Anda di halaman 1dari 19

3 Pertanyaan

Kunci
Strategis
09 APRIL 2015
( Makalah ini membahas tentang implementasi dari manajemen
strategik sebagai frame work dalam mengatasi setiap
permasalahan strategis pada organisasi terutama yang
berkaitan dengan persaingan )

STT MUHAMMADIYAH-CILEUNGSI
Tel 021-82495502 Jl. Anggrek No.86/1 Perum. PTSC www.sttmcileungsi.ac.id
Fax 021-82495502 Cileungsi-Bogor 16820 sttm_cls04@yahoo.co.id
Daftar isi
Kata Pengantar__________________________________________________1
Sekilas Tentang Manajemen Strategik Serta Peran Manajemen Strategik_____2
Dimana Organisasi Sekarang ?_____________________________________6
Jika tidak ada perubahan yang dibuat, dimana perusahaan akan berada dalam
1 tahun ini;2 tahun;5 tahun;10 tahun ? Apakah jawaban dapat diterima ?____10
Jika jawabannya tidak dapat diterima, tindakan khusus apa yang sebaiknya
dilakukan oleh manajemen ? Resiko dan hasil apa yang dilibatkan ?________12
Kesimpulan____________________________________________________16
Daftar Pustaka__________________________________________________17
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunia-Nya, sebab hanya karena anugrah-Nya lah makalah ini
dapat terselesaikan.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai UTS yang
diberikan oleh dosen Mata Kuliah Manajemen Strategik. Adapun tema dari
makalah ini adalah “3 Kunci Pertanyaan Strategis”. Selain itu, penulis juga
menyadari bahwa makalah ini dapat terselesaikan karena bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Agus Suprianto, SE. selaku dosen mata kuliah manajemen strategik
yang telah memberikan tugas ini sehingga bisa menambah wawasan penulis
dari tugas yang diberikan, serta bersedia meluangkan waktunya untuk
memeriksa dan memberikan nilai kepada makalah ini.

2. Orangtua, Khususnya bunda tercinta ( Ibu Sukarti ) semoga Allah cepat


mengangkat penyakitnya, serta menggantikan nya kepada kesembuhan.
Aamiin, Selanjutnya Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu
yang telah membantu dalam pengerjaan makalah ini.

Penulis juga mengharapkan agar segala daya dan upaya yang telah diberikan
dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Namun,
penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk
perbaikan makalah ini.
SEKILAS TENTANG MANAJEMEN STRATEGIK

Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi,


kontrol masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi
perkembangan suatu negara maupun bisnis. Kontrol masyarakat terhadap
pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga
pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan
yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam
menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang
dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar
organisasi (perusahaan dan pemerintah).

Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas


negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif
orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan
demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang
disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di
sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi. Menopang manajemen
strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing,
pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham
dan pelanggan diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa
perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan
pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan
ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan
nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik,
tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi
yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut
diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang tinggi dan pelayanan yang
baik.

PERAN MANAJEMEN STRATEGIK


Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi
atau perusahaan maka penerapan manajemen stratejik justru sangat
dibutuhkan guna apa yang diinginkan bersama dapat kit capai dengan sebaik
mungkin. Peran manajemen stratejik ketika diimplementasikan dalam suatu
organisasi maka setiap unit atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut
dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Apalagi
melihat perkembangan zaman sekarang ini, dimana setiap organisasi
perusahaan telah melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan keuntunga
yang banyak. Semuanya itu perlu langkah strategis dan taktik yang tepat
sehingga proses atau langkah yang diambil oleh pimpinan dapat dijalankan
seefektif dan seefisen mungkin.

Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan


pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan
ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan
nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik,
tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi
yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut
diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang tinggi dan pelayanan yang
baik. Esensi Manajemen Strategik dalam pengembangan daya saing
organisasi, baik bersifat nirlaba maupun ber-orientasi laba dapat dijabarkan
atas hal pokok berikut :

1. Pertumbuhan dan Keberlanjutan


Hal ini dicirikan oleh adanya kegiatan lebih besar dari organisasi yang nantinya
berdampak pada peningkatan kesejahteraan SDM. Pencapaian kondisi
tersebut di-dapatkan dari kerjasama antar individu yang mampu mewujudkan
sinergi perkembangan organisasi sesuai siklus organisasi (pengenalan,
pertumbuhan, kedewa-saa dan pembaharuan dengan kondisi penurunan, tetap
dan naik kembali) ditinjau dari faktor internal maupun eksternal yang
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan, baik fundamental, incremental dan
radikal dari nilai-nilai keinginan konsumen, serta persaingan yang ketat dalam
kondisi yang mengandung ketidak-pastian dan penuh risiko.

2. Berpikir Strategik
Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu, kini
dan esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam
mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada
pemetaan kemampuan (superior-tas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA,
SDM dan SDB) dengan secara komprehensif memperhati-kan faktor-faktor
makro seperti politik, ekonomi, teknologi dan sosial budaya, disamping upaya
pem-belajaran organisasi dalam menuju daya saing secara parsial ataupun
utuh. Realisasi berpikir strategik dapat ditunjukkan oleh konsep masukan,
proses dan luaran dalam mengelola perubahan menurut peluang maupun
ancaman yang ditemui sesuai dengan fase-fase berikut : pembentukan
kelompok kerja, inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja dan status
kegiatan. Hal tersebut dalam praktiknya didukung oleh konsep-konsep stra-
tegi, baik yang klasik (siklus hidup produk dan SWOT), modern (BCG/Shell,
A.D. Little, McKinsey, PIMS, SRI dan Porter) dan alternatif (PRECOM) yang
dalam implementasinya sangat ditentukan oleh besaran dimensinya (2-5) atau
tema tertentunya.

3. Manajemen Strategik
Manajemen Strategik dalam implementasinya ditentukan oleh tahapan
identifikasi lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi,
implementasi strategi, pemantauan dan evaluasi strategi. Hal tersebut disusun
dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan internal (kekuatan
dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal
(peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan
peran (policy, strategik dan fungsi) untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi, baik secara luas maupun spesifik, seperti:
a. masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan
modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan
pemerintah dan lainnya;
b. ancaman produk peng-ganti (biaya/harga);
c. kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan);
d. kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan);
e. persaingan konvensional diantara pesaing (posisi dan ketergantungan).

Dalam proses manajemen strategik diperlukan pernyataan-pernyataan yang


terkait dengan penetapan visi (jati diri), misi (justifikasi/pembeda) dan tujuan
(target/standar) sebagai jawaban terhadap pencanangan strategi yang telah
disusun menurut tingkatannya (korporat, bisnis dan fungsional) yang
didasarkan pada muatan, konsis-tensi dan keterpaduannya dari suatu
kerangka kerja proses pengambilan keputusan organisasi untuk jang-ka
panjang. Dalam hal ini, struktur organisasi dengan berbagai bentuknya
(sederhana, fungsional, divisional, matriks, unit bisnis strategik berperan pen-
ting dalam pencapaian tujuan dari kebijakan yang dibuat.
DIMANA ORGANISASI SEKARANG ?

Penelitian yang telah banyak dilakukan terhadap ratusan, bahkan ribuan


perusahaan memberikan pengetahuan mendasar untuk membuat organisasi
berjalan lebih efektif. Sebagai contoh bahwa tantangan – tantangan yang
dihadapi oleh organisasi – organisasi saat ini sangatlah berbeda dibanding apa
yang dihadapi di masa lalu, oleh karenanya, teori mengenai organisasi kini
telah berkembang. Dunia telah mengalami banyak perubahan yang terjadi
secara simultan dan cepat, dan para pimpinan perusahaan dituntut untuk
secara cepat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Beberapa tantangan
– tantangan yang kini harus dihadapi oleh organisasi pada umumnya dan
pimpinan perusahaan pada khususnya antara lain globalisasi, persaingan yang
ketat, permainan etika bisnis yang keras, daya tanggap yang cepat, teknologi
digital dan meningkatnya keberagaman.

Globalisasi
Istilah bahwa dunia semakin kecil merupakan istilah dramatis yang terbukti
kebenarannya untuk kondisi organisasi saat ini. Dengan kemajuan yang pesat
dibidang teknologi dan komunikasi, waktu yang dibutuhkan untuk merambah
seluruh lokasi di dunia, lokasi terpencil sekalipun, telah berubah dari hitungan
tahun menjadi hanya dalam hitungan detik. Oleh karenanya, kini hubungan
antara pasar, teknologi dan organisasi menjadi lebih terkait secara erat.
Jangkauan yang semakin pendek tersebut kini membuat perusahaan –
perusahaan besar merasa seperti di “rumah” sendiri, dimanapun mereka
berada. Perusahaan – perusahaan mampu menempatkan peran – perannya
dimana dirasa memberikan peluang bisnis.

Persaingan yang Ketat


Globalisasi membuat kondisi antar organisasi saling bergantung. Hal ini
menciptakan peluang yang lebih besar, namun juga berarti bahwa lingkungan
bisnis yang dihadapi oleh perusahaan menjadi lebih ketat persaingannya. Para
pelanggan dan konsumen menginginkan harga barang dan jasa yang rendah.
Perusahaan diberbagai macam industri merasa tertekan dalam usahanya
untuk menekan biaya dan tetap memberikan harga yang rendah, dan di saat
yang sama, mereka dituntut untuk berinvestasi dibidang penelitian dan
pengembangan atau menarik diri dari tuntutan globalisasi untuk selalu
berinovasi.

Etika dan Tanggung Jawab Sosial


Saat ini perusahaan – perusahaan menghadapi tekanan yang bertubi – tubi
dari pemerintah dan masyarakat untuk membuat perusahaan dan
karyawannya agar memiliki etika kerja yang tinggi dan standar kerja
profesional. Menurunnya moral yang sudah mewabah dan banyak terjadinya
isu negatif dibidang keuangan perusahaan, membuat banyak perusahaan kini
dalam pengawasan yang ketat. Kecurigaan – kecurigaan mengenai isu – isu
tersebut tidak hanya ditujukan kepada perusahaan yang berorientasi profit,
namun kini juga dihadapi oleh organisasi – organisasi non profit.

Kecepatan dan Daya Tanggap


Tantangan berikutnya bagi organisasi saat ini adalah tuntutan dalam memiliki
respon yang cepat dan tepat dalam menghadapi perubahan lingkungan, krisis
– krisis organisasi maupun perubahan harapan yang diberikan pelanggan.
Selama kurang lebih 20 abad, perusahaan – perusahaan telah berada dalam
lingkungan yang relatif stabil, sehingga mereka mampu berfokus pada
bagaimana mendesain sistem dan struktur yang membuat organisasi tetap
berjalan nyaman dan efisien. Kini dibutuhkan usaha untuk mencari cara yang
baru untuk mampu memenuhi tuntutan persaingan yang semakin ketat,
lingkungan yang mudah berubah maupun permintaan pelanggan yang
semakin beragam. Saat ini, globalisasi dan kemajuan teknologi menuntut
perusahaan di industri apapun untuk selalu mengeluarkan produk barang dan
jasa yang baru agar mampu tetap memiliki daya
saing. Pelanggan saat ini menginginkan produk barang dan jasa yang ada di
pasaran melayani segala apa yang dibutuhkan mereka dan mereka
menginginkannya “sekarang juga”. Perusahaan – perusahaan manufaktur
yang menjalankan produksi masal dan menerapkan teknik – teknik distribusi
harus mempersiapkan diri akan sistem komputerisasi yang mampu
memproduksi satu maupun banyak variasi produk dan merampingkan sistem
distribusi. Begitu pula perusahaan – perusahaan jasa, dituntut untuk mencari
cara - cara baru dalam menciptakan nilai. Perubahan pola pikir dibutuhkan
oleh para pemimpin perusahaan saat ini dalam menghadapi situasi dan kondisi
yang diharapkan atau tidak diharapkan serta dalam mempersiapkan
perubahan yang sangat dinamis dan potensi – potensi terjadinya krisis.

Lingkungan Kerja Digital


Banyak pimpinan perusahaan yang masih berperilaku tradisional, sangat
canggung dalam lingkungan kerja saat ini dimana teknologi berkembang pesat.
Organisasi saat ini telah dipengaruhi oleh teknologi informasi yang
berpengaruh pada bagaimana mereka merancang dan mengelola segala
sesuatunya. Di lingkungan kerja saat ini, banyak karyawan melakukan
pekerjaannya di depan komputer dan bekerja dalam lingkungan tim virtual,
berhubungan dengan rekan kerja secara elektronik. Dari hari ke hari,
lingkungan bisnis saat ini lebih dikendalikan oleh proses digital melalui jaringan
komputer dibandingkan secara fisik. Telah banyak perusahaan yang
menerapkan bisnis secara elektronik, atau lebih dikenal dengan e-business,
guna memperoleh kinerja yang maksimal dan optimal. Penggunaan jaringan
rantai nilai (supply chain) secara digital untuk tetap berhubungan dengan
pelanggan, menerima pesanan, membeli komponen produksi dari pemasok,
berkoordinasi dengan rekan – rekan produksi dan pendistribusian produk
secara langsung kepada pelanggan, telah banyak digunakan di berbagai
industri. Kemajuan – kemajuan ini memberikan arti bahwa para pemimpin
perusahaan saat ini tidak hanya membutuhkan keahlian dibidang teknologi,
namun juga berperan dalam mengelola jaringan yang menjangkau hingga jauh
diluar batas fisik organisasi, membangun jaringan secara elektronik yang
fleksibel antar perusahaan dan karyawannya, pemasok, rekan kerja serta
pelanggan.

Keberagaman
Seiring dengan masuknya kondisi globalisasi ke dalam lingkungan organisasi,
lingkungan kerja dan lingkungan konsumen pun menjadi semakin beragam.
Kini telah banyak perusahaan yang menghadapi lingkungan bisnis
internasional. Meningkatnya keberagaman ini membawa berbagai macam
tantangan, seperti bagaimana menciptakan budaya organisasi yang kuat di
tengah keberagaman, menyeimbangkan kepentingan kerja dengan keluarga
dan mengatasi berbagai macam konflik mengenai beragam budaya.
JIKA TIDAK ADA PERUBAHAN YANG DIBUAT, DIMANA PERUSAHAAN
AKAN BERADA DALAM 1 TAHUN INI; 2 TAHUN; 5 TAHUN; 10 TAHUN ?
APAKAH JAWABANNYA DAPAT DITERIMA ?

Situasi sekarang ini dimana organisasi harus menghadapi perubahan


lingkungan yang cepat dan pada akhirnya memaksa organisasi untuk turut
serta berubah agar bisa beradaptasi, sehingga mau-tidak mau akhirnya
perubahan pun menjadi kegiatan rutin organisasi yang menjadi salah satu
persyaratan kunci bagi keberlanjutan organisasi di masa depan. Beberapa
faktor pendorong perubahan organisasi adalah:

1. Penyesuaian diri dengan perubahan kondisi ekonomi.


2. Penyesuaian diri dengan perubahan kebutuhan pemegang kepentingan.
3. Penyesuaian diri dengan perubahan peraturan pemerintah.
4. Upaya untuk memenuhi permintaan public.
5. Upaya untuk memanfaatkan teknologi baru.
6. Menjalankan usulan anggota organisasi terkait perbaikan kualitas
organisasi.

Jelaslah bahwa penting bagi organisasi untuk mengembangkan kompetensi


agar bisa berubah dengan cepat dan sukses, dengan kata lain organisasi
bukan hanya disyaratkan ikut mampu melakukan perubahan untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan namun juga harus mampu
mengelola perubahan itu sendiri. Secara umum manajemen perubahan dapat
didefiniskan sebagai pendekatan terstruktur untuk mengubah individu, tim, dan
organisasi dari keadaan sekarang menuju keadaan masa depan yang
diharapan, untuk meraih atau mengimplementasikan visi dan misinya.
Kegiatan ini adalah proses organisasi yang bertujuan untuk membantu
anggota organisasi, agar mereka bisa menerima dan menyambut perubahan
yang akan terjadi dengan keadaan yang sudah bertahun-tahun menjadi
kebiasaan mereka dalam berperilaku dalam organisasi. Lebih lanjut, riset
membuktikan bahwa tidak ada satupun pendekatan khusus yang paling sesuai
untuk mengelola semua jenis perubahan organisasi, karena perubahan yang
sama bisa menimbulkan dampak yang berbeda-beda terhadap masing-masing
kelompok dalam organisasi. Metoda-metoda yang digunakan untuk
komunikasi, kepemimpinan, dan koordinasi kegiatan harus disesuaikan dalam
menemukan kebutuhan masing-masing situasi perubahan.
Dimensi Perubahan di semua jenis organisasi, tidak mempedulikan jenis
industri di mana organisasi tersebut beroperasi ataupun ukuran (besar-kecil)
organisasi, perubahan selalu didorong dan berdampak pada tiga elemen kunci
organisasi, yaitu:
Proses
Proses ditetapkan dengan peta proses, aturan, prosedur, dan standar
operasi yang menggambarkan bagaimana suatu hal dilakukan. Proses-
proses organisasi ini akan dirancang ulang atau disesuaikan dengan
kebutuhan konsumen baru ataupun dengan cara baru untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik pada konsumen lama (internal maupun
eksternal). Elemen ini akan mendorong organisasi untuk mengadopsi
teknologi baru.

Teknologi
Teknologi memastikan organisasi untuk beroperasi dengan cara yang lebih
efektif dan efisien ketika mengimplementasikan perubahan. Dimana,
dengan teknologi organisasi bisa memproses data dengan tingkat
keakuratan, kemandirian dan kecepatan yang lebih tinggi. Untuk itu,
rencana untuk memperkenalkan dan mensistematisasikan teknologi yang
dibutuhkan untuk melakukan perubahan yang diinginkan, penting untuk
semua proses perubahan.

Orang
Biasanya organisasi mampu merancang proses baru ataupun memperbaiki
proses yang ada sekarang. Organisasi juga mampu dengan baik
mengidentifikasi ataupun mengembangkan teknologi baru untuk
mengetahui kekuatan proses baru yang sudah dirancang. Bagaimanapun,
kebanyakan organisasi gagal untuk memberikan perhatian yang cukup
pada peran yang dimainkan “orang” dalam proses dan teknologi baru yang
akan digunakan untuk meraih perubahan organisasi yang diinginkan.Riset
membuktikan bahwa tinggi sekali persentase organisasi yang gagal dalam
usaha untuk berubah karena elemen “orang” kurang begitu diperhatikan
diawal inisiatif perubahan. Padahal sebenarnya orang-orang di dalam
organisasi inilah yang nantinya akan bertanggung jawab untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan proses baru, yang pada
akhirnya akan membutuhkan teknologi baru. Dan memang “orang” jugalah
yang harus menentukan, merekomendasikan, membeli dan menggunakan
teknologi baru tersebut.Pada dasarnya, “orang” harus memahami dan ikut
merasakan kebutuhan untuk berubah. Organisasi bahkan tidak akan bisa
memulai untuk memperkenalkan perubahan, kacuali jika anggotanya
memahami dan mendukung alasan utama yang mendorong terjadinya
perubahan. Penerimaan akan perubahan ini dikenal sebagai langkah awal
dalam proses transisi manusia.

Jika tidak ada perubahan yang dibuat dalam kurun waktu satu sampai
sepuluh tahun, maka perusahaan tersebut susah untuk mencapai visi dan
tujuannya, karena sebuah perusahaan harus memiliki perencanaan yang
berorientasi keluar (perencanaan strategis) untuk mencari cara meningkatkan
respon terhadap pasar dan persaingan dengan mencoba berfikir secara
strategis dan mencari cara untuk mengelola sumber daya guna
mengembangkan keunggulan kompetitf dan membantu menciptakan
kesuksesan dimasa yang akan datang.

JIKA JAWABANNYA TIDAK DAPAT DITERIMA, TINDAKAN KHUSUS APA


YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN OLEH MANAJEMEN ? RESIKO DAN
HASIL APA YANG DILIBATKAN ?

Proses improvement merupakan sebuah hal fundamental dalam proses


manajemen bisnis dan strategi. Jika anda sedang menjalankan sebuah bisnis,
maka anda akan bergantung pada dua hal, yaitu :

 Orang-orang yang anda pekerjakan; berkaitan dengan kemampuan dan


juga kapabilitas mereka sebagai tenaga kerja
 Proses yang anda terapkan; hal ini berhubungan dengan cara anda
melakukan sesuatu

Sehingga, satu-satunya cara yang bisa anda lakukan untuk meningkatkan


aktivitas operasional dalam bisnis yang anda jalankan adalah dengan
meningkatkan aktivitas pada 2 hal tersebut, tenaga kerja dan juga prosesnya.

Cara efektif mengubah proses adalah dengan melakukannya setiap hari.


Namun, seiring dengan proses improvement yang sedang anda lakukan,
sudah pasti anda mengalami kendala yang cukup sulit dalam melakukan
proses improvement tersebut.

Kenapa ?

Permasalahan dalam proses improvement adalah bahwa perusahaan tidak


fokus pada apa yang paling dibutuhkan pelanggan, biasanya perusahaan
hanya fokus pada apa yang diinginkan oleh manajer senior, stakeholders,
ataupun owner

Jika saat ini anda sedang melakukan proses improvement, berikut 3


pertanyaan yang harus anda jawab untuk mengetahui apakah proses yang
anda lakukan sudah tepat :

1. Apa Tujuan anda?

Sebuah proses merupakan serangkaian tindakan atau langkah-langkah untuk


mencapai tujuan tertentu, yang mana pada akhirnya hasil dari proses tersebut
merupakan hal yang penting. Jika proses yang sudah anda lakukan berjalan
lancar, maka anda sudah pasti mengetahui secara jelas apa saja yang akan
anda produksi. Proses improvement yang anda lakukan dalam bisnis harus
benar-benar memiliki tujuan yang jelas.

2. Siapa Saja Pelanggan Anda?

Satu-satunya orang yang dapat memberitahu anda, kalau anda sudah berhasil
mencapai tujuan yang anda inginkan adalah pelanggan anda sendiri. Mereka
lah orang yang membuat anda memiliki tujuan dalam menciptakan produk atau
jasa yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pelanggan anda jugalah yang
akan membayar apa yang sudah anda kerjakan.

3. Apakah Pelanggan Anda Merasa Senang?

Jika seluruh proses yang sudah anda jalankan berhasil menciptakan produk
atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan anda, maka tidak ada
cara lain yang lebih baik, karena anda sudah menjalankan proses
improvement dengan tepat. Proses improvement singkatnya adalah mengubah
cara anda melakukan aktivitas bisnis demi memenuhi kebutuhan pelanggan

Berikut adalah tindakan khusus yang harus dilakukan oleh manajemen, dalam
sebuah improvement (Perubahan) resiko serta hasil yang terlibat didalamnya :

Manajemen strategi merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga kegiatan
antara lain perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi.
Perumusan strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi bisnis,
mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan
dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan
strategi alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan Isu
perumusan strategi termasuk memutuskan bisnis apa yang akan dimasuki
bisnis apa yang harus dihentikan, bagaimana mengalokasikan sumber daya,
apakah memperluas operasi atau diversivikasi, apakah akan memasuki pasar
internasional, apakah akan melakukan merjer atau membentuk usaha
patungan, dan bagaimana menghindari pengambilalihan perusahaan pesaing.
Keputusan perumusan strategis mengikat suatu organisasi pada produk,pasar,
sumber daya, dan teknologi spesifik selama periode waktu tertentu. Strategi
menetapkan keunggulan bersaing jangka panjang. Apapun yang akan terjadi,
keputusan strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama dan
pengaruh jangka panjang pada suatu organisasi. Implementasi strategi
menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi
dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya
sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi
termasuk mengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur
oragnisasi yang efektif, mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan
anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi dan
menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi organisasi.
Implementasi strategi sering disebut tahap tindakan manajemen strategis.
Strategi implementasi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk
mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Evaluasi strategi
adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat
perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi
strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat
dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu
berubah. Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah;

1. meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi


yang sekarang,

2. mengukur prestasi,

3. mengambil tindakan korektif. aktivitas perumusan startegi, implementasi dan


evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi,
divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.
KESIMPULAN

Sebagai suatu kesatuan dalam sebuah organisasi perlu menerapkan dan


mengembangkan kemampuan manajemen internalnya guna mencapai tujuan
yang diinginkan dengan mengarahkan segenap potensi dan strategi serta
taktik yang tepat untuk diaplikasikan.

Proses manajemen strategis dapat diuraikan sebagai pendekatan yang


obyektif, logis, sistematis untuk membuat keputusan besar dalam suatu
organisasi. Proses ini berusaha untuk mengorganisasikan informasi kualitatif
dan kuantitatif dengan cara yang memungkinkan keputusan efektif diambil
dalam kondisi yang tidak menentu. Berdasarkan pada pengalaman, penilaian,
dan perasaan, intuisi penting untuk membuat keputusan strategis yang baik.
Intuisi terutama bermanfaat untuk membuat keputusan dalam situasi yang
amat tidak menentu atau sedikit preseden. Proses manajemen strategis
didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi seharusnya terus-menerus
memonitor peristiwa dan kecenderungan internal dan eksternal sehingga
melaukan perubahan tepat waktu. Teknologi informasi dan globalisasi adalah
perubahan eksternal yang mengubah bisnis dan masyarakat dewasa ini. Arus
informasi yang cepat menghilangkan batas negara sehingga orang dari seluruh
dunia dapat melihat sendiri bagaimana cara hidup orang lain. Dunia menjadi
tanpa perbatasan dengan warga Negara global, pesaing global, pelanggan
global, pemasok global, dan distributor global.
DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan, “Sistem Pengendalian


Manajemen”, Jakarta: Erlangga, 2000.
Dess, Gregory G. and Alex Miller, “Strategic Management”. International
Edition, New York: Mc Grow Hill,1993.
Jauch, Lawrence R. dan William F. Glueck, “Manajemen Strategis dan
Kebijakan Perusahaan”. Edisi ketiga, Jakarta: Erlangga, 1998.
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton, “
Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi”. Diterjemahkan
oleh Peter R. Yosi Pasla, Jakarta: Erlangga, 2000.
Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran” Edisi Milenium, diterjemahkan oleh
Hendra Teguh, Ronny A. Rusli, dan Benjamin Molan, Jakarta: PT.
Indeks,2004.
Mintzberg, Henry, James Brian
Quinn, dan Jhon Voyer, “The Strategy Process”.
London: Prentice Hall International, Inc., 1995.
Niven, Paul R., “BSC Step by Step: Maximizing Performance and Maintaining
Result”. New York: John Wiley & Sons, Inc., 2002.
Pearce II, Jhon A. dan Richard B. Robinson, Jr., “Manajemen Strategik:
Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian”. Edisi pertama, diterjemahkan
oleh Ir. Agus Maulana MSM., Jakarta: Binarupa Aksara, 1997
Rampersad, Hubert K., ”Total Performance Scorecard”. Edisi kedua,
diterjemahkan oleh Edy Sukarno dan Gramedia Pustaka Utama, April 2006
Anton Subakti
Gentleman
Tel +6285214416318
BBM 75BCE408
antonsubakti23@gmail.co
m

Campus Information
STT MUHAMMADIYAH-CILEUNGSI
Jl. Anggrek No.86/1 Perum. PTSC Cileungsi-Bogor 16820
Tel 021-82495502
Fax 021-82495502
www.sttmcileungsi.ac.id

” The Best Campus for the Future “

Anda mungkin juga menyukai