Nabi saw. bersabda, “Jenguklah orang sakit dan iringilah jenazah, maka hal itu akan
mengingatkan kalian pada akhirat (keadaan dan kengeriannya).” Hadis ini
diriwayatkan oleh imam Ahmad, imam Ibnu Hibban dan imam Al-Baihaqi dari
sahabat Abu Sa’id Al-Khudri. Imam An-Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa
perintah pada hadis tersebut adalah menunjukkan pada kesunnahan (bukan
kewajiban).
b. Hadist Kedua
Nabi saw. bersabda, “Orang yang menjenguk orang sakit maka ia akan berjalan di
taman surga sampai ia kembali.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Muslim dari
sahabat Tsauban r.a. (bekas budak Rasulullah saw. yang telah merdeka). Imam An-
Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa maksud hadis ini adalah orang yang
mengunjungi orang sakit diliputi oleh pahala seperti ia berada di taman surga yang
dikelilingi buah-buahan.
c. Hadist Ketiga
Nabi saw. bersabda, “Menjenguk orang sakit di hari pertama itu wajib, sedangkan di
hari setelahnya itu sunnah.” Berdasarkan penelusuran kami, hadis ini belum kami
temukan sanad dan perawinya. Begitupun dalam penjelasan imam An-Nawawi Al-
Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menyebutkan riwayat dan perawinya.
Hanya saja imam An-Nawawi menjelaskan bahwa maksud wajib dan sunnah dalam
hadis tersebut bukan dalam ranah syariat, melainkan dalam ranah adab/akhlak yang
baik.
d. Hadist Keempat
Nabi saw. bersabda, “Menjenguk orang sakit itu tidak wajib kecuali setelah tiga
hari.” Berdasarkan penelusuran kami, hadis ini belum kami temukan sanad dan
perawinya. Begitupun dalam penjelasan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika
mensyarah hadis ini tidak menyebutkan riwayat dan perawinya.
e. Hadist Kelima
Nabi saw. bersabda, “Siapa yang menjenguk orang sakit yang shalih, maka keluar
bersamanya tujuh puluh malaikat yang memintakan ampun untuknya, dan mereka
keluar dari rumahnya orang sakit itu bersamanya dan mereka masuk ke rumahnya.”
Berdasarkan penelusuran kami, hadis ini belum kami temukan sanad dan perawinya.
Begitupun dalam penjelasan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis
ini tidak menyebutkan riwayat dan perawinya.
f. Hadist Keenam
Nabi saw. bersabda, “Siapa yang menjenguk orang sakit maka ia selalu berada di
taman surga.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Muslim dari sahabat Tsauban r.a.
g. Hadist Ketujuh
Nabi saw. bersabda, “Orang yang menjenguk orang sakit itu akan berjalan di dalam
rahmat Allah ta’ala. Jika ia duduk di sampingnya (orang yang sakit), maka ia telah
menyelam dalam rahmatNya.” Berdasarkan penelusuran kami, hadis ini belum kami
temukan sanad dan perawinya. Begitupun dalam penjelasan imam An-Nawawi Al-
Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menyebutkan riwayat dan perawinya.
Hanya saja terdapat riwayat imam Ahmad yang semakna dengan hadis tersebut
sebagaimana berikut.
Dari Abu Umamah, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang mengunjungi
orang sakit itu berjalan di dalam rahmat Allah, dan Rasulullah saw. meletakkan
tangannya di atas pinggangnya, kemudian beliau bersabda, “Seperti ini mendatangi
dan membelakangi, dan jika ia duduk di sampingnya (orang yang sakit) maka rahmat
Allah swt. telah meliputinya.”
h. Hadist Kedelapan
Nabi saw. bersabda, “Tidak ada yang menjenguk orang sakit itu lebih dahsyat
(sakitnya) dari pada penyakitnya.” Berdasarkan penelusuran kami, hadis ini belum
kami temukan sanad dan perawinya. Begitupun dalam penjelasan imam An-Nawawi
Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menyebutkan riwayat dan perawinya.
i. Hadist Kesembilan
Nabi saw. bersabda, “(Waktu) mengunjungi (orang sakit) itu (kira-kira) di antara
(dua susu) unta.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Al-Baihaqi dari sahabat Anas bin
Malik r.a. Imam An-Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa maksud hadis ini adalah
hendaknya waktu mengunjungi orang sakit itu sebentar saja, karena ia juga perlu
waktu istirahat.
j. Hadist Kesepuluh
Nabi saw. bersabda, “Dan di antara kesempurnaan mengunjungi orang sakit adalah
salah satu dari kalian meletakkan tangannya di atas dahinya atau di atas tangannya,
lalu bertanya kepadanya bagaimana keadaannya. Dan sempurnanya salam kalian
adalah adanya jabat tangan di antara kalian.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam
Ahmad dan imam At-Thabarani dari sahabat Abu Umamah r.a. dengan sanad yang
dhaif.
Etika dan tata cara menjenguk orang sakit ini sangat perlu diterapkan ketika Anda menjenguk
siapa pun yang sedang sakit. Selain melakukan tata cara di atas, Anda pun harus mendoakan
teman, keluarga, atau kerabat yang sedang sakit agar segera diberikan kesembuhan dan
kekuatan.