Anda di halaman 1dari 7

Tips Efektif Merebahkan Hewan Kurban

Gambar cara merobohkan hewan korban

Tidak jarang panitia penyembelihan hewan korban dipusingkan dengan ulah beringas sapi
yang hendak disembelih. Hewan-hewan tersebut tengah mengalami stres. Akibatnya
petugas akan mengalami kesulitan saat merebahkan maupun mengulitinya. Kulit dan
dagingnya menjadi keras. Untuk itu berikut ini tips merbahkan hewan korban tanpa
membuatnya stres:
1. Beri waktu untuk beradaptasi. Sebaiknya sapi diinapkan selama semalam atau 12
jam di lokasi sekitar penyembelihan. Selain memberi kesempatan beristirahat
sehingga otot-otonyamengalami relaksasi, juga dimaksudkna agar sapi dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
2. Gunakan tali berwarna gelap, untuk menjatuhkannya. Seperti warna hitam atau
biru. Jangan sekalipun menggunakan tali berwarna terang seperti merah atau
orange, sebab sapi akan semakin beringas melihat warna-warna terang.
3. Teknik Merebahkan Model 1 (Gambar No.1). Setelah ditambatkan di batang pohon
atau patok yang kokoh, tali yang telah disediakan diikatkan pada tali yang melingkar
di leher. Kemudian ditarik hingga ke belakang punuk atau bagian belakang kaki
depan. Tali dilingkarkan ke tubuh, disimpul di bagian samping kiri punggung. Ditarik
ke belakang lagi hingga batas depan kaki bagian belakang, dilingkarkan ke tubuh,
kemudian disimpul di bagian samping kiri punggung belakang. Dengan teknik
model ini, hanya dibutuhkan satu orang saja untuk merebahkannya, dengan cara
menarik tali dari belakang tubuh saja.
4. Teknik Merebahkan Model 2. (Gambar No.2). Model kedua adalah dengan
melingkarkan tali di bagian depan punuk, menyilang ke bawah hingga di depan
kedua kaki sapi. Tali ditarik ke bagianpunggung secara menyilang lagi, kemudian
ditarik ke belakangmelalui selangkangan kaki belakang sapi. Model ini terkadang
berisiko membuatkaki sapi menyepak ke belakang ketika ditarik melalui
selangkangannya.

cara merobohkan sapi Qurban


Liat di tv kok masih banyak yang menggunakan cara kasar ya, kaki sapi di ikat langsung di tarik
kenceng2, sapi roboh terpelanting keras, kadang malah ada yang luka.
Padahal ada trik sendiri agar sapi mau "ndeprok" / rebah, cukup kalungkan tali di leher sapi, lanjut
silangkan tali ke perut mulai dari bawah, Tinggal tarik dari belakang sapi langsung rebah pelan2

Berikut ilustrasinya:
Cara Merobohkan Sapi, 1: Membuat simpul awal

Cara Merobohkan Sapi, 2. Siap membuat lilitan dada. Tali ditaruh ke sisi jauh dan dilingkarkan ke
sisi dekat.

Cara Merobohkan Sapi 3: lalu silangkan tali dari dalam keluar dan tarik ke bagian belakang
(Membuat lilitan bagian depan).

Cara Merobohkan Sapi 4: Lilitan Terakhir sama dengan lilitan pertama lalu tarik ke belakang
talinya.

Doa Menyembelih Qurban


Bismillah was shalatu was salamu ala rasulillah, wa badu,
Pada pembahasan sebelumnya, kita telah mengupas permasalahan niat dalam ibadah qurban.
Di kesempatan ini, akan kita bahas doa ketika berqurban.
Pertama, syarat halal sembelihan.
Syarat halalnya sembelihan yang terkait dengan ucapan adalah membaca basmalah.
Allah berfirman,










Janganlah kalian makan hewan yang tidak disebutkan nama Allah ketika
menyembelih. Sesungguhnya itu hewan yang tidak halal. (QS. Al-Anam: 121)
Di ayat yang lain, Allah memerintahkan untuk makan hewan yang dibacakan basamalah ketika
menyembelih:










Makanlah binatang yang disebutkan nama Allah ketika menyembelihnya, jika
kalian orang yang beriman kepada ayat-ayat-Nya. (QS. Al-Anam: 118).
Orang yang menyembelih dengan membaca basmalah sebelum dia melukai leher hewan yang hendak
disembelih, maka hewannya halal dimakan. Dan jika diniatkan untuk berqurban maka bernilai sebagai
ibadah qurban yang sah.
Karena itu, membaca basmalah merupakan ucapan yang paling penting ketika menyembelih. Sehingga
perlu diperhatikan oleh para jagal, agar jangan sampai lupa atau tidak membaca apapun. Ingat,
taruhannya, hewan yang disembelih bisa menjadi bangkai.
Kedua, dianjurkan untuk mengikrarkan kepemilikan hewan qurban.

Hal ini dicontoh oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, sebagaimana dikisahkan oleh Abu
Rafiradhiyallahu anhu,
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika hendak berqurban, beliau membeli dua kambing
yang gemuk, putih belang hitam. Setelah selesai shalat, dan berkhutbah, beliau mendatangi salah satu
kambingnya dan beliau sembelih sendiri dengan pisau, ketika menyembelih beliau mengucapkan:













Ya Allah, ini qurban dariku dan dari semua umatku yang bersaksi mentauhidkanMu, dan bersaksi bahwa aku yang menyampaikan risalah.
Selanjutnya, beliau mendatangi kambing kedua. Ketika menyembelih beliau mengucapkan:











Ini qurban dari Muhammad dan keluarga Muhammad.
Kemudian beliau sedekah kedua hewan qurban itu kepada orang miskin, dan beliau juga makan dan
beliau berikan kepada keluarganya. (HR. Ahmad 27190).
Dalam riwayat lain, dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma, bahwa beliau mengikuti shalat idul
adha bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam di lapangan. Setelah selesai berkhutbah, beliau
turun dari mimbar dan mendatangi kambing qurban beliau. Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallammenyembelihnya dengan tangannya, sambil mengucapkan:







Bismillah, wallahu akbar, ini qurban dariku dan dari umatku yang tidak berqurban.
(HR. Ahmad 14837, Abu Daud 2810 dan dishahihkan Al-Albani).
Berdasarkan riwayat di atas, dianjurkan bagi orang yang hendak menyembelih qurban untuk
mengucapkan kalimat ikrar di atas. Jika pemilik hewan menyembelih sendiri, dia bisa ucapkan :
- Bismillah, Allahumma hadza minka wa laka anni wa ahli baitii, atau
- Bismillah, Allahumma hadza anni wa ahli baitii
Tapi jika mewakili qurban orang lain, si jagal mengucapkan:
- Bismillah, Allahumma hadza minka wa laka an fulan (nama orangnya) wa ahli
baitihi, atau
- Bismillah, Allahumma hadza an fulan (nama orangnya) wa ahli baitihi
Ketiga, ungkapan di atas statusnya adalah ikrar (menegaskan) apa yang
ada dalam hatinya, dan bukan termasuk bentuk melafalkan niat bukan
pula doa ketika berqurban.
Keterangan ini sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Ibnu Utsaimin,
Ini bukan bentuk melafalkan niat. Karena perkataan orang yang menyembelih: Ini qurban dariku dan
keluargaku sifatnya sebatas memberitakan apa yang ada dalam hatinya. Karena dia sendiri tidak
mengatakan: Ya Allah, saya ingin berqurban. Sebagaimana yang dilakukan oleh orang yang melafalkan
niat. Akan tetapi yang dilakukan orang ini hanya menampakkan apa yang ada di hatinya saja
(Majmu Fatawa Ibnu Utsaimin, 22/20)

Keempat, tidak ada doa khusus ketika menyembelih qurban.


Hanya saja, karena ibadah qurban termasuk amal soleh yang benar nilainya maka kita harus berharap
agar amal itu diterima Allah. Salah satu bentuk doa untuk mengiringi harapan agar amal kita diterima
Allah adalah doa yang dilantunkan Nabi Ibrahim alaihis salam setelah beliau membangun kabah:







Ya Allah, terimalah amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 127).
Doa semacam ini pernah dipraktekkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam sewaktu beliau
berqurban. Aisyah mengisahkan:
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berqurban dengan kambing bertanduk, berdiri dengan
kaki belang hitam, duduk di atas perut belang hitam, melihat dengan mata belang hitam. Kemudian
beliau menyuruh Aisyah untuk mengambilkan pisau dan mengasahnya. Setelah kambingnya beliau
baringkan, beliau membaca:

Bismillah, Ya Allah, terimalah qurban dari Muhammad dan keluarga Muhammad,


serta dari umat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam . (HR. Muslim no. 1967)
Untuk itu, doa permohonan agar amal anda dikabulkan seperti contoh di atas, bisa anda baca ketika anda
berqurban atau setelah anda berqurban.
Allahu alam
Oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan
Pembina www.KonsultasiSyariah.com)

Anda mungkin juga menyukai