Anda di halaman 1dari 5

tinta biru

- judul min ukuran 30


- font isi minimal ukuran 11

Jami Edisi 256 / 1 November 2019

HADIRILAH..
Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor di Masjid Agung Baitul Mukminin Alun-Alun
Jombang, Sabtu (2/11/2019) pukul 19.30-22.00. Bedah Kitab Annurul Mubin fi Maulidi Sayidil
Mursalin karya KH Hasyim Asy’ari oleh Gus Mukani, penerjemah Kitab Adabul Alim wal
Mutaalim & Risalah Aswaja KH Hasyim Asy’ari. Disediakan doorprize 20 kitab gratis.

HADIRILAH..
Pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Seribu Rebana dan Mbah
Bolong di Masjid Agung Baitul Mukminin Alun-Alun Jombang, Jumat
(8/11/2019) pukul 19.30-selesai.

Menghapus Empat Ribu Dosa


Saat ngaji Lubabul Hadist di Masjid Agung Baitul Mukminin Alun-Alun Jombang, Sabtu
(26/10/2019), Ketua PC IPNU Jombang, Ishomudin Haidar menjelaskan keutamaan dzikir la
ilaha illallah. ’’Nabi Muhammad sollallahu alaihi wa sallam bersabda, siapa membaca kalimat la
ilaha illallah dan memanjangkannya, maka akan dihapus empat ribu macam dosa besar”. Pada
saat itu para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, lalu bagaimana apabila satupun dia tidak
memiliki dosa besar ?”, Rasulullah menjawab ; “Maka yang dihapuskan empat ribu macam dosa
besar adalah keluarga dan para tetangganya”.

Inilah sebabnya para ulama mengajari kita tahlil. ’’Setiap tahlil usai shalat atau dalam acara-
acara, maka dosa kita, keluarga dan lingkungan kita akan dihapus,’’ jelasnya. Sehingga diri,
keluarga dan lingkungan berangsur-angsur semakin baik.

Dzikir la ilaha illallah juga membuat umur kita panjang.

Diriwayatkan dari Wahab bin Manbah bahwa dia pernah berkata “aku telah membaca tiga puluh
baris terakhir dari kitab zaburnya Nabi Daud as. Di dalamnya diterangkan, Allah berfirman
kepada Nabi Daud. “Apakah kau tahu orang mukmin yang paling aku inginkan untuk Ku
panjangkan umurnya?”
Nabi Dawud menjawab “tidak tahu”. Kemudian Allah menjelaskan “yaitu orang mu’min yang
jika membaca kalimat tauhid akan merinding bulu-bulunya. Dan aku sangat tidak ingin orang
mu’min seperti itu lekas mati. Seperti orang tua yang tidak rela anaknya mati. Sesungguhnya
aku ingin sekali menyenangkannya di rumah yang bukan rumah ini. Karena kenikmatan di dunia
ini merupakan cobaan, dan kemewahan-kemewahan itu hanyalah kesengsaraan. Di samping itu,
di dunia banyak musuh yang mondar-mandir terus mengalir menyelubunginya seperti aliran
darah yang mengajak pada kerusakan. Oleh karena itu aku segerakan para kekasihku mati lalu
masuk ke surga-Ku. Andaikata tidak demikian, niscaya tidak akan mati Nabi Adam dan anak
cucunya hingga ditiupnya sangka kala. Demikianlah pentingnya kalimat tauhid la ilaha illallah
bagi seorang mu’min. Tidak sekedar sebagai kalimat pengakuan keesaan Allah SWT. Tetapi
juga sebagai kunci menuju kesuksesan hidup di akhirat nanti. Sebagaimana janji Allah yang
dijelaskan kepada Nabi Daud as diatas.
Terlebih Nabi Muhammad sollallahu alaihi wa sallam bersabda. Pembuka kunci surga yakni
kalimat la ilaha illallah.

Menyempurnakan Iman
Saat ngaji Qurrotul Uyun di Masjid Agung Baitul Mukminin Alun-Alun Jombang, Sabtu
(12/10/2019), Ustad Muhammad Muizzudin Lutfie, menjelaskan manfaat menikah. ’’Nikah itu
menyempurnakan iman. Rasulullah SAW bersabda, apabila seorang hamba telah menikah,
berarti dia telah menyempurnakan separo agamanya, maka hendaklah dia bertaqwa kepada
Allah pada separo sisanya,’’ jelasnya.
Beliau juga mengutip sabda Rasulullah sollallahu alaihi wa sallam. “Hai para pemuda,
barangsiapa diantara kamu yang sudah mampu menikah, maka nikahlah, karena sesungguhnya
nikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih dapat menjaga kemaluan. Dan
barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena berpuasa itu baginya
(menjadi) pengekang syahwat”. [HR. Jamaah]

Dari Anas bin Malik RA, ia berkata : Ada sekelompok orang datang ke rumah istri-istri Nabi
SAW, mereka menanyakan tentang ibadah Nabi SAW. Setelah mereka diberitahu, lalu mereka
merasa bahwa amal mereka masih sedikit. Lalu mereka berkata, “Dimana kedudukan kita dari
Nabi SAW, sedangkan Allah telah mengampuni beliau dari dosa-dosa beliau yang terdahulu dan
yang kemudian”. Seseorang diantara mereka berkata, “Adapun saya, sesungguhnya saya akan
shalat malam terus”. Yang lain berkata, “Saya akan puasa terus-menerus”. Yang lain lagi
berkata, “Adapun saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan kawin selamanya”. Kemudian
Rasulullah SAW datang kepada mereka dan bersabda, “Apakah kalian yang tadi mengatakan
demikian dan demikian ?. Ketahuilah, demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling
takut kepada Allah diantara kalian, dan orang yang paling bertaqwa kepada Allah diantara
kalian. Sedangkan aku berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur, dan aku mengawini wanita. Maka
barangsiapa yang membenci sunnahku, bukanlah dari golonganku”

Dan dari Anas, bahwasanya ada sebagian shahabat Nabi SAW yang berkata, “Aku tidak akan
kawin”. Sebagian lagi berkata, “Aku akan shalat terus-menerus dan tidak akan tidur”. Dan
sebagian lagi berkata, “Aku akan berpuasa terus-menerus”. Kemudian hal itu sampai kepada
Nabi SAW, maka beliau bersabda, “Bagaimanakah keadaan kaum itu, mereka mengatakan
demikian dan demikian ?. Padahal aku berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur, dan akupun
mengawini wanita. Maka barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, bukanlah dari
golonganku”. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]

Dari Qatadah dari Hasan dari Samurah, bahwa sesungguhnya Nabi SAW melarang membujang,
dan Qatadah membaca ayat, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum
kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan”. (Ar-Ra’d : 38). [HR.
Tirmidzi dan Ibnu Majah]

ITTAQULLAH
Saat ngaji di di Mushala Baiturahim, Sidobayan, Kamis (19/9/2019) ada jamaah yang tanya.
Kiai, bagaimana hukum nya khutbah Jumat tanpa ada wasiat taqwa?
Dan bagaimana cara mengingatkan khotib jika lupa wasiat taqwa?
Wakil Rois Syuriyah PCNU Jombang, KH M Soleh menjawab sebagai berikut. Rukun khutbah
ada lima. Mengucap hamdalah. Shalawat. Wasiat taqwa. Baca ayat Quran. Dan mendoakan
semua umat Islam.
Jika tidak ada wasiat taqwa, maka khotbahnya tidak sah.
Jika khotbah tidak sah, maka shalat Jumatnya juga tidak sah. Maka harus diganti shalat Duhur.
Nah, agar khotib yang lupa wasiat taqwa bisa ingat, jamaah wajib mengingatkan. Caranya bisa
dengan angkat tangan atau berdiri lalu mengucapkan ittaqullah. "Yang penting khotib bisa ingat
kalau belum wasiat taqwa," bebernya.

Misalnya khutbah kedua sudah selesai, jamaah baru mengingatkan. Lalu khotib nambahi
khutbahnya dengan bilang: ittaqullah. Maka itu sudah cukup.
Misalnya khotib yang lupa tadi, sebelum shalat Jumat dilaksanakan, ngadep jamaah lalu bilang:
ittaqullah. Itu juga dianggap sudah cukup.

Kiai Soleh menggarisbawahi, lafad shalawat khotib harus ada kata Muhammad. Misal,
Allahumma solli ala Sayidina Muhammad. Shalawat dengan kalimat; Allahumma solli alaih,
dianggap belum cukup.

Dalam kitab Lubabul Hadist disebutkan, orang yang membaca shalawat satu kali akan dibacakan
shalawat oleh malaikat sebanyak 20 kali dan tidak akan mati sebelum diberi kabar gembira
tempatnya di surga.

Mugi Allah paring kita saget banyak bershalawat.


Allahumma solli wa sallim wa barik ala Sayidina Muhammad.

NGANYARI NIKAH
Saat ngaji di Mushala Baiturohman, Nglundo Utara, Kamis (17/10/2019) ada jamaah yang
tanya. Kiai, bagaimana hukumnya nganyari nikah?
Wakil Rois Syuriyah PCNU Jombang, KH M Soleh menjawab dengan rincian sebagai berikut.
"Nganyari nikah hukumnya boleh," tegasnya.

Nabi Muhammad sollallahu alaihi wa sallam pernah membaiat para sahabat. Lalu pada
kesempatan yang lain, nabi membaiat mereka lagi. Sehingga ada sahabat yang dibaiat lebih dari
satu kali. "Dari sini para ulama berpendapat, mengulangi akad atau perjanjian itu hukum nya
boleh," tegasnya.

Pengasuh PP Darul Ulum Rejoso, KH Cholil Dahlan, malah menyampaikan, baiat untuk warga
toriqoh itu sampai tujuh kali.

Meski nganyari nikah hukum nya boleh, Kiai Soleh berpesan agar niatnya jangan sampai
merusak aqidah.
Misal dulu akadnya pada hari yang pasaran nya 13. Lalu rumah tangganya banyak masalah.
Untuk buang sial, lalu nganyari nikah pada hari yang pasaran nya tidak 13.
"Meyakini bahwa yang membuat sial adalah hari seperti ini tidak boleh," tegasnya.
Sebab yang bisa memberikan manfaat dan mudlorot hanyalah Allah.
Tapi kalau niat nganyari nikah biar rumah tangga makin harmonis dan greng koyok manten
anyar beneran, tidak apa-apa.
Tidak ada yang bisa mengubah takdir selain doa. Dan doa yang paling mustajabah adalah
shalawat. Dalam Muhtarul Ahadist disebutkan hadist Nabi Muhammad sollallahu alaihi wa
sallam. Sebaik-baik rumah adalah yang paling banyak dipake baca shalawat.
Survei membuktikan, rajin baca shalawat mesti koyok manten anyar terus.

Ya habibi ya Muhammad # ya arusal khofiqoini


Ya muayyad ya mumajjad # solawatullah alaika
Mugi Allah paring kita saget banyak bershalawat.
Allahumma solli wa sallim wa barik ala Sayidina Muhammad.

SALAM ALAIKA, YA RASULALLAH


Coba ingat-ingat, saat kita mendengar seorang artis luar negeri yang super terkenal hendak
melaksanakan konser di Indonesia, dari mana kita mendapat informasi tentang hal tersebut?

Biasanya dari panitia penyelenggara, atau event organizer yang bersangkutan, atau pihak-pihak
yang bertanggung jawab untuk urusan promosi dan publikasi.

Mereka pastinya akan memanfaatkan berbagai media untuk menyebarluaskan berita kedatangan
sang artis tersebut. Baik media cetak, maupun media elektronik termasuk media sosial.

Jadi memang sudah sewajarnya, saat orang penting akan datang, maka panitia yang bertugas
mempublikasian kabar tersebut.

Bisa dibayangkan jika yang memberi kabar itu justru orang-orang penting? Siapa gerangan yang
akan datang? Pasti jauh lebih penting lagi! Apalagi jika yang memberi kabar bukan sekedar
orang penting saja, melainkan golongan para Nabi dan Rasul? Siapa gerangan yang akan
datang?

Demikianlah jika ingin melihat seperti apa kedudukan Nabi Muhammad sebagai Rasulullah
terakhir di muka bumi ini, di mana berita tentang kedatangan beliau disampaikan dari masa ke
masa oleh para Nabi dan Rasul.

Sejak zaman Nabi Adam hingga Nabi Isa, tak ada seorang Nabi kecuali mempublikasian tentang
Rasul penutup tersebut. Contohnya dalam Surat As-Shaf ayat 6,

Dan ketika Isa putera Maryam berkata, “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan
(datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad."

Bahwa para Nabi dan Rasul pasti menyampaikan kabar gembira kedatangan Rasulullah kepada
umat mereka masing-masing, selain untuk menunjukkan betapa hebatnya kemuliaan Rasulullah,
juga untuk memastikan bahwa berita tersebut benar-benar sampai kepada umat.

Bukan apa-apa, para Nabi dan Rasul tak mungkin menyembunyikan kabar kehadiran Rasulullah.
Sedangkan orang-orang biasa, mungkin saja terjadi.

Buktinya ada dalam kitab sejarah kehidupan Rasulullah karangan Syeikh Abdurrahman Ad-
Diba'i, diceritakan di sana tentang seorang alim dari kalangan Bani Israil yang mengajarkan
seluruh isi Taurat kepada anaknya.
Namun sang alim tersebut menyimpan satu bab dari kitab suci Taurat, dan menguncinya rapat-
rapat di tempat penyimpanan. Rupanya masih tersisa satu bab yang tidak ia ajarkan kepada
anaknya.

Ketika ia meninggal dunia, barulah terbongkar rahasia tersebut. Bahwa bab yang ia
sembunyikan berisi tentang kabar gembira kelahiran seorang Nabi akhir zaman, yang lahir di
Mekkah, hijrah ke Madinah, dan meluas pengaruhnya hingga ke Syam.

Ada apa dengan sang alim itu? Mengapa ia menutup-nutupi berita tentang kedatangan
Rasulullah? Rupanya karena ia iri bahwa Rasul pilihan tersebut bukan berasal dari golongannya,
melainkan dari golongan yang lain. Rasa iri benar-benar membutakan mata hatinya.

Oleh karena itu, kita sebagai umatnya mari kita syiarkan kembali kepada orang ramai tentang
kedatangan sang Rasul mulia tersebut.

Mari kita menyambut momentum kehadiran Rasulullah dengan semangat menghidupkan


sunnah-sunnahnya dan menggemakan ajaran-ajarannya!

Selamat menyambut Rabiul Awal, bulan kelahiran Rasulullah yang tercinta!

Anda mungkin juga menyukai