Anda di halaman 1dari 24

Aksi Nyata

Platform Merdeka Mengajar

KURIKULUM MERDEKA
ABUN SUGARWAN,S.Pd

Guru Kelas
SDN 1 Mekarsari
Kecamatan Cibeber
Kabupaten Lebak
Provinsi Banten
STRATEGI PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA
“TEKNIK MELAKUKAN ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF”

Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik adalah sebuah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk
mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan siswa, sehingga pembelajaran
dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi siswa. Ada beberapa tujuan
asesmen diagnostik diadakan, yaitu:
1. Untuk memetakan kemampuan siswa-siswa di kelas secara cepat.
2. Mengidentifikasi siswa yang sudah paham, setengah paham, dan belum paham
pelajaran yang diajarkan.
Langkah-Langkah Asesmen Diagnostik
Baik asesmen non kognitif dan kognitif memiliki
tiga tahapan pelaksanaan yang sama yaitu:
persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
Meskipun demikian, tetap ada hal yang
membedakan mengingat tujuan yang ingin dicapai
juga berbeda. Berikut ini langkah-langkah
melaksanakan pembelajaran non kognitif dan
kognitif.
Asesmen non Kognitif
• a. Persiapan
1. Guru harus menyiapkan alat bantu berupa gambar ekspresi emosi.
2. Guru membuat daftar pertanyaan kunci, seperti:
• Apa saja kegiatan yang kamu lakukan selama belajar dari rumah?
• Adakah hal yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan yang kamu alami
selama belajar dari rumah?
• Apakah harapan kamu?
• b. Pelaksanaan
1. Guru memberikan gambar emosi kepada siswa.
2. Guru meminta siswa untuk mengekspresikan perasaannya selama
belajar di rumah melalui cerita secara lisan, tulisan, atau gambar
Lanjutan

• c. Tindak Lanjut
1. Mengidentifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif , kemudian
mengajaknya untuk berdiskusi secara personal.
2. Menentukan tindak lanjut atau treatment untuk membantu siswa, dan
mengkomunikasikan dengan siswa serta orang tua bila diperlukan.
3. Mengulangi pelaksanaan asesmen non kognitif di awal pembelajaran.
Pelaksanaan asesmen non kognitif dapat dilakukan dengan cara tanya jawab.
Yang harus Guru Pintar ingat dalam melakukan tanya jawab adalah:
memastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami oleh siswa, menyertakan
acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan
jawabannya, dan memberikan waktu berpikir kepada siswa sebelum
menjawab pertanyaan.
Asesmen Kognitif

• a. Persiapan
1. Membuat jadwal pelaksanaan asesmen.
2. Mengidentifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar
yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Menyusun pertanyaan sederhana dengan formula sebagai berikut:
• 2 soal sesuai kelasnya, dengan materi yang akan dipelajari.
• 6 soal dengan topik satu kelas di bawah, untuk semester 1 dan 2
• 2 soal dengan topik dua kelas di bawah, untuk semester 2
• b. Pelaksanaan
Memberikan pertanyaan-pertanyaan asesmen yang telah disusun kepada
semua siswa di kelas, baik secara tatap muka ataupun Belajar dari Rumah
Lanjutan

• c. Tindak Lanjut
1. Mengolah hasil asesmen yang telah diberikan.
2. Membagi siswa berdasarkan nilai ke dalam 3 kategori yaitu, “Paham utuh”, “Paham
sebagian”, dan “Tidak paham.”
3. Hitung rata-rata kelas.
Jika siswa mendapatkan nilai rata-rata kelas, maka mereka akan mengikuti pembelajaran
sesuai fasenya. Siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata akan mengikuti pembelajaran
khusus atau pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi. Sedangkan siswa
dengan nilai di atas rata-rata akan mengikuti pembelajaran dengan pengayaan.
5. Melakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai
topik pembelajaran baru. Hal ini penting untuk menyesuaikan pembelajaran yang sesuai
dengan rata-rata kemampuan siswa.
4. Mengulang proses yang sama di setiap awal pembelajaran untuk melakukan adaptasi
materi pembelajaran sesuai tingkat kemampuan siswa.
Ternyata tidak sulit ya melakukan asesmen diagnostik. Yang Guru Pintar butuhkan hanyalah
komitmen untuk memberikan pembelajaran terbaik untuk siswa dan memastikan semua
siswa memiliki pengalaman belajar yang bermakna.
PELAKSANAAN
ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF

PERSIAPAN :
1. Alat bantu gambar emosi/perasaan
2. Pertanyaan
a. Apa saja kegiatan yang kamu lakukan selama belajar dari rumah?
b. Adakah hal yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan yang
kamu alami selama belajar dari rumah?
c. Apakah harapan kamu?
Pelaksanaan
1. Meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama belajar di rumah
dengan mengangkat poster emoji yang telah dibagikan.
Umpan Balik dari Siswa:
2. Pertanyaan
a. Apa saja kegiatan yang kamu lakukan selama belajar dari rumah?
b. Adakah hal yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan yang
kamu alami selama belajar dari rumah?
c. Apakah harapan kamu?
Umpan Balik dari anak :
Tindak Lanjut
Identifikasi ekspresi emosi siswa:
No Nama Siswa Ekspresi Identifikaisi Tindak lanjut
1 Adit Wirandi Merasa Pusing Identifikasi masalah
2 Affuw Mutawajif Merasa Pusing Identifikasi masalah
3 Aldi Ramadani Merasa Bahagia Menyampaikan ke teman
4 Alfar Malik Triana Merasa Sedih Identifikasi masalah
5 Azizah Refa Madani Marah Identifikasi masalah
6 Bunga Citra Lestari Marah Identifikasi masalah
7 FAHRI ANUGRAH FAISAL Merasa Pusing Identifikasi masalah
8 Iyan Tri Anggara Merasa Bahagia Menyampaikan ke teman
Muhamad Arka
9 Merasa Bahagia Menyampaikan ke teman
Afriliansyah
10 Sera Apriliyani Marah Identifikasi masalah
Tindak Lanjut

Melakukan tindak lanjut dan mengkomunikasikannya dengan siswa.


Kami (Guru Bersama siswa) melakukan diskusi, curhat, dan juga pemecahan
masalah dan pemberian saran.

Selanjutnya saya mengagendakan/menjadwalkan kembali pelaksanaan


asesmen non kognitif pada awal pembelajaran di pertemuan selanjutnya.
REFLEKSI AKSI NYATA
Peran dan pengalaman saat saya melakukan/melaksanakan aksi nyata STRATEGI PENERAPAN
KURIKULUM MERDEKA “TEKNIK MELAKUKAN ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF”
Peran saya selaku tenaga pendidik salah satunya adalah mendiagnosa masalah, keinginan,
kemauan, emosi anak sebelum melakukan proses pembelajaran. Maka dengan ini saya melakukan
salah satu komponen asesmen diagnostic yaitu Asesmen diagnostic non kognitif.
Selama pelaksanaan diagnistik banyak hal yang dapat saya pelajari dan juga banyak hal yang peril
saya pecahkan, diantaranya :
1. Emosi anak yang beraneka ragam
2. Pendekatan dan pemberian saran kepada anak yang harus sesuai dengan emosi anak
3. Melakukan ngobrol dan curhat bareng anak mengenai perasaan yang sedang mereka rasakan.
Dengan melakukan diagnostic pada awal pembelajaran ternyata kita bisa tahu perasaan apa yang
mereka bawa pada saat itu akibat dari kegiatan atau situasi yang terjadi di rumahnya.
Dengan melakukan diagnostic dan kemudian kita melkukan tindak lanjut tenyata anak mampu
mengutarakan perasaan nya pada saat itu dan bagaimana kita bisa mengobati perasaan anak
sehingga proses pembelajaran selanjutnya berjalan dengan baik dan anak merasa nyaman.
POTO KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai