Anda di halaman 1dari 3

MEMINANG-1

Meriahkan Dunia dengan NIKAH ..? Allah Subhanahu wa Ta'ala menetapkan sunnah menikah, guna memeriahkan kehidupan alam semesta, sekaligus menjadikannya tanda-tanda kekuasan-Nya, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Artinya : Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan diantara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir" [Ar-Ruum : 21] Karena itu, menikah merupakan keharusan bagi setiap muslim yang sudah memiliki kemampuan dan takut sengsara. Maka barangsiapa yang telah memiliki sesuatu untuk menikah, hendaknya ia segera melakukannya... Bila seorang pemuda yang telah bertekad untuk menikah, maka hendaknya ia 'maju tak gentar membela yang benar' yaitu... nikah... Kemudian, jangan banyak ragu-ragu dan dihinggapi rasa was-was yang berlebihan apalagi banyak omong, karena yang banyak ngomong biasanya adalah seorang pedagang yang menawarkan barang di pasar, sedangkan antum adalah seorang pemuda yang akan memilih dan mencari calon istri, sehingga harus kelihatan gagah, gesit, cekatan, tidak plin-plan dan banyak mengkhayal. Pertanyaan yang klasik, entah itu karena tidak tahu atau karena ragu-ragu dan rasa takut yang berlebihan, biasanya muncul dibenak seorang pemuda yang ingin menikah, yaitu : Bagaimana sih cara meminang akhwat yang di sunnahkan ..? Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah dalam Silsilah Al-Hadits As-Shahihah I, menjelaskan tentang pentingnya seorang yang ingin menikah untuk melihat wanita yang akan dipinangnya. Dan inilah ringkasannya. ANJURAN MELIHAT WANITA PINANGAN Hadits ke-1 "Artinya : Lihatlah ia, sebab pada wanita Anshar terdapat sesuatu, yakni sipit". Hadits ini ditakhrij oleh Imam Muslim di dalam kitab Shahih-nya (4/142), Sa'id bin Manshur di dalam kitab Sunan-nya (523), An-Nasa'i (2/73),

Ath-Thahawi di dalam Syarh Al-Ma'ani (2/8) Ad-Daruquthni (hal. 396) dan Al-Baihaqi (juz VII hal 84) dari Abu Hazem, dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu. "Ada seseorang yang ingin mengawini wanita Anshar. Kemudian ia memberitahukan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda : (kemudian ia menyebutkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di atas). Rangkaian kalimat itu milik Ath-Thahawi, sedangkan redaksinya yang dipakai oleh Imam Muslim dan Al-Baihaqi adalah : "(Suatu ketika), saya bersama Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menghadap beliau memberitahukan bahwa ia akan menikah dengan salah seorang wanita Anshor. Kemudian beliau memerintahkan kepadanya : "lihatlah dahulu wanita itu". Ia menjawab : "Tidak, Rasul". Lalu beliau kembali memerintahkan : Lihatlah dahulu wanita itu...". Hadits ke-2 "Lihatlah dahulu wanita itu, sebab akan lebih menjamin kelanggengan hidup kalian berdua". Hadits itu ditakhrij oleh Sa'id bin Manshur di dalam kitab Sunan-nya (515-518) An-Nasa'i (2/73) ...dst, dari Bakar bin Abdullah Al-Muzani, dari Al-Mughirah bin Syu'bah, bahwa ia meminang seorang wanita, lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyarankan : (Kemudian ia menyebut sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di atas). Imam Ahmad dan Al-Baihaqi menambahkan : "Kemudian saya mendatangi wanita itu yang saat itu sedang ditemani oleh kedua orang tuanya". Al-Mughirah melanjutkan : "Lalu saya berkata : " Sesunguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan saya untuk melihatnya". Masih melanjutkan kisahnya : Kedua orang tuanya masih terdiam. Lalu wanita itu menampakkan diri dari balik biliknya dan berkata : "Saya sengaja keluar menemuimu. Jika benar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepadamu untuk melihatku, maka mengapa engkau tidak segera melihatku ? Tetapi jika beliau tidak memerintahkan hal itu kepadamu, maka janganlah engkau melihatku". Al-Mughirah mengakhiri penuturannya : "Kemudian saya melihatnya dan akhirnya menikah dengannya. Sejak itu tidak ada lagi wanita selain dia yang mendapingiku. Padahal sebelumnya saya telah menikah dengan lebih dari tujuh puluh wanita, tetapi semuanya gagal". [Silsilah Shahihah I, hal 218-219, terbitan Pustaka Mantiq] --------------Itulah salinan secara ringkas bagaimana pentingnya melihat pinangan calon istri sebelum dilamar, tentunya ada keriteria-kriteria lain yang pada dasarnya sebagian masalah tersebut sudah banyak diketahui oleh yang akan nikah.

Dalam hal ini, saya berharap, semoga dengan kisah Al-Mughirah diatas, antum yang belum nikah tambah semangat dan mempunyai tekad yang kokoh, kuat dan tak tergoyahkan untuk segera nikah, sehingga Dunia ini semarak dengan pernikahan..!!

Anda mungkin juga menyukai