Kunci
Strategis
09 APRIL 2015
( Makalah ini membahas tentang implementasi dari manajemen
strategik sebagai frame work dalam mengatasi setiap
permasalahan strategis pada organisasi terutama yang
berkaitan dengan persaingan )
STT MUHAMMADIYAH-CILEUNGSI
Tel 021-82495502 Jl. Anggrek No.86/1 Perum. PTSC www.sttmcileungsi.ac.id
Fax 021-82495502 Cileungsi-Bogor 16820 sttm_cls04@yahoo.co.id
Daftar isi
Kata Pengantar__________________________________________________1
Sekilas Tentang Manajemen Strategik Serta Peran Manajemen Strategik_____2
Dimana Organisasi Sekarang ?_____________________________________6
Jika tidak ada perubahan yang dibuat, dimana perusahaan akan berada dalam
1 tahun ini;2 tahun;5 tahun;10 tahun ? Apakah jawaban dapat diterima ?____10
Jika jawabannya tidak dapat diterima, tindakan khusus apa yang sebaiknya
dilakukan oleh manajemen ? Resiko dan hasil apa yang dilibatkan ?________12
Kesimpulan____________________________________________________16
Daftar Pustaka__________________________________________________17
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunia-Nya, sebab hanya karena anugrah-Nya lah makalah ini
dapat terselesaikan.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai UTS yang
diberikan oleh dosen Mata Kuliah Manajemen Strategik. Adapun tema dari
makalah ini adalah “3 Kunci Pertanyaan Strategis”. Selain itu, penulis juga
menyadari bahwa makalah ini dapat terselesaikan karena bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Agus Suprianto, SE. selaku dosen mata kuliah manajemen strategik
yang telah memberikan tugas ini sehingga bisa menambah wawasan penulis
dari tugas yang diberikan, serta bersedia meluangkan waktunya untuk
memeriksa dan memberikan nilai kepada makalah ini.
Penulis juga mengharapkan agar segala daya dan upaya yang telah diberikan
dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Namun,
penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk
perbaikan makalah ini.
SEKILAS TENTANG MANAJEMEN STRATEGIK
2. Berpikir Strategik
Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu, kini
dan esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam
mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada
pemetaan kemampuan (superior-tas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA,
SDM dan SDB) dengan secara komprehensif memperhati-kan faktor-faktor
makro seperti politik, ekonomi, teknologi dan sosial budaya, disamping upaya
pem-belajaran organisasi dalam menuju daya saing secara parsial ataupun
utuh. Realisasi berpikir strategik dapat ditunjukkan oleh konsep masukan,
proses dan luaran dalam mengelola perubahan menurut peluang maupun
ancaman yang ditemui sesuai dengan fase-fase berikut : pembentukan
kelompok kerja, inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja dan status
kegiatan. Hal tersebut dalam praktiknya didukung oleh konsep-konsep stra-
tegi, baik yang klasik (siklus hidup produk dan SWOT), modern (BCG/Shell,
A.D. Little, McKinsey, PIMS, SRI dan Porter) dan alternatif (PRECOM) yang
dalam implementasinya sangat ditentukan oleh besaran dimensinya (2-5) atau
tema tertentunya.
3. Manajemen Strategik
Manajemen Strategik dalam implementasinya ditentukan oleh tahapan
identifikasi lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi,
implementasi strategi, pemantauan dan evaluasi strategi. Hal tersebut disusun
dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan internal (kekuatan
dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal
(peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan
peran (policy, strategik dan fungsi) untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi, baik secara luas maupun spesifik, seperti:
a. masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan
modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan
pemerintah dan lainnya;
b. ancaman produk peng-ganti (biaya/harga);
c. kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan);
d. kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan);
e. persaingan konvensional diantara pesaing (posisi dan ketergantungan).
Globalisasi
Istilah bahwa dunia semakin kecil merupakan istilah dramatis yang terbukti
kebenarannya untuk kondisi organisasi saat ini. Dengan kemajuan yang pesat
dibidang teknologi dan komunikasi, waktu yang dibutuhkan untuk merambah
seluruh lokasi di dunia, lokasi terpencil sekalipun, telah berubah dari hitungan
tahun menjadi hanya dalam hitungan detik. Oleh karenanya, kini hubungan
antara pasar, teknologi dan organisasi menjadi lebih terkait secara erat.
Jangkauan yang semakin pendek tersebut kini membuat perusahaan –
perusahaan besar merasa seperti di “rumah” sendiri, dimanapun mereka
berada. Perusahaan – perusahaan mampu menempatkan peran – perannya
dimana dirasa memberikan peluang bisnis.
Keberagaman
Seiring dengan masuknya kondisi globalisasi ke dalam lingkungan organisasi,
lingkungan kerja dan lingkungan konsumen pun menjadi semakin beragam.
Kini telah banyak perusahaan yang menghadapi lingkungan bisnis
internasional. Meningkatnya keberagaman ini membawa berbagai macam
tantangan, seperti bagaimana menciptakan budaya organisasi yang kuat di
tengah keberagaman, menyeimbangkan kepentingan kerja dengan keluarga
dan mengatasi berbagai macam konflik mengenai beragam budaya.
JIKA TIDAK ADA PERUBAHAN YANG DIBUAT, DIMANA PERUSAHAAN
AKAN BERADA DALAM 1 TAHUN INI; 2 TAHUN; 5 TAHUN; 10 TAHUN ?
APAKAH JAWABANNYA DAPAT DITERIMA ?
Teknologi
Teknologi memastikan organisasi untuk beroperasi dengan cara yang lebih
efektif dan efisien ketika mengimplementasikan perubahan. Dimana,
dengan teknologi organisasi bisa memproses data dengan tingkat
keakuratan, kemandirian dan kecepatan yang lebih tinggi. Untuk itu,
rencana untuk memperkenalkan dan mensistematisasikan teknologi yang
dibutuhkan untuk melakukan perubahan yang diinginkan, penting untuk
semua proses perubahan.
Orang
Biasanya organisasi mampu merancang proses baru ataupun memperbaiki
proses yang ada sekarang. Organisasi juga mampu dengan baik
mengidentifikasi ataupun mengembangkan teknologi baru untuk
mengetahui kekuatan proses baru yang sudah dirancang. Bagaimanapun,
kebanyakan organisasi gagal untuk memberikan perhatian yang cukup
pada peran yang dimainkan “orang” dalam proses dan teknologi baru yang
akan digunakan untuk meraih perubahan organisasi yang diinginkan.Riset
membuktikan bahwa tinggi sekali persentase organisasi yang gagal dalam
usaha untuk berubah karena elemen “orang” kurang begitu diperhatikan
diawal inisiatif perubahan. Padahal sebenarnya orang-orang di dalam
organisasi inilah yang nantinya akan bertanggung jawab untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan proses baru, yang pada
akhirnya akan membutuhkan teknologi baru. Dan memang “orang” jugalah
yang harus menentukan, merekomendasikan, membeli dan menggunakan
teknologi baru tersebut.Pada dasarnya, “orang” harus memahami dan ikut
merasakan kebutuhan untuk berubah. Organisasi bahkan tidak akan bisa
memulai untuk memperkenalkan perubahan, kacuali jika anggotanya
memahami dan mendukung alasan utama yang mendorong terjadinya
perubahan. Penerimaan akan perubahan ini dikenal sebagai langkah awal
dalam proses transisi manusia.
Jika tidak ada perubahan yang dibuat dalam kurun waktu satu sampai
sepuluh tahun, maka perusahaan tersebut susah untuk mencapai visi dan
tujuannya, karena sebuah perusahaan harus memiliki perencanaan yang
berorientasi keluar (perencanaan strategis) untuk mencari cara meningkatkan
respon terhadap pasar dan persaingan dengan mencoba berfikir secara
strategis dan mencari cara untuk mengelola sumber daya guna
mengembangkan keunggulan kompetitf dan membantu menciptakan
kesuksesan dimasa yang akan datang.
Kenapa ?
Satu-satunya orang yang dapat memberitahu anda, kalau anda sudah berhasil
mencapai tujuan yang anda inginkan adalah pelanggan anda sendiri. Mereka
lah orang yang membuat anda memiliki tujuan dalam menciptakan produk atau
jasa yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pelanggan anda jugalah yang
akan membayar apa yang sudah anda kerjakan.
Jika seluruh proses yang sudah anda jalankan berhasil menciptakan produk
atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan anda, maka tidak ada
cara lain yang lebih baik, karena anda sudah menjalankan proses
improvement dengan tepat. Proses improvement singkatnya adalah mengubah
cara anda melakukan aktivitas bisnis demi memenuhi kebutuhan pelanggan
Berikut adalah tindakan khusus yang harus dilakukan oleh manajemen, dalam
sebuah improvement (Perubahan) resiko serta hasil yang terlibat didalamnya :
Manajemen strategi merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga kegiatan
antara lain perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi.
Perumusan strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi bisnis,
mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan
dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan
strategi alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan Isu
perumusan strategi termasuk memutuskan bisnis apa yang akan dimasuki
bisnis apa yang harus dihentikan, bagaimana mengalokasikan sumber daya,
apakah memperluas operasi atau diversivikasi, apakah akan memasuki pasar
internasional, apakah akan melakukan merjer atau membentuk usaha
patungan, dan bagaimana menghindari pengambilalihan perusahaan pesaing.
Keputusan perumusan strategis mengikat suatu organisasi pada produk,pasar,
sumber daya, dan teknologi spesifik selama periode waktu tertentu. Strategi
menetapkan keunggulan bersaing jangka panjang. Apapun yang akan terjadi,
keputusan strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama dan
pengaruh jangka panjang pada suatu organisasi. Implementasi strategi
menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi
dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya
sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi
termasuk mengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur
oragnisasi yang efektif, mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan
anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi dan
menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi organisasi.
Implementasi strategi sering disebut tahap tindakan manajemen strategis.
Strategi implementasi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk
mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Evaluasi strategi
adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat
perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi
strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat
dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu
berubah. Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah;
2. mengukur prestasi,
Campus Information
STT MUHAMMADIYAH-CILEUNGSI
Jl. Anggrek No.86/1 Perum. PTSC Cileungsi-Bogor 16820
Tel 021-82495502
Fax 021-82495502
www.sttmcileungsi.ac.id