Anda di halaman 1dari 18

MAHAR DAN

RESEPSI
ANGGOTA KELOMPOK
AUFA ZAKI AZMI- 7
FARIS AZKA HAMDANI- 16
NUR WAHYU ABADI- 31
SATRIA IKSAN M- 36
MAHAR
Mahar atau maskawin terkadang disebut nihlah atau shadaq, yang berarti sesuatu
yang diwajibkan karena pernikahan, yakni harta atau apapun yang diberikan oleh
laki-laki dan menjadi hak milik perempuan/istri.
MAHAR
Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini al-Hashni dalam Kifayah al-
Akhyar fi Hilli Ghayah al-Ikhtishar menjelaskan bahwa walaupun menyebutkan
mahar dalam akad nikahsunnah hukumnya, tetapi wajib diberikan oleh laki-laki
dalam sebuah pernikahan.
MAHAR
Bentuk dan besaran mahar diserahkan kepada kepada calon mempelai laki-laki dan
perempuan. Tidak ada keharusan apakah harus sama, melebihi ataupun kurang dari
mahar yang menjadi kebiasaan di daerah tersebut, karena yang dijadikan ukuran dari
sebuah mahar adalah kerelaan antara kedua calon pengantin.
MAHAR
Tidak ada batasan maksimal ataupun minimal sebuah mahar. Segala sesuatu baik
uang, benda, atau apapun yang dapat memberikan manfaat dapat dijadikan sebagai
mahar pernikahan.
CONTOH MAHAR PERNIKAHAN DALAM ISLAM

- Uang
- Emas
- Alat sholat
- Al-Qur'an atau Ilmu Pengetahuan
- Properti atau Tanah
MAHAR YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN
- Sesuatu yang Memberatkan Calon Mempelai Pria
- Sesuatu yang Tidak Bernilai
- Sesuatu yang Haram
- Bertentangan dengan Nilai-nilai Islam
- Bertentangan dengan Keadilan dan Kesetaraan
- Mahar dalam Bentuk Riba
DALIL MAHAR
‫ۗ َو ٰا ُتوا الِّنَس ۤا َء َص ُد ٰق ِتِهَّن ِنْح َلًة‬
Artinya: Berikanlah maskawin kepada perempuan-perempuan yang kamu nikahi
sebagai pemberian dengan penuh kerelaan... (Q.S. an - Nisa'/4:4)
RESEPSI
Resepsi pernikahan (walimatul 'urs)
Walimatul 'urs atau sering disebut dengan resepsi pernikahan. Kata Walimah secara
bahasa berarti berkumpul. Sedangkan menurut istilah syari'ah yang dijelaskan
Ahmad bin 'Umar al-Syathiri dalam kitab al-Yaqut al-Nafis adalah nama untuk setiap
undangan atau makananan dan minuman yang diadakan karena adanya kebahagiaan
atau lainnya.
RESEPSI
Hukum mengadakan walimah menurut Mushthafa Dib al-Bugha' dalam kitab al-
Tadzhib fi Adillah Matn al-Ghayah wa al-Taqrib adalah sunnah, dan wajib
hukumnya memenuhi undangan walimah tersebut, kecuali jika ada 'udzur/halangan.
Tujuan dari resepsi (walimah) adalah untuk mengumumkan pernikahan dan sebagai
bentuk syukur atas kebahagiaan yang diperoleh dengan cara berbagi dengan sesama.
ANJURAN MENGADAKAN WALIMATUL 'URS
a. Disebutkan dalam hadits Buraidah, ia mengatakan: “Tatakala ‘Ali meminang
Fathimah, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫َأَّنُه َال ُبَّد ِلْلَع ُر ْو ِس ِم ْن َو ِلْيَم ٍة‬.

“Pengantin pria harus menyelenggarakan walimah.”

Rasulullah SAW bersabda: “Selenggarakanlah walimah (resepsi) meskipun hanya


dengan menyembelih seekor kambing”
ANJURAN MENGADAKAN WALIMATUL 'URS
b. Dianjurkan agar walimah dilaksanakan tiga hari setelah bercampur.
Dari Anas Radhiyallahu anhu, ia mengatakan: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menikahi seorang wanita, lalu beliau mengutusku supaya mengundang khalayak untuk
makan."

Juga dari Anas, ia menuturkan: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi


Shafiyyah, dan menjadikan pembebasannya (dari perbudakan) sebagai maharnya, serta
mengadakan walimah setelah tiga hari.”
ANJURAN MENGADAKAN WALIMATUL 'URS
c. Mengundang orang-orang shalih ke walimah, baik kaum fakir maupun kaya, dan
tidak mengundang orang-orang kaya saja.
Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu, bahwa Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫َت‬ ‫َّال‬ ‫َك‬


‫َع َم ِإ ِقٌّي‬ ‫ا‬ ‫َط‬ ‫ْل‬ ‫ُك‬‫ْأ‬‫ َو َال َي‬،‫َال ُتَص اِح ْب ِإَّال ُم ْؤ ِم ًنا‬.

“Jangan bergaul kecuali dengan orang yang beriman, dan janganlah makan makananmu
kecuali orang yang bertakwa.”[11]
DALIL RESEPSI
‫ َيا َر ُس ْو َل ِهللا ِاّنى‬: ‫ َم ا هَذ ا؟ َقاَل‬: ‫َع ْن َاَنِس ْبِن َم اِلٍك َاَّن الَّنِبَّي ص َر َأى َع َلى َع ْبِد الَّرْح مِن ْبِن َعْو ٍف َاَثَر ُص ْفَر ٍة َفَقاَل‬
‫ مسلم‬.‫ َاْو ِلْم َو َلْو ِبَش اٍة‬. ‫ َفَباَر َك ُهللا َلَك‬: ‫ َقاَل‬. ‫َتَز َّو ْج ُت اْمَر َأًة َع َلى َو ْز ِن َنَو اٍة ِم ْن َذ َهٍب‬
Dari Anas bin Malik, bahwasanya Nabi SAW melihat ada bekas kuning-kuning pada
'Abdur Rahman bin 'Auf. Maka beliau bertanya, "Apa ini?". Ia menjawab, "Ya
Rasulullah, saya baru saja menikahi wanita dengan mahar seberat biji dari emas".
Maka beliau bersabda, "Semoga Allah memberkahimu. Selenggarakan walimah
meskipun (hanya) dengan (menyembelih) seekor kambing". [HR. Muslim]
SARAN MAHAR
Berikanlah mahar sebaik-baiknya kepada perempuan yg ingin kamu nikahi, jika
kamu tidak mempunyai harta/benda yg bisa diberikan sebagai mahar maka kamu
bisa menjadikan hafalan surat al-quran sebagai mahar. Sebaik-baiknya mahar
adalah mahar yg diberikan dengan kerelaan, telah disepakati oleh kedua
mempelai laki-laki dan perempuan, dan tidak memberatkan mempelai laki-laki.
SARAN RESEPSI
Adakanlah resepsi/walimah jika kalian mampu (sekurang kurangnya seekor
kambing) sebagai ungkapan kebahagiaan karena telah melaksanakan pernikahan.
Dan jika kalian menerima undangan resepsi/walimah wajib hukumnya untuk kalian
memenuhi undangan tersebut, kecuali jika ada halangan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai