Abstract
___________________________________________________________________
Many industrial robots using the programming systems, numeric control (NC). One part that is
essential to support the aspects of convenience on a robot that is by replacing the numeric
programming system with a system of record and replay a movement-based Programmable Logic
Control (PLC) and Visual Basic. The purpose of this research is to know the design and
manufacture of PLC program reading the data of pulse encoder and encoder movement direction
differentiator. Design method of this study step by designing the first work done is create and
stringing trainer PLC with encoder. Make the program reading the encoder on the CX-
Programmer. Then test the program by turning the encoder. Based on the results of the
deliberations of the reading of the data of the test pulse and direction of movement of the encoder on
testing with one to five times the movement encoder can read all with 100% accuracy percentage
and the level of accuracy percentage program gets an error with an average of 94%.
1
Wahyu Widiyanto / Journal of Mechanical Engineering Learning1 (1) (2012)
Pendahuluan
Perkembangan teknologi tidak luput dari data tersebut akan diinputkan ke stepper motor
pengembangan keahlian yang memerlukan yang akan menghasilkan gerakan output.
konsistensi dan komitmen kuat agar dapat Sehingga pada saat encoder digerakan, maka
memberikan kontribusi positif bagi penyelesaian PLC akan merekam pulse dari gerakan encoder.
masalah nasional, pembangunan berkelanjutan. Hasil rekaman data gerakan encoder yang berupa
Penguasaan terhadap ilmu dasar sangat penting pulse-pulse diinputkan ke dalam stepper motor.
guna mengembangkan industri yang berbasis Dalam hal ini stepper motor harus dapat bergerak
pada keunggulan kompetitif, sumber daya alam sesuai gerakan encoder.
dan mampu menguasai teknologi sesuai Encoder berfungsi untuk mengukur posisi
keahlian yang diperlukan untuk pengembangan poros motor dan kecepatan. Encoder adalah
industry (Kusnanto, 2009: 8). peranti untuk mengukur gerak dengan output
Perkembangan teknologi ini juga untuk berupa rangkaian pulse digital. Dengan
meningkatkan aspek kemudahan dan efisiensi mencacah bit tunggal atau melakukan dekoding
produksi dalam industry manufacture yang rangkaian bit, pulse dapat dikonversikan menjadi
menggunakan robot-robot. Efesiensi produksi posisi absolut atau inkremental. Jenis encoder
umumnya dianggap sebagai kunci untuk sukses. yang banyak digunakan adalah encodermagnetic
Efesiensi produksi meliputi area yang luas dan encoderoptic (Adi, 2010: 181). Encoder
seperti (Robin, 2008: 1) : termasuk sensor pendeteksi posisi. Sensor
1. Kecepatan dimana peralatan produksi dan adalah jenis tranduser yang digunakan untuk
line produksi dapat di set untuk membuat mengubah besaran mekanis, magnetis, panas,
suatu produk. sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus
2. Menurunkan biaya material dan upah kerja listrik (Depdiknas, 2003: 6).
dari suatu produksi. Menurut NEMA (National Electrical
3. Meningkatkan kualitas dan menurunkan Manufacturers Association USA), definisi PLC
reject. adalah Alat elektronika digital yang
4. Meminimalkan downtime dari mesin menggunakan programmable memory untuk
produksi. menyimpan intruksi dan untuk menjalankan
Robot-robot industri banyak fungsi-fungsi khusus, seperti logika, sequence
menggunakan sistem pemrograman numeric (urutan), timing (perwaktuan), perhitungan dan
control (NC). Salah satu bagian yang sangat operasi aritmatika untuk mengendalikan mesin
penting untuk mendukung aspek kemudahan dan proses (Wicaksono, 2009: 28).
pada robot yang menggunakan bahasa PLC (Programmable Logic Controller) telah
pemrograman numeric yaitu dengan menjadi faktor kunci dalam otomatisasi proses
menggantikan sistem itu sendiri. Bahasa industri menggantikan sistem control relay. PLC
pemrograman numeric digantikan dengan sistem sebagai sistem kontrol dapat memenuhi
record and replay gerakan berbasis Programmable kebutuhan industri saat ini, yaitu dapat
Logic Control (PLC) dan Visual Basic. diprogram secara software dengan menggunakan
Sistem record and replay gerakan ini pemrograman yang sederhana berbasis diagram,
menggunakan encoder sebagai perekam dan misalnya ladder diagram (Rochim dan Widianto,
stepper motor sebagai pengulang. Adapun PLC 2011: 89).
dan Visual Basic digunakan sebagai pengolah
data yang direkam oleh encoder dan hasil olah
2
Wahyu Widiyanto / Journal of Mechanical Engineering Learning1 (1) (2012)
Tabel 1. Alokasi memori pada PLC Omron tipe CP1L (Omron, 2007: 145).
Area OR bit operand
CIO Area CIO 0.00 to CIO 6143
Work Area W0.00 to W511
Holding Bit Area H0.00 to H511
Auxiliary Bit Area A0.00 to A959
Timer Area T0000 to T4095
Counter Area C0000 to C4095
Task Flag Area TK00 to TK31
Condition Flags ER, CY, N, OF, UF, >, =, <, >=,
<>, <=, ON, OFF, AER
Clock Pulses 0.02 s, 0.1 s, 0.2 s, 1 s, 1 min
TR Area TR0 to TR15
DM Area ---
Untuk memprogram PLC dengan tidak akan mengetahui dengan tepat seberapa
komputer diperlukan sebuah software pendukung. besar gerakan yang dilakukan saat perekaman.
Pada PLC Omronsoftwarenya adalah Syswin, LSS, Jika PLC tidak dapat mengambil data pulse dari
CX Program dan lain lain. Tetapi keluaran yang encoder, maka data memori PLC kosong. Ini
terbaru dan yang akan kita pelajari adalah CX menyebabkan proses pengolahan data pulse tidak
Programmer. Kelebihan memprogram PLC bekerja karena data yang akan diolah oleh PLC
dengan komputer sangat banyak antara lain bisa dan Visual Basic tidak ada. Jadi tidak ada data
dilakukan pengeditan program dengan pulse yang dikirim ke stepper motor dan robot
menggunakan ladder diagram ataupun dengan pengelas tidak dapat bekerja. Dari beberapa hal
kode mnemonic. Bisa juga untuk meng-upload tadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa tahapan
program, download program, memonitoring pembacaan data pulseencoder sangat penting
program, mendeteksi error pada PLC dan dilakukan.
banyak lagi fungsi-fungsi yang lainnya. Sarana Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
komunikasi yang digunakan untuk keperluan ini Perancangan dan pembuatan program PLC
adalah Port serial RS232C (Depnakertrans, 2007: pembacaan data pulseencoder dan pembeda arah
52). gerakan encoder.
Sistem record and replay gerakan memiliki
beberapa tahapan kerja. Diantaranya yaitu : Metode
1. Pembacaan data pulse dari encoder
oleh PLC. Penelitian ini menggunakan metode
2. Pengolahan data pulse oleh Visual perancangan dalam rangka pembuatan program
Basic. ini. Peralatan dan bahan yang digunakan yaitu
3. Pengolahan kecepatan pada laptop/PC (Pentium4 1GB of RAM
gerakan stepper motor oleh Visual menggunakan WindowsXP SP2), encoder
Basic. (Authonic E30S4-360-3-N-24), trainer PLC
4. Pengiriman hasil olah data pulse ke (CP1L), simulator, Visual Basic 6.0, Microsoft
PLC oleh Visual Basic. Access 2.0. Langkah kerja pembuatan program ini
5. Pengiriman hasil olah data pulse ke yaitu sebagai berikut:
stepper motor oleh PLC. 1. Langkah awal yang dilakukan adalah
Apabila pada tahapan pembacaan data adalah mencari literatur yang terkait
pulseencoder oleh PLC tidak dilakukan ataupun untuk menunjang perancangan dan
pengambilan data pulse tidak tepat. Maka PLC pembuatan program yang dapat
3
Wahyu Widiyanto / Journal of Mechanical Engineering Learning1 (1) (2012)
mengambil dan menyimpan data dari ketepatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
PLC ini. tingkat kualitas dari program yang telah dibuat
2. Mempersiapkan dan merangkai dan penilaian dilakukan langsung saat pengujian
peralatan menjadi trainer PLC dan program sehingga program yang dibuat benar-
simulator lengan robot dengan satu benar valid.
stepper motor dan satu encoder.
3. Membuat rancangan program dengan Hasil dan Pembahasan
diagram alir untuk mempermudah
pembuatan program. Pada penelitian ini membahas tentang
4. Memasang kabel RS232 sebagai program pembacaan data pulse dari encoder oleh
konektor antara PC dengan PLC PLC. Fokus dari penelitian ini yaitu analisis
untuk dapat saling berkomunikasi. perancangan dan pembuatan program PLC
5. Merangkai kabel dari encoder ke PLC pembacaan encoder pada sistem robot record and
dan dari PLC ke stapper stepper. replay.Hasil dari perancangan program yaitu
6. Mendownload program PLC algoritma dan flowchart. Flowchart yang dibuat
pembacaan encoder untuk dapat yaitu flowchart program input aktif, flowchart
merekam data pulse dari encoder. program pembacaan data pulse dan arah gerakan
7. Uji coba program dan validasi encoder, flowchart program penetapan dan
program. penggeseran penyimpanan data jumlah dan arah
8. Membuat hasil dan pembahasan. pulse, flowchart program resetdata memory,
Dalam penelitian ini uji program flowchart program penutup Interlock close.
dilakukan dengan menggunakan form validasi
4
Wahyu Widiyanto / Journal of Mechanical Engineering Learning1 (1) (2012)
START
MENGUNCI PROGRAM A
DALAM 1 LADDER
DIAGRAM
MENGAKTIFKAN 2
INTERNAL RELAY
MEMBUAT INTERNAL
RELAY ON TERUS
MEMASUKAN DATA
YA PULSA KE DATA
MEMORY
MENGAKTIFKAN
INPUTAN PEMBACAAN
PULSA
MENGGESER DATA
MEMORY PENYIMPANAN
DATA PULSA
AUXILIRY RELAY
PEMBEDA ARAH AKTIF
FINISH
5
Wahyu Widiyanto / Journal of Mechanical Engineering Learning1 (1) (2012)
data arah
putaran encoder
3 Penggeseran 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
data pulse dan
data arah
putaran pada
data memory
6
Wahyu Widiyanto / Journal of Mechanical Engineering Learning1 (1) (2012)
putaran pertama sampai putaran kelima dengan ini dilakukan dengan cara menggerakan encoder
beganti-ganti arah, didapatkan saat putar kiri putar kanan ataupun putar kiri dengan besaran
pada data memory terbaca 0000 dan saat putar derajat yang dikehendaki, kemudian dicatat.
kanan pada data memory terbaca FFFF. Hal ini Besaran derajat tersebut masih dalam bilangan
menunjukan bahwa program ladder diagram decimal kemudian diubah ke dalam bilangan
pemilahan arah pulseencoder telah sesuai dengan heksa. Karena pulseencoder yang tersimpan
fungsi sebagai pembaca arah pulseencoder dan dalam data memory adalah bilangan heksa. Ini
menyimpan ke dalam data memory PLC. dilakukan untuk membandingkan antara derajat
3. Penggeseran data pulse dan data arah gerakan encoder dengan data memory PLC.
putaran pada data memory Kerja encoder hanya bisa menghitung pulse secara
Hasil pengujian penggeseran data pulse urut/sequence pada gerakan putar kiri.
dan data arah putaran pada data memory pada Sedangkan untuk putar kanan encoder tidak
pengujian pertama dengan satu kali gerakan dapat menghitung pulse secara urut/sequence,
putaran sampai pengujian kelima dengan lima tetapi encoder dapat menghitung dengan cara
kali gerakan putaran encoder, data pulse dan arah mundur mulai dari bilangan heksa FFFF. Jadi
gerakan encoder tersimpan dalam data memory untuk menentukan besar derajat pada putar
dengan persentase ketepatan 100%. kanan encoder didapat rumus sebagai berikut :
Penyimpanan data pulse dan arah gerakan Derajat putar kanan = (FFFF data pulse
encoder pertama tersimpan ke dalam data memory pada data memory) + 1
D10 dan D11. Untuk dara pulse dan arah Rumus tersebut menghasilkan jumlah
gerakan encoder selanjutnya secara otomatis derajat pulseencoder yang sesuai dengan derajat
langsung tersimpan pada data memory gerakan encoder secara fisik.
selanjutnya. Pengujian dilakukan dari satu 6. Ketepatan perbandingan data input dan
gerakan sampai lima gerakan penyimpanan data outputpulse
pulse dan arah gerakan encoder telah urut mulai Hasil pengujian Ketepatan
dari data memory D10 sampai D19. Hal ini perbandingan data input dan outputpulse dari
menunjukan bahwa program ladder diagram pengujian pertama sampai pengujian kelima
telah sesuai dengan fungsi sebagai penggeseran dengan persentase ketepatan 100%. Pengujian
data pulse dan data arah putaran pada data ini dilakukan dengan cara menggerakan encoder
memory PLC. putar kanan ataupun putar kiri dengan besaran
4. Fungsi reset derajat yang dikehendaki, kemudian dicatat.
Hasil pengujian fungsi reset dari Setelah me-record gerakan tersebut, kemudian
pengujian pertama sampai pengujian kelima dilanjutkan keperintah replay gerakan. Perintah
dengan persentase ketepatan 100%. Fungsi reset replay menggerakan stepper motor sesuai dengan
ini bekerja mengenolkan kembali data memory data pulse yang telah diedit dalam softwareVisual
yang telah terisi oleh pembacaan data pulse dan basic.
arah gerakan encoder. Fungsi reset mengenolkan Encoder yang digunakan dalam sistem ini
data memory dari D10 samapi D99. Hal ini memiliki spesifikasi pulse sebanyak 360 pulse,
menunjukan bahwa program ladder diagram sedangkan stepper motor memiliki spesifikasi pulse
telah sesuai dengan fungsi sebagai fungsi reset sebanyak 1000 pulse. Hal ini mengakibatkan
data pulse dan data arah putaran pada data perbedaan besaran derajat antara encoder dan
memory PLC. stepper motor. Untuk menyamakan besaran
5. Ketepatan derajat gerakan encoder derajat, dilakukan edit pada data pulseencoder
dengan data memory yang telah dibaca oleh softwareVisual basic yang
Hasil pengujian ketepatan derajat nanti hasilnya akan dikirim kembali ke dalam
gerakan encoder dengan data memory dari data memory. Adapun rumus untuk menyamakan
pengujian pertama sampai pengujian kelima besaran derajat keduanya adalah sebagai berikut:
dengan persentase ketepatan 100%. Pengujian
7
Wahyu Widiyanto / Journal of Mechanical Engineering Learning1 (1) (2012)
8
Wahyu Widiyanto / Journal of Mechanical Engineering Learning1 (1) (2012)
Daftar Pustaka