Hadits ini di terima dari Abu Abdullah ra, beliau berkata ; Baginda
Rosulullah Saw bersabda ; “Tidak semata-mata seorang mukmin
melaksanakan perbiakahan, semoga saja Allah Swt memberinya karunia
keturunan yang akan membebani bumi karena keturunannya itu beriman dan
meyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah”.
Diterima dari Abu Bakar Siddik ra., beliau berkata ; “Barang siapa tidak
mau menikah karena khawatir tidak dapat memenuhi nafkah kepada keluarga,
maka sesungguhnya dia berburuk sangka kepada tuhannya”.
Dan ketika berburuk sangka kepada Allah Swt, maka dia termasuk
orang yang sangat bodoh, tidak sopan santun dan tidak berbuat baik
kepada Allah Swt, yang pada akhirnya dikahawatirkan dia akan
terjatuh pada jurang kekufuran, yaitu tidak mengakui adanya
kekuasaan Allah Swt berdasarkan ayat berikut ini ;
Baginda Ali ra. berkata ; “Pertolongan yang paling utama adalah apabila
anda menolong dua pasangan yang mau menikah, sehingga Allah
mengumpulkan keduanya”.
Dari Abu Bakar Siddiq ra, beliau berkata ; “Dua raka‟at shalat yang
dilakukan oleh orang yang telah berkeluarga adalah lebih utama dari pada
tujuh puluh raka‟at yang dilakukan oleh orang yang masih membujang”.
Seorang lelaki datang kepada Abu Ja‟far ra, lalu Abu Ja‟far berkata
pada lelaki itu ; Apakah kamu sudah punya isteri ?? tidak, jawab lelaki itu,
lalu Abu Ja‟far berkata ; “Aku tidak suka apabila dunia berserta isinya
dapat aku miliki namun ketika aku tidur aku tak mendapati isteri”.
Diterima dari Abu Ja‟far ra, beliau berkata ; “Seorang hamba yang soleh,
setiap kali dia bertambah cinta kepada wanita (isterinya) maka akan
bertambah pula keutamaan imannya”.
Diterima dari Abu Ja‟far ra, beliau berkata ; “Menikahlah dan jangan
sekali-kali menceraikan istri, karena sesungguhnya perceraian itu akan
mengguncangkan „Arasy”.
Diterima dari Abu Ja‟far ra, beliau berkata ; “Menikahlah dan jangan
Mas Kawin Pernikahan 10
sekali-kali menceraikan, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai laki-laki
yang hanya mencicipi saja dan wanita yang hanya mencicipi saja”.
Abu Ja‟far ra, berkata ; “Diantara ahlak para Nabi adalah menyukai para
wanita “.
Dari hadits ini bisa disimpulkan bahwa sayangilah para wanita dan
apabila mereka mau, jadikanlah sebagai istri-istri kalian, menjadi istri
pertama, istri kedua ketiga atau keempat dan sudah barang tentu
bersamaan dengan itu kalian harus memenuhi hak-hak mereka
sebagai istri.
Diterima dari Abu Ja‟far ra, beliau berkata ; “Tiga perkara yang tidak
menjadi hisab (perhitungan) bagi seorang mukmin “, yaitu :
1. Makanan halal yang di santap,
2. Pakaian halal yang dia kenakan, dan
3. Isteri solehah yang membantu melakukan amal ibadah serta yang
mampu menjaga kehormatan.
Diterima dari Abu Ja‟far ra, beliau berkata ; “Barang siapa tidak mau
menikah karena khawatir menjadi fakir maka sesungguhnya dia berburuk
sangka pada Allah Swt”.
Karena Allah Swt berfirman ; “Apa bila kalian pada fakir maka Allah akan
memberimu kekayaan karena keutamaan nikah”. (Qs. An-Nur 32 )
Artinya, seorang yang ingin bertemu Allah Swt dalam keadaan bersih,
maka hendaknya dia menikah dan mempunyai istri.
Baginda Ali bin Husen ra berkata ; “Barang siapa menikah karena Allah
serta karena silaturrahmi, maka Allah Swt akan memberikan dia kehormatan
mahkota seorang raja”.
Diterima dari Abu Bakar Siddiq ra, Beliau berkata ; “Barang siapa
menikah dan saat itu bulan tepat pada rasi bintang scorpio, maka pernikahan
tersebut tidak terlihat akan baik”.
Hal ini, karena menjaga dampak hukum alam yang kurang baik yang
mungkin biasa terjadi, dan larangan seperti juga tidak sampai
menimbulkan haram.
Diterima dari Abu Abdullah ra, beliau Berkata ; “Diantara wanita berkah
adalah wanita yang paling murah mas kawinnya dan yang paling mudah
melahirkan. Namuan diantara wanita sial adalah wanita yang mahal mas
kawinnya dan sulit melahirkan”.
Abu Abdullah berkata ; “Sial atau kurang baik terdapat pada tiga
Mas Kawin Pernikahan 15
perkara, yaitu pada hewan, pada wanita dan pada rumah.
Adapun letak sial pada wanita adalah apabila mas kawinnya mahal
dan juga sulit melahirkan (mandul). Adapun sial pada hewan adalah
apabila hewan itu sedikit air susunya dan juga buruk bentuk
badannya. Dan adapun sial pada rumah adalah apabila rumah itu
sempit dan juga tetangga sekitarnya berahlak buruk.
Baginda Rosulullah Saw bersabda ; “Sial atau kurang baik itu biasanya
terdapat pada wanita, hewan kuda dan pada rumah”.
Dari Abu Bakar Siddiq ra, beliau berkata ; “Wanita itu ada empat macam,
diantaranya ; Pertama yang mengasuh dan diasuh, kedua yang menyatukan
dan disatukan, ketiga yang susah menyelimuti dan keempat yang membuat
pusing kepala”.
Ketahuilah !
Laet artinya adalah lipatan kulit pada pundak dan „Urfu artinya adalah
wangi yang harum dan montok tumitnya maksdunya adalah banyak
daging pada tumit kakinya.
Mas Kawin Pernikahan 20
Dikatakan ; Seorang wanita biasanya sering disebut kalangan Arab
dengan sebutan MAR‟ATUN DARMAAUN artinya adalah seorang
wanita yang banyak daging pada telapak kaki dan pada tumitnya,
yaitu sebagai pertanda pantat yang montok dan juga pertanda
kelamin yang montok.
Baginda Ali bin Husen ra Berkata ; “Terdapat pada lima perkara, dan
barang siapa tidak memiliki satu perkara diantara yang lima itu maka
tidak henti-hentinya dia akan mengalami kekurangan dalam hidup,
dia akan mengalami hilang akal atau stress bahkan akan mengalami
hati yang resah, lima perkara tersebut yaitu ;
- Pertama, Sehat badan,
- Kedua, Rezeki yang lapang,
- Ketiga, Rumah yang luas,
- Keempat, Kawan yang menyenangkan.
Baginda Ali bin Husen ra, berkata ; “Apa bila kalian hendak menikahi
seorang wanita maka tanyakanlah tentang rambut wanita tersebut,
sama halnya dengan menanyakan raut wajahnya, karena rambut
adalah salah satu kecantikan wanita.
Diterima dari Abu Bakar Siddiq ra, beliau berkata ; “Wanita yang baik
dan solehah diantara para wanita dunia adalah merupakan wanita yang lebih
cantik dari pada bidadari sorga”.
Diterima dari Ali bin Abi Talib ra, beliau berkata ; Barang siapa
menginginkan harta kekayaan maka hendaklah menikah dengan
wanita yang keberadaannya sebagai berikut ;
- Keberadaannya tidak jauh dengan tempat tinggalmu,
- Kedua pundaknya agak lebar, dan
- Warna kulitnya sawo matang.
Diterima dari Abu Bakar Siddiq ra, beliau berkata ; “Musuh yang paling
berat bagi seorang mukmin adalah isteri yang jahat”.
Baginda Nabi Saw bersabda ; “Aku belum pernah melihat banyak orang
yang akalnya kurang serta agamanya kurang, mereka lebih membahayakan
orang yang berakal cerdas, kecuali hanya kalian wahai para wanita”.
Diterima dari baginda Ali ra, beliau berkata : Aku mendengar baginda
Rasulullah Saw bersabda ; “Apabila seorang wanita berpaling dari
suaminya dan dzolim terhadap suaminya, maka dia dikumpulkan
Lalu diantara mereka ada yang bertanya ; “Wahai Rosulullah, apa yang
dimaksud dengan kurang akal kami dan kurang agama kami ?”.
Artinya :
“Ya Allah, dengan amanah-Mu aku meraihnya, dengan kalimah-Mu aku
mendapatkan halal dirinya, dan apabila Engkau menentukan aku memiliki
anak darinya maka jadikanlah anak tersebut sebagai anak yang berkah dan
baik, jangan biarkan syetan menghampiri, menyatu ataupun mendapat
bagian ke dalam diri anakku itu”.
Artinya :
“Ya Allah, karuniakan aku anak, dan jadikanlah anak itu selalu bertaqwa
kepada-Mu dan jaga menjadi anak yang cerdas, bentuk tubuhnya tidak terlalu
berlebihan dan tidak terlalu kurang yang bersifat cacad, jadikan pula akhir
dari kehidupan duniawinya akan mendapatkan kebaikan yaitu sorga”.
Sebagian para Ulama ahli hikmah, yaitu mereka yang mengetahui hal-
hal tersembunyi, menurut hasil investigasi mereka, diantara waktu
yang dilarang melakukan hubungan seksual diantaranya :
Semua ini adalah berbagai macam kriteria yang terdapat pada seorang
wanita, dan apabila semua kriteri itu kumpul pada salah seorang
wanita, maka dialah wanita yang lebih utama dinikahi dari pada
wanita yang tidak memiliki semua kriteria tersebut.
Artinya :
Wahai Mugiroh, lihatlah calon isterimu itu, karena sesungguhnya hal itu
akan lebih menunjang rasa cinta di antara kamu berdua. Artinya akan
membuat kekal tali kasih sayang. ( HR. At-Turmudzi dan Al-Hakim )
Artinya :
Apabila Allah Swt mengkarunikan pada hati seseorang sehingga mau
melamar wanita pujaannya maka baginya tidaklah dilarang untuk melihat
pujaan hatinya itu. (HR. Abu daud dan yang lain)
b. Waktu Melamar.
Melamar wanita yang akan dinikahi adalah sunnah, yaitu ketika
belum mengucapkan aqad pernikahan, baik ketika melamar itu
bersama-sama wali wanita yang menjadi calon istrinya ataupun
bersama wakilnya, dan melamar itu juga bisa bersama-sama dengan
lelaki yang menjadi calon suaminya ataupun bersama dengan
wakilnya, juga melamar itu boleh hanya orang lain saja tanpa ada
calon mempelainya.
Segala puji bagi Allah, kami memujinya, kami memohon pertolongan kepada
Nya, kami memohon ampunan kepada Nya, serta kami pun memohon
perlindungan kepada Allah dari kejahatan nafsu-nafsu kami, dan dari
Mas Kawin Pernikahan 46
keburukan amal perbuatan kami, barang siapa yang di beri petunjuk oleh
Allah, maka ia tidak akan mengalami kesesatan, sebaliknya apa bila Allah
menyesatkannya maka ia pun tak dapat petunjuk dalam kebaikan, naudzu
billah.
Aku meyakinkan tiada tuhan yang patut di sembah kecuali Allah, yang maha
Esa serta tiada yang nersekutu dengan Nya, dan sesungguhnya baginda
Muhammad adalah hamba dan utusanya, Allah mengutusnya untuk
membawa kebenaran serta membawa khabar gembira dan memberi peringatan
di hadapan hari qiyamah.
Barang siapa taat kepada Allah dan rasul nya, niscaya dia akan mendapat
petunjukl, sebaliknya apa bila dia bermaksiat kepada Allah dan Rasulnya,
niscaya dia tidaklah memadaratkan kecuali terhadap dirinya sendiri, dan
Allah sedikitpun tidak memadaratkannya.
Tidaklah setiap pasangan bisa berkumpul dan berpisah, kecuali dengan qodlo,
qodar dan ketentuan terdahulu, diantara qodlo dan qodar Allah swt adalah,
bahwasanya anada…… bin… telah melamar adinda…. Binti… dengan mas
kawin…., aku mengucapkan ucapanku ini dan aku mohon ampunan kepada
Allah untuk aku serta untuk kalian semua.
Artinya :
Aku menikahkan kamu atas dasar perintah Allah Swt akan pernikahan yaitu
baik boleh berkumpul dengan cara yang baik ataupun berpisah dengan cara
yang baik pula.
Artinya :
Saya nikahkan saudara kepada putri saya yang bernama ... binti ...
dengan mas kawin … dibayar tunai.
Artinya :
Saya terima nikahnya putri bapak, yaitu … binti … dengan mas kawin
… dibayar tunai.
Artinya :
Semoga Allah Swt memberkahi kalian berdua, semoga Allah Swt memberkahi
kalian, dan juga semoga Allah Swt mengumpulkan kalian berdua di dalam
kebaikan.
Dan juga sunnah kedua mempelai membaca do‟a untuk diri mereka
masing-masing, sepereti do‟a berikut :
Artinya :
Semoga Allah Swt memberkati kita berdua dalam persahabatan.
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah jauhkan kami dari syetan, jauhkan
pula syetan dari anak yang Engkau karuniakan pada kami.
Artinya :
Seorang wanita yang pantas dinikahi, adalah wanita yang memiliki empat
alasan, yaitu pertama karena hartanya banyak, kedua karena kecantikannya,
ketiga karena kebaikannya dan keempat karena ketaatan agamanya, maka
pilihlah wanita yang taat beragama maka perasaanmu akan menjadi tenang. (
HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim )
Artinya :
Pilihlah wanita yang akan menjadi istrimu karena untuk memelihara
keturunanmu dan jangan menletakkan keturunanmu pada wanita yang
bukan kufu (pantas menurut agama).
Artinya :
Sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang apabila ia di pandang dapat
membahagiakan suaminya.
Artinya, seorang wanit yang selalu tetap bermuka ceria dan senang
didepan suaminya walaupun pada saat tanggung bulan, ketika
dipandangi suaminya dia mampu membahagiakannya, seperti apabila
suami pulang kerja, baik membawa uang atau tidak, suaminya
membawa khabar baik atau bukan, sang isteri masih dapat
membahagiakan suaminya tetap mengumbar senyum dan menjadi
pelipur atau penghibur dalam berbagai macam kesulitan.
Artinya :
Hai para pemuda ! nikahilah wanita yang masih perawan, karena kamu akan
dapat saling bersenang-senang dengannya dan dia akan dapat
menyenangkanmu.
Artinya :
Tetaplah kalian memilih wanita yang masih perawan, karena perawan adalah
Mas Kawin Pernikahan 53
akan lebih wangi mulutnya, akan lebih subur keadaan rahimnya dan dia akan
lebih menerima akan nafkah yang sedikit.
Artinya :
Nikahilah wanita yang banyak saudaranya dan nikahilah wanita yang
menyukaimu, karena sesungguhnya aku adalah Nabi yang paling banyak
umatnya di hari qiyamah disebabkan kalian semua. ( HR. Abu Daud dan
Imam Hakim dan Sanad hadits ini baik)
Artinya :
Sebagian Ulama telah berkata : “Seorang wanita yang akan dinikahi
seorang pemuda, hendaknya wanita itu berada di bawah keadaan seorang
pemuda itu dalam hal empat perkara, dan apabila tidak, maka wanita itu akan
merendahkan dirinya, yaitu :
1. Usia si wanita hendaknya lebih muda dari usia si pemuda,
2. Tinggi badan si wanita hendaknya lebih pendek dari tinggi badan si
pemuda,
3. Harta si wanita hendaknya lebih sedikit dari harta si pemuda,
4. Derajat kaum si wanita hendaknya dibawah derajat kaum si pemuda.
Dan si wanita hendaknya berada diatas si pemuda dalam hal empat perkara
pula, yaitu :
1. Si wanita hendaknya lebih cantik dari pada ketampanan si pemuda,
2. Si wanita hendaknya lebih sopan dan lebih memiliki adab tatakrama dari
pada si pemuda,
3. Si wanita hendaknya lebih luhur budi pekertinya dari pada si pemuda,
dan
4. Si wanita hendaknya lebih apik dalam beragama dari pada si pemuda”.
Artinya :
Janganlah kamu menikahi wanita yang lima macam, diantaranya sebagai
berikut :
1. Wanita Syahbiroh, yaitu wanita yang kulit tubuhnya berwarna
belang biru dan mulutnya bau yang tidak sedap.
2. Wanita Lahbiroh, yaitu wanita yang berbadan tinggi dan juga kurus,
3. Wanita Nahbiroh, yaitu wanita tua yang sibuk bekerja,
4. Wanita Handiroh, yaitu wanita bertubuh pendek yang buruk.
5. Wanita Lafuta, yaitu wanita yang telah memiliki anak dari lelaki lain.
Tammat.
Allah Maha mengetahui segalanya
September 2002.
Ahmad Daerobiy