Gratis ( PUG )
1. Penerimaan kredit yang memberatkan dan melemahkan serta penggunaan air yang sangat boros, di satu
pihak, di lain pihak kondisi air baku cendrung makin Langka . Dengan kondisi demikian kerap terjadi
hilangnya keramahan antara petani. Hal seperti itu hanya akan mengaburkan sasaran pokok pertanian,
yaitu meraih penghidupan yang halalan-thayyiban.
2. Menurunnya kesehatan dan kesuburan tanah. Persoalan ini sedang di hadapi banyak petani namun
demikian banyak petani yang tidak menyadarinya.
3. Kecenderungan potensi padi untuk berproduksi lebih tinggi ternyata mandeg. Dari beberapa pengalaman
hal ini terjadi akibat masalah kedua tersebut di atas dan juga proses budidaya yang belum memberikan
kesempatan penuh pada tanaman padi untuk berkembang sesuai potensinya.
4. Kegunaan unsur kimia anorganik baik berupa pupuk maupun pestisida pada umumnya semakin tinggi.
Dampak penggunaannya adalah terjadinya perubahan fisika, kimia dan biologi tanah.
5. Prilaku petani saat ini sudah jauh dari kearifan dalam memanfaatan potensi lokal yang cenderung
mementingkan pribadi dan tidak peduli terhadap orang lain, misalnya jerami dan limbah organik lainnya
sebagai sumber makanan micro-organisme dalam tanah kini lebih banyak dibakar, dibiarkan , atau
dibuang. Padahal ketika terjadi kerjasama dengan microba akan menghasilkan nutrisi yang dibutuhkan
oleh tanaman.
Mengatasi kompleksnya persoalan usaha tani saat ini, diantaranya menurunnya kesehatan dan kesuburan tanah
serta mandegnya peningkataan produksi, maka sudah selayaknya kita merenung. Oleh karena itu tentunya
peningkatan kesejaheraan warga masyarakat desa yang mayoritas adalah petani perlu mendapat perhatian yang
baik. Pada saat ini ada harapan sebagai solusi terbaik bagi pertanian di Indonesia harus dilihat dalam tiga sisi:
1. peningkatan hasil produksi yaitu melalui pola pertanian dengan metode ORGANIK yang lebih menekankan
pada peningkatan kemampuan tanah dalam memberikan nutrisi kepada tanaman melalui pemberian pupuk
organik dan peningkatan pertumbuhan akar tanaman dengan pengaturan pola penanaman padi yaitu dengan
jarak yang renggang. Bibit tunggal dan tidak dilakukan perendamaan lahan persawahan. Dengan pola tanam
padi ORGANIK juga diharapkan kelestarian lingkungan dapat tetap terjaga dengan baik. Demikian juga
dengan taraf kesehatan manusian dengan tidak digunakannya bahan-bahan kimia untuk pertanian.
2. Pembenahan system Kredit Usaha bagi petani, yaitu dengan memperhatikan norma-norma masyarakat sebagai
produk kearifan lokal yang hidup di perdesaan. System kredit konvensional yang selama ini diterapkan bagi
para petani bukannya memberdayakan mereka, justru malah lebih melumpuhkan kreativitasnya dalam usaha
pertanian. Kedapan pola-pola perkreditan syariah yang memberikan alternative yang dapat memperkuat
ketahanan petani harus lebih digalakan daripada system bunga dan anggunan yang mengarah kepada
keberpihakan bank pada golongan konglomerat semata.
3. Mewujudkan kebersamaan yang nyata antar petani. Komunitas petani yang terkorporasi pada kesetia-kawanan,
kekompakan dan kesamaan pandangan tentang tujuan bertani harus menjadi spirit bagi terciptanya hubungan
antar elemen penggiat pertanian. System Korporasi Petani. System ini lebih menjamin keberhasilan, karena
dapat menciptakan kondusivitas dunia usaha pertanian. Poin 1 dan 2 akan tidak efektif berjalan kalau system
korporasinya tidak diwujudkan.
Jika kita masih menunggu ahli tanah datang ke lahan usaha tani dan berdialog tentang persoalan tanah dan
tanaman yang sedang di hadapi saat ini, adalah sebuah penantian yang lama dan sia-sia. Oleh karena itu
bagaimana jika petani bisa menjadi ahli di lahannya sendiri, sehingga mampu menganalisis, mampu mengkaji
lahannya dan mengambil keputusan untuk mempraktekkan pengelolaan budidaya tanaman yang menitikberatkan
pada besis potensi lokal.
Beberapa persoalan di atas dapat dijawab dengan metode KORPORASI PETANI, karena korporasi petani adalah
suatu metoda untuk mewujudkan komunitas petani yang bergerak bersama-sama secara optimal supaya meraih
mata pencaharian yang halalan-thayyiban, tanaman padi yang hemat air, hemat benih, ramah lingkungan, yang
berdasarkan kearifan lokal, dengan hasil produksi yang optimal. Dalam metoda ini tanaman diperlukan sebagai
organisme hidup sebagaimana mestinya semua unsur potensi dalam tanaman dikembangkan dengan cara
memberikan kondisi yang sesuai dengan alam pertumbuhannya.
Dengan kenyataan hasil yang dilakukan oleh PT. BUMR Pangan di beberapa tempat di Kabupaten Sukabumi,
tanam padi melalui metode ini mempunyai prospek yang menguntungkan, dengan hasil panen antara 9 – 14
ton/ha GKP.
Dengan demikian Yayasan Pendidikan Islam AL-Huda AL-Musri’ 1 akan dan sedang mencoba untuk menumbuh
kembangkan pengelolaan pertaniaan padi dengan metode KORPORASI PETANI model PT. BUMR Pangan.
Melalui proposal ini kami memohon kepada Komisaris Utama PT. BUMR Pangan untuk diadakannya hubungan
kemitraan dan kontrak kerjasama dengan Pondok Pesantren Kami dalam usaha pertanian yang tersebut di atas.
IV. NAMA KEGIATAN/PROGRAM
Usaha Pertanian yang terkorporasi pada komunitas petani yang berkarakter dan integrated
V. KEISTIMEWAAN KEGIATAN
Program Usaha Pertanian melalui Komunitas Petani dengan pola KORPORASI yang Integrated ini selain
untuk menjaga dunia usaha, mengembalikan alam ke aslinya (back to nature) juga untuk meningkatkan daya
beli masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan terutama di Wilayah perluasan (BACILE) dengan
merubah prilaku pola usaha tani yang lebih memiliki daya jual dan daya saing tinggi di pasar lokal, regional
dan nasional. Program dan kegiatan-kegiatan diversifikasi yang direncanakan dalam proposal ini akan dapat
memecahkan masalah yang sedang dihadapi saat ini, dengan komitmen bersama secara fokus, suistenable
dan terintegrasi.
VI. TUJUAN
Pengembangan pola pertanian dengan metoda KORPORASI PETANI ini dan aplikasinya dilapangan
bertujuan :
Menjaga kelestarian lingkungan hidup
Mengembalikan harkat dan martabat petani melalui peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian.
Mengurangi ketergantungan petani terhadap pihak luar sehingga menjadi petani yang mandiri dan tidak
menjadi objek eksploitasi pihak luar.
Mempertahankan taraf kesehatan petani dan yang mengkonsumsi hasil pertaniannya.
Mengurangi tingkat kriminalitas yang salah satunya diakibatkan oleh rendahnya kesejahteraan
masyarakat dan tingginya tingkat pengangguran.
Menghindari terjadinya rawan pangan.
Mencapai kemandirian pangan.
VII. SASARAN/TARGET
Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian
fungsi lingkungan hidup.
Menurunnnya beban pencemaran lingkungan
Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan
VIII. RINGKASAN KEGIATAN
Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa
menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-
produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak
merusak lingkungan.
Untuk mencukupi kebutuhan hara tanaman, maka upaya peningkatan kesuburan tanah secara alami melalui
daur ulang nutrisi tanaman, harus dioptimalkan dengan mengandalkan perbaikan aktivitas biologis, serta fisik
dan kimia tanah dengan prinsip:
Mengembalikan hara atau nutrisi yang terangkut panen dengan menambahkan pupuk organik dari
berbagai sumber (pangkasan tanaman, pupuk kandang), secara periodik ke dalam tanah baik dalam
bentuk segar atau kompos,
Mengembalikan sisa-sisa panen serta serasah ke lahan untuk mengembalikan hara terangkut tanaman,
Menyediakan air yang cukup dan bebas kontaminasi bahan agrokimia.
Keseimbangan Alam
nitrogen diubah Nitrogen di udara
menjadi amonia
dengan bantuan
halilintar dan amonia
akan larut di dalam
tanah bakteri menggunakan
bakteri mengubah sejumlah nitrat dan
sebagian nitrogen mengubahnya
menjadi amonia menjadi nitrogen
penguraian
X. RENCANA BIAYA
A. Rencana Biaya Investasi.
C. Proyeksi Pendapatan
Dengan dilaksanakannya pola pertanian yang terkorporasi diharapkan lingkungan hidup kembali natural.
pertanian di Indonesia dapat kembali bergairah dan dapat mengangkat kembali harkat dan martabat para
petani Indonesia yang merupakan bagian terbesar dari rakyat Indonesia melalui peningkatan hasil pertanian.
Dengan kesejahteraan petani karena pertanian Indonesia yang membaik tentunya diharapkan Indonesia
menjadi Negara yang makmur dan sejahtera dan mampu mandiri dalam pengadaan pangan.
Diyakini dengan kerjasama Pondok Pesantren dan BUMR Pangan ini akan dapat mendorong semua pihak
terkait atau warga Pondok Pesantren untuk mengintesifkan dan mengoptimalkan fungsi Pondok Pesantren
sebagai agen perubahan kondisi bangsa Indonesia teristimewa dalam dunia usaha tani tersebut.
Semoga dukungan dan partisipasi dari semua pihak pada program pengembangan pola KORPORASI
PETANI ini dapat menjadi kontribusi yang sangat bernilai dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah disebutkan
sebelumnya.
Cianjur, 11 Oktober 2017
YPI. Alhuda Almusri’ 1
Ketua , Sekretaris,
Kepada Yth,
Bapak Komisaris Utama PT. BUMR Pangan
Di
Sukabumi
السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته
Do'a dan salam kami sampaikan semoga Bapak Komisaris Utama PT. BUMR Pangan beserta jajarannya
ada dalam rahmat Allah SWT. Amin!
Berdasarkan hasil Saresehan yang diselenggarakan tanggal 21-23 September di Bandung tentang
Program Kemitraan Ekonomi Pesantren. Maka kami ketua Dewan Kyai Pondok Pesantren Alhuda Almusri’ 1,
mengajukan proposal "Kemitraan dan Kerjasama Usaha Pertanian melalui Diversifikasi Pertanian Organik
Budidaya Padi dengan pola KORPORASI PETANI". Untuk bahan pertimbangan Bapak, kami lampirkan satu
bundel proposal dan kelengkapan lainnya.
Demikian proposal ini kami sampaikan, atas perhatian dan dukungannya kami haturkan terima kasih.