Abstrak
Pabrikan motor terus berlomba memberikan perfoma maksimal pada produknya terutama dalam kemampuan
untuk berlaju dengan kecepatan tinggi. Namun di Indonesia, hal ini tidak diikuti oleh ketersedian jalan yang
berdampak pada padatnya lalulintas, sehingga pengendara yang melajukan kendaraannya terlalu cepat memiliki
kemungkinan kecelakaan lebih tinggi. Guna mengurangi kejadian kecelakaan akibat human error, yang
kebanyakan disebabkan oleh pengendara memacu kekendaraannya dengan cepat, maka diperlukan sebuah sistem
pengingat kecepatan kendaraan sehingga pengendara dapat mengetahui kecepatan kendaraannya tanpa harus
melihat speedometer. Penelitian menggunakan peringatan bunyi untuk mengingatkan pengendara akan kecepatan
kendaraan yang ditempuhnya dengan simbol nada. Sistem peringatan dengan bunyi ini memanfaatkan teknologi
mikrokontroler. Sensor yang digunakan untuk memperoleh data kecepatan dalam membuat speedometer tampilan
digital adalah pulser yang dipasang di bagian roda belakang kendaraan dan disambungkan ke port A.0 ADC
resolusi 10 bit dengan range nilai 0 - 1024. Sistem peringatan batas kecepatan ini dikontrol oleh IC Atmega32
dengan pengodean bahasa C. Berdasarkan hasil pengujian, pulser dapat digunakan sebagai sensor jika dipasang
dengan jarak 2 mm di bagian roda belakang kendaraan sebagai pendeteksi tegangan untuk speedometer tampilan
digital. Adapun peringatan bunyi berhasil diberikan dengan nada yang berbeda-beda memanfaatkan PWM hasil
output LCD ketika kendaraan melaju pada kecepatan 50 km/jam, 80 km/jam dan 100 km/jam.
Kata Kunci : peringatan kecepatan, kendaraan roda dua, peringatan bunyi, speedometer digital, IC Atmega32
I.PENDAHULUAN
Jumlah kendaraan semakin bertambah dengan ketersedian jalan yang terbatas membuat keamanan
pengendara semakin terancam terlebih jika menggunakan kecepatan tinggi. Kondisi kecepatan pengendara dalam
mengendarai kendaraan bisa menjadi faktor utama kecelakaan lalulintas, ketika pengendara sedang mengendarai
kendaraannya, mereka seringkali tidak menyadari betapa cepatnya kendaraan melaju oleh karena itu diperlukan
sistem peringatan kecepatan kendaraan yang bisa menyadarkan pengemudi tentang kecepatan kendaraan yang
digunakan. Sistem peringatan akan dibuat dengan menggunakan mikrokontroler yang memfungsikan bunyi
peringatan tanda bahaya yang spesifik mengenai kecepatan kendaraan dengan dilengkapi oleh speedometer
tampilan digital. Peringatan bunyi yang digunakan memanfaatkan klakson kendaraan bermotor roda dua yang telah
ada sebelumnya dengan spesifikasi bahwa peringatan diberikan pada saat kendaraan melaju pada kecepatan 50
km/jam, 80 km/jam dan 100 km/jam. Adapun sebagai indikator untuk menentukan kecepatan dan peringatan
kecepatan akan menggunakan sensor yang disimpan di bagian roda belakang kendaraan yang nantinya terhubung
ke speedometer tampilan digital menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) dengan dikontrol secara penuh oleh
mikrokontroler yang dilengkapi oleh IC Atmega32. Sensor yang digunakan untuk menampilkan speedometer
digital menggunakan pulser, dimana pulser ini padamulanya merupakan pemantik kelistrikan untuk menghidupkan
kendaraan dan dalam penelitian yang akan dilakukan pulser akan difungsikan sebagai sensor.
Permasalahan yang dijadikan sebagai fokus studi dalam penelitian terkait prototipe sistem peringatan
kecepatan dan speedometer digital mencakup mengubah speedometer analog menjadi speedometer digital dengan
rancangan sebuah sensor yang diletakkan di ban belakang, memberikan peringatan bunyi dari klakson serta
mensingkronkan antara angka kecepatan pada speedometer digital dengan peringatan suara.
Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian di dalam tahap perancangan dan pengujian bahwa speedometer
digital mendapatkan data dari pulser yang berfungsi sebagai sensor, yang dikontrol oleh mikrokontroler Atmega32
dimana hasilnya dibandingkan dengan speedometer analog serta sistem peringatan bunyi mengacu pada nilai
kecepatan yang tampil di speedometer digital yakni pada kecepatan 50km/jam, 80 km.jam dan 100 km/jam.
II. LANDASAN TEORI
A. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah adalah pengendali mikro yang berbentuk chip (atau IC) yang dapat diprogram
menggunakan komputer. Di dalam chip tersebut terdapat ruang untuk menyimpan program dan ruang menyimpan
data (EEPROM). Mikrokontroler adalah otak elektronik yang dapat mengendalikan perangkat-perangkat
elektronik lainnya sesuai dengan intruksi yang dibuat. Misalnya mengendalikan relay, menampilkan gambar di
LCD, dsb. [Edw.2013]
B. IC ATmega32
Atmega32 telah dilengkapi dengan ADC internal, EEPROM internal, Timer atau Counter, PWM (Pulse
Width Modulation), analog komparator, dll. Mikrokontroler ini memiliki clock dan kerjanya tinggi sampai 16
MHz, ukuran flash memorinya cukup besar yaitu sebesar 32 KiloByte, 32 buah port I/O yang sangat memadai
untuk berinteraksi dengan LCD dan keypad.
C. ACCU
ACCU atau Aki adalah sebuah sel atau elemen sekunder yang merupakan sumber arus listrik searah (DC)
yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. ACCU merupakan elemen elektrokimia yang dapat
mempengaruhi zat pereaksinya, sehingga dapat disebut juga elemen sekunder.
D. LCD (Liquid Crystal Display)
LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah
digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar
komputer.
E. Pulser
Pulser memiliki fungsi sebagai penentu timing pengapian pada mesin kendaraan berbahan bakar bensin.
Alat ini biasanya ada di dalam blok mesin sebagai pengirim pulsa/sinyal listrik tegangan rendah yang menurut
teori voltase mampu memberikan tegangan 0,5 volt. Pulser terbuat dari lilitan kawat yang berintikan magnet, jika
ujung dari magnet ini bertemu dengan lempengan besi maka dapat menimbukan tegangan rendah yang
pengaplikasiannya dipasang di dalam blok mesin sebagai tegangan penyuplai CDI sehingga mesin motor dapat
hidup lepas dari ACCU.(MDE.2011)
A. Perancangan Hardware
Terdapat lima hardware yang dibuat dalam penelitian ini. Kelima hardware ini berfungsi secara seri yang
artinya setiap hardware saling terkoneksi. Berikut hardware yang akan dibuat:
1. Pembuatan rangkaian mikrokontroler.
2. Pembuatan rangkaian sensor dengan pulser.
3. Pembuatan rangkaian catu daya.
4. Pembuatan rangkaian LCD.
5. Pembuatan rangkaian peringatan bunyi.
B. Perancangan Program
Didalam perancangan program ini ada beberapa program yang harus dibuat, yaitu:
1. Pembuatan program kecepatan dari sensor
2. Pembuatan program peringatan mengacu kepada kecepatan dengan PWM (Pulse Width Modulation)
IV PERANCANGAN
Sistem dirancang dan dibuat dengan sederhana namun memiliki manfaat dan kehandalan yang tinggi.
Dengan menggantikan speedometer analog yang telah ada keluaran pabrikan dengan speedometer tampilan digital
serta penambahan indikator bunyi untuk memperingatkan pengendara akan kecepatan kendaraan yang sedang
digunakan.
A. Perancangan Hardware
Secara umum hardware ini mendapatkan daya dari ACCU 12 volt DC. Hal ini tercantum dalam blok
diagram pada gambar 4.1
Gambar 4.1 merupakan diagram blok perancangan hardware sistem peringatan batas kecepatan kendaraan
roda dua yang akan dibuat dengan inti pengendali adalah mikrokontroler. Sistem ini mempunyai 2 masukan
langsung, yaitu sensor pulser dan catu daya. Sistem secara keseluruhan berfungsi secara otomatis dan mulai
berfungsi ketika sensor pulser mendapatkan tegangan yang timbul akibat pergerakan putaran roda kendaraan.
Outputnya akan disambungkan oleh mikrokontroler ke LCD sebagai output visual dan klakson kendaraan sebagai
output audio. Untuk lebih jelasnya fungsi dari masing-masing blok diagram dapat dilihat di Tabel 4.1.
Adapun secara umum dari rangkaian yang di buat dengan software eagle dapat dilihat digambar 4.2.
Gambar 4.3 menunjukan rangkaian yang berfungsi untuk menghidupkan mikrokontroler yang dijalankan
oleh IC Atmega32. Dimana terdapat 32 pin dan 4 port, yang masing-masing port terdapat fungsi beberapa
rangkaian, pin dan port yang digunakan untuk penelitian ini tercantum pada tabel 4.2
Port A Pin A.0 - Pin A.1 Sebagai input dan pengubah tegangan DC menjadi nilai
ADC
Port B Pin B.5 - Pin B.7 Sebagai komunikasi downloader
Pin B.0 Sebagai output mikrokontroler yang nantinya
diteruskan ke rangkaian peringatan bunyi
Port C Pin C.0 - Pin C.7 Sebagai output LCD
Port D Pin D.4 Sebagai output ke opto coupler untuk mengendalikan
tegangan yang masuk ke rangkaian peringatan bunyi
Setelah pembuatan seluruh rangkaian maka dilakukan pengujian dan analisa sistem untuk mengetahui
kinerja alat dan program yang telah dibuat. Pengujian dan analisa dilakukan perblok untuk mengetahui kebenaran
masing-masing unit dalam sistem dan selanjutnya melakukan pengujian keseluruhan sehingga dapat diketahui
kinerja alat yang dibuat.
Sistem peringatan batas kecepatan kendaraan roda dua dengan menggunakan bunyi pada speedometer
tapilan digital ini yang dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas akhir telah dibuat dengan benar dan berfungsi
dengan baik.
Untuk memastikan apakah perangkat yang dibuat telah memenuhi pembuatan yang benar sehingga akan
sesuai diharapkan, maka berikut adalah penjelasannya.
Grafik di atas menunjukan bahwa dengan R2 = 0,979 yang berarti penggunaan sensor pulser dalam
penelitian ini untuk mencari data kecepatan kendaraan dapat dipercaya. Rumusan di atas digunakan untuk
memprogram atmega32 dalam memanggil angka kecepatan tertentu sesuai dengan putaran roda belakang. Untuk
memastikan kecepatan kendaraan yang tampil di speedometer tampilan digital dengan LCD dengan perhitungan
di atas tepat nilainya dengan nilai kecepatan di speedometer analog keluaran pabrikkan pada kendaraan roda dua
bermerk Honda SupraX125R. Pengujian dilakukan dengan mengambil sample pada beberapa nilai kecepatan dan
hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Hasil pebandingan kecepatan di speedometer digital dengan LCD dan speedometer analog supraX125 R
Dengan hasil data seperti di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan nilai kecepatan yang sama
persis tidak dapat dilakukan bahkan untuk kecepatan 10 km/jam speedometer digital tidak dapat menunjukan nilai
kecepatannya. Hal ini dikarenakan kemampuan sensor yang hanya dapat membaca tegangan dengan nilai adc 1
pada saat kecepatan kendaraan menyentuh angka 11 km/jam. Namun dilihat dari data kecepatan dengan
membandingkan kecepatan pada speedometer digital dan speedometer analog didapatkan perbedaan data
kecepatan yang tidak begitu jauh dengan nilai error antara 0,5 km/jam hingga 0,1 km/jam.
Bukti dari percobaan atas ketepatan sensor dalam membuat speedometer digital dapat dilihat pada gambar
5.2 dan 5.3.
while (1)
{
// Place your code here
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("SKRIPSI M. TSANI 2013");
};
Dengan menggunakan program di atas maka dapat dicek di LCD hasil pengujiannya seperti terlihat pada
gambar 5.7.
Hasil pengujian menunjukan bahwa klakson sebagai indikator peringatan bunyi telah mengeluarkan bunyi
sesuai dengan kecepatan yang diperintahkan yakni tepat pada kecepatan 50 km/jam, 80 km/jam dan 100 km/jam
pada speedometer digital seperti yang tercantum pada tabel 5.4. Dengan demikian diambil kesimpulan bahwa
untuk pengujian sistem peringatan bunyi telah berhasil dilakukan sesuai harapan.
[Cris.2006] Cristian Widjajadi. 2006. “Alarm Keselamatan Bagi Pengguna Mobil Berbasis Mikrokontroler Atmega89C51”. Undergraduate
Theses Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
[Eko,dkk.2013]Eko Bagus Saputra, dkk. 2013. “Instrument Panel”. Jurusan Teknik Mesin Alat Berat, Politeknik Balikpapan.
[Fai.2013] Faidah, Taufiqotul. 2013. Perancangan Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh Lampu Berbasis Mobile Phone. Tugas Akhir UIN
Bandung.
[Rizal/2009] Rizal Abdillah. 2009. “Prototipe Sistem Peringatan Kecepatan Kendaraan Bermotor Dengan Output Suara Berbasis
Mikrokontroler Atmega8535”. Laporan Proyek Akhir Jurusan Teknik Elektro Universitas Jember.
[Agus.2013] Suryanto, Agus. 2013. “Perancangan dan Implementasi Robot Line Follower Dengan Kendari PID Berbasis Mikrokontroler
Atmega16 Untuk Lintasan Persimpangan Kompleks”. Dalam Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung.
[Teddy.2008] Tjahyadi, Teddy dkk. 2008. Jam Alarm Digital. (Makalah Tugas Rancang Praktikum Binus University Jakarta).
[Paul.2009] Togan, Paul. 2009. “Perencanaan Sistem Penyimpanan Energi dengan Menggunakan Battery pada Pembangkit Listrik Tenaga
Arus Laut (PLTAL) di Desa Ketapang, Kabupaten Lombok Timur, NTB.”. Dalam paper Bidang Studi Teknik Sistem Tenaga Jurusan
Teknik Elektro, FakultasTeknologi Industri, ITS