Anda di halaman 1dari 12

E-Book

SIAP NIKAH
7 Persiapan Ketika Hendak Menikah

TIM GENERASI NIKAH MUDA


Mukadimah

Segala puji bagi Allah, Shalawat dan salam kepada Nabi kita

Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wa Sallam, keluarga dan sahabatnya.

E-Book “Siap Nikah” membahas tentang persiapan yang harus dipersiapkan sebelum
menikah. Bahasannya mencakup definisi menikah, dalil tentang menikah, hikmah
pernikahan serta 7 persiapan ketika hendak menikah meliputi: ilmu tentang pernikahan,
pilih pendamping hidup yang terbaik, siapkan harta dan rencana, tawakal kepada Allah,
hadirkan niat untuk menjaga kehormatan, pahami hak dan kewajiban dalam masing
masing peran dan persiapan fisik.

Kami segenap tim generasi nikah muda mengucapkan terimakasih kepada segala pihak
yang telah membantu dan memberikan semangat demi terbitnya E-Book sederhana ini.
Kami berharap E-Book ini bisa memberikan manfaat kepada setiap pembaca.

Kami menyadari bahwa E-Book ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan E-Book ini.

Malang, Oktober 2018

Penyusun
PENDAHULUAN
 Definisi Nikah
Nikah secara syar’i adalah suatu akad yang mengandung konsekuensi
dibolehkannya pasangan suami istri untuk bersenang-senang antara satu dengan yang
lainnya dengan cara yang diizinkan oleh syari’at.
 Dalil disyari’atkannya nikah
Dasar dari disyari’atkannya pernikahan adalah berdasarkan Al Qur’an, As
Sunnah, dan Ijma’. Dalil dari Al Qur’an diantaranya firman Allah Ta’ala (yang
artinya), ”Dan nikahkanlah orang-orang yang masih sendiri diantara kamu, dan juga
orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan
perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka
dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui”
(QS. An Nur : 32).
Begitu pula sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ”Wahai para pemuda,
siapa diantara kalian yang sudah mampu menanggung nafkah, hendaknya dia
menikah” (HR. Bukhari dan Muslim). Bahkan nikah merupakan sunnahnya para rasul,
sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Dan sesungguhnya Kami telah
mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-
isteri dan keturunan” (QS. Ar Ra’d : 38).
 Hikmah Pernikahan
Pernikahan mengandung hikmah yang sangat besar. Allah Ta’ala berfirman
(yang artinya), “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berpikir” (QS. Ar Ruum : 21).
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan hikmah dari pernikahan yaitu agar terwujud
ketentraman dan ketenangan ketika seseorang bersama istrinya. Selain itu, dengan
menikah akan lebih terjaga kemaluan, menjaga nasab, dan memperbanyak jumlah
kaum muslimin.
7 PERSIAPAN KETIKA HENDAK MENIKAH

1. Ilmu Tentang Pernikahan


Banyak orang yang menikah hanya karena cinta, atau mengikuti tradisi
masyarakat. Bisa juga karena malu karena sudah cukup umur tetapi masih belum juga
menuju pelaminan. Alasan-alasan seperti ini tidak memiliki akar yang jelas. Bisa juga
menjadi sangat rapuh ketika memasuki bahtera rumah tangga, dan akhirnya hancur
ketika badai rumah tangga datang menerjang.
Sebagai muslim yang memiliki rujukan hidup yang jelas, tentu kita tahu bahwa
menikah itu karena ibadah. Visi pernikahan dalam Islam adalah menimba banyak
pahala melalui aktivitas berumah tangga. Menjauhkan diri dan keluarga dari api
neraka, dan akhirnya berusaha meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Bila
seseorang memiki visi seperti ini insya Allah hari-hari yang dilaluinya setelah
menikah akan berusaha dihadapi sesuai dengan hukum-hukum Islam.
Rasulullah SAW bersabda : "Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah
berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau
perawan)."
(HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil ).
Ilmu yang lain yang harus diketahui adalah tentang hukum-hukum pernikahan. Seperti
tentang rukun nikah, yaitu mempelai pria dan wanita, dua orang saksi, wali dari pihak
perempuan dan ijab kabul. Bila sudah terpenuhi semuanya, insya Allah pernikahan
menjadi sah secara agama.
Lalu kewajiban memberi mahar sesuai yang diminta oleh pihak wanita. Lalu
masalah walimatul ursy (pesta pernikahan). Tradisi-tradisi daerah bukanlah hal yang
wajib untuk dilakukan. Bahkan sebisa mungkin dihindari tradisi yang bertentangan
dengan aqidah Islam. Lalu juga mempermudah semua proses pernikahan adalah lebih
utama. Juga menyederhanakan pesta pernikahan, tidak bermewah-mewah lebih baik
dalam pandangan Islam.
2. Pilih Pendamping Hidup yang Terbaik
Kriteria yang paling utama adalah agama yang baik. Setiap muslim atau muslimah
yang ingin beruntung dunia akhirat hendaknya mengidam-idamkan sosok suami atau
istri yang baik agamanya, ia memahami aqidah Islam yang benar, ia menegakkan
shalat, senantiasa mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi larangan-
Nya. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menganjurkan memilih
istri yang baik agamanya
“Wanita dikawini karena empat hal : ……. hendaklah kamu pilih karena
agamanya (ke-Islamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan celaka”.
[HR. Bukhari- Muslim].
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga mengancam orang yang menolak lamaran
dari seorang lelaki shalih
“Jika datang kepada kalian lelaki yang baik agamanya (untuk melamar),
maka nikahkanlah ia. Jika kalian tidak melakukannya,
niscaya akan terjadi fitnah dan kerusakan besar di muka bumi”
[HR. Tirmidzi, Ibnu Majah].
Selain itu ada beberapa kriteria lainnya yang juga dapat menjadi pertimbangan untuk
memilih calon istri atau suami:
1. Sebaiknya ia berasal dari keluarga yang baik nasabnya (bukan keluarga pezina
atau ahli maksiat).
2. Sebaiknya ia sekufu. Sekufu maksudnya tidak jauh berbeda kondisi agama, nasab
dan kemerdekaan dan kekayaannya.
3. Gadis lebih diutamakan dari pada janda.
4. Subur (mampu menghasilkan keturunan).
5. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik wanita adalah yang
menyenangkan jika engkau pandang…” [HR. Thabrani]
6. Hendaknya calon istri memahami wajibnya taat kepada suami dalam perkara yang
ma’ruf.
7. Hendaknya calon istri adalah wanita yang mengaja auratnya dan menjaga dirinya
dari lelaki non-mahram.
3. Siapkan Harta dan Rencana
Tidak dapat dipungkiri bahwa pernikahan membutuhkan kemampuan harta.
Minimal untuk dapat memenuhi beberapa kewajiban yang menyertainya, seperti
mahar, mengadakan walimah dan kewajiban memberi nafkah kepada istri serta anak-
anak. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Cukuplah seseorang itu berdosa bila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi
tanggungannya.”
[HR. Ahmad, Abu Dawud]
Namun kebutuhan akan harta ini jangan sampai dijadikan pokok utama sampai-
sampai membuat seseorang tertunda atau terhalang untuk menikah karena belum
banyak harta. Harta yang dapat menegakkan tulang punggungnya dan keluarganya itu
sudah mencukupi. Karena Allah dan Rasul-Nya mengajarkan akhlak zuhud
(sederhana) dan qana’ah (mensyukuri apa yang dikarunai Allah) serta mencela
penghamba dan pengumpul harta. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamishah
dan celakalah hamba khamilah. Jika diberi ia senang,
tetapi jika tidak diberi ia marah”
[HR. Bukhari]
Disamping itu, terdapat larangan bermewah-mewah dalam mahar dan terdapat teladan
menyederhanakan walimah. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Pernikahan yang paling besar keberkahannya ialah
yang paling mudah maharnya”
[HR. Ahmad]
Beliau Shallallahu’alaihi Wasallam juga, berdasarkan hadits Anas Bin
Malik Radhiyallahu’anhu,
“ketika menikahi Zainab Bintu Jahsy mengadakan walimah
hanya dengan menyembelih seekor kambing”
[HR. Bukhari-Muslim]

Selain itu rumah tangga bak sebuah organisasi, perlu manajemen yang baik agar dapat
berjalan lancar. Maka hendaknya bagi seseorang yang hendak menikah untuk
membuat perencanaan matang bagi rumah tangganya kelak. Misalnya berkaitan
dengan tempat tinggal, pekerjaan, dll.

4. Tawakal Kepada Allah


Allah memberi jaminan bagi siapa saja yang bertawakkal kepada-Nya, maka Dia
akan mencukupinya,
“Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah,
maka Dia akan memberi kecukupan baginya.”
(QS. at-Thalaq: 3)
Kedepankan perasaan tawakkal, setiap anda menghadapi kenyataan yang tidak pasti.
Pasrahkan kepada Allah, dalam setiap upaya untuk kebahagiaan anda. Dan inilah yang
diajarkan oleh para sahabat, terutama bagi orang yang tidak PD ketika menikah.

Abu Said mantan budak Abi Usaid menceritakan,

Aku menikah, sementara aku berstatus seorang budak. Akupun mengundang beberapa
orang sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diantaranya Ibnu Mas’ud, Abu
Dzar, dan Hudzaifah. Ketika datang waktu shalat, mereka mempersilahkan diriku
untuk menjadi imam. Seusai shalat, mereka mengajariku,

Apabila kamu bertemu pertama dengan istrimu, lakukanlah shalat 2 rakaat,


kemudian mintalah kepada Allah kebaikan dari semua yang datang kepadamu, dan
berlindunglah dari keburukannya. Kemudian lanjutkan urusanmu dengan istrimu.
(HR. Ibn Abi Syaibah 30352 dan dishahihkan al-Albani dalam Adab az-Zifaf)

Dalam riwayat lain, Syaqiq menceritakan,

Ada lelaki namanya Abu Hariz. Dia mendatang Ibnu Mas’ud RADHIYALLAHU
‘ANHU dan mengadukan kekhawatirannya ketika menikah.

“Saya menikahi wanita gadis masih sangat muda. Saya khawatir, dia tidak suka
padaku.”

Nasehat Ibnu Mas’ud RADHIYALLAHU ‘ANHU,

Sesungguhnya rasa cinta itu dari Allah, dan kebencian itu dari setan. Setan
menginginkan untuk menanamkan kebencian terhadap apa yang Allah halalkan.

Jika kamu bersama istrimu, perintahkan dia untuk shalat dua rakaat di belakangmu,
dan bacalah,
“Ya Allah, berkahilah istriku untukku, dan berkahilah diriku untuk istriku.
Ya Allah kumpulkanlah kami, selama kumpul itu dalam kebaikan.
Dan pisahkanlah kami jika perpisahan itu untuk kebaikan.”
(HR. Abdurrazaq dalam Mushannaf 10460 dan dishahihkan al-Albani)

Anda bisa ikuti arahan mereka. Menanamkan rasa tawakkal kepada Allah, ketika
memulai berumah tangga.

5. Hadirkan Niat untuk Menjaga Kehormatan


Ketika anda menikah dalam rangka mencari yang halal, maka pernikahan anda
bernilai ibadah. Itulah, anda berhak mendapatan pertolongan dari Allah. Dalam hadis
dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
“Ada tiga orang, Allah berhak membantunya:
Orang yang berjihad di jalan Allah, budak yang melakukan transaksi mukatabah
(menebus dirinya), dan orang yang menikah karena ingin menjaga kehormatan”
(HR. Nasai 1655, Turmudzi 1756, dan dihasankan al-Albani)

6. Pahami Hak dan Kewajiban dalam Masing – Masing Peran


Bagian inilah yang paling penting. Masing-masing pasangan harus memahami hak
dan kewajiban masing-masing. Setiap keluarga berpeluang menjadi keluarga yang
baik, ketika masing-masing memenuhi semua yang menjadi tanggung jawabnya.
Untuk pembahasan tentang Hak dan Kewajiban suami dan istri inshaAllah akan
dibahas tersendiri pada ebook selanjutnya.

7. Persiapan Fisik
Hal yang tidak kalah penting dalah mempersiapkan tubuh kita untuk memasuki
dunia pernikahan. Mengetahui alat-alat reproduksi wanita dan cara kerjanya sangat
penting bagi kita. Memeriksa kesehatan alat-alat reproduksi juga penting agar
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan setelah menikah. Selain itu juga kita harus
mengetahui tentang seks yang sehat. Banyak ornag yang sudah menikah tapi tidak
tahu bagaimana berhubungan seks dengan sehat dan menyenangkan bagi masing-
masing pasangan. Hal ini penting karena merupakan bagian dari kunci kebahagiaan
dalam berumah tangga.
DAFTAR PUSTAKA

Munandar, Aris. “Fikih Ringkas Pernikahan”. 21 Oktober 2018.


https://buletin.muslim.or.id/fiqih/fikih-ringkas-pernikahan

Nur, Ammi. “Yang Harus Disiapkan Ketika Hendak Menikah”. 21 Oktober 2018.
https://konsultasisyariah.com/23775-persiapan-ketika-hendak-menikah.html

Tausikal, Muhammad Abduh. “Kiat – Kiat Menuju Pelaminan”. 21 Oktober 2018.


https://remajaislam.com/105-kiat-kiat-menuju-pelaminan.html

Tim konsultasislam.com. “Persiapan Pra Nikah”. 21 Oktober 2018.


http://www.konsultasislam.com/2010/01/persiapan-pra-nikah.html
Alhamdulillaahil-ladzii bini’matihi
tatimmush-saalihaat

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-


Nya segala amal shalih menjadi sempurna
[HR. Ibnu Majah]
Salam hangat dari kami,

Instagram: @generasinikahmuda

Facebook: generasinikahmuda

Telegram : t.me/generasinikahmuda

Email: nikahmuda86@gmail.com

WA: 085536598539

Anda mungkin juga menyukai