Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN 1.

1Latar belakang Allah SWT menurunkan Al-Quran malalui Nabi Muhammad Saw untuk memberikan petunjuk agar umat manusia berada didalam jalan yang dikehendaki oleh Allah SWT , bukan jalan yang sesat. Setiap ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Quran memberi petunjuk dan pedoman bagi kehidupan umat manusia untuk keselamatan di dunia maupun di akhirat dan terhindar dari siksa api neraka dan mendapat kenikmatan surga. Makalah ini merupakan langkah awal untuk memahami isi kandungan Al Quran dengan mengkaji dan mencoba untuk menafsirkannya. Pada makalah ini akan dibahas salah satu surat yang merupakan surat ke-8 dalam kitab suci Al-Quran yaitu surat Al-Anfal ayat 75. Hingga dapat disimpulkan dan dapat diketahui keterkaitan surah Al-Anfal dengan Teknologi Pendidikan.

1.2Maksud dan Tujuan


Mengetahui arti dari SuratAl-Anfal ayat 75

Mengetahui Tafsir dari Q.S Al-Anfal ayat 75 Mengetahui Asbabun Nuzul dari Q.S Al-Anfal ayat 75. Mengetahui keterkaitan makna dari suratAl-Anfal ayat 75 dengan Teknologi Pendidikan 1.3Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan study literature. Yaitu dengan mengambil sumber dari beberapa buku yang berkaitan dengan Asbabun Nuzul dan tafsir dari QS 8 Al-anfal 75.

BAB II KAJIAN AYAT A.AYAT DAN TERJEMAH

Dan orang-orang yang beriman sesudah itu, kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu, maka orang-orang itu termasuk golonganmu (juga).orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) didalam kitab Allah.Sesungguhnya Allah maha mengetahui segala sesuatu (QS 8:75)

B.ASBABUN NUZUL

FIRMAN ALLAH SWT : orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu..... (QS 8 Al-anfal 75). Ibnu jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnuz Zubair yang telah menceritakan bahwa ada seorang lelaki mengadakan perjanjian dengan lelaki yang lain:Engkau mewarisi aku dan aku pun mewarisimu.Maka turunlah firman-Nya:orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya. Ibnu Saad mengetengahkan sebuah hadis melalui jalur periwayatan Hisyam Ibnu Urwah, dari Ayahnya yang telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah SAW.Telah mempersaudarakan antara Az-Zubair ibnul Awwam dab Kaab ibnu Malik.Kemudian Az-Zubair mengatakan : Sungguh aku melihat Kaab terkena luka yang berat didalam perang Uhud.lalu aku berkata kepada diriku sendiri, seandainyaKAab meninggal dunia, niscaya aku akan mewarisi tinggalannya.Maka ketika itu juga turunlah Firman-Nya:Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) didalam Kitabullah(Q.S 8 Al-Anfal, 75)

C.TAFSIR Tafsir Fi Zhilalil-Quran Al-Anfaal: 75 Ini merupakan kata penutup yang sangat relevan dengan hukum, peraturan, perasaan campur tangannya, pengorganisasiannya, dan penataannya.Semuua ini diliputi oleh ilmu Allah, yang mengetahui segala sesuatu. Misi Islam Memanusiakan Manusia Wabadu, sesungguhnya Islam membangun umatnya diatas kaidah yang sesuai dengan manhajnya ini, mengukuhkan eksistensinya atas prinsip rekrutment anggota gerakan, dan menjadikan aqidah sebagai unsur utama rekrutmen ini.Semua upaya itu bertujuan menonjolkan kemanusiaan manusia, mengukuhkannya, menguatkannya, dan mengunggulkannya atas semua aspek lain pada diri manusia.Semua ini dilakukan sesuai dengan manhajnya yang berlaku pada smua kaidahnya, ajaranajarannya, syariatnya, dan hukum-hukumnya. Wujud manusia adalah sama dengan wujud makhluk-makhluk hidup lainnya, bahkan bendabenda mati sekalipun dengan sifatnya sebaagai makhluk yang jahil, Sekali tempo sebagai binatang sebagaimana halnya binatang-binatang lain, dan sekali tempo sebagai benda sebagaimana hanya benda-benda lain.Akan tetapi, manusia dengan kesamaan sifatnya dengan binatang dan benda-benda ini, memiliki keistimewaan yang mengkhususkannya dan membedakannya dari yang lain.Sehingga menjadikannya sebagai makhluk yang unik, sebagaimana akhirnya pemilik teori jahilliah ilmiah pada akhirnya mengakui realitas-realitas yang sebenarnya dengan menundukan kepala.Mereka terpaksa mengakui hal ini tanpa ketulusan dan tidak terus terang. Islam dengan manhaj Rabbani-nya memperhatikan ciri-ciri khusus yang membedakan manusia dai makhluk-makhluk lain yaitu, Maka, dimunculkan, ditumbuhkan, dan

ditonjolkannya.Ketika Islam menjadikan unsur aqidah sebagai kaidah tempat bertumpunya membentuk anggota masyarakat pergerakan Islam, yang diatas landasan ini ditegakkan eksistensi umat muslim, maka jaalan inilah yang ditempuh islam.Maka, aqidah berhubungan dengan ciri khusus yang paling tinggi pada diri manusia. Islam tidak menjadikan nasab sebagai unsur utama, tidak pula bahasa, tidak tanah air, tidak suku, tidak warna kulit, tidak kepentingan, dan tidak kesamaan negeri.Karen semua ini merupakanunsur-unsur yang ada pada binatang juga pada manusia, yang lebih menyerupai dan mendekati unsur-unsur sebuah komunitas, perlindungan, tempat merumput, dan pelabuhan sebuah komunitas, yang saling dimengerti oleh komunitas itu.

Sedangkan aqidah, maka ialah yang menafsirkan keberadaan manusia dan keberadaan alam sekitarnya dengan penafsiran yang menyeluruh.Hal ini sebagaimana menafsirkan kejadian wujudnya dan wujud alam sekitarnya,tempat kembalinya dan tempat kembali alam sekitarnya, dan dikembalikannya dia kepada wujud yang lebih tinggi, lebih besar, lebih maju, dan lebih kekal daripada benda-benda.Ini adalah masalah lain yang berhubungan dengan roh dan pengetahuannya yang membedakannya dengan makhluk-makhluk lainnya.Juga yang menjadikannya tidak sama dengan makhluk yang lain, dengan menetapkan kemanusiaannyapada martabat yang paling tinggi, dimana semua makhluk lain berada dibelakangnya. Kemudian, unsur ini(unsur akidah, pandangan hidup,pemikiran dan manhaj)merupakan unsur kebebasan, yang dengannya seseorang berhak menjatuhkan pilihannya berdasarkan pertimbangan akal sehatnnya.Sedangkan unsur-unsur komunitas malah ditentukan, tidak memberikan kebebasan dak dapatuntuk memilih dan melakukan usaha.Karena dia tidak dapat mengubah nasab tempat ia menisbatkan diri, tidak dapat mengubah mata rantai kesukuannnya, dan tidak dapat mengubah warna kulit yang dibawanya sejak lahir.Semua ini merupakan sesuatu tang sudah ada sejak ia dilahirkan, yang ia tidak dapat memilih, dan tidak dapat melakukan upaya,Jadi, harus menerima apa adanya itu.Demikian pula dengan tanah air dan bahasa ibunya.Juga keterkaitannya dengan kepentingan terntentu selama hal ini menjadi unsur pemersatunya dengan orang lain.Maka, semua itu merupakan masalah yang sulit dirubah, dan lapangan kehendak yang bebas menjadi sangat terbatas. Tafsir jalalain(imam jalaludin) Dan orang-orang yang beriman sesudah itu sesudah orang-orang yang lebih dahulu beriman dan berhijrah.kemudian berhijrah dan berjihad bersama kalian, maka orang-orang iu termasuk golongan kalian.hai orang-orang Muhajir dan orang-orang ansar.orang-orang yang mempunyai hubungan

kerabat itu yakni orang-orang yang mempunyai pertalian persaudaraan.sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya dalam hal waris-mewaris daripada orang-orang yang mewaris karena persaudaraan iman dan hijrah yang telah disebutkan pada ayat terdahulu tadi.didalam kitabullah dilaut mahfuz sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang antara lain ialah hikmah ang terkandung didalam hal ikhwal waris-mewaris. Tafsir Ibnu Katsir Setelah menyebutkan hukum orang-orang yang beriman didunia, Allah melanjutkan dengan menyebutkan apa yang akan mereka dapatkan diakhir kelak.Allah memberitahukan perihal diri mereka melalui hakikat keimanan, sebagaimana yang telah diuraikan dalam pembahasan ayat diawal keimanan, sebagaimana yang telah diuraikan dalam pembahasan ayat diawal surat ini, bahwa Allah akan memberikan balasan kepada mereka berupa ampunan dan maaf atas berbagai macam dosa, jika ada.Dan Allah memberi rizki yang mulia, yaitu berupa kebaikan yang bnyak lagi baik, abadi untuk

selama-lamanya, yang tiada pernah putus-putusnya dan tidak pula berakhir, tidak membosankan dan tidak menjenuhkan, karena kebaikan dan keaneka ragaman rizki tersebut.

D.KETERKAITAN SURAT AL-ANFAL DENGAN PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI Surah al-anfal ayat 75 ini menjelaskan tentang kekerabatan dalam umat muslim, sesungguhnya diantara umat muslim tersebut mereka semua bersaudara satu sama lain. Inilah yang disebut dengan habluminannas pada islam. Jika ayat ini dikaitkan dengan pendidikan dan teknologi di jurusan, maka hal ini dapat terlihat pada saat kita berinteraksi satu sama lain pada ruang lingkup jurusan. Ikatan kekerabatan akan terjalin jika kita berada pada satu ruang lingkup yang sama. Misalnya saja kita mempelajari bidang studi pendidikan teknik elektro, kita dengan orang-orang tentunya akan mempelajari pelajaran yang sama. Dalam praktiknya jika kita mempunyai tujuan yang sama dengan orang lain maka akan terjalin suatu ikatan kekerabatan. Karena kita pasti membutuhkan bantuan dari orang lain, maka kita harus pandai-pandai untuk bersilaturahmi dengan orang lain. Misalkan saja kita berteman baik dengan kakak tingkat kita, bisa saja jikalau suatu saat kita kesulitan dalam mempelajari sebuah mata kuliah yang sulit maka kita bisa meminta bantuan kakak tingkat tersebut untuk mengajarkannya. Dalam teknik elektro kita mempelajari yang namanya rangkaian listrik, dalam sebuah rangkaian tersebut terdiri dari berbagai macam komponen-komponen yang satu sama lainnya berhubungan dan saling melengkapi fungsi satu sama lainnya. Jika dalam sebuah rangkaian ada salah satu komponen yang tidak berfungsi atau tidak berhubungan maka rangkaian tidak akan bekerja . jika hal ini diaplikasikan pada kehidupan sesungguhnya, kita dan orang-orang disekitar kita diibaratkan sebagai komponen dan ruang lingkup yang kita tempati diibaratkan sebagai papan circuit sebagai tempat dari komponen tersebut. Kita sebagai warga elektro berada pada satu jurusan dan merupakan sebuah keluarga, jika satu sama lain tidak memilki kebersamaan maka akan mengganggu persaudaraan sesama warga.

BAB III PENUTUP A.KESIMPULAN Dalam ayat ini, bisa kita ambil kesimpulan, bahwa ikatan persaudaraan itu bukan sekedar karena ada ikatan darah tetapi juga karena keterkaitan atau kesamaan tujuan dari satu sama lain. Dalam hadis juga disebutkan bahwa dalam ajaran islam, orang-orang yang berkerabat satu sama lain lebih berhak akan sesuatu dibandingkan dengan yang tidak berkerabat. Dan siapapun yang masuk nislam akan merasakan keindahan persaudaraan antar sesama umat muslim karena pada zaman Rasulullah pun persaudaraan merupakan hal yang utama. Alasannya karena jika hubungan persaudraan satu sama lain kurang terjalin dengan baik maka akan menimbulkan perpecahan yang akan merugikan semua pihak. DAFTAR PUSTAKA Tafsir Jalalain Imam Jalaluddin Al-Mahalli/As-suyuti Tafsir Fi Zhilalil-Quran jilid 5 Sayyid Quthb Tafsir Ibnu Katsir Juz 10 www.google.com

Anda mungkin juga menyukai