Anda di halaman 1dari 21

AISMUH

Adab Menziarahi Orang Sakit


Kelompok IX
1. Adab-Adab Ziarah Pesakit (Menurut Kitab Fiqh
Sunnah).

Ketika berada disisinya, hendaklah kita sentuh dan


pegang tangannya kemudian letakkan tangan di dahinya
dan tanya tentang penyakit dan keadaannya sekarang.
Doa dan ceritakan tentang kelebihan sakit yang
dialami oleh para sahabat, Rasul dan Nabi dan juga orang
beriman supaya pesakit itu tidak merasa resah gelisah
terhadap kesakitan yang dialaminya.
Berikanlah nasihat-nasihat yang baik serta ucapkan
perkataan “Sabarlah sakit ini adalah salah satu ujian
Allah dan cobaan semata-mata di atas ketakwaan
seseorang terhadap Allah kerana sakit ini juga, seseorang
memperolehi ganjaran pahala yang banyak”.
Jangan makan makanan yang dihadiahkan kepadanya
atau makanan yang telah disediakan untuknya. Sekiranya
kita makan makanan tersebut, hilanglah pahala ibadah
ziarah itu.
Sunat dibacakan doa untuknya yang bermaksud: “Ya
Allah ! Hilangkanlah penyakitnya, wahai Tuhan bagi
manusia sembuhkanlah, Engkaulah yang menyembuhkan
tidak ada sembuhan melainkan sembuhan dariMu jua,
sesuatu sembuhan yang tidak meninggalkan sebarang
penyakit”. (Riwayat at-Tirmizi)
Pendekkan waktu ziarah. Sebolehnya, kadang-kala si
pesakit ingin tidur, atau ingin makan obat dan tukar
pakaian. (kecuali si sakit mengkehendaki sebaliknya).
2.Hukum Menziarahi Orang Sakit
Hukum menziarahi orang sakit adalah sunat
mu’akkadah yaitu sunat yang sangat dituntut.
Menziarahi orang sakit tidak hanya terbatas kepada
sahabat atau tetangga yang sakit saja, bahkan
disunatkan juga menziarahi saudara Islam yang tidak
dikenali, musuh atau orang yang pernah menyakiti
kita.
Hukum menziarahi kafir dzimmi yang sakit pula pada
dasarnya adalah harus, namun disunatkan
menziarahinya jika dia dari kalangan ahli terdekat
atau tetangga, atau karena berharap supaya dia
memeluk Islam.
Doa mendoakan orang sakit :

Artinya : Tidak mengapa, semoga penyakit ini membersihkan dosamu, insyaAllah.

Artinya : Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhan Arasy yang agung, supaya
menyembuhkan engkau.
“Tiada seorang muslim yang menziarahi orang sakit yang belum sampai ajalnya, kemudian
membaca doa ini tujuh kali nescaya disembuhkan penyakitnya itu.” At-Tarmizi & Abu Daud.
Sepatutnya bagi orang yang menjenguk orang
sakit agar tidak mengucapkan suatu ucapan
kecuali yang baik, karena malaikat
mengaminkan atas ucapannya itu. Hal itu telah
dijelaskan di dalam hadits Ummu Salamah
radhiallahu ‘anha, beliau berkata : Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ”
Apabila kalian menghadiri orang yang sakit atau
mayyit maka ucapkanlah ucapan yang baik,
karena sesungguhnya malaikat mengaminkan
atas apa yang kalian ucapkan “
Disunnahkan bagi orang yang menjenguk
agar mendoakan orang yang sakit dengan
memohon rahmat dan ampunan, dan agar
dibersihkan dari dosa-dosa serta
keselamatan dan kesehatan.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah
mengajarkan beberapa doa, sepatutnya bagi
orang yang menjenguk untuk berdoa dengan
doa tersebut, diantara doa-doa beliau :
“Mudah-mudahan tidak apa-apa, mudah-
mudahan dapat mensucikan insya Allah”.
“Saya Memohon Kepada Allah Yang
Maha Agung Penguasa Arsy Yang Agung
Agar Berkenan Menyembuhkanmu”
Sebanyak Tujuh Kali”.
3.Mengunjungi Anak Kecil yang Sakit.

Anak kecil apabila sakit maka mereka juga


dikunjungi, sebagaimana orang-orang
dewasa. Yang demikian itu dikarenakan
adanya makna yang menyebabkan orang
dewasa dikunjungi seperti adanya doa bagi
yang sakit, meringankan sakitnya, dan akan
mendapatkan pahala mengunjungi orang
sakit bagi orang yang berkunjung.

4.Kunjungan Wanita kepada Laki-laki Yang Sakit

Mengunjungi laki-laki yang sakit boleh


bagi wanita walaupun mereka bukan
mahram mereka, akan tetapi hal itu
disyaratkan apabila aman dari fitnah,
adanya sitar (hijab), tidak adanya khalwat
(berdua-duaan), maka apabila syarat-
syarat ini ada maka mengunjungi laki-laki
yang sakit yang bukan mahram boleh bagi
wanita dan demikian pula sebaliknya
5.Mengunjungi Orang Sakit Yang Sedang Pingsan
5.
Sebagian manusia menauhkan diri untuk
mengunjungi orang sakit yang tidak sadar akan
kehadiran orang-orang yang ada di sekitarnya, seperti
orang yang dalam kondisi pingsan yang muncul
berulang-ulang, atau mereka yang dalam kehilangan
kesadaran dalam jangka waktu lama, dengan alasan
orang yang sakit ini tidak menyadari keberadaannya
dan tidak merasakannya maka kalau begitu tidak
perlu untuk menjenguknya, ini adalah pemahaman
yang salah dan argumen yang tidak ada dalilnya, dan
dalil yang shahih justru menyelisihinya.
6.Menjenguk Orang Musyrik Yang Sakit

Sebagian ulama berpendapat makruh menjenguk orang kafir


dikarenakan di dalam perkara menjenguk mereka terkandung adanya
pemuliaan. Sebagian ulama lainnya membolehkan menjenguk
mereka apabila diharapkan masuk islam, dan pendapat ini lebih
sesuai dengan perbuatan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Anas
bin Malik radhiallahu ‘anhu telah meriwayatkan : ” Bahwa seorang
budak milik orang Yahudi yang pernah membantu Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam sakit maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
mendatanginya dalam rangka menjenguknya, beliau berkata :
Masuklah kamu ke dalam islam, maka orang itu pun masuk islam”.
Dan dari Sa’id bin Al-Musyyib dari ayahnya beliau berkata : ketika
kematian menghadiri Abu Thalib Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallammendatanginya dan berkata : “katakanlah laa ilaaha illallaah
satu kalimat yang dengannya aku akan membelamu di sisi Allah”.
7.Waktu Menjenguk Orang Yang Sakit

Tidak didapati adanya nash-nash dari al-ma’shum


Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan
waktu-waktu tertentu untuk menjenguk orang yang
sakit dan menziarahinya, maka selama demikian
perkaranya dibolehkan menziarahi orang yang sakit
pada waktu apapun di malam atau siang hari selama
tidak adanya hal yang memberatkan mereka. Karena
diantara makna yang terkandung dalam menjenguk
orang yang sakit adalah untuk meringankan derita
orang yang sakit dan untuk menyenangkan hatinya
bukan untuk memberatkannya.
8.Meringankan Orang Yang Sakit ketika Dikunjungi

Sepatutnya bagi orang yang menjenguk agar


jangan berlama-lama duduk dan tinggal di sisi
orang yang sakit, karena orang yang sakit
tersibukkan dengan rasa lapar dan sakitnya.
Dan ketika orang yang menjenguk berdiam
lama di sisi orang yang sakit akan
memberatkan bagi orang yang sakit bahkan
terkadang menambah sakitnya, oleh karena itu
diantara perkara yang baik ketika menjenguk
orang sakit adalah dengan meringankannya.
9.Menanyakan Keadaan Orang Yang
Sakit Dan Memberi Semangat Bagi
Orang Yang Sakit
Termasuk perkara yang baik dalam menjenguk orang
sakit adalah bertanya kepada orang yang sakit
tentang keadaannya dan apa yang menimpanya
sebagaimana yang ada di dalam hadits Aisyah
radhiallahu anha, dia berkata : ketika Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Al-Madinah,
sementara Abu Bakar dan Bilal dalam keadaan sakit
demam, maka Aisyah berkata : “ Maka saya pun
masuk untuk melihat keadaan mereka berdua, lalu
saya bertanya : “ Wahai ayahku bagaimana
keadaanmu, dan wahai Bilal bagaimana
keadaanmu….al-hadits.
10.Menangis Ketika Sakit

Nabi bersabda : “ Tidakkah kalian mendengar bahwa


Allah tidak mengadzab hanya karena tetesan air mata
dan tidak pula dengan kesedihan hati akan tetapi
Allah mengadzab dikarenakan ini beliau
mengisyaratkan kepada lisan atau Allah akan
mengasihani, sesungguhnya mayyit diadzab
dikarenakan tangisan keluarganya atas kematiannya”.
Hadits ini menunjukkan bolehnya menangis di sisi
orang yang sakit, dan terlebih lagi di sisi mayyit akan
tetapi tangisan yang tidak ada jeritan histeris,
disebabkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
melarang ratapan.
11.Meruqyah Orang Yang Sakit

Disunnahkan bagi orang yang menjenguk


untuk meruqyah (menjampi) orang yang
sakit, sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam telah melakukannya, terlebih lagi
apabila orang yang menjenguk termasuk
orang yang bertakwa dan shaleh.
Dikarenakan ruqyah orang seperti ini lebih
bermanfaat daripada orang yang selainnya,
sebab keshalehan mereka dan
ketakwaannya.
12.Kelebihan menziarahi orang sakit.

Sabda Nabi yang bermaksud :


“Apabila seorang lelaki mengunjungi
saudara muslimnya, maka seolah-olah dia
berjalan di dalam syurga sehingga dia duduk.
Apabila dia sudah duduk maka rahmat Allah
mengelilinginya. Jika dia berkunjung pada
waktu pagi, maka tujuh puluh ribu
malaikat akan mendoaknnya hingga
petang dan begitulah sebaliknya” (Riwayat
at-Tirmizi, Ibnu Majah & Ahmad).
sebagian
 manusia ketika menziarahi orang yang sakit sangat bersemangat untuk
menyertakan seikat bunga mawar yang dia berikan kepada orang yang sakit, dan
sebagian lainnya menuliskan padanya ungkapan-ungkapan dan harapan-harapan
kesembuhan yang segera dan yang semisal ini, dan hal ini menurut mereka lebih
utama apa diberikan kepada orang sakit. Sedangkan sebagian besar diantara kaum
manusia mengetahui bahwa taqlid (ikut-ikutan) ini datangnya negeri orang-orang
Nashara, yang mana kita dilarang bertasyabbuh (menyerupakan diri) dengan mereka,
dan bertasyabbuh kepada orang-orang Yahudi dan Nashara merupakan perkara yang
diharamkan.
Maka sangat mengherankan keadaan mereka yang menggantikan doa pensucian dosa,

rahmat, ampunan dan kesehatan bagi orang yang sakit dengan ungkapan-ungkapan
kosong, dan harapan-harapan yang tidak dapat mempercepat dan tidak pula
mengakhirkan! Dan menggantikan ruqyah (jampi) yang syar’i dari ayat-ayat Al-
Qur`an dan hadits-hadits Nabi dengan seikat bunga mawar yang mungkin dapat layu
sehari atau dua hari setelahnya! Ya Allah tunjukkanlah kami jalanMu yang lurus
bukan jalannya orang-orang yang dimurkai dan bukan pula orang-orang yang sesat.
Amin.
 
 
Hal-hal yang diperhatikan pengunjung
dalam menziarahi orang sakit dari segi
kesehatan:
Pelihara ketenangan diruang orang sakit,
Perhatikan sakit yang diderita oleh orang
sakit, mnenular atau tidak,
Tidak terlalu lama mengunjungi orang sakit,
Tidak membawa makanan yang di larang
oleh dokter, dan
Memperhatikan waktu mengunjungi orang
sakit.
Hal-hal yang dianjurkan bagi orang sakit:

Percaya kepada dokter dan perawat yang


merawat dapat mengobati penyakitnya,
Hilangkan perasaan cemas, takut, panik,
gelisah,
Mematuhi nasehat dokter, seperti: teratur
minum obat.

Anda mungkin juga menyukai