Belum lagi setiap siswa memiliki kemampuan yang tidak sama, keadaan keluarga
yang beragam, dengan tingkat ekonomi yang berbeda-beda. Ada yang sudah diajari
berkali-kali masih belum paham materi, sedangkan ada siswa yang sekali diajari sudah
langsung bisa. Ada siswa-siswa yang tidak terpantau tugas-tugasnya di rumah karena
orang tuanya sibuk bekerja. Ada siswa yang sering melewati kelas daring karena
alasannya gawainya dipakai bergantian dengan kakak dan adiknya. Ada siswa yang
tidak punya pulsa. Kacau! Bagaimana guru dapat mengelola kelas dengan keadaan
seperti ini?
Tujuannya: memonitor perkembangan nonkognitif dan kognitif siswa selama masa pandemi untuk
memenuhi capaian belajar
Tujuan asesmen nonkognitif untuk mengetahui:
Kepala sekolah bertanggung jawab untuk memastikan asesmen dilakukan di semua kelas di minggu
pertama dan secara berkala di awal pembelajaran.
NONKOGNITIF:
1. Persiapan: siapkan alat bantu berupa gambar ekspresi emosi, buat daftar pertanyaan kunci
2. Pelaksanaan; berikan gambar ekspresi emosi kepada siswa, minta siswa mengekspresikan perasaan
melalui bercerita, menulis, atau menggambar
3. Tindak lanjut: identifikasi siswa yang mengekspresikan negatif dan mengajak diskusi, menentukan
tindak lanjut komunikasi dengan ortu bila perlu, mengulang asesmen di awal pembelajaran
KOGNITIF:
1. Persiapan: buat jadwal asesmen, identifikasi materi asesmen, susun 10 soal asesmen
2. Pelaksanaan: berikan soal asesmen kepada siswa baik secara tatap muka maupun siswa di rumah
3. Tindak lanjut: lakukan diagnostik penilaian hasil asesmen,pengelompokan belajar siswa
berdasarkan rata-rata capaian kompetensi, lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah
diajarkan, ulangi proses aesemen kognitif di setiap awal pembelajaran
10 soal sederhana asesmen diagnosis kognitif: 2 soal sesuai kelas(semester1), 6 soal kelas di
bawahnya(semester 1 dan 2), 2 soal dua kelas di bawahnya(semester 2)