Anda di halaman 1dari 3

ASESMEN DIASNOSTIK TK NUSA INDAH

RITA NURAIDA, S.Pd

ASESMEN DIASNOSTIK
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, asesmen
diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi
kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran dapat
dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik.
Asesmen Diagnostik merupakan penilaian/asesmen kurikulum merdeka yang dilakukan secara
spesifik dengan tujuan untuk mengidentifikasi atau mengetahui karakteristik, kondisi
kompetensi, kekuatan, kelemahan model belajar peserta didik, sehingga pembelajaran dapat
dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta.

Asesmen diagnosis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu asesmen diagnosis kognitif
dan asesmen diagnosis non kognitif. Asesmen diagnosis kognitif bertujuan untuk
mendiagnosis kemampuan dasar peserta didik pada topik sebuah mata pelajaran.
Asesmen diagnosis kognitif dapat memuat satu atau lebih topik mata pelajaran .
Langkah-Langkah Asesmen Diagnostik

Baik asesmen non kognitif dan kognitif memiliki tiga tahapan pelaksanaan yang
sama yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Meskipun demikian, tetap
ada hal yang membedakan mengingat tujuan yang ingin dicapai juga berbeda.
Berikut ini langkah-langkah melaksanakan pembelajaran non kognitif dan kognitif.

Asesmen non Kognitif

1. Persiapan

 Guru Pintar harus menyiapkan alat bantu berupa gambar ekspresi


emosi.
 Guru Pintar membuat daftar pertanyaan kunci, seperti:
 Apa saja kegiatan yang kamu lakukan selama belajar dari rumah?
 Adakah hal yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan yang
kamu alami selama belajar dari rumah?
 Apakah harapan kamu?

2. Pelaksanaan

 Guru Pintar memberikan gambar emosi kepada anak didik


 Guru Pintar meminta didik untuk mengekspresikan perasaannya selama
belajar di rumah melalui cerita secara lisan.

3. Tindak Lanjut

 Mengidentifikasi anak didik dengan ekspresi emosi negatif , kemudian


mengajaknya untuk berdiskusi secara personal.
 Menentukan tindak lanjut atau treatment untuk membantu anak didik,
dan mengkomunikasikan dengan siswa serta orang tua bila diperlukan.
 Mengulangi pelaksanaan asesmen non kognitif di awal pembelajaran.
Pelaksanaan asesmen non kognitif dapat dilakukan dengan cara tanya jawab.
Yang harus Guru Pintar ingat dalam melakukan tanya jawab adalah: memastikan
pertanyaan jelas dan mudah dipahami oleh anak didik, menyertakan acuan atau
stimulus informasi yang dapat membantu anak didik menemukan jawabannya, dan
memberikan waktu berpikir kepada anak didik sebelum menjawab pertanyaan.

Asesmen Kognitif

1. Persiapan

 Membuat jadwal pelaksanaan asesmen.


 Mengidentifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi
dasar yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
 Menyusun pertanyaan sederhana dengan formula sebagai berikut:
o Mengenal bunyi huruf dan lambang huruf a sampai z
o Mengenal lambang bilangan dan jumlah bilangan benda

2. Pelaksanaan

 Tanya jawab nama bunyi huruf dengan alat peraga kartu bergambar
 Mengerjakan lembar kerja yang sudah di siapkan
 Di hari berikutnya tanya jawab nama lambang bilangan dan jumlah
bilangan
 Mengerjakan lembar kerja yang sudah disiapkan

3. Tindak Lanjut

 Mengolah hasil asesmen yang telah diberikan.


 Membagi anak didik berdasarkan nilai ke dalam 4 kategori yaitu, BB (Belum
berkembang) MB (Mulai Berkembang ) BSH ( Berkembang sesuai Harapan)
BSB ( Berkembang sangat Baik)
REFLEKSI UMPAN BALIK ASESMEN DIAGNOSTIK
RITA NURAIDA, S.Pd

UMPAN BALI K DARI TEMAN SEJAWAT

Nama : DWI KUALA SARI


Jabatan : GURU KELAS KB

1. Bagai mana menurut saudara tentang asesmen diasnostik yang saya buat?

Bagus bunda
............................................................................................................................. ................
Asesmen diasnostik ini sangat membantu kita dalam mengetahui kemampuan anak didik
.............................................................................................................................................
kita.
............................................................................................................................. ...............

2. Apa masukan atau arahan anda dengan asesmen diagnostik yang saya lakukan ini ?

Masukan dari saya mungkin asesmen ini dilakukan secara terus menerus
............................................................................................................................. ................
Dan kami juga bisa belajar dari kegiatan in untuk melakukan asesmen diagnostik juga
.............................................................................................................................................
nantinya.
............................................................................................................................. ...............

Anda mungkin juga menyukai