Anda di halaman 1dari 2

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

Para hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT,

puji syukur kita panjatkan yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga pada kali ini
kita semua dapat berkumpul di tempat sederhana ini dalam keadaan yang sehat. Alhamdulillah.

Solawat serta salam tak lupa kita junjungkan kepada nabi kita Nabi Muhammad SAW, dengan
bersama-sama kita lafalkan “Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa alaa alihi sayyidina
Muhammad.”

Mudah-mudahan kita yang hadir disini, senantiasa mendapat syafaat yang dijanjikan oleh Nabi
Muhammad.

aamiinn ya robbal alamain

Para hadirin sekalian, perkenalkan saya daffa atha dan izinkan saya berdakwah tentang pernikahan

Saudaraku yang dimuliakan Allah, Sesungguhnya pernikahan dapat menjadi penolong bagi agamamu
dan bisa pula menjadi penghancur musuh-musuh allah.

Pernikahan merupakan jalan yang sempurna untuk memperbanyak keturunan dan menjadi
kebanggaan Rasulullah di hadapan seluruh nabi dan umat lainnya.

Allah berfirman pada QS. An-Nur ayat 32 yang berbunyi:

wa angkihul-ayaamaa mingkum wash-shaalihiina min 'ibaadikum wa imaaa"ikum, iyyakuunuu


fugaraaa" a yughnihimullaahu minfadhlih, wallaahu waasi'un 'alim

Artinya: Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak
(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan.
Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-nya. Dan allah maha luas lagi
maha mengetahui (QS. An-Nur ayat 32).

Rasulullah juga bersabda:

“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena
menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang
tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai
tameng).” (HR. Al-Bukhari (no. 5066) kitab an-Nikaah)

Allah dan Rasulullah memerintahkan para umatnya yang telah siap dan mampu untuk menunaikan
ibadah pernikahan.

Menurut Al-Hafizh Ibnu Hajar ra, seruan untuk menikah tersebut memang ditujukan untuk kawula
muda yang umumnya memiliki hasrat kuat untuk menikah.

Menikah juga termasuk sunah para nabi dan rasul. Allah berfirman pada QS. Ar-Ra'd ayat 38

Wa laqad arsalnā rusulam ming qablika wa ja'alnā lahum azwājaw wa żurriyyah, wa mā kāna lirasụlin
ay ya`tiya bi`āyatin illā bi`iżnillāh, likulli ajaling kitāb

artinya:

Dan sesungguhnya kami telah mengutus beberapa rasul sebelum kamu dan kami memberikan
kepada mereka istri-istri dan keturunan.” (QS. Ar-Ra’d ayat 38).

Dari ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudah selayaknya umat muslim yang masih lajang
untuk segera menikah.

Hal ini sesuai dengan sunah para nabi dan rasul yang perlu kita teladani segala kebaikannya.

Oleh karena itu, saudara-saudaraku sekalian, bergegaslah kamu menikah untuk mensucikan dirimu
dan menjaga saudari muslimahmu yang suci. Dengan begitu, maka kamu akan terhindar dari fitnah
yang dapat menyakitkanmu. Wallahua’lam bissawab.

Itulah dakwah singkat tentang pernikahan dari saya,

Semoga Allah memberikan kesempatan bagi kita agar mendapatkan jodoh terbaik dan
sholeh/sholehah. aamiinnn ya rabbal alamiinnn

Sebelumnya mohon maaf bila ada kesalahan karena sesungguhnya kesalahan datang dari saya dan
kesempurnaan hanya milik Allah

Terima kasih, wassalamualaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai