Anda di halaman 1dari 11

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Speedometer
2.1.1. Pengertian Speedometer
Speedometer adalah alat pengukur kecepatan kendaraan darat yang merupakan
perlengkapan standard setiap kendaraan yang melintas di jalan. Speedometer
berfungsin agar pengendara mengetahui seberapa cepat ia melaju, mengendalikan
kecepatan berkendara , dan dapat mengatur waktu perjalanan.
Speedometer menghitung nilai kecepatan berdasarkan satuan waktu. Satuan yang
biasa digunakan dalam speedometer adalah kilometer per jam atau mil per jam. Dalam
speedometer seringkali tertera angka 0-180 km/jam -atau pada beberapa kendaraan
seperti mobil sport mencapai 300 km/jam-, angka tersebut merupakan angka
kecepatan teoritis untuk mencapai kecepatan maksimum dari suatu kendaran dalam
kondisi terbaiknya, baik mesin maupun chassis-nya.
2.2. Jenis-Jenis speedometer
Speedometer terbagi 2 jenis yaitu speedometer digital dan analog. Speedometer
digital adalah speedometer yang ukuran kecepatannya menggunakan satuan angka
dengan tampilan digital, sedangkan speedometer analog adalah speedometer yang
ukuran kecepatannya menggunakan jarum.
2.2.1. Speedometer Analog
Bagaimana cara kerja Speedometer Analog yaitu menggunakan prinsip
mekanisme roda bergigi dan menggunakan jarum sebagai penunjuk kecepatan.
Dapat dilihat pada indikator tertulis angka 20,40 km/jam dan seterusnya.
Keunggulan dari spidometer analog yaitu murah dari segi perawatannya. Karena
cara pembacaan pada spidometer jenis ini dengan kawat sehingga untuk suku
cadang harganya terjangkau dan mudah mencarinya setiap deler resmi , bengkel
motor dan toko-toko yang menjual perlengkapan suku cadang. Kelemahan pada
jenis spidometer analog yaitu pembacaan kecepatan saat dijalankan angkanya tidak
terdapat pada indikator ,contohnya 41 km/jam, yang tertera pada indikator adalah
40 km/jam.
4

Gambar 2.1 Speedometer Analog

2.2.2. Speedometer Digital


Speedometer Digital ini secara garis besar pembacaanya hampir sama
dengan spidometer analog yaitu terbagi menjadi dua macam ada yang
menggunakan pulsa magnetik dan pulser pada roda (sistem gigi). Sistem kerjanya
yaitu putaran roda depan melalui sistem gir memutar kawat kopel speedo
diteruskan ke head unit. Di dalam head unit, kawat speedo memutar roda
berlubang. Pada setiap lubang melalui optokopler (optical device), akan dihasilkan
sinyal logic 1. Sinyal ini akan dihasilkan terus-menerus selama roda depan berputar.
Sinyal logic ini diambil samplenya dan dihitung oleh microcontrolleruntuk
kemudian ditampilkan melalui LCD 7-segmen. Mengenai ketelitian juga bisa diatur
mau berapa digit di belakang koma (mau 10 juga bisa). Tapi nanti
butuh microprocessor yg bitnya besar juga. Bukankah timer yg dipakai di MotoGP
untuk menunjukkan jarak antar rider adalah digital juga.
Keunggulannya yaitu dapat membaca angka lebih detail tidak seperti pada
speedometer analog, contohnya 43 [km/jam] pada penunjuk indikator digital akan
muncul angka 43 [km/jam]. Sedangkan kelemahan dari speedometer digital karena
menggunakan pulsa magnetik apabila terkena kotoran (debu) maka pembacaanya
akan kacau maupun tidak tebaca sama sekali sehingga tidak dapat memberikan info
yang melalui pulsa ke indikator.

Gambar 2.2 Speedometer Digital

2.2.3 Bagian speedometer


a. Drive Kabel
Spedometer mekanik terhubung ke transmisi mobil, bukan roda. Mereka
melakukannya dengan kabel drive, yang merupakan kumpulan mata air kecil yang
sangat erat luka di sekitar kawat pusat (juga dikenal sebagai mandrel). Konstruksi
ini membuat kabel cukup fleksibel untuk menjadi bengkok dan berkelok-kelok
melalui tubuh mobil untuk panel instrumen. Kabel terhubung ke satu set gigi yang
melekat pada transmisi, yang membawa rotasi dari mesin ke roda. Ketika transmisi
berubah, ternyata gigi, yang mengubah kawat mandrel dalam kabel drive. Balik ini
ditransmisikan sepanjang kawat mandrel ke instrumen itu sendiri.
b. Magnet
Kabel Drive berjalan dari transmisi ke instrumen, di mana ia dihubungkan dengan
gigi spiral ke magnet permanen.
c. Speedcup
magnet dihubungkan dengan kabel drive untuk transmisi duduk dalam sepotong
logam berbentuk seperti cangkir. Bagian ini melekat pada jarum bahwa pengemudi
melihat, sehingga ketika transmisi memutar roda, gerak ditularkan melalui kawat
drive ke magnet. Magnet yang berputar dalam cangkir menciptakan medan magnet
berputar, yang menciptakan arus listrik kecil eddy di speedcup. Ini memberikan
sebuah sedikit kecil torsi pada speedcup, mendorongnya untuk menyerahkan (dan
jarum) arah bahwa medan magnet berputar. Semakin cepat transmisi berubah,
semakin kuat medan magnet mendorong speedcup, dan jauh jarum akan berubah.
d. Pegas rambut

Sebuah pegas rambut menolak kekuatan dari speedcup cukup untuk menahan jarum
nol ketika mobil tidak bergerak. Hal ini memastikan bahwa pembacaan jarum
mencerminkan kecepatan nyata mobil.
e. Jarum
Terhubung ke speedcup, jarum menunjukkan kecepatan mobil pada tombol
instrumen dalam kabin mobil.
2.3. Prinsip Kerja Speedometer
Ada beberapa jenis prinsip kerja speedometer, antara lain :
a. Mekanis, adalah perangkat pengukur kecepatan yang dihubungkan langsung
dengan roda depan ataupun transmisi dengan menggunakan suatu kabel yang ikut berputar
saat kendaraan bergerak, gerakan berputar ini kemudian diubah untuk menggerakkan jarum
kecepatan.
b. Elektronik, adalah pengukur kecepatan yang bekerja atas dasar sensor yang
ditempatkan di poros penggerak kendaraan yang medeteksi jumlah putaran poros untuk
selanjutnya data dikirim ke speedometer dengan prinsip arus Eddy yang menggerakkan
jarum kecepatan ataupun menunjukkan kecepatan secara digital.
2.4. Mikrokontroller ATMega8535
Mikrokontroler adalah IC yang dapat diprogram berulang kali, baik ditulis atau
dihapus (Agus Bejo, 2007). Biasanya digunakan untuk pengontrolan otomatis dan manual
pada perangkat elektronika.
Beberapa tahun terakhir, mikrokontroler sangat banyak digunakan terutama dalam
pengontrolan robot. Seiring perkembangan elektronika, mikrokontroler dibuat semakin
kompak dengan bahasa pemrograman yang juga ikut berubah. Salah satunya adalah
mikrokontroler AVR (Alf and Vegards Risc processor) ATmega8535 yang menggunakan
teknologi RISC (Reduce Instruction Set Computing) dimana program berjalan lebih cepat
karena hanya membutuhkan satu siklus clock untuk mengeksekusi satu instruksi program.
Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu kelas ATtiny, keluarga
AT90Sxx, keluarga ATmega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masingmasing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi
yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama.

Mikrokontroler AVR ATmega8535 memiliki fitur yang cukup lengkap. Mikrokontroler


AVR ATmega8535 telah dilengkapi dengan ADC internal, EEPROM internal,
Timer/Counter, PWM, analog comparator, dll (M.Ary Heryanto, 2008). Sehingga dengan
fasilitas yang lengkap ini memungkinkan kita belajar mikrokontroler keluarga AVR dengan
lebih mudah dan efisien, serta dapat mengembangkan kreativitas penggunaan
mikrokontroler ATmega8535.
Fitur-fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler ATmega8535 adalah sebagai berikut:
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, port B, port C, dan port D.
2. ADC internal sebanyak 8 saluran.
3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan.
4. CPU yang terdiri atas 32 buah register.
5. SRAM sebesar 512 byte.
6. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
7. Port antarmuka SPI
8. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
9. Antarmuka komparator analog.
10. Port USART untuk komunikasi serial.
11. Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
12. Dan lain-lainnya.
2.4.1 Konstruksi ATmega8535
Mikrokontroler ATmega8535 memiliki 3 jenis memori, yaitu memori program,
memori data dan memori EEPROM. Ketiganya memiliki ruang sendiri dan terpisah.
a. Memori program
ATmega8535 memiliki kapasitas memori progam sebesar 8 Kbyte yang terpetakan dari
alamat 0000h 0FFFh dimana masing-masing alamat memiliki lebar data 16 bit. Memori
program ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian program boot dan bagian program
aplikasi.
b. Memori data
ATmega8535 memiliki kapasitas memori data sebesar 608 byte yang terbagi menjadi 3
bagian yaitu register serba guna, register I/O dan SRAM. ATmega8535 memiliki 32 byte
register serba guna, 64 byte register I/O yang dapat diakses sebagai bagian dari memori
RAM (menggunakan instuksi LD atau ST) atau dapat juga diakses sebagai I/O

(menggunakan instruksi IN atau OUT), dan 512 byte digunakan untuk memori data
SRAM.
c. Memori EEPROM
ATmega8535 memiliki memori EEPROM sebesar 512 byte yang terpisah dari memori
program maupun memori data. Memori EEPROM ini hanya dapat diakses dengan
menggunakan register-register I/O yaitu register EEPROM Address, register EEPROM
Data, dan register EEPROM Control. Untuk mengakses memori EEPROM ini
diperlakukan seperti mengakses data eksternal, sehingga waktu eksekusinya relatif lebih
lama bila dibandingkan dengan mengakses data dari SRAM.
ATmega8535 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran ADC internal
dengan fidelitas 10 bit. Dalam mode operasinya, ADC ATmega8535 dapat dikonfigurasi,
baik secara single ended input maupun differential input. Selain itu, ADC ATmega8535
memiliki konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi, mode operasi, dan kemampuan filter
derau yang amat fleksibel, sehingga dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan ADC itu
sendiri.

Gambar 2.3 Sistim Minimum ATMega8535


2.5 Software ATMega8535 Editor
Instruksiinstruksi yang merupakan bahasa C tersebut dituliskan pada sebuah editor, yaitu
Code Vision AVR. Tampilannya seperti berikut ini:

Gambar 2.4 Tampilan Software CodeVision AVR


10

2.6. Sensor Optocoupler


Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan receiver,
yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya terpisah. Biasanya
optocoupler digunakan sebagai saklar elektrik, yang bekerja secara otomatis. Pada
dasarnya Optocoupler adalah suatu komponen penghubung (coupling) yang bekerja
berdasarkan picu cahaya optic. Optocoupler terdiri dari dua bagian yaitu:
1. Pada transmitter dibangun dari sebuah LED infra merah. Jika dibandingkan dengan
menggunakan LED biasa, LED infra merah memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap
sinyal tampak. Cahaya yang dipancarkan oleh LED inframerah tidak terlihat oleh mata
telanjang.
2. Pada bagian receiver dibangun dengan dasar komponen Photodiode. Photodiode
merupakan suatu transistor yang peka terhadap tenaga cahaya. Suatu sumber cahaya
menghasilkan energi panas, begitu pula dengan spektrum infra merah. Karena spekrum
inframerah mempunyai efek panas yang lebih besar dari cahaya tampak, maka Photodiode
lebih peka untuk menangkap radiasi dari sinar inframerah.
Prinsip kerja dari optocoupler adalah :
a. Jika antara Photodiode dan LED terhalang maka Photodiode tersebut akan off sehingga
output dari kolektor akan berlogika high.
b. Sebaliknya jika antara Photodiode dan LED tidak terhalang maka Photodiode dan LED
tidak terhalang maka Photodiode tersebut akan on sehingga outputnya akan berlogika low.
Sebagai piranti elektronika yang berfungsi sebagai pemisah antara rangkaian power dengan
rangkaian control. Komponen ini merupakan salah satu jenis komponen yang
memanfaatkan sinar sebagai pemicu on/off-nya. Opto berarti optic dan coupler berarti
pemicu. Sehingga bisa diartikan bahwa optocoupler merupakan suatu komponen yang
bekerja berdasarkan picu cahaya optic opto-coupler termasuk dalam sensor, dimana terdiri
dari dua bagian yaitu transmitter dan receiver. Dasar rangkaian dapat ditunjukkan seperti
pada gambar dibawah ini:

11

Gambar 2.5 Sensor Optocoupler


Sebagai pemancar atau transmitter dibangun dari sebuah led infra merah untuk
mendapatkan ketahanan yang lebih baik daripada menggunakan led biasa. Sensor ini bisa
digunakan sebagai isolator dari rangkaian tegangan rendah kerangkaian tegangan tinggi.
Selain itu juga bisa dipakai sebagai pendeteksi adanya penghalang antara transmitter dan
receiver dengan memberi ruang uji dibagian tengah antara led dengan photo transistor.
Penggunaan ini bisa diterapkan untuk mendeteksi putaran motor atau mendeteksi lubang
penanda disket pada disk drive computer. Tapi pada alat yang penulis buat optocoupler
untuk mendeteksi putaran. Penggunaan dari optocoupler tergantung dari kebutuhannya.
Ada berbagai macam bentuk, jenis, dan type. Seperti MOC 3040 atau 3020, 4N25 atau
4N33 dan sebagainya. Pada umumnya semua jenis optocoupler pada lembar datanya
mampu dibebani tegangan sampai 7500 Volt tanpa terjadi kerusakan atau kebocoran.
Biasanya dipasaran optocoupler tersedianya dengan type 4NXX atau MOC XXXX dengan
X adalah angka part valuenya. Untuk type 4N25 ini mempunyai tegangan isolasi sebesar
2500 Volt dengan kemampuan maksimal led dialiri arus fordward sebesar 80 mA. Namun
besarnya arus led yang digunakan berkisar antara 15mA - 30 mA dan untuk
menghubungkan-nya dengan tegangan +5 Volt diperlukan tahanan sekitar 1K ohm.

12

2.7. DFRobotGPS/GPRS/GSM
GPS (Global Positioning System) merupakan alat yang digunakan untuk menentukan
posisi atau letak suatu objek.Modul GPS ini sudah tersinkronisasi dengan Arduino
Uno.Dengan GPS diharapkan dapat menentukan letak objek yang dicari.Berikut ini
spesifikasi dari modul GPS/GPRS/GSM yang digunakan.

Quad-band GSM/GPRS
Bekerja pada frekuensi EGSM 900MHz/DCS 1800MHz dan GSM850

MHz/PCS 1900MHz.
Power supply: 6-12v
Low power consumption (100mA@7v - GSM mode)
Support GPS technology for satellite navigation

Gambar 2.6 DF Robot GPS/GPRS/GSM


2.8. Accumulator (aki)
Istilah akkumulator berasal dari istilah asing Accumuleren yang mempunyai arti
mengumpulkan atau menyimpan. Akkumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat
menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Pada umumnya,
khususnya di Indonesia, akkumulator hanya dimengerti sebagai baterai atau akku atau
aki yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris,
kata akkumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, atau lainnya yang berkaitan
dengan suatu benda yang dapat menyimpan muatan listrik dan dapat dilakukan pengisian
ulang setelah muatan listrik tersebut habis setelah pemakaian.

13

Akumulator sering juga disebut aki. Elektrode akumulator baik anode dan katode terbuat
dari timbal berpori. Bagian utama akumulator, yaitu :
1. Kutup positif (anode) terbuat dari timbal dioksida (PbO2)
2. Kutub negatif (katode) terbuat dari timbal murni (Pb)
3. Larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H2SO4) dengan kepekatan sekitar 30%

Gambar 2.7 Accumulator (Aki)


2.9.

Buku Servis Honda

PT Honda Prospect Motor memberikan garansi pada kendaraan Honda apabila terdapat
cacat material atau kesalahan dari hasil kerja pabrik, bukan akibat kesalahan pemakai atau
material yang habis atau aus terpakai.
Kondisi Garansi

Perbaikan
Jika klaim garansi telah disetujui, penanganan akan dilakukan pada kendaraan
dengan perbaikan termasuk pembongkaran dan penggantian suku cadang yang

rusak.
Lokasi

Diseluruh dealer resmi Honda


Biaya
Biaya perbaikan ditanggung oleh Dealer Resmi Honda. Biaya perbaikan garansi
tidak ditanggung bila dilakukan bukan di Dealer Resmi Honda.

14

Anda mungkin juga menyukai