MAHAR
Oleh : Ustadz Abu Bilal Juli Dermawan
Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.09 Thn.XIX_1437H/2016M,
e-Book ini didownload dari www.ibnumajjah.com
seorang
wanita
memang
harus
dihormati
dan
sebagai
Kemudian
jika
pemberian
mereka
dengan
penuh
menyerahkan
kerelaan.
kepada
kamu
'Abdurahman
As-Sa'di
rahimahullah
berkata,
meskipun
pihak
wanita
telah
ridha
untuk
tidak
"Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang
bersuami, kecuaii budak-budak yang kamu miliki (Allah
Telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya
atas kamu, dan dihalalkan bagi kamu selain yang
demikian (yaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu
untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka istri-istri yang
telah
kamu
nikmati
berikanlah
kepada
sempurna),
sebagai
(campuri)
mereka
suatu
di
antara
maharnya
kewajiban;
dan
mereka,
(dengan
tiadalah
Sesungguhnya
Allah
Maha
mengetahui
lagi
Maha
"Berkatalah dia (Syu'aib), 'Sesungguhnya aku bermaksud
menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua
anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku
delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun
maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku
tidak hendak memberati kamu, dan kamu insya Allah
akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik'."
(QS. Al-Qashash/28:27)
3. Manfaat yang akan kembali kepada sang wanita,
Syaikh 'Abdullah Alu Bassam menjelaskan, "Dibolehkan
semua bentuk mahar yang mengandung manfaat (bagi istri).
Seperti
mengajarkan
Al-Qur'an,
mengajarkan
fikih,
mengajarkan
adab,
mengajarkan
membuat
sesuatu,
Anas
bin
Malik
radhiyallahu
anhu
berkata,
(kemudian
menikahinya)
dan
menjadikan
Keislaman seseorang,
Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam kisah Abu
Thalhah radhiyallahu anhu yang menikahi Ummu
Sulaim radhiyallahu anha dengan mahar keislaman
Abu Thalhah. Anas bin Malik radhiyallahu anhu
berkata,
"Abu
Thalhah
menikahi
Ummu
Sulaim.
Thalhah
melamarnya.
Ummu
Sulaim
Hafalan
Al-Quran
yang
akan
diajarkannya,
Syariat
tidaklah
menjadikan
ukuran
baik
sedikitnya
ada
tidak
kemudahan
dalam
memberatkan
proses
para
pernikahan
pemuda
darinya
batas
minimal
mahar
yang
dibolehkan
dalam
pernikahan.
wanita
Rasulullah
yang
shallallahu
menawarkan
alahi
wa
diri
untuk
sallam,
namun
dinikahi
Beliau
agar
Beliau
menikahkannya
dengan
wanita
sallam
melihatnya
berbalik
pergi,
maka
Beliau
Al-Umm V/63.
memang
merupakan
hak
wanita.
Kita
bebas
"Sebaik-baik mahar adalah mahar yang paling mudah
(ringan)"11
Hikmah
disyariatkannya
pemberian
mahar
dalam
kesungguhan
niat
baik
pihak
laki-laki
untuk
10
11
awal
perempuan
mula
tidak
pensyariatan
dibebani
dengan
dalam
islam
kewajiban
bahwa
memberi
untuk
berusaha
dan
bekerja
mencari
rizki,