Anda di halaman 1dari 93

1.

Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Departemen Pendidikan Nasional


tahun 2010-2014, untuk dapat memberikan pelayanan prima, salah satu yang
perlu dilakukan adalah pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT)
yang dilakukan melalui pendayagunaan ICT di bidang pendidikan yang
mencakup peran dibawah ini, kecuali …..
a. ICT Sebagai Substansi Pendidikan
b. Alat Bantu Pembelajaran, Fasilitas Pendidikan
c. Standar Kompetensi, Penunjang Administrasi Pendidikan
d. Alat Bantu Manajemen Satuan Pendidikan, Dan Infrastruktur Pendidikan
e. Pengembangan bakat dan daya kreatifitas siswa E
2. Pemanfaatan fasilitas internet dalam pembelajaran yang digunakan untuk
berkorespondensi antara seseorang dengan lainnya di mana pun dan kapan pun
meraka berada. Dengan fasilitas ini mereka dapat saling mengirim dan
menerima surat, gambar, suara, dan video. Fasilitas ini dapat pula mengirim
lampiran berupa file yang berisi teks atau gambar. Selain itu, dengan fasilitas ini,
pengguna dapat pula mengarsipkan surat-surat yang diangap penting dengan
menyimpannya pada folder yang disediakan untuk itu disebut dengan….
a. Teleconverence c. Website e. Browsing
b. Email d. Chatting
3. Kegiatan guru dalam: melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip alam; belajar dari aneka sumber; menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain; memfasilitasi
terjadinya interaksi antar-peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya; melibatkan peserta didik secara aktif
dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan memfasilitasi peserta didik melakukan
percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan disebut kegiatan…………..
a. Elaborasi c. Konfirmasi e. Contextual teaching
learning
b. Eksplorasi d. Browsing
4. Salah satu contoh kegiatan guru dalam kegiatan elaborasi dalam komunikasi
pembelajaran dengan para siswa, yaitu ……..
a. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
b. Menfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber.
d. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
e. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar.
5. Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik
dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara
siklikal, yaitu dengan alur sebagai berikut ….
a. memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan kepada peserta didik
untuk merespon; 2. penyiapan kondisi psilogis peserta didik 3.respons peserta
didik untuk merespons; 4. reaksi guru terhadap respons peserta didik.
b. reaksi guru terhadap respons peserta didik; 2. penyiapan kondisi psilogis
peserta didik, 3. memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan kepada
peserta didik untuk merespon; 4. respons peserta didik untuk merespons;
c. memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan kepada peserta didik
untuk merespon; 2. respons peserta didik untuk merespons; 3. reaksi guru
terhadap respons peserta didik; 4. penyiapan kondisi psilogis peserta didik
d. memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan kepada peserta didik
untuk merespon; 2. respons peserta didik untuk merespons; 3. reaksi guru
terhadap respons peserta didik; 4. penyiapan kondisi psilogis peserta didik.
e. 1. penyiapan kondisi psilogis peserta didik, 2. memberikan pertanyaan
atau tugas sebagai undangan kepada peserta didik untuk merespon; 3.
respons peserta didik untuk merespons; 4. reaksi guru terhadap respons
peserta didik.
6. Dalam kaitannya dengan upaya untuk memotivasi belajar siswa dan agar
proses pembelajaran berlangsung efektif, maka guru perlu mengacu pada….
a. Metode pembelajaran c. Strategi pembelajaran e. Kemampuan
belajar
b. Pendekatan pembelajaran d. Gaya pembelajaran
7. Standar ketuntasan minimal belajar (SKMB) ditentukan oleh faktor-gaktor di
bawah ini ….
a. Intake Siswa c. Sarana pendukung d. Bakat dan Minat siswa
b. Tingkat kesulitan e. Intake siswa, Tingkat Kesulitan Dan Sarana
Pendukung
8. Jenis-jenis pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. fakta, konsep, prinsip, prosedur, sikap d. fakta, konsep, definisi,
aksioma, prosedur
b. fakta, konsep, prinsip, definisi, aksioma e. konsep, definisi, aksioma,
prosedur,
c. fakta, konsep, prinsip, definisi, prosedur fungsi
9. Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat mengacu pada
rumusan….
a. kompetensi dasar c. indikator e. sumber belajar
b. standar kompetensi d. metode pembelajaran
10. Dibawah ini merupakan pengidentifikasian materi pembelajaran yang
menunjang pencapaian kompetensi dasar :
1. potensi peserta didik, karakteristik mata pelajaran, relevansi dengan
karakteristik daerah
2. tingkat perkembangan fisik intelektual, emosional, social dan spiritual
peserta didik
3. kebermanfaatan bagi peserta didik, struktur keilmuan, aktualitas,
kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
4. kemampuan guru dan ketersediaan referensi
5. relevansi dengan kebutuhan peserta didik, tuntutan lingkungan dan alokasi
waktu
6. dana yang tersedia Dalam mengidentifikasi materi pembelajaran yang
diampu,guru harus memperhatikan antara 2.3. lain nomor….
a. 1, 2, 3, 4 b. 2, 3, 5, 6 c. 1, 2, 3, 5 d. 1, 2, 4, 5 e. 3, 4, 5, 6
11. Upaya guru dalam memanfaatkan hasil analisis untuk menentukan
ketuntasan belajar antara lain sebagai berikut……..
a. menentukan kriteria keberhasilan belajar
b. mengklasifikasi siswa berdasarkan hasil capaian belajarnya
c. mencari letak kelemahan secara umum dilihat dari kriteria keberhasilan
yang diharapkan
d. merencanakan pengajaran remidi
e. mengadakan tes remidi
12. Upaya merancang pengayaan bagi peserta didik yang mencapai ketuntasan
belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut:
a. memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang yang
berbeda
b. memberikan tes tambahan dengan tingkat kesukaran yang lebih tingi
c. memberikan tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat
variasi yang tinggi berikut instrumen tesnya yang sesuai
d. diberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan pengerjaan
soal-soalnya yang memiliki kesulitan tinggi
e. memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari penerbit yang
berbeda
13. Dalam melakukan evaluasi proses dan hasil belajar, seorang guru perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Semua indikator ditagih dengan berbagai teknik penilaian, analisa hasil
penilaian, melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
b. Melaksanakan program perbaikan dan pengayaan, analisa hasil penilaian,
sebagian indikator ditagih dengan berbagai teknik penilaian
c. Analisa hasil penilaian, belum melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan, semua indikator ditagih dengan berbagai teknik penilaian
d. Melaksanakan hasil penilaian dan melaksankan program perbaikan dan
pengayaan
e. Semua indikator ditagih dengan berbagai teknik penilaian dan
melaksanakan analisa hasil penilaian
14. Pada setiap akhir kegiatan pembelajaran, guru bersama peserta didik
melakukan kegian refleksi. Hal ini dilaksanakan untuk….
a. mengukur ketuntasan peserta didik
b. mengukur efektivitas proses pembelajaran
c. mengukur hal-hal yang belum dipahami peserta didik
d. menentukan langkah-langkah pertemuan berikutnya
e. mengetahui materi yang belum terbahas dalam proses pembelajaran
15. Penilaian diatur dalam permendiknas RI Nomor …………..
a. Permendiknas RI Nomor 16 tahun 2007
b. Permendiknas RI Nomor 20 tahun 2007
c. Permendiknas RI Nomor 41 tagun 2007
d. Permendiknas RI Nomor 13 tahun 2007
e. Permendiknas RI Nomor 19 tahun 2007
16. Untuk menghindari penilaian yang subjektif dan untuk memudahkan guru
dalam menilai prestasi yang dicapai peserta didik, maka dalam penilaian ranah
psikomotor guru menggunakan….
a. soal pilihan ganda c. soal uraian objektif e. tes performance
b. soal jawaban singkat d. kriteria
17. Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan cara….
a. memberikan penilaian menyeluruh terhadap tugas-tugas peserta didik
b. mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil tes harian dan ulangan
akhir semester tiap peserta didik
c. mengumpulkan hasil kerja masing-masing peserta didik yang telah
diberikan masukan baik oleh guru dan rekan peserta didik dalam suatu album
sebagai bukti hasil belajar
d. mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil ulangan tiap peserta
didik untuk melihat kesulitan peserta didik dalammemahami pokokbahasan
tertentu dankemudian diberikan pembelajaran dan tes remidi
e. mengumpulkan lembaran-lembaran hasil pekerjaan tugas, gambar-gambar
dan hasil ulangan tiap peserta didik
18. Dalam mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar, harus memperhatikan….
a. substansi, konstruksi, bahasa d. substansi, validitas, bahasa,
reliabilitas
b. substansi, konstruksi, validitas, skor e. substansi, konstruksi, validitas,
reliabilitas
c. substansi, bahasa konstruksi, skor
19. Di bawah ini yang merupakan ciri dari penilaian kelas adalah….
a. Penentuan tujuan tes, penyusunan kisi-kisi tes, penulisan soal, penelaahan
soal, perakitan soal, analisis soal
b. Penyusunan kisi-kisi tes, penulisan kartu soal, penelaahan soal, perakitan
soal, penyajian tes, skoring, pelaporan hasil tes
c. Belajar tuntas, penilaian otentik, berkesinambungan berdasarkan acuan
norma, menggunakan berbagai teknik dan instrument penilaian
d. Belajar tuntas, penilaian otentik, berkesinambungan berdasarkan acuan
kriteria, menggunakan berbagai teknik dan instrument penilaian
e. Tes tertulis, tes lisan, tes praktik atau teskinerja, tugas proyek, portofolio
20. Pernyatan-pernyatan di bawah ini yang betul adalah….
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik, bahan laporan hasil belajar, dan memperbaiki
proses pembelajaran
b. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan dalam bentuk
penugasan, ulangan harian, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas,
ujian sekolah
c. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran dan tanpa
memperhatikan hasil penilaian oleh pendidik
d. Kriteria kelulusan Ujian Nasional (UN) dikembangkan oleh BSNP dan
ditetapkan dengan surat keputusan kepala satuan pendidikan
e. Ujian sekolah mencakup semua mata pelajaran kelompok IPTEK, agama
dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian
21. Untuk memperoleh penilaian hasil belajar yang baik meliputi aspek…
a. kepribadian, kognitif, afektif d. kognitif, psikomotor, afektif
b. kognitif, kepribadian, psikomotor e. psikomotor, kognitif, minat
c. afektif, kognitif, mental
22. Upaya guru dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk
merefleksikan pengalaman belajar yang telah dialami yang paling optimal
adalah dengan cara….
a. guru memberikan tes atau pekerjaan rumah setiap akhir pelajaran
b. guru menggunakan pertanyaan terarah maupun pertanyaan bersifat
penelusuran saat pembelajaran berlangsung
c. guru mewawancarai tiap siswa tentang capaian atau masalah belajar yang
dihadapi siswa dalam belajar
d. guru menugaskan siswa untuk menuliskan kesulitan siswa dalam belajar
23. Penilaian proses secara berkesinambungan oleh guru dapat dilakukan
dengan cara…..
a. memberikan penilaian terhadap aktivitas, tahap kemajuan dan hasil kerja
siswa dari proses belajar di kelas maupun di luar kelas.
b. memberikan pre test maupun pos test secara tertulis setiap kali proses
pembelajaran
c. mengadakan ulangan harian rutin secara terjadwal
d. mengadakan ulangan harian tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada
siswa
e. mengadakan ulangan tengah semester dan akhir semester
24. Penilaian merupakan salah satu proses penting dalam penilaian. Prinsip-
prinsip penilaian yang harus dipedomani adalah penilaian harus dilaksanakan
secara….
a. sahih (valid), adil, terbuka, bermakna, menyeluruh, terpadu,
berkesinambungan, objektif, efisien dan efektif, sistematis, akuntabel
b. terbuka, bermakna, adil, sahih (valid), efisien dan efektif, menyeluruh,
terpadu, akuntabel, menggunakan acuan norma
c. sahih (valid), adil, terbuka, bermakna, objektif dan efisien,
berkesinambungan, terpadu, menyeluruh
d. terbuka, adil, bermakna, menyeluruh, objektif, efektif dan efisien, terpadu,
berkesinambungan, adil
e. sahih (valid), adil, objektif, terbuka, bermakna, menyeluruh,
berkesinambungan, terpadu, sistematis, menggunakan acuan kriteria,
akuntabel
26. Sebelum merumuskan tujuan pembelajaran, hal yang harus dilakukan adalah
:
a. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan
b. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik
penskoran
c. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran
yang terdapat dalam silabus.
d. Menentukan metode pembela-jaran yang akan digunakan
e. Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan ( terdapat pada
silabus yang telah disusun)
27. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran hal yang perlu diperhatikan adalah
:
a. Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan
b. SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan ( terdapat pada silabus yang
telah disusun)
c. Alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan
d. Kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran
e. Identifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang
terdapat dalam silabus
28. Sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata
pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi
adalah :
a. Standar Kompetensi c. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran d.
Kompetensi
b. Kompetensi Dasar e. Standar Kompetensi Lulusan
29. Kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan
penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai
pada setiap tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu adalah :
a. Standar Kompetensi d. Kompetensi
b. Kompetensi Dasar e. Standar Kompetensi Lulusan
c. Standar Kompetensi Mata Pelajaran
30. Dalam mengembangkan penilaian hendaknya memperhatikan prinsip
berikut ini, KECUALI ..
a. Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran secara terpadu,
sehingga penilaian berjalan bersama dengan proses pembelajaran
b. Mengembangkan tugas penilaian yang bermakna, terkait langsung dengan
kehidpan nyata
c. Mengembangkan berbagai strategi yg mendorong dan memperkuat
penilaian sebagai cermin diri
d. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelelajaran
untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar
e. Melakukan penilaian kelas secara acak terhadap SK dan KD
31. Menerapkan suatu prinsip (applying a principle), membuat model (model
building), mengevaluasi (evaluating) , merencanakan (planning),
memperhitungkan / meramalkan kemungkinan (extrapolating), meramalkan
(predicting), menduga / mengemukan pendapat / mengambil kesimpulan
(inferring) temasuk Klasifikasi Kata Kerja Operasional Sesuai dengan Tingkat
Berpikir
a. Berhubungan dengan mencari keterangan (dealing with retrieval)
b. Memproses (processing)
c. Menerapkan dan Mengevaluasi
d. Perilaku yang Kreatif
e. Perilaku-perilaku Kompleks, Masuk Akal, dan bisa mengambil
/pertimbangan /keputusan (complex, logical, judgmental behaviors)
32. Dalam mengembangkan indikator hendaknya :
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan
materi
b. Adanya keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
mata pelajaran;
c. Adanya keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.
d. Sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan
pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional
yang terukur dan/atau dapat diobservasi
e. Memperhatikan rujukan, objek, dan/atau alat/bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran
33. Mengsintesisikan (synthesize), mengelompokkan (group), menjelaskan
(explain), mengorganisasikan (organize), meneliti/ melakukan eksperimen
(experiment), membuat analog (make analogies), mengurutkan (sequence)
temasuk Klasifikasi Kata Kerja Operasional Sesuai dengan Tingkat Berpikir….
a. Berhubungan dengan mencari keterangan (dealing with retrieval)
b. Memproses (processing):
c. Menerapkan dan Mengevaluasi
d. Perilaku yang Kreatif
e. Perilaku-perilaku Kompleks, Masuk Akal, dan bisa mengambil
/pertimbangan /keputusan (complex, logical, judgmental behaviors)
34. Dalam menentukan materi pokok (lesson content) hendaknya mencakup
sebagai berikut :
a. Berisikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap atau fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur yang harus dipelajari siswa dalam rangka menguasi
standar kompetensi dan kompetensi dasar.
b. Berisi garis besar model, pendekatan, strategi, metode, atau teknik
pembelajaran yang digunakan yang memungkinkan siswa aktif berpartisipasi
dalam kegiatan pembelajaran, termotivasi, menaruh minat, tertantang untuk
menemukan sendiri pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan yang harus
dikuasai.
c. Berisi bagaimana proses dan hasil belajar akan dievaluasi atau dinilai.
d. Berisi alokasi waktu yang diperlukan untuk mempelajari setiap standar
kompetensi.
e. Berisi bahan rujukan (literature) dan sumber belajar lainnya.
35. Dalam mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian
standar kompetensi dan kompetensi dasar hendaknya mempertimbangkan
berikut ini, KECUALI
a. Potensi peserta didik;
b. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual
peserta didik ;
c. Kebermanfaatan bagi pendidik/guru;
d. Aktualitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran;
e. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan,
khususnya dunia kerja;
36. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung-jawab Pernyataan tersebut diatas sesuai dengan
prinsip pengembangan kurikulum :
a. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
b. Relevan dengan kebutuhan kehidupan e. Berpusat pada potensi,
perkembangan,
c. Menyeluruh dan berkesinambungan kebutuhan, dan
kepentingan peserta
d. Beragam dan terpadu didik dan
lingkungannya
37. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha/industri dan dunia kerja. Pernyataan tersebut diatas sesuai dengan
prinsip pengembangan kurikulum :
a. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
b. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
c. Menyeluruh dan berkesinambungan
d. Beragam dan terpadu
e. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya
38. Dalam menentukan tujuan khusus pembelajaran hendaknya memperhatikan
berikut ini, KECUALI
a. Tujuan khusus pembelajaran (objective) yang relevan dengan standar
kompetensi/kompetensi dasar.
b. Tujuan khusus pembelajaran berisikan perumusan tentang pengetahuan,
ketrampilan dan sikap yang diharapkan dikuasai siswa setelah melaksanakan
kegiatan pembelajaran( learner oriented).
c. Tujuan khusus pembelajaran bisa menyangkut aspek kognitif,
psikomotorik, maupun afektif.
d. Dalam merumuskan tujuan khusus pembelajaran perlu digunakan kata-
kata yang operasional yaitu kata-kata yang teramati dan terukur (observable
and measurable).
e. Menentukan rincian materi (fakta, konsep, prinsip, prosedur) yang
relevan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
39. Merumuskan tujuan pembelajaran dilakukan..
a. Setelah menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang
terdapat pada silabus yang telah disusun
b. Setelah mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/
pembelajaran yang terdapat dalam silabus.
c. Setelah menentukan metode pembela-jaran yang akan digunakan
d. Setelah merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari
kegiatan awal, inti, dan akhir.
e. Setelah menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan
40. Dalam menentukan rencana implementasi kegiatan pembelajaran perlu
memperhatikan hal berikut, KECUALI ………..
a. Tentukan model, pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran yang
memungkinkan siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b. Strategi yang dipilih hendaknya menantang, memotivasi, mendorong
minat siswa untuk secara mandiri menemukan sendiri pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang harus dikuasai (student centered learning).
c. Beberapa pendekatan yang dapat dipergunakan antara lain pembelajaran
kontekstual, konstruktivisme, pembelajaran pemecahan masalah, pembelajaran
individual, pembelajaran kooperatif, metode proyek, penugasan, dsb.
d. Menentukan rincian materi (fakta, konsep, prinsip, prosedur) yang
relevan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
e. Tentukan rencana kegiatan yang perlu dilakukan guru (menyiapkan,
memotivasi dan menarik perhatian siswa, manyajikan materi pelajaran baik
secara suksesif maupun simultan menggunakan berbagai media dan metode
dengan menerapkan prinsip perulangan, menugasi, memberikan umpan balik,
memberikan tes, dan menentukan tindak lanjut (remedial dan pengayaan).
41. Guru profesional dituntut memahami karakteristik peserta didiknya agar
dapat mencapai hasil yang optimal. Hal ini merupakan implementasi dari:
a. Kompetensi Kepribadian c.Kompetensi
Pardagogik e.Kompetensi Akademik
b. Kompetensi Profesinal d. Kompetensi Sosial
42. Salah satu kegiatan guru untuk mengetahui tingkatan penguasaan
kompetensi prasyarat peserta didik adalah …..
a. Melatih siswa mengerjakan soal ujian nasional. C. Melakukan
kegiatan pre test
b. Mengidentifikasi siswa yang mampu berbahasa Inggris. D. Melakukan
post test.
e. Melakukan ulangan harian dadakan atau spontanitas.
43. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :
1. Hindari saran dan pernyataan negatif yang dapat melemahkan semangat
belajar siswa.
2. Ciptakan situasi kompetitif antar sesama siswa secara sehat.
3. Jatuhkan hukuman dan sanksi yang berat atas kelalaian dan ketidaktaatan
siswa yang melanggar.
4. Berikan penghargaan yang tulus terhadap peringkat kelas.
Dari pernyataan tersebut di atas yang dapat digunakan untuk mengatasi
kesulitan belajar siswa yang memiliki motivasi dan minat belajar rendah, adalah
pernyataan :
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3 e. 1 dan 4
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4
44. Pada setiap awal tahun pelajaran setiap guru membuat peta Kompetensi
Dasar untuk menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
mata pelajaran.Dalam menentukan ketuntasan minimal setiap KD harus
memperhatikan Intake Siswa. Pernyataan berikut yang BUKAN faktor utama
untuk menentukan Intake siswa adalah …….
a. Data hasil seleksi Penerimaan Siswa Baru.
b. Nilai rapor kelas sebelumnya.
c. Tes seleksi masuk atau hasil tes psikologis.
d. Nilai ujian Nasional bagi jenjang SMP.
e. Data pengelompokan sosial ekonomi orang tua
45. Pak Dedi menemukan kasus kesulitan belajar yang dialami oleh siswanya
ternyata disebabkan cara belajar yang salah. Langkah yang paling tepat
dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut adalah….
a. Berikan kesempatan kepada siswa bersangkutan untuk mendikusikan
aspirasinya secara rasional.
b. Tunjukkan akibat atau dampak cara belajar yang salah terhadap prestasi
belajar
c. Ciptakan iklim sosial yang sehat antar guru dengan siswa di dalam kelas.
d. Berikan kesempatan memperoleh pengalaman yang menyenangkan atau
memperoleh sukses dalam belajar.
e. Ciptakan suasana yang kondusif sehingga tercipta kreatifitas siswa.
46. Perhatikan pernyataan berikut :
1. Faktor –faktor situasi yang tidak kondusif yang dialami siswa

2. Kapasitas belajar (tingkat kecerdasan ) umum terbatas/rendah


3. Kapasitas belajar (bakat) khusus tak sesuai dalam bidang tertentu.
4. Populasi siswa di dalam kelas terlalu besar.

Pernyataan di atas yang merupakan faktor penyebab kesulitan belajar yang


bersumber dari dalam diri siswa adalah pernyataan….
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3 e. 4 dan 2
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4
47. Agar peserta didik dapat mengembangkan potensi sesuai bakat dan minat,
maka sekolah dalam memfasilitasi pengembangan diri melalui kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan tersebut harus memiliki fungsi ….
a. Penyaluran, pengembangan, edukatif, rekreatif dan religius.
b. Penyaluran, pengembangan, edukatif, rekreatif-kreatif, prestasi
c. Penyaluran, pengembangan, edukatif, rekreatif-kreatif, prestasi dan
ekonomis.
d. Prestasi, rekreatif –kreatif, edukatif, dan produktif.
e. Prestasi, pengembangan, edukatif, dan ekonomis.
48.Agar potensi peserta didik dapat berkembang secara optimal, maka dalam
kegiatan pengembangan diri dapat difasilitasi melalui Bimbingan Konseling dan
Kegiatan Ekstrakurikuler. Dalam KTSP kegiatan pengembangan diri yang diampu
melalui Bimbingan Konseling meliputi 4 hal ialah :
a. Layanan pribadi, sosial, belajar dan intelegensi.
b. Layanan pribadi, sosial, karir dan intelegensi.
c. Layanan pribadi, sosial, karir dan belajar
d. Layanan pribadi, sosial, intelegensi dan belajar.
e. Layanan sosial, karir,intelegensi dan belajar.
49.Pembelajaran bermakna memerlukan usaha yang sungguh-sungguh dari
siswa untuk menghubungkan konsep baru dengan konsep relevan yang telah
dimiliki sebelumnya. Usaha guru untuk mengetahui konsep awal yang dimiliki
siswa adalah dengan . . .
a. siklus belajar c. pembelajaran konsep e. pemrosesan informasi
b. peta konsep d. struktur kognitif
50. Manakah diantara pernyataan berikut yang TIDAK SESUAI dengan model
konstruktivis dalam mengajar?
a. Menyiapkan benda-benda nyata untuk dimanfaatkan siswa belajar.
b. Mengajarkan siswa untuk saling berinteraksi.
c. Membiasakan siswa berpikir dengan cara mereka sendiri.
d. Memberi tugas siswa untuk menghafal konsep tertentu*.
e. Menjelaskan suatu konsep secara detail.
51. Pembelajaran kontekstual dianggap pembalajaran yang bersifat mendidik,
hal itu disebabkan karena karakteristik pembelajaran tersebut adalah . . .
a. membangkitkan minat siswa
b. merangsang siswa lebih aktif belajar
c. memberi kesempatan siswa berkreasi
d. membiasakan siswa belajar sesuai dengan lingkungan
e. menantang siswa untuk selalu belajar
52. Indikator dalam RPP dikembangkan berdasarkan . . .
a. standar kompetensi. C. materi pembelajaran. E. metode
pembelajaran.
b. kompetensi dasar d. strategi pembelajaran.
53. Bagaimana pendapat saudara bila menjumpai seorang rekan guru di sekolah
yang menggunakan televisi sekolah untuk pembelajaran bahasa?
a. Setuju karena dapat melatih siswa mengamati gerak bibir presenter.
b. Sangat setuju karena televisi adalah media pembelajaran yang
menyenangkan.
c. Kurang setuju karena acara televisi sering tidak atau kurang mendidik.
d. Setuju dan tidak setuju bergantung pada kompetensi yang hendak
dicapai dalam pembelajaran
e. Sangat tidak setuju karena dapat memecah perhatian siswa dalam
mengikuti pembalajaran.
54. KTI hasil penelitian tindakan kelas (PTK) makin banyak dipakai sebagai
kegiatan pengembangan profesi guru, hal ini karena…………, KECUALI ……………..
a. Para guru memahami bahwa salah satu tujuan kegiatan pengembangan
profesi, adalah dilakukannya kegiatan nyata di kelasnya. Dan ditujukan untuk
meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajarannya. Bagi sebagian besar
guru, melakukan kegiatan seperti itu, sudah biasa dilakukan
b. Kegiatan PTK, harus dilaksanakan dengan menggunakan kaidah-kaidah
ilmiah, karena hanya dengan cara itu, mereka akan dapat mengembangan
profesinya.
c. Kegiatan PTK dapat berupa pelaksanaan penelitian tindakan di dalam kelas
yang diyakini makin layak untuk menjadi prioritas pada kegiatan pembelajaran,
tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran adalah
dengan “menguji atau menerapkan” hal-hal baru” dalam praktik
pembelajarannya.
d. Banyak inovasi baru dalam pembelajaran, terutama dalam praktik
pembelajaran (misalnya penerapan teori konstruktivistik dalam upaya
mendukung pelaksanaan KBK) memerlukan verifikasi maupun penerapan dalam
proses pembelajaran.
e. Sebagian besar guru yang telah mencapai golongan IV/a ke atas
55. Standar Nasional Pendidikan Republik Indonesia terdapat dalam …….
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 d. Permendiknas Nomor 41
Tahun 2007
b. Permendikan Nomor 22 Tahun 2006 e. Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun
c. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 2005
56. Pandangan belajar sebagai perubahan tingkah laku yang relatif permanen
merupakan pandangan belajar yang dipergunakan oleh teori belajar
a. Behaviorisme c. Behavionisme dan Cognitivisme
b. Cognitivisme d. Semua benar
57. Seorang guru merancang peralatan isi pembelajaran dengan menggunakan
peta konsep sebagai strategi untuk memudahkan belajar siswa keputusan guru
tersebut menerapkan teori :
a. Behaviorsme c. Behavionisme dan dognitivisme
b. Dognitivisme d. Konstruktivisme
58. Pengetahuan adalah subyektif dan dibangun oleh individu berdasarkan
pengalaman sehari-hari. Pernyataan ini disampaikan oleh
a. Behavioris c. Kognitivis Behavior
b. Kognitivis d. Konstruktivisme
59. Mengapa peranan guru begitu penting dalam pembelajaran
a. Perilaku guru sebagai panutan digugu dan ditiru
b. Guru sebagai sumber ilmu
c. Keputusan tindakan memerlukan jenis dan kreativitas belajar siswa
d. Tanpa guru proses belajar siswa terganggu
60. Pemahaman teori belajar penting untuk dipakai
a. Menambah wawasan modul pembelajaran
b. Sebagai bahan penunjang pembelajaran
c. Dasar pengembangan model pembelajaran
d. Sebagai acuan untuk memilih media
61. Learning dalam behaviorisme menekankan adanya :
a. Perubahan perilaku c. Pemaknaan informasi baru
b. Interaksi terus-menerus d. Perubahan pengetahuan
62. Menurut konstruktivisme, pengetahuan tentang :
a. Hasil dari interaksi dan paradigma Stimulus – Respons
b. Hasil konstruksi yang dibangun sendiri oleh pembelajar
c. Hasil kerja kelompok yang selalu bertambah
d. Hasil temuan mata aturan yang menjadi sumbernya
63. Praktek proses sangat cocok untuk matpel
a. Ketrampilan c. Sastra
b. Sains d. Ilmu sosial
64. Tidak termasuk dalam ranah kompetensi kepribadian seorang guru adalah
bicara santun namun efektif..
a. Kepada murid dan sejawat c. Dalam rapat guru maupun di kelas
b. Kepada KS maupun orang lain d. Komunikasi dalam penelitian
65. Tidak termasuk dalam komponen mengajar seorang guru, adalah
kemampuan …
a. Menyusun dan mengembangkan alat evaluasi
b. Menggunakan/memanfaatkan media pembelajaran
c. Berkomunikasi secara santun namun efektif dengan murid dan pengawas
d. Menanamkan kebiasaan tidak boleh mencontoh saat ulangan
66. Seorang guru berencana membeli dan membaca buku tentang asesment
pembelajaran. Rencana tersebut menunjukkan keinginan guru mengembangkan
ciri:
a. Kompetensi pedagogic c. Kompetensi kepribadian
b. Kompetensi sosial d. Kompetensi professional
67. Keinginan dan usaha untuk tidak terlambat datang ke sekolah merupakan
ranah:
a. Kompetensi sosial c. Kompetensi profesional
b. Kompetensi kepribadian d. Kompetensi pedagogic
68. Dalam satu sekolah beberapa orang guru sebidang bekerja dan merancang,
melaksanakan dan mengevaluasi proses hasil pembelajaran. Kegiatan tersebut
merupakan usaha guru untuk mengembangkan diri ranah:
a. Kompetensi sosial dan pedagogic
b. Kompetensi profesional dan pedagogic
c. Kompetensi kepribadian dan profesional 12
d. Kompetensi kepribadian dan social
69. Seorang guru menyusun RPP harus dilandasi kesadaran bahwa :
a. RPP merupakan bagian dari administrasi sekolah
b. Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang harus direncanakan
c. RPP merupakan bagian kelengkapan Portofolio sertifikasi
d. Proses pembelajaran merupakan proses yang harus didokumentasi
70. Seorang guru yang perokok membiasakan diri untuk tidak merokok di kelas,
di ruang guru, di ruang tatib sekolah, dan di ruang BK maupun dalam rapat guru.
Guru perokok tersebut tengah mengembangkan diri dalam ranah tersebut
tengah mengembangkan diri dalam ranah
a. Kompetensi profesional c. Kompetensi sosial
b. Kompetensi kepribadian d. Kompetensi pedagogic
71. Paikem adalah pembelajaran yang :
a. Efektif, intrinsik, komunikatif, efektif dan menyenangkan
b. Aktif, inovatif, kreatif, edukatif dan menyenangkan
c. Aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
d. Pembelajaran Aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
72. Expert group pada belajar korperatif mendiskusikan
a. Masalah tiap-tiap kelompok yang ada
b. Masalah tiap-tiap kelompok beda dari tiap-tiap kelompok
c. Masalah tiap-tiap yang didiskusikan pada kelompok
d. Masalah dari tiap-tiap kelompok secara mendalam
73. Untuk mendorong dan membuat siswa menjadi lebih aktif dan terbuka
untuk memberi jawaban secara sukarela guru dapat menerapkan
a. Brain storming c. Quickstioning
b. Concept mapping d. Role playing
74. Problem sOlving dan discovery learning dapat meningkatkan kerampilan
siswa dalam hal :
a. Individual thinking c. Critical thinking
b. Direct thinking d. Personal thinking Pemilihan
75. Pemilihan satu modul pembelajaran terutama dilakukan berdasarkan
a. Standar kompetensi, ciri mata pelajaran atau pokok bahasan
b. Teori yang dipahami guru
c. Keinginan dan putusan bersama
d. Tersedianya waktu dan dana yang ada
76. Prinsip Coorperatif Learning, kecuali
a. Kerja sama mencapai tujuan c. Saling interaksi
b. Kemampuan kerja individu d. Saling tergantung tapi saling
memberi
77. Memilih media, mempertimbangkan
a. Kesesuaian media dengan tujuan, materi dan perkembangan siswa
b. Kecanggihan media
c. Keseuaian media dengan paradigma pembelajaran
d. Kelengkapan dan kualitas media
78. Guru menggunakan media dalam mengajar karena
a. Tuntutan kurikulum c. Media membatu siswa agar lebih mudah
memahami
b. Anjuran KS d. Keberadaan media mengurangi beban tugas
guru
79. Penggunaan Media efektif bila
a. Dapat membantu guru mempercepat materi
b. Dapat meningkatkan motivasi siswa melalui bermain
c. Dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa
d. Dapat menyelesaikan materi ajar melebihi target
80. Keuntungan media di buat guru, kecuali:
a. Sesuai dengan tingkat/karakteristik belajar c. Sesuai dengan tingkat
karakteristik guru
b. Sesuai dengan tingkat tujuan yang dicapai d. Sesuai dengan materi yang
disajikan
81. Setelah membaca teks siswa diharapkan mengidentifikasikan sedikitnya 5
kata kerja dengan tepat untuk itu guru menggunakan media teks, pertanyaan ini
berkaitan dengan kriteria …
a. Kesesuaian c. Ketersediaan
b. Tingkat kesulitan d. Kualitas teknis
82. Media yang kita gunakan di kelas hndaknya memiliki tingkat kejelasan bagi
siswa termasuk tulisan guru harus bisa dibaca oleh siswa. Ini berkaitan dengan
kriteria :
a. Kesesuaian c. ketersediaan
b. tingkat kesulitan d. kualitas teknis
83. Hasil kegiatan berikut yang paling tepat diukur dengan non tes adalah :
a. kemampuan siswa memahami materi c. keaktifan siswa menulis
karangan
b. keaktifan siswa belajar di kelas d. ketrampilan siswa menulis
paparan/cerita
84. Penilaian dengan portofolio bertujuan untuk mengetahui perkembangan :
a. kemampuan memahami materi c. kerajinan dan kreatifitas siswa
b. siswa mengerjakan tugas d. hasil belajar siswa secara
keseluruhan
85. Kegiatan belajar berikut yang tepat dievaluasi tes kinerja..
a. Berhitung (matematika) c. Melakukan percobaan
b. Memecahkan masalah d. Membuat karya tulis
86. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas, seorang
guru melakukan kegiatan berikut
1. Menganalisis hasil ujian siswa sebelum menentukan jumlah siswa yang
belum tuntas
2. Memisahkan siswa yang nilainya di atas dan di bawah standar kemudian
memilih metode mengajar yang berbeda untuk kedua kelompok.
3. Melakukan refleksi terhadap kelemahan metode yang digunakan dan
memperbarui pada pelajaran berikutnya
4. Menerapkan metode mengajar bagi siswa yang menjalani remidi
Kegiatan yang dapat memperbaiki kualitas pembelajaran guru di kelas adalah :
a. 1, 2, 3 c. 2 dan 4
b. 1 dan 2 d. 1, 2, 3 dan 4
87. Kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan kelanjutan kecakapan hidup
( life skill) bagi anak didik adalah ……………
a. mempresentasikan hasil diskusi c. membuat model
b. membuat karya tulis d. kerjasama dengan kelompok.
88. Dalam mengembangkan alat evalusi guru harus memperhatikan :
a. kompetensi dasar, indikator, dan materi ajar dan SKBM.
b. kesesuaian dengan materi ajar, soal harus mengukur tingkat pemahaman
siswa terhadap materi yang diajarkan.
c. Hasil belajar soal hrs dibuat sedemikian rupa, agar sebagian besar siswa
mencapai standar ketuntasan belajar minimal (SKBM)
d. Analisis hasil evaluasi tdk harus dilakukan karena nilai yg diperoleh rata-
rata dengan nilai ujian pada materi selanjutnya.
89. Pernyataan berikut yang benar tentang assesment adalah :
a. proses pengukuran tes untuk mengetahui tkt pemahaman siswa setelah
mengikuti pelajaran.
b. proses pengumpulan informasi tentang peserta didik berkenaan dengan
apa yang mereka ketahui dan apa yang dapat mereka lakukan.
c. melakukan penilaian kemampuan siswa menerima pelajaran
d. proses penilaian tkt kecerdasan siswa.
90. Tulisan karya ilmiah skripsi, thesis, desertasi tergolong karya ilmiah yang :
a. disajikan dalam bentuk artikel atau makalah c. kajian ilmiah yang ditulis
dari hasil riset
b. ditulis berdasarkan bukan hasil riset d. berupa kajian teoritis
91. Langkah-langkah PTK dapat dilakukan sebagai berikut………………
a. Perencanaan –Observasi- Pelaksanaan – Refleksi
b. Refleksi – Perencanaan – Observasi – Pelaksanaan
c. Observasi – Perencanaan – Pelaksanaan – Refleksi
d. Perencanaan – Pelaksanaan – Observasi – RefleksI
92. Apakah Yang Dimaksud Dengan KTI yang APIK?
a. PTK harus mampu menunjukkan bahwa kegiatan PTK memang benar-benar
telah dilakukan oleh guru yang bersangkutan.
b. PTK yang dilakukan benar-benar mempunyai manfaat.
c. PTK harus memenuhi kaidah-kaidah ilmiah
d. KTI guru hendaknya berkaitan dengan matapelajarannya dan kegiatan yang
dilakukan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar di kelasnya.
e. Asli, Perlu, Ilmiah, Konsisten
93. PTK bersifat kontektual untuk perbaikan PBM kelas artinya…
a. Nilai percakapan belum meningkat
b. Terkait dengan permasalahan pada konteks sesungguhnya pada waktu
melaksanakan PBM dalam kelas
c. Terkait dengan perenungan di luar kontek, sehingga pada waktu
,elaksanakan PBM di dalam kelas
d. Terkait dengan permasalahan pada kontk sesungguhnya pada waktu di luar
jam pelajaran
94. Prosedur penilaian pemerolehan belajar, proses kemajuan belajar dan
kinerja siswa dengan berbagai alat dikenal sebagai :
a. Authentic material c. Authentic assessment
b. Authentic learning d. Authentic data
95. Salah satu prinsip merancang program remedial bagi peserta didik tampak
dalam kegiatan guru….
a. membuat rancangan pembelajaran khusus untuk peserta didik sebagai
peserta remedial
b. menggunakan rancangan pembelajaran yang telah dibuat dengan
memperhatikan hasil temuan analisis evaluasi belajar peserta didik
c. menggunakan rancangan pembelajaran baru yang berbeda sama sekali
dengan rancangan yang ada merencanakan tes ulang saja tanpa ada
pengulangan penjelasan materi
d. menggunakan rancangan pembelajaran berdasarkan bahan ajar belajar
peserta didik
96. Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan disebut …………………
a. Standar Proses d. Standar Pengelolaan;
b. Standar Kompetensi Lulusan e. Standar Penilaian Pendidikan
c. Standar Sarana Dan Prasarana
97. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri
atas:
a. Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
b. Penilaian Hasil Belajar Oleh Satuan Pendidikan Dan
c. Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah
d. Penilaian Hasil Belajar Oleh Masyarakat
e. Jawaban A, B dan C Benar
98. “Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”. Kalimat tersebut adalah ……………….
a. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional d. Sasaran pendidikan
nasional
b. Fungsi pendidikan nasional e. Arah kebijakan pembangunan
nasional
c. Tujuan pendidikan nasional
99. Sedangkan standar nasional pendidikan RI dituangkan dalam ……………….
a. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005
b. Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2007
c. Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
d. Permendiknas RI Nomor 32 Tahun 2005 16
e. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005
100. Memahami peserta didik secara mendalam
a. Kompetensi Pedagogik c. Kompetensi Professional e.Kompetensi
Manajerial
b. Kompetensi Kepribadian d. Kompetensi Sosial
101. Seorang guru mampu Mampu merancang pembelajaran, memahami
landasan pendidikan
a. Kompetensi Pedagogik c. Kompetensi Professional e.Kompetensi
Manajerial
b. Kompetensi Kepribadian d. Kompetensi Sosial
102. Seorang guru mampu Mampu melaksanakan pembelajaran
a. Kompetensi Pedagogik c. Kompetensi Professional e. Kompetensi
Manajerial
b. Kompetensi Kepribadian d. Kompetensi Sosial
103. Seorang guru mampu Mampu merancang dan melaksanakan evaluasi
pembelajaran
a. Kompetensi Pedagogik c. Kompetensi Professional e. Kompetensi
Manajerial
b. Kompetensi Kepribadian d. Kompetensi Sosial
104. Seorang guru mampu Memfasilitasi peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi
a. Kompetensi Pedagogik c. Kompetensi Professional
e. Kompetensi Kewirausahaan
b. Kompetensi Kepribadian d. Kompetensi Sosial
105. Seorang guru mampu Menguasai substansi keilmuan yang terkait bidang
studi
a. Kompetensi Pedagogik c. Kompetensi Professional e. Kompetensi
Supervisi
b. Kompetensi Kepribadian d. Kompetensi Sosial
106. Seorang guru mampu Menguasai struktur dan metode keilmuan
a. Kompetensi Pedagogik c. Kompetensi Professional e. Kompetensi
Manajerial
b. Kompetensi Kepribadian d. Kompetensi Sosial
107. Seorang guru mampu Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan
a. Kompetensi Pedagogik c. Kompetensi Professional e. Kompetensi
Manajerial
b. Kompetensi Kepribadian d. Kompetensi Sosial
108. Seorang guru mampu Memiliki kepribadian yang arif
a. Kompetensi Pedagogik c. Kompetensi Professional e. Kompetensi
Manajeria
b. Kompetensi Kepribadian d. Kompetensi Sosial
109. Seorang guru mampu Mampu berkomunikasi dan bergaul efektif dengan
peserta didik
a. Kompetensi Pedagogik c. Kompetensi Professional e. Kompetensi
Manajerial
b. Kompetensi Kepribadian d. Kompetensi Sosial
110. Seorang guru mampu berkomunikasi dan bergaul efektif dengan sesama
pendidik di sekolahnya, termasuk……..
a. Kompetensi Pedagogik c. Kompetensi Professional e. Kompetensi
Manajerial
b. Kompetensi Kepribadian d. Kompetensi Sosial
112. Manfaat Penetian Tindakan Kelas (PTK) adalah : meningkatkan proses
belajar mengajar,
menggunakan rancangan yang bersifat siklus di mana setiap siklus
memperhatikan perubahan langkah demi langkah, dan mencakup proses
refleksi dan partisipatif, kecuali …….
a. meningkatkan proses belajar mengajar c. mencakup proses refleksi
b. menggunakan rancangan yang bersifat siklus d. menggunakan metodelogi
terbaru
113. Prinsip yang paling penting dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
…….
a. komitmen guru sebagai pengajar tidak terganggu c. penggumpulan data
sederhana
b. metodologi tepat d. laporan sederhana
114. Penelitihan Tindakan Kelas (PTK) merupakan proses spiral yang terdiri dari
empaat yaitu …….
a. perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi
b. perencanaan, penerapan, evaluasi, refleksi
c. perencanaan, tindakan, refleksi, evluasi
d. evaluasi, perencanaan, tindakan, refleksi
115. Penelitian Tindakan kelas (PTK) mempunyai karakteristik sebagai berikut,
kecuali …
a. didasarkan pada masalah yang dihadapi oleh guru c. bertujuan
memperbaiki
b. kolaborasi dalam pelaksanaannya d. dilaksanakan dalam satu
siklus
116. Dalam penetian tindakan kelas, metode pengumpulan data diharapkan ……
a. reliabel dan tidak mengganggu proses pembelajaran
b. menggunaka
c. sederhana
117. Di bawah ini adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan
tindakan, kecuali …..
a. menganalisa masalah c. mempersiapkan instrumen
b. mempersiapkan fasilitas d. mempersiapkan skenario
118. Di bawah ini merupakan kegiatan yang dilakukan dalam penetapan fokus
masalah, kecuali
a. merasakan masalah c. perumusan masalah
b. analisis masalah d. penerapan fokus
119. Langkah-langkah Penetian Tindakan Kelas (PTK) secara berurutan meliputi
……..
a. penetapan fokus masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan interpretasi dan refleksi.
b. perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan intrepretasi
dan refleksi
c. perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan interpretasi
d. pelaksanaan tindakan, pengamatan interpretasi dan refleksi.
120. Hal yang terpenting pada setiap siklus pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
adalah
a. dimonitor, dicatat hasil akhirnya c. direfleksi dan diamati kembali
b. dievaluasi dan dianalisis d. diamati dan diperbaiki
121. Dikaitkan dengan tanggungjawab guru terhadap pembelajaran, Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dapat membantu guru untuk …….
a. mengatasi masalah siswa c. berkembang secara profesional
b. memperbaiki pembelajaran d. berkolaborasi dengan guru lain
122. Ibu Siti terbiasa menganalisis pekerjaan siswanya untuk menemukan
kesulitan yang ditemukan siswa dalam pelajaran bahasa indonesia. Dari hasil
analisis tersebut, Ibu Siti juga mencoba menemukan kekuatan dan
kelemahannya dalam mengajar. Jika anda menemuan kelemahan, segera dia
mencoba mencari jalan untuk mengatasi kelemahan tersebut. Langkah-langkah
yang dilakukan Ibu Siti tersebut dapat dikatagorikan sebagai langkah awal dalam
………
a. perkembangan profesional c. memperbaiki pembelajaran
b. melakukan PTK d. menerapkan manfaat PTK
123. Berikut ini adalah manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi guru,
kecuali ………
a. membantu guru memperbaiki pembelajaran d. menambah rasa
percaya diri
b. memungkinkan guru berkembang secara profesional
c. memungkinkan guru mengembangkan karir
124. Sekolah yang maju embawa dampak bagi kemajuan para guru. Demikian
pula sebaliknya. Oleh karena itu, jika di suatu sekolah para guru terlatih
melakukan Penelitian Tindakan Kelas(PTK), sekolah akan berpotensi untuk ……..
a. meraih popularitas c. menerbitkan karya-karya penelitian
b. menghasilkan siswa teladan d. menghasilkan berbagai teknik
pembelajaran
125. Ibu Ita, seorang guru IPS berpenampilan sangat energik, Ia sedang
melakukan Penetian Tindakan Kelas (PTK). Hampir setiap hari dia sibuk untuk
menganalisis hasil pekerjaan siswanya dan mencoba memberi komentar yang
dapat mendorong siswa untuk bekerja lebih giat. Para siswa ternyata sangat
antusias terhadap usaha Ibu Ita. Karena para siswa merasa pekerjaannya
diperiksa dengan cermat, siswapun membuat pekerjaannya dengan cermat
pula. Siswa merasa bahwa ia selalu harus bekerja cermat sebagaimana Ibu Ita
memeriksa pekerjaannya dengan cermat pula. Ilustrasi di atas menggambarkan
manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi siswa, dalam hal ini
a. Perilaku guru yang melaksanakan PTK menjadi model bagi siswa
b. Guru Mendorong siswa untuk memperbaiki hasil belajarnya
c. Siswa termotivasi oleh cara guru mengajar
d. Siswa dapat memperbaiki proses dan hasil belajarnya
126. Guru yang tampil melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan
merasa lebih percaya diri. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain
sebagai berikut, kecuali ……
a. Munculnya perasaan lebih mampu dibandingkan teman sejawat yang
lain
b. Berkembangnya kemampuan guru dalam pembelajaran
c. Tumbuhnya rasa puas terhadap pembelajaran yang dikelola
d. Munculnya perasaan mampu Memecahkan masalah sendiri
127. Keterbatasan Penetian Tindakan Kelas (PTK) terutama terletak pada …….
a. metodologi c. instrumen yang digunakan
b. validitas d. reliabilitas hasil yang dicapai
128. Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tidak mempunyai daya generalisasi
karena …..
a. sampel terbatas pada kelas yang diajar c. metodologi sangat longgar
b. masalah yang diteliti sangat spesifik d. PTK dilakukan oleg guru, bukan
oleh peneliti
129. Agar Penetian Tindakan Kelas (PTK) dapat diterapkan secara melembaga
diperlukan berbagai kondisi atau persyaratan. Kondisi tersebut antara lain
sebagai berikut , kecuali ……….
a. adanya kebebasan bagi para guru untuk berinovasi
b. birokrasi yang ketat
c. dukungan dari semua personil sekolah
d. ada rasa saling mempercayai antara personil sekolah termasuk siswa
130. Kemauan guru untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
haruslah didukung oleh iklim sekolah yang memberi kebebasan kepada guru
untuk ……
a. Berdiskusi,berkolaborasi, dan meminta bantuan
b. Melakukan perubahan jadwal pelajaran
c. Menetapkan masalah bagi kelasnya
d. Meminta siswa mengikuti perintahnya
131. Penetian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang dilakukan di dalam
kelas oleh ……..
a. Guru c. guru sebagai peneliti
b. peneliti d. guru bersama dosen
132. Tujuan penelitian Tindakan Kelas adalah untuk ……
a. mengungkapkan kebenaran c. memperbaiki kinerja guru
b. menjawab masalah guru d. mengumpulkan informasi
133. Metode utama dalam penelitian tindakan kelas disebut sebagai self-
reflective inquiry, artinya metode yang digunakan …….
a. bertumpu pada kemampuan guru melakukan refleksi
b. longgar tetapi tetap mengikuti kaidah penelitian
c. hasil observasi/kesan dari guru
d. bervariasi asal sesuai dengan kaidah penelitian.
134. Dalam Penelitian tindakan kelas, masalah yang diteliti berasal dari ……
a. keriasauan guru akan kinerjanya c. keinginan untuk membantu
guru
b. keriasauan pendidik akan mutu pendidikan d. kepedulian peneliti akan
kinerja guru
135. Penelitian tindakan kelas berbeda dengan penelitian kelas dalam hal
…………
a. pelaku penelitian c. tempat penelitian
b. tujuan penelitian d. asal masalah yang diteliti
136. Penelitian tidakan kelas seyogyanya dilakukan oleh guru karena alasan-
alasan berikut, kecuali …
a. PTK memang untuk guru
b. guru paling akrap dengan suasana kelas
c. masalah di kelas mungkin asing bagi para peneliti
d. guru bertanggungjawab memperbaiki kinerjanya.
137. Seorang Dosen Perguruan Tinggi membantu Ibu Tini, guru SLTA untuk
mencari jalan keluar kesulitan yang dihadapinya dalam memotivasi para siswa
untuk mengerjakan PR yang diberikan. Ibu Tini menceritakan jenis PR, serta
kebiasaannya menyimpan PR tersebut di rumah tanpa mengembalikannya
kepada siswa .Dosen Perguruan Tinggi mendengar cerita Ibu Tini, dan kemudian
mereka berdua merancang cara mengatasinya, dan akhirnya mereka sepakat
bahwa Ibu Tini akan mencoba cara tersebut dan memantau hasilnya. Sejak itu
hampir setiap minggu mereka bertemu kembali untuk mengkaji hasil perbaikan
tersebut. Kegiatan yang dilakukan oleh dosen dan Ibu Tini merupakan kegiatan
penelitian tindakan kelas karena ……..
a. Ibu Tini bekerjasama dengan Dosen Perguruan Tinggi
b. masalah penelitian muncul dari kerisauan guru
c. terjadi pertemuan setiap minggu
d. dosen Perguruan Tunggi membantu guru memecahkan masalahnya
138. Guru dianggap lebih sesuai melakukan penelitian tindakan kelas karena
alasan berikut, kecuali
a. dibandingkan dengan peneliti luar guru lebih memahami keadaan di kelas
b. kelas merupakan wilayah guru
c. hasil penelitian dapat dimanfaatkan langsung oleh guru
d. temuan peneliti luar sulit diterapkan oleh guru
139. Dilihat dari segi tujuan penelitian, penelitian tindakan kelas menempatkan
guru sebagai ……..
a. Peneliti dari dalam c. Subjek penelitian
b. Praktisi yang membangun teori d. Pengajar dan peneliti
140. Sebagai pekerja profesional, guru dianggap paling layak melakukan
penelitian tindakan kelas (PTK) karena ………
a. PTK membantu guru berkembang secara profesional
b. guru paling akrab dengan siswa
c. kelas memang merupakan wilayah guru
d. PTK merupakan bagian dari tugas profesional guru
141. Empat langkah pokok dalam PTK dengan urutan yang paling benar adalah
……..
a. merencanakan, melaksanakan tindakan, refleksi, analisis data
b. refleksi, analisis data, merencanakan, melaksanakan tindakan
c. merencanakan, melaksanakan tindakan, mengamati, refleksi
d. refleksi, merencanakan, melaksanakan tindakan, analisis data
142. Untuk mengidentifikasi masalah, guru perlu melakukan kajian terhadap
pembelajaran yang dikelolanya. Kajian tersebut dapat dilakukan dengan
mengajukan berbagai pertanyaan. Pertanyaan yang tepat untuk maksud
tersebut adalah sebagai berikut, kecuali ……..
a. apa yang terjadi dikelas saya
b. berapa orang siswa yang prestasinya selalu rendah
c. dengan siapa saya harus mendiskusikan Masalah ini
d. apa dampaknya jika siswa yang berpretasi rendah saya biarkan saja
143. Masalah yang diidentifikasi kadang-kadang terlampau banyak, sehingga
guru menentukan pilihan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih
masalah yang perlu ditangani adalah sebagai berikut, kecuali …………
a. tingkat keseriusan masalah c. ada tidaknya mitra kolaborasi
b. kemampuan guru untuk menangani d. kompleks tidaknya masalah
tersebut
144. Setelah menentapkan dan menjabarkan masalah, guru perlu
mengembangkan cara melakukan perbaikan atau mengatasi masalah. Untuk
mengembangkan cara mengatasi masalah, guru dapat melakukan hal-hal
berikut, kecuali …………….
a. mengkaji teori yang relevan dengan masalah
b. menyusun langkah-langkah pemecahan masalah
c. berdiskusi dengan teman sejawat
d. mengingatkan kembali pengalaman yang terkait dengan maslah tersebut
145. Cara pemecahan yag dipilih haruslah sesuai dengan ………..
a. kondisi lingkungan sekolah c. waktu yang tersedia dalam jadwal
pelajaran
b. jumlah siswa dalam elas d. sarana dan fasilitas yang
tersedia
146. Sebelum melaksanakan tindakan, guru harus menyiapkan hal-hal berikut,
kecuali ….
a. daftar hadir c. sarana dan fasilitas pendukung
b. skenario tindakan d. cara menganalisis data
147. Jika sebelum melakukan tindakan guru tidak menentukan cara
mengumpulkan data, dalam pelaksanaan tindakan kemungkinan besar akan
terjadi hal-hal berikut, kecuali ………
a. data yang dikumpulkan akan mubasir c. guru yang bingung
menafsirkan data
b. data yang diperlukan tidak terjaring d. guru tidak memerlukan data
148. Ibu ida seorang guru SMK sedang asyik berdiskusi dengan teman
sejawatnya tentang susahnya menyampaikan materi Biologi yang penuh dengan
istilah latin kepada siswa.Diamerasa siswa sangat sukar menghafal istilah asing
tersebut. Ia meminta pendapat teman-temannya, bagaimana cara mengajar
materi tersebut agar mudah dipahami oleh siswa. Dilihat dari langkah-langkah
PTK, Ibu Ida sedang berada dalam tahap ……
a. identifikasi masalah c. merumuskan masalah
b. analisis masalah d. merencanakan perbaikan
149. Dalam melaksanakan tindakan, guru harus memperhatikan beberapa
kriteria di antaranya …….
a. guru seyogyanya memfokuskan diri sebagai pengajar
b. penelitian jangan sampai mengganggu komitmen guru sebagai pengajar
c. guru harus memperhatikan kemampuan siswa
d. perhatian guru harus terfokus pada masalah yang ingin dipecahkan
150. Bapak Sutarji mengajar kelas 10 SMK Negeri Malang. Ia sedan bermitra
dengan seorang guru, teman sejawatnya dalam memperbaiki cara merespons
terhadap siswa di kelas. Ia sudah merancang berbagai jenis penguatan untuk
jawaban siswa yang bai serta beberapa respons untuk jawaban siswa yang tidak
atau kurang tepat. Ia meminta rekan sejawatnya untuk duduk di kelasnya serta
merekam reaksi siswa ketika guru merespons jawabannya. Jenis reaksi yang
perlu direkam serta cara merekamnya sudah disepakati terlebih dahulu. Ditinjau
dari kriteria pelaksanaan tindakan, kriteria mana yang sedang diterapkan oleh
bapak Sutarji ?
a. guru harus memperhatikan etika yang terkait dengan tugasnya
b. metodologi yang diterapkan harus reliabel
c. pengumpulan data jangan sampai menyita waktu guru terlampau banyak
d. masalah yang ditangani harus sesuai dengan komitmen guru
151. Tahap observasi – implementasi berlangsung bersamaan dengan
pelaksanaan tindkan. Dalam kajian ini, observasi – interprestasi utlak diperlukan
agar guru dapat ……
a. memantau jalanya pembelajaran c. mengetahui kualitas respons
siswa
b. melakukan berbagai penyesuaian d. memantau pendapat
pengamat
152. Idealnya, dalam PTK guru dapat mengamati atau mengumpulkan data
sendiri dari kelasnya, sehingga yang mengamati dan melakukan interprestasi
adalah guru sendiri. Namun, kadang-kadang guru terlampau repot untuk
melakukan itu semua. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat
a. memilih salah seorang siswa menjadi pengamat d. mewawancarai
siswa
b. meminta kepala sekolah untuk mengamati pelajarannya setelah
pelajaran selesai
c. megumpulkan alat bantu rekaman
153. Prinsip dasar observasi yang berkaitan dengan pemanfaatan hasil observasi
adalah prinsip yang berkaitan dengan …….
a. fokus observasi c. ketrampilan mengobservasi
b. perencanaan awal d. balikan (feedback)
154. Ketika melakukan observasi di kelas Ibu Rina, Bapak Sukoco berusaha
bersikap bersahabat, baik kepad siswa maupun kepada Ibu Rina. Ia masuk kelas
dengan mengucapkan salam dan meminta ijin kepada siswa untuk ikut duduk di
kelas. Ketika terjadi diskusi antar siswa, Bapak Sukoco tidak segera merekam
diskusi tersebut, tetapi menunggu sampai diskusi selasai, kemudian berfikir
sejenak untuk menemukan makna peristiwa yang baru saja diamati. Perilaku
pengamat seperti itu merupakan penerapan dari prinsip observasi yang
berkaitan dengan ……..
a. perencanaan awal c. membangun kriteria
b. okus observasi d. ketrampilan observasi
155. Jika seorang guru ingin mengetahui jumlah siswa yang berhasil dilibatkan
secara aktif dalam memberi respons terhadap pertanyaaan guru, jenis observasi
yang paling tepat digunakan adalah observasi ………
a. terbuka c. terstruktur
b. terfokus d. sistematik
156. Pada pertemuan pendahuluan atau pertemuan perencanaan, guru dan
pengamat menyepakati hal-hal berikut, kecuali …….
a. jumlah siswa yang akan ikut dalam pembelajaran
b. Fokus pengamatan
c. Konteks pembelajaran yang dikelola guru
d. Kriteria yang digunakan dalam interprestasi
157. Selain melalui observasi, data pembelajaran dapat dikumpulkan memalui
cara-cara berikut, kecuali …….
a. wawancara dengan orang tua c. berbagai dokumen hasil belajar
siswa
b. catatan/laporan guru d. wawancara dengan siswa
158. Analisis data dilakukan dengan menempuh berbagi langkah, yang pada
akhirnya bertujuan untuk
a. menyeleksi dan mengelompokkan data
b. menyeleksi dan menafsirkan data
c. memperoleh informasi tentang proses dan dampak perbaikan
d. mendapat informasi tentang perilaku mengajar guru
159. Melihat hasil latihan siswa, Ibu Sutari menjadi kaget karena hanya 10 dari
30 siswa yang mengerjakan latihan matematika dengan benar. Ibu Sutari encoba
mengingat- ingat apa yang terjadi ketika ia menjelaskan penggunakan rumus
matematika dalam memecahkan soal. Ia ingat, ia mencontohkan penggunaan
rumus dengan mengerjakannya sendiri di papan tulis. Ia kemudian merenung
kembali, mengapa ia tidak meminta siswa mengerjakannya ke depan ?Ia ingat
pula, siswa yang duduk di deretan belakang ada yang bermain ketika ia
mencontohkan penggunaan rumus di papan tulis. Dari segi langkah-langkah PTK,
langkah mana yang sedang dihayati oleh ibu Sutari
a. mengumpulkan data c. melakukan refleksi
b. menganalisis data d. merencanakan perbaikan
160.Perencanaan tindak lanjut, yang merupakan salah satu langkah dalam siklus
PTK, dapat diwujudkan dalam bentuk ……………
a. pedoman observasi c. program PTK secara utuh
b. revisi rencana perbaikan d. pedoman analisis data
161. Berikut adalah contoh-contoh masalah pembelajaran yang mungkin
dihadapi guru, kecuali
a. pertanyaan guru sering tidak dijawab oleh siswa c. banyak siswa yang
belum membayar SPP
b. perhatian siswa pada pelajaran kurang d. hasil ulangan siswa rendah
162. Agar mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam kelas, guru
perlu ……
a. peka terhadap situasi kelas c. mencatat hal-hal istimewa yang
terjadi di kelas
b. bertanya kepada teman sejawat d. bertanya kepada kepala
sekolah
163. Tujuan utama menganalisis masalah pembelajaran adalah …………………………
a. mencari hakikat masalah c. merinci masalah menjadi
bagian-bagian kecil
b. menemukan akar penyebab masalah d. menemukan cara pemecahan
masalah
164. Analisis masalah dapat dilakukan dengan cara berikut, kecuali ……………..
a. mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri tentang berbagai aspek
pembelajaran
b. menanyakan pendapat siswa tentang berbagai aspek pembelajaran
c. menelaah berbagai dokumen yang berkaitan dengan hasil belajar siswa
d. membaca berbagai teori belajar
165. Rumusan masalah dalam PTK serupa dengan maslaah penelitian. Dari
rumusan berikut, yang mana paling tepat disebut sebagai rumusan masalah
PTK?
a. apakah permaianan peran dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas X
SMK Wanabakhti
b. bagaimana cara mengajukan pertanyaan agar mampu membuat aktif
siswa dalam pelajaran Matematika di SMK Negeri Sawangan
c. mengapa siswa SMK Negeri 1 Arcapadha selalu menjadi juara dalam
berbagai perlombaan nasional
d. bagaimana cara menggunakan alat peraga yang berasal dari lingkungan
sekitar sekolah
166. Tindakan perbaikan dapat dikembangkan dengan menempuh langkah-
langkah berikut, kecuali
a. Menelaah berbagai teori yang relevan dengan masalah pembelajaran yang
dihadapi
b. Mengulangi apa yang pernah dilakukan ketika menghadapi masalah yang
sama
c. Berdiskusi dengan para pakar
d. Mengingat kembali pengalaman yang lalu dalam menghadapi masalah
yang sama
Untuk menjawab pertanyaan nomor 167 s/d 170, bacalah terlebih dahulu
kasusberikut ini.
Kasus Pembelajaran Ibu Ani, guru bahasa inggris kelas XII di SMK Negeri 8
Panderman, mula-mula menjadi risau karena hanya 10 dari 40 siswa dikelasnya
yang mau menjawab dengan bahasa inggris, jika guru mengajukan pertanyaan.
Siswa lain selalu diam kalau ditanya atau berpura-pura tidak mendengar
pertanyaan guru.
Ibu Ani sering kesal dan melanjutkan pelajaran tanpa menghiraukan anak-anak
yang tidak mau menjawab tersebut. Jika tidak ada yang menjawab, Ibu ani
biasanya meneruskan pelajarannya dengan meminta para siswa membaca
wacana yang ada dalam buku pelajaran, kemudian menjawab pertanyaan yang
ada dibuku secara tertulis.
Jawaban siswa diperiksa bersama-sama, sambil sekali-sekali memberi perhatian
pada grammar, jika siswa salah menulis jawabannya. Dengan cara ini, Ibu
Anipun melupakan kerisauannya. Keadaan ini berlangsung sepanjang semester
tanpa ada upaya perbaikan.
Hasil tes bahasa inggris para siswa sedang-sedang saja karena tes yang diberikan
berupa tes pemahaman bacaan dan grammar.
Namun, ketika ada tamu asing yang kebetulan berkunjung ke SMK tersebut,
tidak seorangpun dari siswa Bu Ani yang berani menjawab pertanyaan tamu
tersebut, apalagi bertanya. Hal ini menyebabkan Bu Ani dipanggil oleh kepala
sekolah, dan diminta untuk berupaya agar para siswa mampu berbahasa Inggris,
meskipun yang paling sederhana. Kejadian ini membuat kerisauan yang dulu
pernah muncul, dirasakankembali oleh bu Ani.
167. Masalah yang terjadi dalam kelas Bu Ani dalam kasus pembelajaran di atas
dapat digolongkan sebagai masalah yang berkaitan dengan bidang-bidang
berikut, kecuali …….
a. strategi pembelajaran c. evaluasi hasil pembelajaran
b. sumber dan media pembelajaran d. motivasi belajar
168. Akar penyebab masalah yang terjadi dalam kasus di atas antara lain sebagai
berikut, kecuali
a. latihan berbicara tidak mendapat tekanan
b. bu Ani tidak memberi perhatian khusus pada siswa yang tidak mau
menjawab
c. bu Ani tidak menggunakan lab bahasa ketika mengajar
d. kemampuan berbicara siswa tidak dinilai
169. Jika Bu Ani ingin memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya melalui PTK,
pilihan rumusan masalah PTK yang paling tepat untuk kegiatan PTK yang akan
dilakukan Bu Ani adalah …..
a. bagaimana cara memberi latihan berbicara dalam bahasa Inggris agar
mampu meningkatkan kemampuan berbicara siswa kela XII SMK
b. apakah kemampuan berbicara dapat dilatihkan secara intensif dengan
memanfaatkan laboratorium bahasa ?
c. bagaimana cara mengaktifkan siswa dalam berbicara?
d. apakah sumber belajar dapat mendorong siswa berlatih berbicara ?
170. Jika Anda yang menjadi Bu Ani, tindakan perbaikan mana yang paling tepat
untuk memecahkan masalah dalam kasus pembelajaran di atas ?
a. guru selalu menggunakan bahasa inggris dalam mengajar dan tidak mau
menerima jawaban dalam bahasa indonesia
b. guru memberikan latihan berbicara dalam bahasa inggris secara terpadu
dengan mendengarkan, membaca, dan menulis
c. guru meminta siswa selalu menjawab dalam bahasa inggris
d. guru memberikan latihan mengucapkan kata dengan benar
171. Kegiatan Penetian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan guru diharapkan
dapat ……..
a. meningkatkaan kualitas mengajar c. meningkatkan mutu
pendidikan
b. membantu kenaikan pangkat d. membuat karya ilmiah
172. Yang tidak termasuk kompetensi pedagogic bagi guru adalah ……
a. memperhatikan perkembangan kognitif, memanfaatkan prinsip
kepribadian, mengidentifikasi potensi anak didik
b. menerapkan teori pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran
c. membuat setting pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang
kondusif
d. Merancang dan melaksanakan evaluasi, menganalisis hasil evaluasi,
memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan program pembelajaran
e. Memahami materi ajar yang ada di kurikulum, materi, dan konsep
keilmuan lainnya
173. Seorang guru aktif dalam Pembinaan UKS dan Pembinaan Kepramukaan, ini
berarti guru tersebut telah melaksanakan kompetensi ………
a. Kompetensi Pedagogik c. Kompetensi Professional e. Kompetensi
Manajerial
b. Kompetensi Kepribadian d. Kompetensi Sosial
174. Seorang guru SMK gemar menulis Karya Tulis Ilmiah penelitian tindakan
kelas (PTK), ini artinya guru tersebut telah melaksanakan dan mengembangkan
kompetensi ….
a. Kompetensi Pedagogik c. Kompetensi Professional e.
Kompetensi Manajerial
b. Kompetensi Kepribadian d. Kompetensi Sosial
175. Yang tidak termasuk kompetensi kepribadian bagi guru adalah ……
a. berkomunikasi dan bergaul efektif dengan peserta didik
b. kemandirian dalam bertindak dan etos kerja guru
c. Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan bagi anak
didik, sekolah dan masyarakat
d. Memiliki perilaku positif terhadap anak didik E Bertindak sesuai norma
religius (iman, taqwa, jujur, ikhlas) dan mampu diteladani siswa
(sumber : http://alivezainul.blogspot.co.id/2016/02/soal-seleksi-guru-
berprestasi-terbaru.html)
Setiap Guru tentunya memiliki kompetensi yang diperlukan untuk dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pendidik dan pengajar. Pada bulan-
bulan April-Mei biasanya diadakan lomba guru berprestasi dari tingkat
kecamatan, kabupaten, provinsi, dan tingkat nasional. Untuk mempersiapkan
diri dalam mengikuti lomba saya akan berbagi beberapa soal tentang materi
yang diujikan dalam lomba guru berprestasi. Berikut contoh-contohnya :
Paket 1
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan lengkap !

1. Sebutkan 5 landasan dikembangkannya Kurikulun Tingkat Satuan


Pendidikan !
2. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 18 tahun
2007 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan, portofolio terdiri dari 10
komponen. Sebutkan 5 komponen portofolio yang saudara ingat !
3. Guru yang inovatif diharapkan mampu mengadakan penelitian tindakan
kelas (PTK).
a. Apa pengertian dari PTK ?
b. Sebutkan 5 karakteristik PTK !
4. Untuk menjamin mutu pendidikan nasional, ditetapkan standar nasional
pendidikan. Sebutkan lingkup standar nasional pendidikan !
5. Pembaharuan system pendidikan nasional dilakukan untuk
memperbaharui visi, misi dan strategi pem pendidikan nasional. Jelaskan
visi pendidikan nasional menurut UU nomor 20 tahun 2003 !
6. Salah satu strategi pendidikan nasional adalah peningkatan
profesionalisme pendidik dan tenaga ke pendidikan. Sebutkan dan
jelaskan kompetensi yang harus dimiliki seorang guru dalam rangka me
ningkatkan profesionalisme guru !
7. Menurut Ausubel, ada 4 strategi agar belajar menjadi bermakna, yaitu
advance organizer, progressive differentiation, integrative reconciliation
and consolidation. Jelaskan pengertian tersebut !
8. Kode etik guru merupakan pegangan professional para guru. Sebutkan 3
butir kode etik guru yang kamu ingat !
9. Profesionalisme merupakan sikap mental yang senantiasa mendorong
dirinya untuk mewujudkan diri sebagai guru professional. Sebutkan 5
prinsip professional menurut UU nomor 14 tahun 2005 yang saudara
ingat !
10. Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di kelas 1,2 dan 3
menerapkan pembelajaran tematik. Sebutkan 5 ciri pembelajaran tematik
!

Kunci Jawaban :
No Jawaban

Landasan dalam pengembangan KTSP :

a. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas


1. b. PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
c. Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
d. Permendiknas nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan
e. Permendiknas nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan Permen 23 tahun
2006

Komponen portofolio sertifikasi guru dalam jabatan


a. Kualifikasi akademik
b. Pendidikan dan pelatihan
c. Pengalaman mengajar
d. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
2. e. Penilaian dari atasan dan pengawas
f. Prestasi akademik
g. Karya pengembangan profesi
h. Keikutsertaan dalam forum ilmiah
i. Pengalaman organisasi
j. Penghargaan yang relevan

a. PTK adalah penelitian oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi
dalam
melaksanakan tugas pokoknya yaitu melaksanakan KBM
b.Karakteristik PTK :
3. 1). obyek penelitian dari dunia peneliti sendiri
2). memecahkan masalah guna meningkatkan kualitas
3). menggunakan data yang beragam
4). langkah-langkahnya merupakan siklus
5). mengutamakan kerja kelompok

Lingkup Standar Nasional Pendidikan


a. Standar Isi
b. Standar Proses
4.
c. Standar Kompetensi Kelulusan
d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
e. Standar Sarana dan Prasarana
f. Standar Pengelolaan
g. Standar Pembiayaan
h. Standar Penilaian Pendidikan

Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya system pendidikan sebagai


pranata sosi al yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga
5.
Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga
mampu dan proaktif menja wab tantangan jaman yang selalu berubah

a.Kompetensi Pedagogik
Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik
b.Kompetensi Kepribadian
Berkepribadian mantap, stabil, dewasa, arif, wibawa, akhlak mulia, teladan
6. c.Kompetensi Profesional
Menguasai materi secara luas dan mendalam
d.Kompetensi Sosial
Berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, pendidik, orang tua,
masyarakat

Belajar bermakna dari Ausubel


a. Konsep/ide diberikan kepada siswa jauh sebelum materi sesungguhnya
diberikan
b. Pengembangan konsep dimulai dari yang umum sampai ke yang khusus
c. Memajukan persamaan dan perbedaan antara materi baru dengan materi
7.
yang telah
diajarkan sebelumnya
d. Memberikan pemantapan atas materi pelajaran yang telah diberikan untuk
memu
dahkan siswa memahami materi berikutnya

Kode Etik Guru : (3 jawaban)


a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
Indonesia seu-
tuhnya yang berjiwa Pancasila
b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional
c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan
bimbingan dan pembinaan
d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya menunjang berhasilnya
PBM
8. e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua dan masyarakat
f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
mutu
dan martabat
g. Guru memelihara hubungan profesi , semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanan
sosial
h. Guru meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan
pengabdian
i. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang
pendidikan

9. Prinsip Profesional (5 jawaban)


a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, idealism
b. Komitmen meningkatkan mutu
c. Kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan yang sesuai
d. Kompetensi yang diperlukan
e. Tanggungjawab dalam melaksanakan tugas
f. Penghasilan yang sesuai
g. Kesempatan mengembangkan profesi
h. Jaminana perlindungan hokum
i. Memiliki organisasi profesi

Ciri pembelajaran tematik (5 jawaban)


a. Berpusat pada siswa
b. Memberikan pengalaman langsung pada siswa
10. c. Pemisahan antara mata pelajaran tidak begitu jelas
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam PBM
e. Bersifat fleksibel
f. Hasil pembelajaran berkembang sesuai minat dan kebutuhan siswa

Kembali ke atas
Paket 2
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan lengkap !

1. a. Jelaskan pengertian kurikulum menurut UU nomor 20 tahun 2003 !


2. Jelaskan pengertian KBK !

2. a. Jelaskan perbedaan antara Visi, Misi dan Tujuan sekolah !


3. Jelaskan cara-cara merumuskan visi sekolah !

3. a. Jelaskan yang dimaksud dengan MBE !


4. Sebutkan 3 cakupan MBE !

4. Salah satu upaya pemerintah dalam mmeningkatkan mutu pendidikan


adalah melalui MBS. Sebutkan

prinsip-prinsip pelaksanaan MBS !

5. a. Apakah kompetensi itu ?


6. Sebutkan 4 kompetensi guru sebagai agen pembelajaran menurut PP
nomor 19 tahun 2005 !
7. a. Jelaskan yang dimaksud dengan kecakapan hidup (life skill) !
8. Sebutkan jenis-jenis kecakapan hidup !

7. Dengan memasuki abad ke-21 pendidikan harus mampu mengarahkan


siswa agar dapat hidup dalam

situasi yang baru yang muncul dalam diri dan lingkungannya. Kemampuan
tersebut dilakukan sebagai pilar
pendidikan. Sebutkan 4 pilar pendidikan menurut UNESCO !

8. a. Jelaskan yang dimaksud dengan CTL !


9. Sebutkan strategi pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL !
10. Sebutkan kompetensi lulusan sekolah dasar !
11. Sebutkan prinsip-prinsip profesionalitas guru menurut UU nomor 14
tahun 2005 !

Kunci Jawaban :

1. a. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai


tujuan, isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk men capai
tujuan pendidikan tertentu (pasal 1 UU nomor 20 tahun 2003)
b. Kurikulum Berbasis Kompetensi
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai kompetensi dan
hasil belajar yang harus dicapai
siswa, KBM, penilaian dan pemberdayaan sumber daya pendidik dalam
pengembangan kurikulum
sekolah2. a. Visi adalah pandangan jauh ke depan/ gambaran masa depan
sekolah/ wawasan yang menjadi sumber
arahan bagi sekolah. Misi adalah tindakan untuk merealisasikan visi
tersebut
Tujuan sekolah adalah penjabaran misi, sesuatu yang akan dicapai dan
kapan akan dicapai/ penjabaran
operasional jangka pendek
b. Cara merumuskan visi sekolah
1). Pelajari visi pendidikan nasional, dinas pendidikan propinsi, dinas
pendidikan kabupaten
2). Berdasarkan visi tersebut dirumuskan visi sekolah3. a. MBE
(Managing Basic Education) merupakan program kerjasama pemerintah
dengan berbagai pihak
(Unesco, Unicef, IAP, AusAID, USAID, dll yang bertujuan memberdayakan
pemerintah daerah agar
lebih peduli dengan pendidikan
b. Cakupan program MBE adalah : 1. MBS, 2. PAKEM, 3. PSM4. Prinsip-
prinsip pelaksanaan MBS
a. Fokus pada mutu
b. Perencanaan dari bawah dalam pengambilan keputusan
c. Manajemen transparansi
d. Pemberdayaan masyarakat
e. Peningkatan mutu yang berkelanjutan
ATAU
a. keterbukaan f. demokratis
b. kebersamaan g. kemandirian sekolah
c. keberlanjutan h. orientasi pada mutu
d. menyeluruh i. peran serta masyarakat
e. akuntabilitas j. pendidikan untuk semua5.a. Kompetensi adalah
pengetahuan, ketrampilan, sikap/nilai-nilai dasar yang direfleksikan/
diwujudkan
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak
b. Kompetensi guru sebagai agen pembelajaran
Kompetensi pedagogik, professional, kepribadian dan kompetensi sosial
6.a. Life skill adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani
menghadapi problema hidup dan
kehidupan dengan wajar tanpa tertekan, proaktif dan kreatif menemukan
solusi sehingga mampu
mengatasinya
b. Kecakapan hidup meliputi kecakapan hidup generic dan spesifik
1). Kecakapan hidup generic meliputi kecakapan personal dan sosial
2). Kecakapan hidup spesifik meliputi kecakapan akademik dan
vokasional7. Empat pilar pendidikan (Unesco)
a. Learning to know (belajar untuk mengetahui, memahami)
Belajar, bagaimana cara belajar sehingga dapat memberkali ilmu
pengetahuan kepada siswa sebanyak-
banyaknya
b. Learning to do (belajar melakukan)
Belajar melalui kegiatan tangan, berkomunikasi8, merumuskan,
menganalisis, memecahkan masalah dan
lain-lain
c. Learning to life together (belajar hidup dalam kebersamaan)
Belajar untuk menyadari bahwa hidup perlu bekerjasama saling
menghargai, menerima perbedaan saling
pengertian dll
d. Learning to be (belajar menjadi)
Pendidikan harus mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan
diri seutuhnya pada setiap jiwa
raga, kecerdasan, sensitivitas, apresiasi estetis dan spiritualitas

8. a. CTL (Contekstual Teaching an Learning)


Konsep pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi
dunia nyata siswa dan mendorong membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki dengan
penerapan dalam kehidupan sehari-hari
b. Strategi CTL
1). Pembelajaran otentik
2). Pembelajaran inkuiri
3). Berbasis masalah (problem solving)
4). pembelajaran layanan
5) berbasis kerja
9. Kompetensi lulusan SD
a. Mengenali dan berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang diyakini
b. Mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri, beretos kerja dan
peduli terhadap lingkungan
c. Berpikir logis, kritis dan kreatif serta berkomunikasi melalui berbagai
media
d. Menyenangi keindahan
e. Membiasakan diri hidup bersih, bugar dan sehat
f. Memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air
10. Prinsip-prinsip profesionalitas guru menurut UU nomor 14 tahun
2005
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealism
b. Memiliki komitmen meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketaqwaan dan akhlak mulia
c. Memiliki kualitas akademik dan latar belakang pendidikan sesuai
bidang tugasnya
d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya
e. Memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja
g. Memiliki kesempatan mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar
sepanjang hayat
h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam pelaksanaan tugas
profesionalan
i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur
hal-hal yang berkaitan dengan
tugas professional guru.
(http://sanggurus.blogspot.co.id/2012/04/kumpulan-soal-lomba-guru-
berprestasi.html)
MENGAPA SAYA LAYAK SEBAGAI
GURU BERPRESTASI
Diajukan oleh
Nama : ADI WIBAWA,S.Pd

NIP /NUPTK : 19740525200212 1009

Nama Sekolah : SMA NEGERI 5 SEMARANG

Kota : SEMARANG

Provinsi : JAWA TENGAH

PEMILIHAN GURU BERPRESTASI SMA


TINGKAT KOTA SEMARANG
TAHUN 2013

Bentuk Presentasi Power Point


BAB I
LATAR BELAKANG
Guru adalah panutan bagi semua anak didiknya. Berdasarkan Permendiknas
No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki empat kompentensi, antara lain :
kompetensi pedagogik, kompentensi kepribadian, kompentensi sosial dan
kompetensi Profesional. Guru merupakan panggilan jiwa. Sangat sedikit
sesorang untuk menjadi guru. Bagi mereka yang memiliki cita-cita guru,
biasanya mereka yang hidup dari kalangan guru atau keluarganya ada yang
menjadi guru.
Saya dibesarkan dari keluarga guru sehingga pembetukan karakter yang dimiliki
sudah mengarah pada jati diri seorang guru. Sejak saya lulusa SMA di tahun
1993 jurusan A1 (Fisika), saya memiliki cita-cita sebagai programmer. Mulai
kuliah di tahun 1994 dengan mengambil 2 PTS yaitu IKIP PGRI Semarang
mengambil bidang pendidikan jurusan Matematika (S1) dan STMiK Stikubank
Semarang mengambil jurusan Manajamen Informatika Komputer (D3).
Kemampuan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi tersebut, saya padukan
dalam bentuk karya ilmiah mahasiswa dan diikutkan dalam lomba karya tulis
ilmiah mahasiswa tingkat kopertis VI Jawa Tengah di tahun 1997 serta
menjuarai bidang pendidikan sehingga mewakili Jawa Tengah menuju tingkat
Regional B di Banjarmasin. Prestasi LKTIM tersebut akhirnya sampai pada pekan
ilmiah mahasiswa nasional (PIMNAS) dan sebagai juara harapan I dalam PIMNAS
bidang pendidikan.
Kecintaan dalam penilitian dan pembuatan karya tulis ilmiah tersebut, di tahun
1998 mengikuti LKTIM pada kali kedua. Hasilnya LKTIM tingkat perguruan tinggi
membawa sampai pada tingkat kopertis wilayah VI Jawa Tangah dan akhirnya di
kirim sampai pada tingkat Wilayah B serta mendapat Juara 3. Hasil LKTIM ini,
selama 2 tahun mendapatkan beasiswa Supersemar melalui IKIP PGRI
Semarang. Di Bulan Maret 1999 telah lulus S1 Pendidikan Matematika dari IKIP
PGRI Semarang mendapatkan gelar S.Pd. dan satu tahun sebelumnya, 1998 saya
telah lulus D3 Manajemen Informatika Komputer dari STMik Stikubank
Semarang dan mendapatkan gelar A.Md.Mik.
Pengabdian menjadi guru bermula pada tahun ajaran 1999/2000, menjadi guru
Wiyata Bakti di SMA N 8 Semarang dan SMA N 5 Semarang. Semenjak tahun
2002 melalui tes CPNS sebagai guru diterima. Terhitung mulai tanggal 1
Desember 2002 saya mendapatkan SK CPNS dengan NIP : 500108641.
Merubah paradigm dalam diri sendiri tidaklah mudah. Semenjak CPNS tersebut,
bertambahlah beban dan tanggungjawab sebagai PNS dan guru. Tahap demi
tahap dilaluinya, semenjak tahun 2002 tersebut beberapa ide pengembangan
sekolah mulai dilakukan. Sasaran pertama adalah tenaga keadministrasian
sekolah. Pembelajaran tehnologi informasi dan komunikasi saya terapkan di
SMA N 5 Semarang, ikut menata manajemen sekolah dalam bidang manajemen
dan kearsipan. Kemampuan bidang komputer ini saya terapkan dalam KBM di
kelas. Tahap demi tahap bimbingan terhadap teman sejawat mulai berjalan
dalam bidang komputer. Kemampuan Komputer dan matematika terus saya
kembangkan dengan kreatifitas dan ide programing saya terapkan. Semenjak
tahun 2006, saya terlibat aktif dalam pengembangan guru dalam bidang
komputer khsusnya pembuatan media pembelajaran berbasis TIK. Dari
pengalaman tersebut, saya berkiprah diberbagai peningkatan SDM bagi guru
yaitu : Menjadi narasumber pembuatan media pembelajaran berbasis TIK untuk
MGMP Matematika, MGMP Sosiologi , BPTIKPS Jawa Tengah dan MGMP Bahasa
Inggris, Narasumber moving class di MKKS karesidenan Semarang dan SMA
Blora, Narasumber IHT pembuatan media berbasis TIK di SMA 11 Semarang,
SMA 7 Semarang, SMA 4 Semarang, SMA 1 Kendal, SMA 8 Semarang dan SMA 6
Semarang. Narasumber Implementasi PSB di SMA 7 Semarang dan SMA 2
Kendal, dan Narasumber pengembangan perpustakaan dan otomatisasi di
Unnes.
Latar belakang menjadi narasumber tersebut dikarenakan pengembangan
profesionalisme guru melalui pembelajaran mandiri, workshop secara mandiri
dan workshop atau diklat yang merupakan tugas sekolah. Adapun workshop
yang telah diikuti adalah pembuatan bahan ajar berbasis TIK dari PUSTEKKOM
Jakarta, BPM Jawa Tengah, BPTIKPS Jawa Tengah, dan DIT.PSMA Jakarta. Diklat
Kepala Perpustakaan oleh Unnes, diklat Pengadaan Barang dan Jasa oleh Unnes.
Komponen guru professional telah kami terapkan. Sudah 14 tahun mengabdi
sebagai guru belumlah cukup untuk pengembangan diri menjadi guru ideal
sesuai harapan dari Permendiknas no. 16 tahun 2007 tersebut.

1. Motivasi Saya Mengikuti Pemilhan Guru berprestasi

Berdasarkan seleksi dari kepala Sekolah, pada bulan Maret 2013 diberilah
amanat kepada saya untuk diusulkan mendapatkan penghargaan
“SATYALANCANA KARYASATYA 10 TAHUN“ sebagai duta SMA N 5
Semarang. Dalam bulan yang sama juga, kepala sekolah memberikan amanat
untuk menjadi duta sekolah dalam rangka guru berprestasi tahun 2013 tingkat
Kota Semarang, berdasarkan surat edarana dari Dinas Pendidikan Kota
Semarang, nomor : 860/1085 bulan maret 2013 tentang pemilihan guru, kepala
sekolah dan pengawas berprestasi tahun 2013. Syarat demi syarat saya ikuti
dan saya susun. Sehingga pengumpulan berkas penilaian pada tanggal 28 Maret
2013 akhirnya selesai.
Atas dorongan, do’a, semangat dan dukungan teman sejawat inilah yang
mendasari saya untuk mengikuti pemilihan guru berprestasi tingkat kota
Semarang. Pengumpulan portofolio sebagai syarat dalam pemilihan guru
berprestasi mulai kami susun, makalah mulai kami buat semoga semua
persyaratan dapat terkumpul tepat waktu. Dengan lengkapnya administrasi
maka tahap awal penilaian sudah terpenuhi. Mengingat terpilih menjadi duta
sekolah berarti membawa amanat dari sekolah untuk menjaga nama baik
sekolah dan saya di tingkat Kota Semarang.

1. Visi dan Misi


Menjadi guru merupakan seni dan kepuasan batin tersendiri apabila para siswa
memahami apa yang disampaikan oleh guru dan dapat mengimplementasikan
dalam kehidupannya. Sebagai guru saya memiliki prinsip bahwa segala ide,
kreatifitas, dan cipta karya harus memiliki nilai manfaat, baik untuk diri sendiri,
siswa, teman sejwat, sekolah maupun negara, walaupun sangat kecil. Dengan
bekal kemanfaatan yang kecil dan jumlah banyak, semoga menjadi manfaat
yang besar. Adapun visi saya sebagai guru adalah “menjadi guru yang
professional dan kreatif”.
Visi adalah suatu impian yang merupakan cita-cita yang akan dicapai. Untuk
mewujudkan suatu cita-cita maka harus melakukan ide-ide kecil yang
terimplementasi, evaluasi, tindak lanjut dan pengembangan dalam bentuk
indicator-indikator pencapaian. Sejalan dengan usia dan masa kerja, saya telah
membuatkan beberaka program komputer sebagai bantuan administrasi
sekolah meliputi pendataan online, pengumuman un secara online, pembuatan
website sekolah dan pengembangan bahan ajar bahan uji yang tergabung dalam
pusat sumber belajar.
BAB I I
PRESTASIKU
Prestasi adalah segalan bagi saya. Setiap menerima tugas, mengerjakan tugas
dan melaporkan kegiatan harus memiliki prestasi yang unik, cepat dan tepat.
Bekerja yang nikmat adalah pekerjaan yang dicintai sehingga dengan pekerjaan
tersebut maka akan tumbuh kembang kepribadian dan kemandirian. Prestasi
kerja merupakan idaman bagi setiap orang dengan meniti karier tahap demi
tahap tentunya untuk mencapai prestasi kerja yang diimpikan. Bagaimana
seorang guru memiliki prestasi kerja yang baik, apabila mengimplementasikan 4
kompetensi guru dalam kehidupan bekerja dan bermasyarakat.
Kondisi ideal menjadi guru berdasarkan Permendiknas No. 16 tahun 2007 sbb :

1. Kompetensi Padegogik
2. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
sosial,cultural, emosional, dan intelektual
3. Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik
4. Mengembangkan kurikulum yang terkait mata pelajaran yang diampu.
5. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
6. Memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran
7. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
8. Berkomunikasi efektif, empatik, dan santun ke peserta didik
9. Menyelenggarakan penilaian evaluasi proses dan hasil belajar
10. Kompentensi Kepribadian
11. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, social dan budaya bangsa
12. Penampilan yang jujur, berakhlak mulia, teladan bagi peserta didik dan
masyarakat
13. Menampilkan dirisebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa
14. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri
15. Menjunjjung tinggi kode etik profesi guru
16. Kompentensi Sosial
17. Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras,kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial keluarga
18. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat
19. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki
keragaman social budaya
20. Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan
21. Kompentensi Profesional
22. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung pelajaran yang dimampu
23. Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang dimampu
24. Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif
25. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif
26. Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri.

Kondisi real selama menjadi guru 14 tahun 01 bulan sbb :

1. Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan dan pelatihan yang telah di ikuti sebagai peningkatan


profesionliseme guru dalam pengembangan pelajaran, pemanfaatn TIK serta
pengembangan diri adalah sebagai berikut :
PENYELENGGARAN
NAMA /
DAN

NO TEMPAT

JENIS DIKLAT Bintek


Pemrograman BPTIKP Dinas
a. Program MPI Pendidikan
bagi Guru SMA Prov. Jateng
dan SMK

Pelatihan Kompetensi
Tenaga Pendidik Mapel Dinas pendidikan
b.
Matematika SMA se Kota Semarang
Kota Semarang
PENYELENGGARAN
NAMA /
DAN

NO TEMPAT

JENIS DIKLAT Bintek


Pemrograman BPTIKP Dinas
a. Program MPI Pendidikan
bagi Guru SMA Prov. Jateng
dan SMK

Pelatihan Bahasa Lab. Bahasa


c. Inggris Level SMAN 5
Komunikasi Semarang

Kampus UNNES
Workshop Sistem
d. Ged.H Lt. 5
Informasi Sekolah
Ruang 405

Workshop Jaringan LPMP Jawa


e.
Inovasi Pendidikan Tengah

Dinas pendidikan
Workshop
kota Semarang di
f. Implementasi Paket
SMAN 1
Aplikasi Sekolah (PAS)
Semarang

Dinas Pendidikan
Kota Semarang di
g. Bintek Padati Web 2009
UNAKI
Semarang

Aula Dinas
Manajemen Pendataan
h. Pendidikan Kota
Pendidikan
Semarang

Pelatihan Design
Kantor PLUG-IN
i. Presentation (Adobe
Semarang
Flash CS3)
PENYELENGGARAN
NAMA /
DAN

NO TEMPAT

JENIS DIKLAT Bintek


Pemrograman BPTIKP Dinas
a. Program MPI Pendidikan
bagi Guru SMA Prov. Jateng
dan SMK

Sosialisasi Hasil Pusat Perbukuan


Penilaian Buku Teks Depdiknas
j.
Pelajaran dan Program diLPMP Jawa
Buku Murah Tengah

Pelatihan SIAP- Kantor Telkom


k.
ONLINE Lt. 2

BPM Jawa
Pelatihan Penulisan tengah di Hotel
l.
MobilEdukasi Ungaran Cantik
Ungaran

Workshop Penanggung Kemendiknas di


m. Jawab Pelaksana PSB di Hotel Mega
Sekolah Model Anggrek Jakarta

Balai
Script Conference Pengembangan
n.
naskah m-Edukasi Multimedia
Semarang

Pendalaman materi dan


Pelatihan ICT
o. Kantor Telkomsel
Matematika Program
CSR Telkomsel
PENYELENGGARAN
NAMA /
DAN

NO TEMPAT

JENIS DIKLAT Bintek


Pemrograman BPTIKP Dinas
a. Program MPI Pendidikan
bagi Guru SMA Prov. Jateng
dan SMK

ICT Training for I- Kantor PT.


p.
SCHOOL Application Indosat Tbk Lt. 5

Ged. Pusdiklat
Seminar dan Workshop
q. dan Lab. Komp
IT
LP3I

Pelatihan Website
Kampus UNNES
r. design dengan Joomla
Ged. A2 Lt.2
Open Source

Workshop
DIt. PSMA di
Pengembangan Bahan
s. Hotel Mega
Ajar dan Bahan Uji
Anggrek Jakarta
Berbasis TIK

Ruang Media
IHT Sekolah Model
t. SMAN 5
(SKM-PSB PBKL)
Semarang

Workshop
Pengembangan Bahan Direktorat
u. Ajar dan Bahan Uji Pembinaan SMA
Berbasis TIK angkatan Jakarta
2 Th. 2011
PENYELENGGARAN
NAMA /
DAN

NO TEMPAT

JENIS DIKLAT Bintek


Pemrograman BPTIKP Dinas
a. Program MPI Pendidikan
bagi Guru SMA Prov. Jateng
dan SMK

Workshop Penyusunan P4TK


v. Proposal Blockgrant Matematika
ICT Sleman

Bintek Pemanfaatan dan


Penerapan Materi Ajar BPTIKP Dinas
w. Berbasis TIK bagi Guru Pendidikan Prov.
SD, SMP, SMA dan Jateng
SMK Angkatan III

Workshop Pengembang DIT. PSMA di


Konten PSB SMA dan Hotel Grand
x.
Mata Pelajaran Th. Preanger
2011 Bandung

UPT
Pelatihan Perpustakaan
y. Perpustakaan
Pola 200 Jam
UNNES

Workshop Pengembang
Hotel Grand
Konten PSB SMA dan
z. Preanger
Mata Pelajaran Th.
Bandung
2012

IHT Pelaksana SKM- Ruang Media


aa. PBKL-PSB Aspek 3.1 SMAN 5
dan 3.2 Semarang
PENYELENGGARAN
NAMA /
DAN

NO TEMPAT

JENIS DIKLAT Bintek


Pemrograman BPTIKP Dinas
a. Program MPI Pendidikan
bagi Guru SMA Prov. Jateng
dan SMK

Komunikasi
Workshop online Indonesia
ab.
Technopreneurship di RM. Selasih
Semarang

Pelatihan dan Ujian Aula LPM2P


ac. Sertifikasi Pengadaan UNNES Ged. G
Barang Lt.1

Pelatihan Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan
ad. LPPM UNNES
Barang / Jasa
Pemerintah

Workshop Tenaga Perpustakaan


ae. Profesional Nasional RI
Perpustakaan Sekolah Jakarta

2. Keikutsertaan dalam forum ilmiah

JENIS
PERAN DAN
NO TAHUN TINGKAT
PENYELENGGARA
KEGIATAN

Diskusi Ilmiah Terfokus


a. Pengembangan Pusat 2009 Peserta/Kota
Pelatihan dan Pemberdayaan
Guru di Jawa Tengah melalui
Program Totally Compact
Development Campus

b. Seminar Komputer (Linux) 2010 Peserta/Kota

Seminar Nasional bertema


c. Multimedia Masa Depan 2010 Peserta/Nasional
Dalam Pembelajaran

Lokakarya Finalisasi
Peserta/Provinsi Jawa
d. Penulisan Naskah Program m- 2010
Tengah
Edukasi

e. Seminar IT Microsoft Inbox 2011 Peserta/kota

Seminar Indonesia Linux


f. 2011 Peserta/Kota
Release Party

Sosialisasi Monitoring
g. 2011 Peserta/Kota
Program Schoolnet

In House Training (IHT)


h. 2010 Narasumber/Kota
SMAN 4 Semarang

Kegiatan MGMP Sosiologi


i. 2010 Narasumber/Kota
Kota Semarang

IHT Jaringan Komputer Bagi


j. Tenaga Kependidikan Aspek 2011 Narasumber/Kota
4.2.7

IHT Implementasi PAS Bagi


k. Tenaga Kependidikan Aspek 2011 Narasumber/Kota
4.3.2
Pelatihan Pengelolaan Narasumber/Jawa
l. 2012
Perpustakaan Tengah

IHT Eksternal (On Service)


m. 2013 Narasumber/Kota
SMA Mitra PSB

IHT dan Workshop SKM


n. 2011 Narasumber/Kota
Tahun ke-3

MGMP Bahasa Inggris SMA


0 2012 Narasumber/Kota
Kota Semarang

p. Pelatihan Perpustakaan 2012 Narasumber/Kota

Sosialisasi PAS Bagi staff


q. 2009 Narasumber/Kota
SMA 5 Semarang

Pelatihan Blog Sebagai Media


r. 2010 Narasumber/Kota
Pembelajaran

IHT E-Learning di SMA N 11


s. 2012 Narasumber/Kota
Semarang

IHT Media Pembelajaran


t. 2012 Narasumber/Kota
Berbasis TIK

IHT Internal SKM-PBKL-


u. 2012 Narasumber/Kota
PSB

3. Pembimbing siswa

Sebagai guru saya melakukan pembimbingan siswa melalui ekstra kurikuler


computer, OSN Komputer dan Matematika. Di tahun 2004, saya membimbing
siswa OSN computer sampai menjadi juara tingkat Kota Semarang dan mewakili
Kota Semarang di tingkat Provinsi yang bertempat SMA Taruna Nusantara.
Selama 3 tahun mengantar siswa juara tingkat Provinsi sehingga sekolah
memberikan pengharagaan khusus kepada guru.
Hasil bimbingan siswa mulai 5 tahun berjalan memperoleh hasil sbb :

NAMA TEMPAT DAN


NO
KEGIATAN WAKTU Lomba Web Universitas Dian
1) Design Nuswantoro,23
Competition Februari 2008

Lab. Komputer
Pelatihan Blog SMAN 5
2) dan Website mini Semarang, 30
Kelas Unggulan Januari-6
Februari 2009

Lomba
IKIP PGRI
Matematika Tk.
3) Semarang, 18
SMA Se-Jateng
Februari 2009
2009

Plugin UNAKI
Workshop
4) Semarang, 11
Graphic Design
Nopember 2009

UNDIP’s
Mathematics
Competition Se- FMIPA UNDIP
5) Jateng, Tk. SD- Semarang, 24
SMP- Januari 2010
SMA/Sederajat
Tahun 2010

Lomba IKIP PGRI


6) Matematika Se- Semarang, 14
Jawa Tengah Februari 2010

SMAN 5
Lomba OSN Tk.
7) Semarang, 9-16
Kota Semarang
April 2010
Lomba Mata SMAN 5
8) Pelajaran TIK Semarang, 7-10
Kota Semarang November 2011

SMAN 5
Semarang, 22
9) OSN Komputer
Maret-4 April
2012

Lomba
IKIP PGRI
Matematika Tk.
10) Semarang, 8
SMA Se-Jateng
Februari 2010
2010

4. Pembimbingan teman sejawat

MATA
INSTRUKTUR/GURU INTI
PELAJARAN/
NO

BIDANG STUDI /TUTOR/PEMANDU/PAMONG PPL

1) Matematika Tutor Kejar Paket C di PKBM Budi Lestari

2) TIK Pamong PPL Mahasiswa UDINUS

Pamong PPL Mahasiswa IKIP PGRI


3) Matematika
Semarang

4) Matematika Pamong PPL Mahasiswa UNNES

5. Karya pengembangan profesi

Karya pengembangan profesi yang menjadikan karya monumentasl mengingat


program ini telah dan digunakan setiap tahunnya. Adapun karya tesebut adalah
bidang software computer sbb :
NO JUDUL JENIS*) TAHUN
PEMBUATAN

Petunjuk penggunaan software


Sistem Informasi Pembuatan
1) Software 2009
dan Perhitungan Nilai Raport
Versi 1.1

Sistem Aplikasi Pendataan


2) Software 2013
Layanan SMS Gateway

Pembuatan Program 2009,


3) pengumuman UN berbentuk Softawer pengembangan
website dan Online 2010 s.d. sekarang

Karya pengembangan profesi yang menjadikan karya monumentasl mengingat


program ini telah dan digunakan setiap tahunnya. Adapun karya tesebut adalah
bidang software computer sbb :

6. Sertifikat keahlian/ Ketrampilan

Di samping mengajar matematika, sekolah memberikan amanat untuk


pengembangan diri melalui diklat pengembangan profesi yang harus di ikuti.
Data keahlian yang di ikuti adalah sbb :
NAMA
WAKTU LEMBAGA YG
SERTIFIKAT

NO

PEROLEHANDAN
KEAHLIAN*) MENGELUARKAN
TINGKAT

Kepala UPT Perpustakaan


1) 2012, Jawa Tengah
Perpustakaan UNNES

Pengadaan
2) 2012, Nasional LPPKM UNNES
barang dan jasa

7. Pengalaman menjadi pengurus organisai di bidang kependidikan dan


sosial
Sebagai guru untuk menambah pergaulan saya ikut organisasi profesi MGMP,
RT, RW dan Majlis taklim Masjid Baitussalam. Data keikutsertaan dalam
organisasi adalah sbb :
NAMA

NO JABATAN

ORGANISASI

Sekretaris 2, tahun
1) Asosiasi Guru Matematika Indonesia
2007

Pengurus RT 10 RW IV Kelurahan Kalipancur Sie. Remaja,


2)
Kecamatan Ngaliyan Semarang Tahun 2008

Wakil Sekretaris,
Pengurus Takmir Masjid “Baitus Salaam”
3) Tahun 2010 s.d.
Kalipancur
sekarang

Wakil Ketua,
4) Takmir Masjid “Baitus Salaam” tahun 2013 s.d.
sekarang

Sekretaris, tahun
5) Pengurus RW XII Kel. Kalipancur Kec. Ngaliyan
2012 s.d. sekarang

8. Penghargaan dalam bidang kependidikan

Guru professional yang memiliki kreatifitas tertinggi sebagai visi saya sehingga
saya mendapatkan penghargaan dari sekolah. Data pengharagaan sbb :
JENIS PEMBERI

NO TINGKAT*)

PENGHARGAAN PENGHARGAAN

Pembimbing siswa ekstra


Website Komputer dalam Kepala SMAN 5
Satuan
1) olimpiade computer (OSN) Semarang, tahun
Pendidikan
selama 3 tahun berturut- 2005
turut (2003-2005)
Membuat software system
informasi pembuatan dan
perhitungan nilai rapor
sehingga digunakan oleh
seluruh guru SMA 5 Kepala SMAN 5
Satuan
2) Semarang selama 3 Semarang, tahun
Pendidikan
semester (semester 2 Tahun 2009
Pelajaran 2007/2008,
semester 1 dan semester 2
Tahun Pelajaran
2008/2009)

Mendokumentasikan
kegiatan moving class
tahap I dalam film
documenter sekolah Kepala SMAN 5
Satuan
3) sehingga sebagai panduan Semarang, tahun
Pendidikan
dalam penyusunan moving 2009
class SMA Lain (SMA 3
Semarang, SMA 11
Semarang, SMA Blora_

Diusulkan memperoleh
pengharagaan “SATYA Kepala SMAN 5
Satuan
4) LANCANA Semarang, tahun
Pendidikan
KARYASATYA 10 2013
TAHUN

Mengikuti guru berprestasi


Kepala SMAN 5 Satuan
5) tahun 2013 tingkat kota
Semarang Pendidikan
semarang

BAB IV
HARAPAN DAN RENCANA MASA DATANG
Dalam pembelajaran di kelas, saya selalu berupaya melakukan pembelajaran
yang efektif dan efisien yang didasari oleh pengalaman pendidikan dan prestasi
kerja. Sistem mathtik selalau saya gunakan yaitu pengembangan matematika
secara manual, sistematik dan menggunakaan tehnologi informasi dan
komunikasi.
Di tahun 2012, model paper less sudah mulai digunakan hal ini, saya
menciptakan blog dan website sebagai sarana komunikasi di dunia maya baik
siswa maupun guru dengan alamat blognya
: adisfamili.blogspot.comdanadiwibawa.web.id. Seluruh media pendidikan,
materi pelajaran di sampaikan lewat web tersebut di download secara bebas
baik oleh siswa ampuan maupun siswa dari sekolah lain dan tanpa terkeculai
gurupun boleh mendownloadnya. Harapan di tahun mendatang pengembangan
model paperless akan di tingkatkan dengan mendasarkan kompetensi guru.
Pembelajaran di kelas tidak membedakan antara peserta didik laki-laki
danperempuan, baik kaya maupun miskin, ras keturunan, suku,budaya dan
agama. Mengingat sistem mathtik adalah sistem berbagi dan tidak mengenal
usia, jenis kelamin, tempat dan waktu.
BAB V
PENUTUP
Menjadi guru professional dan kreatif adalah idaman banyak guru
sehingga pengembangan kompetensi guru wajib dilakukan setiap saat dimana
saja dan kapan saja. Guru yang berkembang dalam bidang ilmu pengetahuan
selalu melakukanshare baik dengan teman sejawat, siswa maupun masyarakat
sehingga prinsip “RELA BERBAGI IKHLAS MEMBERI”. Proses merencanakan,
mengimplementasikan, evaluasi, tindak lanjut dan pelaporan serta
pengembangan dalam proses kegiatan belajar mengajar selalu dilakukan agar
mendapatkan hasil peserta didik sesuai dengan amanat pemerintah.
Demikian uraian singkat tentang saya layak jadi guru berprestasi, semoga
dengan evaluasi diri saya dalam bentuk narasi ini dapat memotivasi baik untuk
saya sendiri, teman sejawat maupun para siswa. Semoga narasi ini bermanfaat
bagi semua pihak dan dapat meningkatkan profesionalisme diri.
(http://adisfamili.blogspot.co.id/2013/04/mengapa-saya-layak-sebagai-
guru.html)

Makalah Guru Prestasi


GURU BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI
YANG PROFESIONAL DAN BERMARTABAT
DALAM MENGHADAPI BERBAGAI PERUBAHAN KURIKULUM
GUNA MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Makalah
Diajukan Oleh :
Nama :
NIP/NUPTK :
Nama Sekolah :
Kabupaten/Kota :
Provinsi : Jawa Tengah
SMP ……………………
KABUPATEN ……………………….
2015
GURU BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI
YANG PROFESIONAL DAN BERMARTABAT
DALAM MENGHADAPI BERBAGAI PERUBAHAN KURIKULUM
GUNA MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Makalah
Disusun Oleh :
NIP.
Telah disetujui dan disahkan
Pada tangal ……………….
Mengetahui
Kepala SMP N …………

………………………………….
NIP. …………………………
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini saya:
Nama :
NIP :
NUPTK :
Tempat, tanggal lahir :
Pangkat / Gol :
Jabatan :
Unit Kerja :
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang berjudul “GURU
BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI YANG PROFESIONAL DAN BERMARTABAT
DALAM MENGHADAPI BERBAGAI PERUBAHAN KURIKULUM GUNA MENYIAPKAN
GENERASI EMAS 2045 ” adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang
bukan karya saya dalam makalah ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam
daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
……………, Maret 2015
Mengetahui
Kepala ……………………….. Penyusun

……………………………….. ……………………………………..
NIP. NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “Guru
Berprestasi Dan Berdedikasi Yang Profesional Dan Bermartabat Dalam
Menghadapi Berbagai Perubahan Kurikulum Guna Menyiapkan Generasi Emas
2045”.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam
hal penyusunan gagasan kreatif dan inovatif dalam pemilihan PTK atau guru
berprestasi yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Karanganyar. Semoga dengan makalah ini bisa menjadi sebuah
motivasi terhadap kemajuan dan perkembangan dalam dunia pendidikan.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah di masa yang akan datang.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
pembuatan makalah ini, khususnya kepada :

1. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten ………….. yang telah


mengadakan lomba pemilihan PTK berprestasi.
2. Kepala SMP Negeri …………… yang telah memberikan bimbingan dalam
penyusunan makalah ini.
3. Rekan-rekan guru yang telah memberikan saran dan masukan dalam
penyusunan makalah ini.
4. Semua peserta didik di SMP Negeri …………. yang telah memberi dukungan
dan semangat serta memberikan ilham dalam penulisan makalah ini.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal


pada mereka yang telah memberikan bantuan, dorongan serta semangat dan
dapat menjadikan semuanya sebagai ibadah, Amien Yaa Robbal ‘Alamiin.
………………, Maret
2015 Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………………….. i
PENGESAHAN……………………………………………………………………… ii
PERNYATAAN……………………………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… v
BAB.I PENDAHULUAN…………………………………………………………… 1

1. Latar Belakang……………………………………………………………. 1
2. Perumusan Masalah……………………………………………………….. 2
3. Tujuan…………………………………………………………………….. 3

BAB. II KAJIAN PUSTAKA……………………………………………………… 4

1. Guru Berprestasi…………………………………………………………. 4
2. Guru Profesional…………………………………………………………. 5
3. Guru Berdedikasi yang Profesional……………………………………… 6
4. Guru Bermartabat……………………………………………………….. 8
5. Perubahan Kurikulum……………………………………………………. 8

BAB. III PEMBAHASAN………………………………………………………… 11


BAB. IV KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………. 13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. 14

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dunia pendidikan merupakan salah satu tolak ukur yang dapat dijadikan
pedoman untuk mengkategorikan suatu bangsa yang maju, berkembang,
maupun bangsa yang tertinggal. Pendidikan nasional bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pendidikan secara umum dimulai dari pendidikan lingkup keluarga yang
melibatkan peranan orangtua dalam mendidik, pendidikan disekolah yang
melibatkan peranan guru sebagai fasilitator dan motivator dalam belajar,
pendidikan dimasyarakat yang erat kaitannya dengan lingkungan pergaulan
sehingga dapat menyebabkan perubahan pola tingkah laku dan pola pikir yang
secara tidak langsung berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar
seseorang.
Proses pendidikan yang berfungsi untuk mengembangkan suatu potensi yang
ada didalam diri para peserta didik salah satunya dapat ditempuh dengan
pendidikan formal yang melibatkan sekolah dan peran guru dalam
pembelajaran.
Peran guru sebagai pendidik, guru dapat menjadi tokoh dan teladan bagi para
peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar
kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
Peran guru sebagai pengajar, guru harus bisa menjelaskan dan terampil dalam
memecahkan masalah. Peran guru sebagai pembimbing, guru harus bisa
memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik dengan merencanakan tujuan dan
mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai serta melibatkan peserta
didik dalam kegiatan belajar mengajar. Peran guru sebagai motivator, guru
harus bisa memberikan dorongan dan semangat kepada peserta didik dalam
kegiatan belajarnya sehingga peserta didik dapat memaknai bahwa belajar
bukanlah sesuatu hal yang menjadikan suatu kewajiban melainkan belajar
merupakan sesuatu hal yang menjadi kebutuhan dalam hidupnya.
Dalam dunia pendidikan formal, kurikulum merupakan suatu hal yang tidak
asing lagi bagi guru dan peserta didik. Kurikulum yang pada hakekatnya
merupakan suatu kumpulan materi pelajaran yang harus ditempuh peserta didik
dalam kurun waktu tertentu selalu mengalami perubahan sesuai dengan
perkembangan dunia pendidikan.
Sejalan dengan hal ini, guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas pokok dan
fungsinya secara maksimal sehingga dapat mengemas kurikulum untuk
ditransfer dalam kegiatan belajar mengajarnya secara kreatif dan inovatif yang
pada akhirnya peserta didik dapat memperoleh hasil dari pembelajaran secara
bermakna dan mendukung peningkatan prestasinya. Guru yang berprestasi dan
guru yang berdedikasi serta guru yang bermartabat merupakan tonggak utama
dalam keberhasilan tujuan kurikulum atau dengan kata lain pencapaian tujuan
akhir dari kurikulum sangat berkaitan erat dengan guru yang memegang
peranan penting dalam kegiatan belajar mengajarnya.
Perubahan kurikulum dari tingkat pendidikan dasar, menengah, sampai dengan
pendidikan tinggi hingga sekarang merupakan suatu hal yang harus kita cermati
sebagai seorang guru, sehingga kita dapat menerapkan berbagai model,
metode, pendekatan, dan teknik pembelajaran yang optimal dan mendukung
pencapaian prestasi peserta didik.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membuat makalah
tentang guru berprestasi dan berdedikasi yang profesional dan bermartabat
dalam menghadapi berbagai perubahan kurikulum guna menyiapkan generasi
emas 2045.

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan


sebagai berikut:

1. Apakah hakekat dari guru berprestasi ?


2. Apakah hakekat dari guru profesional ?
3. Apakah hakekat dari guru berdedikasi yang profesional ?
4. Apakah hakekat dari guru bermartabat ?
5. Apakah hakekat dari perubahan kurikulum ?
6. Bagaimanakah peran dan strategi guru berprestasi, berdedikasi yang
profesional dan bermartabat dalam menghadapi berbagai perubahan
kurikulum untuk menyiapkan generasi emas 2045 ?

1. Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka tujuan dalam
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui hakekat dari guru berprestasi.


2. Mengetahui hakekat dari guru profesional ?
3. Mengetahui hakekat dari guru berdedikasi yang profesional ?
4. Mengetahui hakekat dari guru bermartabat ?
5. Mengetahui hakekat dari perubahan kurikulum ?
6. Mengetahui peran dan strategi guru berprestasi, berdedikasi yang
profesional dan bermartabat dalam menghadapi berbagai perubahan
kurikulum untuk menyiapkan generasi emas 2045 ?

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1. Guru Berprestasi
Profesionalisme dalam kehidupan masyarakat timbul bersama dengan
perkembangan masyarakat yang makin lama makin komplek, yang dalam hal
mengambil keputusan dalam suatu bidang kehidupan tidak lagi mudah, tetapi
harus tepat. Pengambilan keputusan yang tepat memerlukan informasi yang
lengkap dan kemampuan yang memadai agar masyarakat terlindung dari
penyalahgunaan pengambilan keputusan yang sembrono oleh seorang yang
bukan ahlinya. Itulah sebabnya dalam masyarakat modern bidang profesi
meliputi segala bidang pengabdian, termasuk di dalamnya bidang keguruan
(pendidikan).
Profesi guru dapat ditempuh dengan serangkaian pendidikan formal melalui
bangku perkuliahan dalam suatu perguruan tinggi atau sekolah tinggi yang
tentunya menyediakan jurusan kependidikan. Lulusan kependidikan diharapkan
dapat menerapkan ilmunya dalam masyarakat pada umumya dan dalam dunia
pendidikan khususnya.
Peran Guru dalam proses kemajuan pendidikan sangatlah
penting. Gurumerupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi
penerus bangsa yang berkualitas, tidak hanya dari sisi itelektualitas saja
melainkan juga dari tata cara berperilaku dalam masyarakat. Oleh karena itu
tugas yang diemban guru tidaklah mudah. Guru yang baik harus mengerti dan
paham tentang hakekat sejati seorang guru, hakekat guru dapat kita pelajari
dari definisi atau pengertian dari istilah guru itu sendiri.
Menurut Suparlan (2005:12), guru adalah orang yang tugasnya terkait dengan
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual,
emosional, fisikal, intelektual, maupun aspek-aspek lainnya.
Menjadi guru, pandai saja tidak cukup. Seorang guru harus memiliki motto Not
Only teach, but also touch.Guru bukan hanya mengajar, tetapi juga menyentuh
hati peserta didik dengan kasih sayang yang akan menguatkan hubungan batin
antara guru dan peserta didiknya, sehingga proses belajar dan mengajar akan
berjalan sesuai dengan harapannya.
Pembelajaran dalam pengajaran adalah proses belajar mengajar antara guru
dengan siswa. Sehingga yang dimaksud dengan belajar adalah suatu perubahan
pada individu-individu yang belajar tidak saja berkaitan dengan penambahan
ilmu pengetahuan tetapi juga kecakapan, ketrampilan, sikap, pengertian, harga
diri, minat, watak, dan penyesuaian diri.
Sejalan dengan hal diatas, guru yang berprestasi akan menghantarkan peserta
didik menjadi insan yang mempunyai kecakapan, pengetahuan, serta
ketrampilan yang dapat diaplikasikan di dunia nyata. Guru berprestasi akan
selalu melakukan pembelajaran yang kreatif serta inovatif sehingga peserta
didik akan merasa nyaman saat proses belajar mengajar berlangsung dan dapat
menyerap isi pembelajaran secara bermakna. Guru Berprestasiadalah guru yang
memiliki kinerja melampaui standar yang telah ditetapkan oleh satuan
pendidikan, yang mencakup kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, kompetensi sosial dan mampu menghasilkan karya
inovatif serta secara langsung membimbing peserta didik hingga mencapai
prestasi di bidang akademik baik berupa kegiatan intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler.
1. Guru Profesional

Kompetensi seorang guru menjadi modal penting didalam pengelolaan


pendidikan dan pengajaran. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa
“Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
meliputi kompetensipedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensiprofesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.
Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,
dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya. Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi
Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam,
yang mencakup penguasaan materikurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap
struktur dan metodologi keilmuannya. Kompetensi Sosial adalah kemampuan
guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar.
Menurut UU no 14 Tahun 2005 dikatakan bahwa guru yang profesional adalah
guru yang memperoleh sertifikat pendidik yang dapat diraih melalui jalur PLPG,
PPG, pemberian sertifikat pendidik secara langsung (PSPL) maupun jalur lain
yang sesuai dengan ketentuan. Melalui jalur PLPG misalnya, kompetensi peserta
didik di kembangkan melalui teori dan praktek yang sedemikian rupa sehingga
diakhir program setelah di adakan evaluasi dan dinyatakan lulus dapat
memperoleh sertifikat guru profesional.
Menurut Setjipto (2004: 56), profesional mempunyai makna ahli (ekspert),
tanggungjawab (responsibilty), baik tanggungjawab intelektual maupun
tanggungjawab moral, dan memiliki rasa kesejawatan. Berdasarkan uraian
diatas, maka dapat dikatakan bahwa guru profesional adalah guru yang telah
melalui serangkaian proses pendidikan dan pelatihan profesi yang mempunyai
keahlian, tanggungjawab intelektual dan tanggungjawab moral, dan memiliki
rasa kesejawatan.

1. Guru Berdedikasi yang Profesional

Dedikasi adalah sebuah pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi


keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan yang mulia, dedikasi ini bisa
juga berarti pengabdian untuk melaksanakan cita-cita yg luhur dan diperlukan
adanya sebuah keyakinan yang teguh. Seorang guru yang berdedikasi akan
selalu mencurahkan segala tenaga, pikiran, dan waktunya demi mencerdaskan
anak didiknya. Guru Berdedikasi yang profesional selalu mempunyai
tanggungjawab intelektual dan tanggungjawab moral dalam mengajar,
membimbing dan mendidik. Tanggung jawab intelektual akan nampak dalam
proses belajar mengajar yang selalu mengedepankan berbagai metode
mengajar yang kreatif dan inovatif yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi
peserta didik.Tanggungjawab moral akan tercermin dari guru yang mempunyai
kemampuan untuk menghayati perilaku serta etika yang sesuai dengan
Pancasila sekaligus mengamalkannya.
Tanggung jawab guru menurut Hamalik (2004: 127), yaitu sebagai berikut:

1. Guru harus menuntut murid-murid belajar. Tanggung jawab guru yang


terpenting adalah merencanakan dan menuntut murid-murid melakukan
kegiatan-kegiatan belajar guru mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang diinginkan.
2. Turut serta membina kurikulum sekolah. Sesungguhnya guru merupakan
seorang key person yang paling mengetahui tentang kebutuhan
kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan murid.

1. Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak dan


jasmaniah). Memompakan pengetahuan kepada murid kiranya bukan
pekerjaan yang sulit. Tetapi membina siswa agar menjadi manusia
berwatak (berkarakter) sudah pasti bukan pekerjaan yang mudah.
Mengembangkan watak dan kepribadiannya, sehingga mereka memiliki
kebiasaan, sikap, cita-cita, berpikir dan berbuat, berani dan bertanggung
jawab, ramah dan mau bekerja sama, bertindak atas dasar nilai-nilai
moral yang tinggi, semuanya menjadi tanggungjawab guru.
2. Memberikan bimbingan kepada murid. Bimbingan kepada murid agar
mereka mampu mengenal dirinya sendiri, memecahkan masalahnya
sendiri, mampu menghadapi kenyataan dan memiliki stamina emosional
yang baik, sangat diperlukan.
3. Melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan
penilaian atas kemajuan belajar.
4. Menyelenggarakan penelitian. Sebagai seorang yang bergerak dalam
bidang keilmuan (scientist) bidang pendidikan maka ia harus senantiasa
memperbaiki cara bekerjanya.
5. Mengenal masyarakat dan ikut serta aktif. Guru tidak mungkin
melaksanakan pekerjaannya secara efektif, jikalau guru tidak mengenal
masyarakat seutuhnya dan secara lengkap.
6. Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan Pancasila. Pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa yang mendasari sendi-sendi hidup
dan kehidupan nasional, baik individu maupun masyarakat kecil sampai
dengan kelompok sosial yang terbesar termasuk sekolah.
7. Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan
perdamaian dunia. Guru bertanggung jawab untuk mempersiapkan siswa
menjadi warga negara yang baik. Pengertian yang baik adalah antara lain
memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa.
8. Turut menyukseskan pembangunan. Pembangunan adalah cara yang
paling tepat guna membawa masyarakat ke arah kesejahteraan dan
kemakmuran bangsa. Pembangunan itu meliputi pembangunan dalam
bidang mental spiritual dan bidang materil

1. Guru Bermartabat

Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai mahluk Tuhan YME, yang dibekali
daya cipta, rasa, dan karsa serta hak – hak dan kewajiban asasi manusia.
Martabat adalah tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, martabat adalah bergengsi, berkelas,
berpamor, berstatus, prestisius, terhormat.
Menurut Edwin Alwazir dalam edukasi.kompasiana.com/2013/10/13/menjadi-
guru-yang-bermartabat-600254.html, guru yang bermartabat seharusnya:

1. a) Sopan Santun

Guru yang sopan membuat orang segan. Guru yang santun dapat menjadi
teladan di semua lingkungan baik disekolah maupun dimasyarakat.

1. b) Kreatif

Guru yang kreatif akan membangkitkan martabatnya di mata orang banyak. Ia


akan menjadi contoh produk yang bisa ditiru. Namanya akan disebut-sebut
dalam forum pendidikan dan pertemuan resmi.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat dijelaskan bahwa guru
bermartabat adalah sosok guru yang mempunyai kedudukan terhormat dan
bersikap sopan santun dalam berkomunikasi dengan orang lain baik siswa,
teman sejawat, maupun dimasyarakat serta berpikir kreatif dan inovatif
sehingga dengan sendirinya membangkitkan rasa segan orang lain terhadap
dirinya.

1. Perubahan Kurikulum

Kurikulum tidak hanya sekedar mempelajari mata pelajaran, tetapi lebih


mengembangkan pikiran, menambah wawasan, serta mengembangkan
pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Kurikulum lebih mempersiapkan
peserta didik untuk belajar dengan baik dalam memecahkan masalah
individualnya maupun masalah yang dihadapi oleh lingkungannya. Oleh karena
itu kurikulum lebih sering dimaknai sebagai usaha sekolah untuk mempengaruhi
anak didik agar mereka dapat belajar dengan baik dikelas, diluar kelas, maupun
diluar lingkungan sekolah. Dengan kata lain kurikulum adalah semua kegiatan
untuk mempengaruhi peserta didik sehingga menjadi pribadi yang diharapkan.
Proses pengembangan kurikulum adalah kebutuhan untuk menspesifikasi
peranan-peranan lulusan yang harus dilaksanakan dalam bidang pekerjaan
tertentu. Pada dasarnya kurikulum dirancang dengan maksud mengembangkan
siswa agar mampu melaksanakan peranan-peranan tersebut.
Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sifatnya berkesinambungan,
kurikulum tersebut didesain sedemikian rupa sehingga tidak terjadi jurang yang
memisahkan antara jenjang pendidikan dasar dengan jenjang pendidikan
selanjutnya. Dalam perkembangannya, kurikulum sebagai suatu kegiatan
pendidikan timbul berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli.
Dalam UU No. 20 tahun 2003 dikemukakan bahwa, kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Sementara itu Saylor dan
Alexander dalam Syaiful Sagala (2003:233) menjelaskan bahwa kurikulum tidak
sekedar mata pelajaran tetapi segala usaha sekolah untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Perubahan kurikulum yang terjadi didunia pendidikan khususnya yang terjadi di
negara kita tidak lain merupakan suatu proses perkembangan kurikulum yang
mempunyai landasan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam setiap
perubahan kurikulum dimana kita harus selalu berpegang pada prinsip
pengembangan kurikulum :
1) berorientasi pada tujuan, kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu yang bertitik tolak dari tujuan pembangunan nasional;
2) Relevansi, pengembangan kurikulum harus sesuai dengan kebutuhan dan
keadaan masyarakat, pengembangan siswa dan IPTEKS;
3) Efisiensi dan efektifitas, pengembangan kurikulum harus berorientasi pada
seberapa besar biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang dicapai dan seberapa
lama waktu yang dibutuhkan dikaitkan dengan tujuan yang telah dicapai;
4) Fleksibilitas, mencakup fleksibilitas program bagi peserta didik dalam
menempuh program belajar dan guru dalam mengembangkan program
pengajaran;
5) Berkesinambungan, yaitu berkesinambungan antara mata pelajaran satu
dengan mata pelajaran yang lain, antara kelas dengan kelas, maupun antara
jenjang sekolah;
6) Keseimbangan, program pengembangan kurikulum harus seimbang antara
beberapa program dan sub program, antara semua mata pelajaran dan aspek
perilaku yang ingin dikembangkan;
7) Keterpaduan, yaitu bertitik tolak pada masalah atau topik dan konsistensi
antara unsur-unsurnya;
8) Mutu, pengembangan kurikulum harus berorientasi pada mutu
pelaksanaan pembelajaran dan mutu pendidikan yang dapat diihat pada hasil
pendidikan yang berkualitas.
BAB III
PEMBAHASAN
Guru Berprestasi adalah guru yang memiliki kinerja melampaui standar
yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan, yang mencakup kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial
dan mampu menghasilkan karya inovatif serta secara langsung membimbing
peserta didik hingga mencapai prestasi di bidang akademik baik berupa kegiatan
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Guru berprestasi akan selalu melakukan
pembelajaran yang kreatif serta inovatif sehingga peserta didik akan merasa
nyaman saat proses belajar mengajar berlangsung dan dapat menyerap isi
pembelajaran secara bermakna. Secara umum guru berprestasi selalu
mempunyai keunggulan dilihat dari kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial,
dan profesional.
Guru berprestasi dapat terbentuk dari faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal tidak lain adalah kesadaran dan motivasi guru secara individu
untuk terus belajar dari berbagai sumber, belajar membuat persiapan
pembelajaran yang matang, belajar melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
kreatif dan inovatif, belajar membuat berbagai evaluasi yang tepat berhubungan
dengan metode pembelajaran yang dilakukannya. Selain itu guru berprestasi
juga terus termotivasi untuk membuat karya inovatif yang berguna untuk
mendesain model pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan hasil yang maksimal. Faktor eksternal berasal dari rekan sejawat atau
lingkungan di sekolah maupun dimasyarakat yang dapat membangkitkan minat
dan motivasi seorang guru untuk tetap berkarya secara kreatif dan inovatif yang
pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan prestasi peserta didik.
Untuk menjadi seorang guru profesional, kita harus menyadari hakekat dari
guru profesional itu sendiri, bahwa guru profesional adalah guru yang telah
melalui serangkaian proses pendidikan dan pelatihan profesi yang mempunyai
keahlian, tanggungjawab intelektual dan tanggungjawab moral, dan memiliki
rasa kesejawatan.
Guru Berdedikasi yang profesional selalu mempunyai tanggungjawab intelektual
dan tanggungjawab moral dalam mengajar, membimbing dan mendidik.
Tanggung jawab intelektual akan nampak dalam proses belajar mengajar yang
selalu mengedepankan berbagai metode mengajar yang kreatif dan inovatif
yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi peserta didik.Tanggungjawab moral
akan tercermin dari guru yang mempunyai kemampuan untuk menghayati
perilaku serta etika yang sesuai dengan Pancasila sekaligus mengamalkannya.
Guru bermartabat adalah sosok guru yang mempunyai kedudukan terhormat
dan bersikap sopan santun dalam berkomunikasi dengan orang lain baik siswa,
teman sejawat, maupun dimasyarakat serta berpikir kreatif dan inovatif
sehingga dengan sendirinya membangkitkan rasa segan orang lain terhadap
dirinya. Dalam pergaulan antara guru dengan peserta didik seharusnya kita
sebagai guru dapat menjadi suri teladan bagi peserta didik. Apa yang kita
lakukan, apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita bicarakan dan
apa yang tercermin dalam tingkah laku kita selalu di tiru oleh peserta didik,
demikian juga dengan teman sejawat kita harus bisa saling menghormati dan
bersikap profesional dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada
didunia pendidikan.
Sebagai seorang guru berprestasi dan berdedikasi yang profesional dan
bermartabat, kita harus bisa mencermati berbagai perubahan kurikulum yang
ada didunia pendidikan. Perubahan kurikulum tidak lain adalah sebuah
pengembangan kurikulum yang mempunyai landasan serta pedoman dan pada
akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya.
Sebagai guru kita harus memahami bahwa perubahan kurikulum mempunyai
strategi yang merupakan suatu metode, teknik atau alat yang digunakan untuk
melancarkan proses belajar mengajar. Kita sebagai pendidik juga harus
memahami sejauh mana peran dalam perubahan kurikulum tersebut
berpengaruh terhadap pembelajaran pada tiap satuan pendidikan.
Perkembangan kurikulum dari kurikulum 1994 sampai dengan kurikulum 2013
merupakan suatu proses yang pasti mempunyai pedoman dalam perubahannya.
Akibat perubahan kurikulum banyak perubahan yang menyangkut proses
pembelajaran, hal yang perlu diperhatikan adalah apa yang ingin dicapai dengan
kurikulum tersebut, bagaimana mencapai tujuan kurikulum, serta
ukuran/kriteria mana yang dapat dipergunakan untuk mengukur pencapaian
tujuan kurikulum. Dengan adanya kemajuan jaman dan kepentingan dalam
peningkatan sumberdaya manusia yang merupakan tuntutan era globalisasi saat
ini, maka sebagai guru yang berprestasi dan berdedikasi yang profesional dan
bermartabat kita harus pandai berkreasi dan berinovasi untuk mencapai tujuan
dari perubahan kurikulum yang semuanya bermuara pada peningkatan kualitas
pendidikan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan


diantaranya sebagai berikut :

1. Guru Berprestasi adalah guru yang memiliki kinerja melampaui standar


yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan, yang mencakup
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional,
kompetensi sosial dan mampu menghasilkan karya inovatif serta secara
langsung membimbing peserta didik hingga mencapai prestasi. Guru
berprestasi selalu mempunyai keunggulan dilihat dari kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
2. Guru Berdedikasi yang profesional selalu mempunyai tanggungjawab
intelektual dan tanggungjawab moral dalam mengajar, membimbing dan
mendidik.
3. Guru bermartabat adalah sosok guru yang mempunyai kedudukan
terhormat dan bersikap sopan santun dalam berkomunikasi dengan
orang lain baik siswa, teman sejawat, maupun dimasyarakat serta berpikir
kreatif dan inovatif sehingga dengan sendirinya membangkitkan rasa
segan orang lain terhadap dirinya
4. Perubahan kurikulum tidak lain adalah sebuah pengembangan kurikulum
yang mempunyai landasan serta pedoman dan pada akhirnya bermuara
pada peningkatan kualitas pendidikan
5. Sebagai seorang guru berprestasi dan berdedikasi yang profesional dan
bermartabat, kita harus bisa mencermati berbagai perubahan kurikulum,
kita sebagai guru harus bisa berkreasi dan berinovasi untuk mencapai
tujuan dari perubahan kurikulum yang semuanya bermuara pada
peningkatan kualitas pendidikan.
6. Saran
Dalam mensikapi perubahan kurikulum, sebagai guru berprestasi dan
berdedikasi yang profesional dan bermartabat harus bisa bersikap bijaksana,
karena segala perubahan yang terjadi didunia pendidikan bermuara pada
peningkatan kualitas pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Suparlan (2005). Menjadi Guru Efektif, Cetakan Pertama. Yogyakarta: Hikayat
Publishing.
Soetjipto, 2004. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta
Moh. Uzer, 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hamalik. 2004. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Cet. III. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Alwazir, Erwin. “Menjadi Guru Yang Bermartabat”. 13 Oktober
2013. http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/13/menjadi-guru-yang-
bermartabat-600254.html
(http://queennurwanna.blogspot.co.id/2015/04/makalah-guru-prestasi.html)
PENGALAMAN TERBAIK MENJADI GURU DALAM UPAYA MENINGKATKAN
KUALITAS PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

1. LATAR BELAKANG

1. Kondisi Pembelajaran di Sekolah

Alhamdulillahirabbil ‘Alamin. Segala puji bagi Allah Swt., yang telah memberikan
karunia kepada penulis, sehingga dapat menyusun Studi Kasus ini dengan lancar.
Shalawat dan salam tercurah kepada beliau Junjungan, Nabi Muhammad
Rasulullah Saw., yang telah mendorong umatnya agar senantiasa menuntut ilmu
untuk kebahagiaan hidup dunia dan negeri akhirat.
Dari waktu ke waktu SD Negeri Procot 01 terus mengalami perkembangan.
Perkembangan ini tidak semata-mata dipengaruhi oleh faktor usia yang boleh
dibilang tua, atau karena bangunan yang terus mengalami perbaikan dan
penambahan sarana dan prasarana. Sepintas, bahkan jika sekedar dilihat dari
fisik bangunannya, sekolah ini nampak biasa-biasa saja, sama seperti SD-SD
Negeri yang lain, pada umumnya. Kemajuan itu akan tampak kontras apabila
dilihat dari prestasi yang selalu melekat padanya, baik secara akademik maupun
non akademik.
Di sekolah SD Negeri Procot 01 pembelajaran berlangsung dengan aktif, siswa-
siswinya juga menyenangkan. Berbagai metode digunakan oleh guru dalam
rangka terjadinya proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
Pembelajaran di SDN Procot 01 semata-mata tidak menggunakan kelas sebagai
tempat menuntut ilmu, ada berbagai fasilitas yang terbilang terbatas, namun
penggunaannya terbilang maksimal, seperti taman di depan sekolah (sebelah
selatan), perpustakaan yang berada di sebelah utara (pojok utara-barat),
mushala di sebelah barat, semuanya itu dijadikan sebagai tempat yang nyaman
dan menyenangkan untuk belajar siswa yang dipergunakan sesuai dengan fungsi
dan tujuan dalam pembelajaran dimaksud.
Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam misalnya, selain kelas sebagai
tempat untuk belajar, diskusi dan menyampaikan pendapat para siswanya, serta
sebagai tempat mengevaluasi hasil belajar. Mushalah juga dipergunakan sebagai
salah satu tempat yang menyenangkan bagi siswa mempelajari berbagai materi,
sekaligus sebagai tempat siswa untuk memperdalam materi khususnya yang ada
hubungannya dengan materi-materi ibadah dan sebagai tempat yang kondusif
bagi siswa untuk belajar, baik materi Aqidah Akhlaq, Fiqih, Al Qur’an, Hadits,
Sejarah Kebudayaan Islam, maupun materi-materi ekstra kurikuler untuk
memperdalam pembelajaran atau sarana belajar untuk membimbing siswa
dalam menghadapi lomba-lomba keagamaan.

1. Visi Misi dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Sekolah


2. Visi SD Negeri Procot 01

BERTAQWA, BERPRESTASI, TERAMPIL DAN BERBUDI PEKERTI LUHUR

2. Misi SD Negeri Procot 01


3. Menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi dibidang IMTAQ dan
IPTEK..
4. Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif sesuai
dengan perkembangan dan kemajuan zaman.
5. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat.

1. DASAR-DASAR PENYELESAIAN MASALAH (Tinjau Visi-Misi, Tujuan,


Program Sekolah dan Program Pembelajaran)

1. Visi-Misi, Tujuan, Program Sekolah dan Program Pembelajaran


2. Visi SD Negeri Procot 01

BERTAQWA, BERPRESTASI, TERAMPIL DAN BERBUDI PEKERTI LUHUR

1. Bertaqwa

Visi SDN Procot 01 yang pertama kali disebutkan adalah bertaqwa, maksudnya
adalah lulusan dari SDN Procot 01 diharapkan menjadi orang yang taat kepada
perintah Tuhannya dan menjauhi segala larangannya, hal ini senada dengan
nash Al Qur’an bahwa orang-orang yang beriman dianjurkan bertaqwa dan
sekali-kali tidak meninggalkan dunia ini kecuali dengan membawa ketaqwaan,
atau dalam konteks ini dapat diartikan, janganlah sekali-kali lulus dari SDN
Procot 01 kecuali dengan membawa bekal taqwa.

1. Berprestasi

Siswa-siswi SDN Procot 01 hendaklah mempunyai prestasi yang membanggakan,


baik akademi maupun non akademik, hal ini terbukti dengan banyaknya prestasi
yang diraih oleh siswa-siswi di sekolah ini, dari setiap bidangnya.

1. Terampil

Lulusan dari sekolah ini diharapkan mempunyai bekal keterampilan hidup,


sehingga ketika ia lulus nanti mempunyai bekal untuk melanjutkan ke jenjang
sekolah yang lebih tinggi. Sehingga ia tidak khawatir akan merepotkan orang
lain, karena terampil dalam berbagai hal.

1. Berbudi pekerti luhur

Lulusan dari sekolah ini, adalah siswa-siswi yang tidak hanya menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi saja, tetapi juga harus memiliki budi pekerti yang
luhur, sehingga akan tampak pribadi yang ramah, sopan, santun, rendah hati,
simpatik dan berempati.

2. Misi SD Negeri Procot 01


3. Menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi dibidang IMTAQ dan
IPTEK..

SD Negeri Procot 01 berusaha untuk menyiapkan generasi yang tidak sekedar


unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga mempunyai
keimanan dan ketaqwaan yang tertanam dalam jiwanya, sehingga lahir
generasi-generasi yang cerdas, berperadaban dan berakhlakul karimah.

1. Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif sesuai


dengan perkembangan dan kemajuan zaman.

Pembelajaran yang ada dimaksimalkan se-atraktif mungkin, sehingga siswa


dapat menyerap semua hal yang positif. Harapan kedepannya tercipta manusia-
manusia pilihan yang akan mumpuni dalam setiap lapangan kehidupan, karena
generasi yang dibentuk ini adalah generasi-generasi yang yang berbudaya, aktif,
kretif dan inovatif, yang akan mampu menghadapi tantangan zaman sedemikian
rupa bentuknya.

1. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat.

Usaha ini terus diupayakan, agar masa demi masa masyarakat tidak akan pernah
surut kepercayaannya terhadap SDN Procot 01. Mayarakat akan senantiasa
menjadi mitra bagi SDN Procot 01 dalam setiap zaman.
3. Tujuan
4. Menumbuh kembangkan motivasi diri untuk mencapai prestasi
semaksimal mungkin seluruh warga sekolah.

Sekolah ini mempunyai tujuan untuk mengembangkan motivasi yang ada dalam
pribadi setiap diri warganya untuk dapat mencapai prestasi yang setingginya
dalam setiap evennya, baik akademik maupun non akademik. Jika pimpinan
yang termotivasi, maka ia akan dapat bekerja dengan sangat baik, sebagaimana
tips kepala sekolah yang sekarang dalam meningkatkan prestasi sekolahnya
antara lain: Tawakal, di antara ciri-ciri orang beriman adalah pasrah semata-
mata hanya kepada Allah Swt., dalam segala urusannya, memohon pertolongan
hanya kepada-Nya, baik dikala senang maupun sedih, ia sangat yakin bahwa
Allah Swt.-lah yang Maha Pengatur dan Maha Kuasa untuk melakukan apa saja
yang dikehendaki, yang memberi rizki atau mencabutnya, memberikan
kemenangan, kesuksesan atau kehinaan dan kekalahan; ikhlash, beliau, Kepala
Sekolah menyebutkan, bahwa dalam bekerja hendaknya dilakukan dengan
ikhlas, agar apa yang dilakukan semua bernilai ibadah. Ikhlas dalam perkataan
dan perbuatan merupakan pondasi keimanan serta keharusan dalam ber-Islam.
Allah Swt., tidak akan menerima amal berbuatan manusia, jika tidak dilandasi
dengan keikhlasan; bersabar, beliau juga menyampaikan bahwa dalam
memberikan pelayanan pendidikan hendaknya dilakukan dengan sabar. Untuk
memperoleh buah yang manis, dibutuhkan kesabaran agar mencapai tujuan,
sesuai dengan yang direncanakan. Termasuk sifat yang sangat dasar dalam
menopang keberhasilan pendidikan adalah sifat sabar, yang dengan sifat ini
setiap individu akan tertarik kepada yang menyampaikan. Dengan kesabaran,
semua orang yang di bawah perintahnya akan berhias dengan akhlak terpuji,
dan terjauh dari perangai tercela; menempatkan semua guru dan karyawannya
sebagai mitra, beliau, Bapak Wachidin mengatakan bahwa, selayaknya Kepala
Sekolah menempatkan guru dan semua karyawannya sebagai mitra kerja bagi
dirinya, sehingga akan membuat komunikasi lebih lancar, cair dan effektif. Jika
demikian keadaannya, maka diharapkan semua elemen dapat bekerja dengan
fungsinya secara maksimal, sehingga akan dihasilkan pula kerja-kerja nyata yang
maksimal, dan akan mendapatkan hasil sesuai dengan perencanaan. Demikian
pula, beliau tidak sebaliknya menganggap guru dan karyawan sebagai bawahan,
karena beliau menganggap jika itu yang dilakukan, akan terjadi jurang pemisah
yang dapat menjauhkan dirinya dengan semua steak holder yang ada, serta sulit
untuk melakukan segala koordinasi dan dan perencanaan, dan tidak akan
mudah menjalankan setiap program dan perencanaan dengan baik. Sehingga
jika hal ini yang terjadi, maka tidak ada hasil dan prestasi yang diharapkan.
Demikian pula ketika guru mempunyai motivasi yang kuat, ia akan bekerja
dengan perencanaan yang baik, melaksanakan pembelajaran dengan baik,
melakukan evaluasi secara berkala, dan berusaha untuk mengembangkan bakat
siswanya, dengan penuh semangat dan ikhlas.
Ketika siswa mempunyai motivasi yang muncul dari dalam nuraninya, ia akan
belajar dengan sungguh-sungguh, dan memaksimalkan segala potensinya untuk
meraih pretasi yang gemilang.
Jika orang tua punya motivasi yang kuat, ia akan membela kepentingan anaknya
dalam usaha meraih kesuksesan sekarang dan yang akan dating.

1. Membina kerjasama antara sekolah, orang tua siswa dan masyarakat


lingkungan secara optimal demi kemajuan SD Negeri Procot 01.

Untuk menunjang program-programnya, selain membutuhkan dukungan dari


guru dan karyawan, juga harus mendapat dukungan dan bantuan yang sifatnya
menyeluruh dari semua warga sekolah dan elemen orang tua, seperti komite
sekolah, dan orang tua secara keseluruhan. Oleh karenanya, kepala sekolah
mencoba untuk melakukan komunikasi yang effektif kepada komite sekolah dan
orang tua, sebelum melakukan perencanaan, serta sebelum melaksanakan
program-program sekolah. Dengan demikian tercipta iklim yang baik, sehingga
sekolah lebih mudah dalam menjalankan tugasnya selaku lembaga pendidikan.

4. Program Sekolah

Program sekolah disusun sedemikian rupa dalam upaya menjawab tantangan


zaman.

5. Program Pembelajaran

Program pembelajaran dibuat semenarik mungkin, yang disesuaikan dengan


kurikulum yang sedang berlaku. Pembelajaran yang ada terus diupayakan
berlangsung dengan aktif, agar siswa ikut aktif; inovatif, dan untuk
membiasakan siswa dapat berinovasi membuat berbagai macam karya dan
keterampilan; kreatif, agar siswa menjadi kreatif dalam berfikir dan
memecahkan berbagai permasalahan; menyenangkan, agar siswa menjadi
senang dan tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran yang ada
di kelasnya.

1. Rancangan Pembelajaran yang di-Rumuskan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

NAMA SEKOLAH
: SD NEGERI PROCOT 01
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS / SEMESTER : IV / II
ALOKASI WAKTU : 3 X 35 MENIT (1 PERTEMUAN)

I. Standar Kompetisi
7 Mengenal Malaikat dan Tugas – tugasnya
II. Kompetensi Dasar
7.1 Menyebutkan Tugas – tugas Malaikat

III. Indicator ketercapaian

1. Menyebutkan jumlah malaikat yang wajib diketahui namanya


2. Menyebutkan nama – nama malaikat
3. Menyebutkan tugas – tugas malaikat
4. Menjelaskan keterkaitan antara tugas malaikat dengan perbuatan
manusia

IV. Tujuan pembelajaran

1. Melalui Tanya jawab dan permainan kartu, peserta didik dapat


menyebutkan jumlah malaikat yang harus diketahui nama dan tugasnya
2. Melalui Tanya jawab dan permainan kartu, peserta didik dapat
menyebutkan nama – nama malaikat yang harus diketahui
3. Melalui Tanya jawab dan permainan kartu, peserta didik dapat
menyebutkan tugas – tugas malaikat
4. Melalui Tanya jawab dan permainan kartu, peserta didik dapat
menjelaskan keterkaitan antara tugas malaikat dengan perbuatan
manusia

V. Materi pembelajaran
Beriman kepada Malaikat-malaikat Allah Swt.

1. Pengertian Malaikat

Malaikat yaitu makhluq Allah swt. yang dijadikan dari cahaya, Malaikat
termasuk makhluq gaib yang tidak dapat dilihat mata manusia. Malaikat selalu
patuah aapada perintah Allah swt. Malaaikata tidak berjenis kelamin daan tidak
dikaruniai nafsu,mereka hidup sampai hari kiamat. Mskipun Malaikat tidak
dapat dilihat mata manausia kita harus mengimaninya,artinya kita percaya
bahwa Allah swt. telah menciptakan makahluq berupa malaikat.

1. Perbedaan Malaikat dengan manusia:

No Malaikat Manusia

1
Tidak dapat dilihat mata manusia Dapat dilihat oleh mata manusia
Selalu patuh perintah Allah swt. Ada yang patuh ada yang tidak
2 Tidak berjenis kelamin Berjenis kelamin
3 Tidak dikaruniai nafsu Dikarauniai nafsu
4
1. Nama-Nama Malaikat

Malaikat jumlahnya sangat banyak sekali tetapi kita tidak mengetahui berapa
jumlah yang pasti hanya Allah swt. sendiri yang megetahui. Allah swt.
mewajibkan kita mengimani sepuluh nama malaikat yaitu: Jibril, Mikail, Isrofil,
Izroil, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik, dan Ridwan

1. Tugas Malaikat

Malaikat memiliki tugas tertentu yaitu:

1. Jibril bertugas Menyampaikan wahyu kepada para rasul.


2. Mikail bertugas membagi rejeki dari Allah swt.
3. Isrofil bertugas meniup sangkakala hari kiamat.
4. Izroil bertugas mencabut nyawa.
5. Munkar bertugas menanyai dalaam kubur.
6. Nakir bertugas menanyai dalaam kubur.
7. Raqib bertugas mencatat amal perbuatan manusia yang baik.
8. Atid bertugas mencatat amalperbuatan manusia yang buruk.
9. Malik bertugas menjaga neraka.
10. Ridwan bertugas menjaga surga.
11. Tugas Malaikat Berkaitan dengan Perbuatan Manusia :
12. Jibril berkait dengan pedoman hidup manusia (wahyu)
13. Mikail berkait dengan usaha / pekerjaan manusia (rizki)
14. Rakib dan Atid berkait dengan tingkah laku perbuatan manusia
15. Izrail berkait dengan usia hidup manusia (nyawa)
16. Malik berkait dengan balasan amal manusia yang buruk (neraka)
17. Ridwan berkait dengan balasan amal manusia yang baik (surga)

VI. Metode pembelajaran

1. Tanya jawab
2. Make a match
3. Diskusi
4. Pemberian tugas

1. Kegiatan pembelajaran
2. Kegiatan pendahuluan
3. Mengkondisikan siswa agar siap secara fisik maupun psikhis untuk
mengikuti pembelajaran melalui do’a sebelum belajar dan surat – surat
pendek
4. Appersepsi : mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan materi
5. Siapa diantara kalian yang tahu tentang malaikat ?
6. Ada berapa jumlah malaikat yang harus kita ketahui ?
7. Siapa yang tahu nama – nama malaikat?
8. Siapa yang tahu tugas – tugas malaikat?
9. Menjelaskan tujuan pembelajaran / kompetensi dasar yang akan
disampaikan
10. Menjelaskan pendekatan yang akan digunakan (make a match)
11. Kegiatan Inti

Eksplorasi :

1. Peserta didik mempelajari dan mendalami tentang jumlah, nama dan


tugas – tugas malaikat serta keterkaitan tugas malaikat melalaui metode
make a match (permainan kartu berpasang – pasangan) di dalam kelas /
di luar kelas dengan cara sebagai berikut :
2. Peserta didik berdiri melingkar membentuk lingkaran besar masing –
masing siswa mengambil 1 kartu yang tersedia dalam kotak / kardus
secara bergantian. (tanggung jawab)
3. Peserta didik yang mendapat kartu malaikat membentuk lingkaran kecil
dan secara bergantian membacakan kartu yang dipegang dan ditulis pada
lembar kerja. Demikian juga peserta didik yang mendapat kartu tentang
tugas malaikat melakukan kegiatan yang sama sehingga membentuk dua
lingkaran kecil. (kerjasama dan tanggung jawab)
4. Masing – masing peserta didik saling mencari pasangan antara nama dan
tugas malaikat dengan benar / sesuai, kemudian pasangan yang sudah
cocok membentuk barisan berpasang – pasangan. (kerjasama)
5. Selanjutnya secara bergantian masing – masing pasangan membacakan
kartu yang dipegang dimulai dari nama kemudian tugas malaikat. Salah
satu siswa mencatat pada lembar kerja. (tanggung jawab dankerjasama)
6. Peserta didik kembali membentuk lingkaran besar sambil duduk dan salah
satu siswa berdiri di tengah – tengah lingkaran mempresentasikan lembar
kerja hasil permainan make a match.

Elaborasi :

1. Peserta didik mengerjakan tugas secara berkelompok menggunakan


metode diskusi melalui langkah – langkah sebagai berikut :
2. Kelompok bernomor punggung 1 – 7 membahas tentang jumlah malaikat
yang harus diketahui dan nama – namanya

Kelompok bernomor punggung 8 – 14 membahas tentang tugas – tugas


malaikat
Kelompok bernomor punggung 15 – 20 membahas keterkaitan tentang tugas –
tugas malaikat dengan perbuatan manusia

1. Secara bergantian masing – masing kelompok mempresentasikan


tugasnya dan kelompok lain menanggapi dan atau menyempurnakan
sehingga memperoleh jawaban yang benar. (kerjasama, tanggung jawab,
rasa hormat dan perhatian)

Konfirmasi :

1. Guru bersama peserta didik membahas hasil permainan make a match


dan diskusi tentang jumlah malaikat, nama – nama malaikat dan tugasnya
serta keterkaitan tugas malaikat dengan perbuatan manusia.
2. Guru memberikan penguatan atas hasil tugas dari masing – masing
kelompok dan memberikan penghargaan atas hasil kerja kelompok
diskusi.
3. Kegiatan penutup
4. Guru bersama dengan peserta didik membuat rangkuman atau simpulan
hasil permainan kartu dan hasil diskusi jigsaw tentang jumlah malaikat,
nama – nama malaikat dan tugasnya serta keterkaitan tugas malaikat
dengan perbuatan manusia.
5. Peserta didik mengerjakan soal pos tes (terlampir pada instrument
penilain)
6. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi
dan program pengayaan baik secara individu maupun kelompok
7. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

1. Alat dan sumber belajar


2. Alat : kartu pembelajaran / alat peraga
3. Sumber : buku Pendidikan Agama Islam Kelas IV, Erlangga

IX. Penilaian

1. Teknik Penilaian: teknik tes


2. Bentuk : tes lisan, tes tertulis, performance tes
3. Instrument penilaian :

Jawablah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Ada berapakah jumlah malaikat yang wajib diketahui nama dan tugasnya?
Sebutkan 5 saja !
2. Sebutkan tugas malaikat Jibril, Mikail, Isrofil, Malik, Ridwan !
3. Jelaskan keterkaitan tugas malaikat Jibril, Mikail, Izroil, Rokib dan Atid
dengan perbuatan manusia !

Kriteria penilaian :
Soal nomor 1 dijawab betul semua nilai 10
Soal nomor 2 dijawab betul semua nilai 20
Soal nomor 3 dijawab betul semua nilai 20
Skore maksimal 50

Nilai Akhir : Skor perolehan / skore maksimal X 2

Mengetahui,
Slawi, Juli 2013.
Guru PAI
Kepala SDN Procot 01

FAKHRUROJI, S.Pd.I
WACHIDIN, S.Pd NIP 19770609 201001 1 017
NIP19660809 199103 1 006

1. Prestasi dan Program-Program Pendukung dalam Pengembangan


profesi, seperti Karya Tulis Ilmiah, Buku, Karya Inovatif, Karya Seni dan
lain-lain yang telah anda buat. Uraikan dengan jelas gunakan tabel-
tabel bila diperlukan.

JENIS
NO JUDUL PENERBIT
*)

Lomba Tata Upacara Sipil Tingkat


SD Gugus Ki Mangun Sarkoro Artikel Mufidalfathin.wordpress.com
Kec. Slawi-Kab. Tegal

Menerapkan Kedisiplinan Siswa


dengan Pendekatan Artikel Mufidalfathin.wordpress.com
Akhlaqul Karimah

Tahun Baru
Semangat
Artikel Mufidalfathin.wordpress.com
Baru
Bagi Guru

Seni
Mengajar Artikel Radar Tegal

Melalui
Kompetensi
Pedagogik

1. Aktivitas Pembimbingan Siswa, Pengembangan Diri, dan lain-lain yang


mendukung peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah

Kegiatan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan prestasi siswa antara lain:

1. Melakukan program ekstra kurikuler


2. Melakukan shalat dzuhu berjamaah pada hari Rabu dan Kamis, sebagai
upaya pembinaan dan pembiasaan siswa agar menjadi insane yang
beriman dan bertaqwa terhadap Allah Swt.(bagi umat Islam)
3. Memberikan tambahan pelajaran selesai sekolah, yakni setelah istirahat
dan shalat dzhuhur, jika ada materi yang diaggap siswa belum terlalu
menguasai
4. Memberikan tambahan jam bagi kelas VI, dalam rangka mempersiapkan
Ujian Sekolah (US/UN/USBN)
5. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pembimbingan siswa, yaitu untuk
menghadapi lomba-lomba, bagi Guru Mapel Pendidikan Agama Islam,
khususnya lomba MAPSI (Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Seni Islami) adalah sebagai berikut :
6. Melakukan pembimbingan secara menyeluruh bagi kelas IV dan V sejak
Semester II, yakni antara bulan Januari-Februari
7. Melakukan penseleksian di tingkat kelas pada bulan Maret
8. Melakukan penseleksian di tingkat sekolah pada bulan April
9. Melakukan pembimbingan terhadap siswa-siswi yang berhasil di tingkat
sekolah. Karena lomba MAPSI tingkat Provinsi Jawa Tengah biasanya
dilakukan antara bulan November-Desember, Kabupaten antara bulan
Oktober-Nopember, dan kecamatan antara bulan September-Oktober,
maka pembimbingan/pembinaan dilakukan sejak masuk pada semester I,
yaitu sejak masuk bulan Juli setiap tahunnya (berlangsung 1-3 bulan).

1. LANGKAH-LANGKAH DALAM PELAKSANAAN KUALITAS PEMBELAJARAN


DI SEKOLAH

1. Rancangan Pembelajaran yang di-Rumuskan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


NAMA SEKOLAH
: SD NEGERI PROCOT 01
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS / SEMESTER : V / II
ALOKASI WAKTU : 4 X 35 MENIT (1 PERTEMUAN)

1. Standar Kompetisi

7 Mengenal Rasul Allah SWT

1. Kompetensi Dasar

7.1 Menyebutkan Nama – nama Rasul Allah SWT


7.2 Menyebutkan Nama – nama Rasul Ulul Azmi dari para Rasul

1. Indicator ketercapaian
2. Menyebutkan jumlah Rasul yang wajib diketahui namanya
3. Menyebutkan nama – nama Rasul yang wajib diketahui namanya
4. Menyebutkan nama – nama Rasul Ulul Azmi
5. Menjelaskan perjuangan Rasul Ulul Azmi

1. Tujuan pembelajaran
2. Melalui permainan kartu, peserta didik dapat menyebutkan nama – nama
Rasul secara urut
3. Melalui Tanya jawab tentang Rasul Ulul Azmi, peserta didik dapat
menyebutkan nama – nama Rasul Ulul Azmi
4. Melalui pemberian tugas secara berkelompok, peserta didik dapat
menjelaskan perjuangan yang dialami oleh Rasul Ulul Azmi
5. Melalui Tanya jawab dan permainan kartu, peserta didik dapat
menjelaskan keterkaitan antara tugas malaikat dengan perbuatan
manusia

1. Materi pembelajaran

Beriman kepada Rasul-rasul Allah Swt.

1. Nama – nama Rasul


Rasul Artinya utusan.Rasul Allah SWT adalah seorang laki-laki pilihan Allah swt.
yang mendapat wahyu dari Allah swt. Untuk dirinya dan para umatnya. Jumlah
rasul yang wajib kita percayai ada 25 rasul yaitu :
1. Adam A.S. 10. Ya’qub A.S. 19. Sulaiman A.S.
2. Idris A.S. 11. Yusuf A.S. 20. Ilyas A.S.
3. Nuh A.S. 12. Ayyub A.S. 21. Yunus A.S.
4. Hud A.S. 13. Syu’ib A.S. 22. Zakaria A.S.
5. Sholeh A.S.. 14. Harun A.S. 23. Yahya A.S.
6. Ibrahim A.S. 15. Musa A.S. 24. Isa A.S.
7. Luth A.S. 16. Ilyas A.S. 25. Muhammad SAW.
8. Ishaq A.S. 17. Zulkifli A.S.
9. Ishaq A.S. 18. Daud A.S.

1. Rasul Ulul Azmi

Rasul Ulul ‘Azmi adalah rasul yang mempunyai ketabahan yang luar biasa
melebihi para rasul lainnya dalam berdakwah terhadap umatnya. Dari ke 25 Rsul
Allah swt. yang meraih derajat Rasul
Ulul ‘Azmi ada 5, yaitu:
1. Nabi Nuh A.S.
2. Nabi Ibrahim A.S.
3. Nabi Musa A.S.
4. Nabi Isa A.S.
5. Nabi Muhammad SAW.
Dalam melaksanakan tugas dalam berdakwah para rasul menghadapi berbagi
rintangan, gangguan, hambatan dan ancaman, oleh karena itu para rasul
dituntut kesabaran dan ketabahannya. Maka ada sejumlah rasul yang
perjalanan hidupnya dikenang lebih istimewa oleh karena Allah memberikan
kepadanya mu’jizat untuk membuktikan kerasulannya.
Mu’jizat artinya kejadian luar biasa yang dialami oleh seorang rasul/nabi.
Diantara Nabi yang diberi mu’jizat oleh Allah yaitu:

1. Nabi Nuh AS : Berupa mendatangkan banjir yang menghanyutkan


kaumnya yang ingkar.
2. Nabi Ibrahim AS : Kebal api sehingga ketika dibakar oleh Raja Namrud
dia tidak hangus terbakar.
3. Nabi Musa AS : Berupa tongkat yang berubah menjadi ular
yang besar dan dapat membelah laut menjadi jalan.
4. Nabi Isa AS. : Dapat membuat burung dari tanah, menurunkan
makanan dari langit, menyembuhkan orang buta dan penyakit kusta dan
menghidupkan orang mati atas ijin Allah swt.
5. Nabi Muhammad SAW : Bila berjalan diikuti awan, dapat
memancarkan air dari jari-jarinya, mampu membelah bulan menjadi 2,
Isra’ Mi’raj, Al-Qur’an yang merupakan mu’jizat terbesar.
6. Metode pembelajaran
7. Tanya jawab
8. Make a match
9. Pemberian tugas
10. Diskusi

1. Langkah-langkah dalam Pelaksanaannya di Kelas

1. Kegiatan pembelajaran
2. Kegiatan pendahuluan
3. Mengkondisikan peserta didik agar mengikuti proses pembelajaran
4. Appersepsi : mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan materi
yang akan diajarkan
5. Termasuk rukun iman yang keberapa meyakini adanya Rasul – rasul Allah
SWT ?
6. Sebutkan enam rukun iman?
7. Pree tes
8. Ada berapa jumlah rasul ?
9. Apa arti rasul ?
10. Menjelaskan tujuan pembelajaran / kompetensi dasar yang akan
disampaikan
11. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan materi yang akan
disampaikan
12. Menjelaskan pendekatan yang akan digunakan (make a match)
13. Kegiatan Inti

Eksplorasi :

1. Peserta didik mempelajari nama – nama rasul dan rasul ulul azmi serta
ujian yang dialami rasul ulul azmi
2. Peserta didik diberi tugas untuk mengambil kartu yang telah disediakan
yang bertuliskan nama rasul dan nomor urut
3. Masing – masing peserta didik saling mencari pasangan antara nama
rosul dan dan nomor urut
4. Selanjutnya masing – masing peserta didik membacakan kartu yang
dipegang secara urut

Elaborasi :

1. Peserta didik mengerjakan tugas secara berkelompok menggunakan


metode diskusi kelompok.

Konfirmasi :
1. Guru bersama peserta didik membahas hasil permainan make a match
dan hasil diskusi
2. Guru memberikan penguatan atas hasil tugas dari masing – masing
kelompok dan memberikan penghargaan atas hasil kerja kelompok
diskusi.
3. Kegiatan penutup
4. Guru bersama dengan peserta didik membuat rangkuman nama – nama
rasul dan nama – nam rasul ulul azmi
5. Peserta didik mengerjakan soal pos tes
6. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
7. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

1. Alat dan sumber belajar


2. Alat : kartu pembelajaran / alat peraga peta konsep
3. Sumber : buku Pendidikan Agama Islam Kelas V, Erlangga

1. Penilaian
2. Teknik Penilaian : teknik tes
3. Bentuk : tes lisan, tes tertulis
4. Instrument penilaian :

Jawablah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Ada berapakah jumlah rasul yang harus diketahui ?


2. Sebutkan 10 nama rasul secara urut (1-10) !
3. Sebutkan 5 nama rasul ulul Azmi !
4. Jelaskan pengertian Ulul Azmi !

Kriteria penilaian :
Soal nomor 1 dijawab betul semua nilai 25
Soal nomor 2 dijawab betul semua nilai 25
Soal nomor 3 dijawab betul semua nilai 25
Soal nomor 4 dijawab betul semua nilai 25
Skore maksimal 100
Nilai Akhir = Skor perolehan / skore maksimal
Mengetahui,
Slawi, 2 Pebruari 2013.
Guru PAI
Kepala SDN Procot 01

FAKHRUROJI, S.Pd.I
WACHIDIN, S.Pd NIP 19770609 201001 1 017
NIP19660809 199103 1 006
1. HASIL YANG DIPEROLEH

Prestasi yang pernah diraih SD Negeri Procot 01 sesungguhnya sangat banyak,


namun penulis hanya mencatat prestasi yang didapatkan dari Mapel Pendidikan
Agama Islam, karena secara langsung membimbing pada even tersebut.
Sedangkan pada lomba-lomba Mapel umum, penulis hanya berpartisipasi
sekedarnya saja. Adapaun prestasi / kejuaraan yang pernah diperoleh SD Negeri
Procot 01 dalam bidang Mapel Pendidikan Agama Islam, diantaranya :
TEMPAT DAN
NO. NAMA KEJUARAAN TINGKAT
WAKTU

SD Negeri Slawi
Khitobah Putra MAPSI
Kecamatan Kulon 02, Sabtu,
2011
08 Oktober 2011

SD Negeri Slawi
Khitobah Putri MAPSI
Kecamatan Kulon 02, Sabtu,
2011
08 Oktober 2011

SD Negeri Slawi
Mapel PAI & Gebsata
Kecamatan Kulon 02, Sabtu,
Putra 2011
08 Oktober 2011

SD Negeri Slawi
Khitobah Putri MAPSI
Kabupaten Kulon 03, Sabtu,
2011
15 Oktober 2011

SD Negeri Slawi
Mapel PAI & Gebsata
Kabupaten Kulon 03, Sabtu,
Putri
15 Oktober 2011

SD Negeri Slawi
Khitobah Putra MAPSI
Kecamatan Kulon 02, Sabtu,
2012
06 Oktober 2012

SD Negeri Slawi
Khitobah Putri MAPSI
Kecamatan Kulon 02, Sabtu,
2012
06 Oktober 2012
SD Negeri Slawi
Mapel PAI & Gebsata
Kecamatan Kulon 02, Sabtu,
Putra MAPSI 2012
06 Oktober 2012

SD Negeri Slawi
Seni Tilawah Al Qur-an
Kecamatan Kulon 02, Sabtu,
Putra MAPSI 2012
06 Oktober 2012

Takhsinul Khot & SD Negeri Slawi


Kaligrafi Putra MAPSI Kecamatan Kulon 02, Sabtu,
2012 06 Oktober 2012

SD Negeri Slawi
Seni Cerita Islami Putri
Kecamatan Kulon 02, Sabtu,
MAPSI 2012
06 Oktober 2012

Teknologi Informasi SD Negeri Slawi


dan Komunikasi Islami Kecamatan Kulon 02, Sabtu,
Putra MAPSI 2012 06 Oktober 2012

Teknologi Informasi SD Negeri Slawi


dan Komunikasi Islami Kecamatan Kulon 02, Sabtu,
Putri MAPSI 2012 06 Oktober 2012

Teknologi Informasi SD Negeri Slawi


dan Komunikasi Islami Kabupaten Kulon 03, Senin,
Putra MAPSI 2012 06 Oktober 2012

Teknologi Informasi SD Negeri Slawi


dan Komunikasi Islami Kabupaten Kulon 03, Senin,
Putri MAPSI 2012 06 Oktober 2012

SD Negeri Slawi
Takhsinul Khot &
Kulon 02, Sabtu,
Kaligrafi Putra MAPSI Kecamatan
21 September
2013
2013
SD Negeri Slawi
Takhsinul Khot &
Kulon 02, Sabtu,
Kaligrafi Putri MAPSI Kecamatan
21 September
2013
2013

SD Negeri Slawi
Cipta dan Seni Khitobah Kulon 02, Sabtu,
Kecamatan
Putri MAPSI 2013 21 September
2013

SD Negeri Slawi
Tilawah Al Qur-an Putri Kulon 02, Sabtu,
Kecamatan
MAPSI 2013 21 September
2013

SD Negeri Slawi
Teknologi Informasi
Kulon 02, Sabtu,
dan Komunikasi Islami Kecamatan
21 September
Putri MAPSI 2013
2013

SD Negeri Slawi
Cipta dan Seni Cerita
Kulon 02, Sabtu,
Islami Putra MAPSI Kecamatan
21 September
2013
2013

SD Negeri Slawi
Cipta dan Seni Cerita
Kulon 02, Sabtu,
Islami Putri MAPSI Kecamatan
21 September
2013
2013

SD Negeri Slawi
Cipta dan Seni Cerita
Kulon 02, Sabtu,
Islami Putra MAPSI Kecamatan
21 September
2013
2013

Takhsinul Khot & SD Negeri Slawi


Kaligrafi Putra MAPSI Kabupaten Kulon 02, Senin,
2013 07 Oktober 2013

1. PENUTUP
2. Simpulan

Setiap guru tentunya mempunyai pengalaman dalam proses pembelajaran.


Dalam prosesnya tersebut tentu ada berbagai macam hambatan dan kesulitan.
Pengalaman penulis, hambatan dan kesulitan yang ada justru dapat menjadi
factor pendorong bagi semakin majunya guru dididalam cara berfikirnya,
keberaniannya dalam mencoba berbagai macam cara untuk memecahkan
permasalahan yang muncul.
Pembelajaran yang berlangsung di SDN Procot 01 terbilang menyenangkan, hal
itu bisa terlihat dari wajah-wajah ceria yang dikesankan siswanya, ketika acap
kali bertemu dengan guru-gurunya, tidak hanya di sekolah bahkan ketika
bertemu di luar sekolah, hal itu bisa menjadi indikasi bahwa proses
pembelajaran yang ada berlangsung dengan sangat menyenangkan, karena
setuap guru yang ada berupaya untuk melakukan proses pembelajaran yang
aktif, invatif, kreatif dan menyenangkan.
SDN Procot 01 mempunyai visi bertaqwa, berprestasi, terampil, dan berbudi
pekerti yang luhur. Visi ini menjiwai setiap warganya, mereka bersinergi dalam
mewujudkan visi ini, hal ini Nampak dari keemangatan dan keseriusan kepala
sekolah dalam mengelola sumber daya yang ada, baik gurunya, siswanya, orang
tua siswanya, maupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
Misi dari sekolah ini adalah, sebagai berikut:

1. Menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi dibidang IMTAQ dan


IPTEK..
2. Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif sesuai
dengan perkembangan dan kemajuan zaman.
3. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat.

Tujuan dari sekolah ini adalah, sebagai berikut:

1. Menumbuh kembangkan motivasi diri untuk mencapai prestasi


semaksimal mungkin seluruh warga sekolah.
2. Membina kerjasama antara sekolah, orang tua siswa dan masyarakat
lingkungan secara optimal demi kemajuan SD Negeri Procot 01.
3. Saran

Saran kepada pihak-pihak yang berwenang agar memberikan fasilitas yang layak
bagi sekolah ini. Ada beberapa hal yang dirasa masih kurang bagi
terselenggaranya sekolah modern, berprestasi dan murah, diantaranya adalah:
laboratorium computer yang perlu direhab, serta isi laboratorium yang harus
ditambah dan diberikan SDM yang bertanggung jawab mengurusinya, tentunya
dengan honor yang sesuai bagi yang memeliharanya.

1. Rekomendasi
Sekolah ini layak disebut sebagai sekolah berprestasi, karena mempunyai kepala
sekolah, guru-guru, serta siswa-siswi yang berprestasi juga. Oleh karenanya
penulis merekomendasikan beberapa hal, yaitu:

1. Kepala Sekolah agar lebih semangat, pantang menyerah, sabar


menghadapi berbagai karakter warga sekolah, khususnya guru.
2. Kepada teman-teman guru agar selalu belajar , tanpa mengenal lelah,
agar selalu mendapat informasi yang baru. Serta terus mempertahankan
semangat dan menjaga, serta berusaha meningkatkan prestasi sekolah SD
Negeri Procot 01.
3. Kepada seluruh karyawan dan teman-teman Wiyata Bhakti, terus
semangat. Allah Swt., melihat pekerjaan kita, dan akan memberi balasan
lebih dari apa yang kita kerjakan.
4. Kepada seluruh orang tua agar berkompetisi secara sehat, untuk dapat
masuk ke sekolah ini, tentunya dengan memperhatikan peraturan
pemerintah tentang syarat-syarat masuk ke sekolah (SD) secara umum,
untuk mencapai pendidikan yang berkeadilan dan persamaan hak bagi
setiap warga masyarakat, sesuai dengan amanah UUD 1945 dan UU
Sisdiknas yang berlaku sekarang.
5. Terima kasih.

(https://mufidalfathin.wordpress.com/2014/05/20/makalah-lomba-guru-
berprestasi/)

Makalah Inovatif : Guru


Berprestasi dan Berdedikasi yang
Profesional dan Bermartabat
MAKALAH KARYA INOVATIF
Guru Berprestasi dan Berdedikasi yang Profesional dan Bermartabat
Siap Mensukseskan Pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam Menyiapkan
Generasi Emas 2045
SMP Negeri 2 Giritontro
Eko Sriwibowo, S.Pd., M.Pd.
NIP. 19641103 198901 1 001
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam rangka turut serta mencer-daskan kehidupan bangsa, peranan guru


sangat penting sekali untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas
dan berakhlak mulia. Kita sadari, bahwa peran guru sampai saat ini masih eksis,
sebab sampai kapanpun posisi atau peran guru tersebut tidak akan bisa
digantikan sekalipun dengan mesin sehebat apapun, mengapa? Karena, guru
sebagai seorang pendidik juga membina sikap mental yang menyangkut aspek-
aspek manusiawi dengan karakteristik yang beragam dalam arti berbeda antara
satu siswa dengan lainnya. Banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh
seorang guru semata-mata ingin melihat anak didiknya bisa berhasil dan sukses
kelak. Tetapi perjuangan guru tersebut tidak berhenti sampai disitu, guru juga
merasa masih perlu meningkatkan kompetensinya agar benar-benar menjadi
guru yang lebih baik dan lebih profesional terutama dalam proses belajar
mengajar sehari-hari. Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus
dilaksanakan oleh guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas
guru ini sangat berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Hakikat profesi
guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan
keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang
di luar bidang pendidikan. Guru berprestasiadalah guru yang memiliki kinerja
melampaui standar yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan, yang
mencakup kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, kompetensi sosial dan mampu menghasilkan karya inofatif yang
diakui baik pada tingkat daerah, nasional dan/atau internasional; dan secara
langsung membimbing peserta didik hingga mencapai prestasi di bidang
intrakurikuler dan/atau ekstrakurikuler. Untuk mengembangkan kualitas dunia
pendidikan dibutuhkan guru berkualitas dan terakreditas serta potensi yang
tinggi maupun berwawasan luas, berprestasi serta tenaga pengajar terkreditasi
akan mendorong siswa berprestasi. Guru yang berprestasi dan berdedikasi
tinggi perlu dikembangan pemerintah dan di masyara-katkan untuk mengangkat
kualitas murid dari daya saing dikancah nasional maupun internasional, guru
berprestasi dan ber-dedikasi tinggi harus terus dikembangan pemerintah dan
masyarakat yang telah dicanangkan guru profesi yang bermartabat.
Fokus utama kurikulum baru yang segera diberlakukan terletak pada penciptaan
pendidikan karakter, yang diharapkan dapat menjadikan anak didik lebih
memiliki kepribadian dan menjadi manusia yang berkualitas. Sehingga kelak
tidak ada lagi tawuran antarpelajar, pergaulan bebas, serta narkoba, karena
telah tercipta anak didik yang berkarakter dan memiliki moral yang baik, dan
menjadi Generasi Emas pada 2045. Pendidik merupakan tenaga profesional
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. (UU No.20 Tahun 2003, Pasal 39 (2)). Hal ini erat kaitannya
dikala adanya keoptimisan dari bangsa Indonesia, manakala mereka sangat
berharap dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia terutama para pemuda
yang pertumbuhan-nya pada saat ini berkembang begitu pesat dan diperkirakan
pada tahun 2045 menjadikan Indonesia menjadi negara yang unggul dan maju.
Sebaliknya jika persiapan ini tidak dilakukan dengan baik dan yang akan terjadi
ialah semua ini menjadi boomerang bagi Indonesia. Maka dari itu penting
kaitannya dalam menyongsong dan menetaskan “generasi Indonesia emas
2045” peran pendidikan menjadi sangat penting. Dalam mewujudkan semua itu
erat kaitannya peningkatan karakter dan inovasi dalam bentuk
keprofesionalitasan tenaga kependidikan itu sendiri. Gambaran sosok manusia
Indonesia generasi emas 2045, harus menjadi tolak ukur dan cantolan upaya
pengembangan dan peningkatan pendidikan, dan lebih lanjut daripada itu
pendidikan akan memainkan peran baru dalam sudut pandang pengembangan
sosok generasi 2045. Dari pengertian tersebut dapat kita tarik ulur bahwa peran
guru profesional secara umum ialah menyiapkan peserta didik menjadi warga
negara yang baik. Menjadi Keoptimisan Generasi tua bilamana Masa depan
bangsa terletak dalam tangan generasi muda. Kurikulum 2013 mengembangkan
dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan
proses pembelajaran tidak langsung. Makalah ini mengambil judul “Guru
Berprestasi dan Berdedikasi yang Profesional dan Bermartabat Siap
Mensukseskan Pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam Menyiapkan Generasi Emas
2045”.

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah arti guru berprestasi?


2. Apa arti guru berdedikasi yang professional?
3. Strategi apa agar menjadi guru yang professional?

1. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, di antaranya :

1. Untuk mengetahui arti guru berprestasi


2. Untuk mengetahui arti guru berdedikasi yang professional
3. Untuk mengetahui strategi menjadi guru yang professional.

BAB II
LANDASAN TEORI

1. Guru Berprestasi

Guru Berprestasi adalah guru yang memiliki kinerja melampaui standar yang
telah ditetapkan oleh satuan pendidikan, yang mencakup kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial
dan mampu menghasilkan karya inofatif yang diakui baik pada tingkat daerah,
nasional dan/atau internasional; dan secara langsung membimbing peserta didik
hingga mencapai prestasi di bidang intrakurikuler dan/atau ekstrakurikuler.
Guru berprestasi , adalah: pertama, unggul/mumpuni dilihat dari kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional; kedua, menghasilkan karya
kreatif dan inovatif; dan ketiga secara langsung membimbing peserta didik
hingga mencapai prestasi di bidang intrakurikuler dan/atau ekstrakurikuler.
Kompetensi pedagogik dinilai dari tingkat pemahaman guru terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. Memahami peserta didik artinya mampu memanfaatkan prinsip-
prinsip perkembangan kognitif dan kepribadian peserta didik, serta mengi-
dentifikasi bekal ajar awal peserta didik. Merancang pembelajaran artinya
memahami landasan kependidikan, menerapkan teori belajar dan
pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karak-teristik
peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun
rancangan pembelajaran berdasarkan stra-tegi yang dipilih. Melaksanakan
pembe-lajaran artinya menata latar/setting pembelajaran, dan melaksanakan
pembela-jaran yang kondusif. Merancang dan melaksanakan evaluasi
pembelajaran memiliki indikator merancang dan melaksanakan evaluasi proses
dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode,
menganalisis hasil evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar (mastery
learning), dan meman-faatkan hasil penilaian untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran. Adapun pengem-bangan peserta didik untuk mengak-tualisasikan
berbagai potensinya adalah memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan
potensi akademik dan nonakademik. Kompetensi kepribadian tercermin dari
kemampuan personal, berupa kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif,
dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, serta
berakhlak mulia. Kepribadian yang mantap dan stabil artinya bertindak sesuai
dengan norma hukum dan norma sosial, bangga sebagai guru, dan memiliki
konsistensi dalam bertindak. Dewasa artinya menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru. Arif artinya
menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik,
sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak. Berwibawa artinya memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadap peserta didik dan disegani. Adapun berakhlak mulia berarti bertindak
sesuai dengan norma religius (iman dan takwa, jujur, ikhlas, suka menolong),
dan memiliki perilaku yang diteladani siswa. Pada penilaian tertulis, soal tes
kepribadian antara lain berupa tes potensial akademik (TPA) yang meliputi
kemampuan verbal dan kemampuan matematis. Kompetensi sosial tercermin
dari kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar. tertulis berupa tes kompetensi sosial, seperti tes
skala sikap.
Kompetensi profesional tercermin dari tingkat penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam, yang mancakup penguasaan materi kurikulum mata
pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta
penguasaan terhadap struktur dan metodolgi keilmuannya. Menguasai
substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi artinya memahami materi
ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, memahami struktur, konsep, dan
metode keilmuan yang manaungi atau koheren dengan materi ajar, memahami
hubungan konsep antarmata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep-konsep
keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun menguasai struktur dan metode
keilmuan berarti menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk
memperdalam pengetahuan / materi bidang studi. Guru berprestasi adalah
membimbing peserta didik hingga mencapai prestasi, baik di bidang
intrakurikuler maupun ekstrakuri-kuler. Guru berprestasi seperti di atas,
nyatalah bahwa sesungguhnya guru berprestasi itu benar-benar seorang guru
yang hebat. Harus diakui bahwa memang tidak mudah, untuk tidak mengatakan
sulit, menjadi guru berprestasi. Oleh karena itu diperlukan sebuah mekanisme
komprehensif untuk menentukan orang-orang yang layak menjadi assesor bagi
guru berprestasi.

1. Guru Berdedikasi yang Profesional

Mengembangkan kualitas dunia pendidikan dibutuhkan guru berkualitas dan


berdedikasi tinggi maupun berwawasan luas, berprestasi serta tenaga pengajar
terkreditasi akan mendorong siswa berprestasi. Guru yang berprestasi dan
berdedikasi tinggi perlu dikembangan pemerintah dan dimasyara-katkan untuk
mengangkat kualitas murid dari daya saing dikancah nasional maupun
internasional, guru berprestasi dan berde-dikasi tinggi harus terus dikembangan
pemerintah dan masyarakat yang telah dicanangkan guru profesi yang
bermartabat. Professional yaitu seorang guru, yang ahli dalam bidang keilmuan
yang dikuasainya dituntut bukan hanya sekedar mampu mentransfer keilmuan
kedalam diri anak didik, tetapi juga mampu mengembangkan potensi yang
adadalam diri poserta didik. Maka, bentuk pembelajaran kongkret dan penilaian
secara komprehensif diperlukan untuk bisa melihat siswa dari berbagai
perspektif. Persiapan pembelajaran menjadi sesuatu yang wajib dikerjakan, dan
pelaksanaan aplikasi dalam kelas berpijak kepada persiapan yang telah dibuat
dengan menyesuaikan terhadap kondisi setempat atau kelas yang berbeda.
Kepedulian untuk mengembangkan kemampuan afektif, emosional, sosial dan
spiritual siswa, sesuatu yang vital untuk bisa melihat kelebihan atau keungulan
yang terdapat dalam diri anak. Peserta didik diberi kesempatan untuk
mengembangkan diri dan menemukan aktualisasi sehingga tumbuh rasa
percaya diri. Di atas telah dijelaskan tentang mengapa profesi guru sebagai
profesi khusus dan luhur. Berikut akan diuraikan tentang 2 tuntutan yang harus
dipilih dan dilaksanakan guru dalam upaya mendewasakan anak didik. Tuntutan
itu adalah:

1. Mengembangkan visi anak didik tentang apa yang baik untuk


pengembangan bakat anak didik.
2. Mengembangkan potensi umum sehingga dapat bertingkah laku secara
kritis terhadap pilihan-pilihan.

Anak didik mampu mengambil keputusan untuk menentukan mana yang baik
atau tidak baik. Apabila seorang guru dalam kehidupan pekerjaannya
menjadikan pokok satu sebagai tuntutan yang dipenuhi maka yang terjadi pada
anak didik adalah suatu pengembangan konsep manusia terhadap apa yang baik
dan bersifat ekslusif. Maksudnya adalah bahwa konsep manusia terhadap apa
yangbaik hanya dikembangkan dari sudut pandang yang sudah ada pada diri
siswa sehingga tak terakomodir konsep baik secara universal. Dalam hal ini,
anak didik tidak diajarkan bahwa untuk mengerti akan apa yang baik tidak hanya
bertitik tolak pada diri siswa sendiri tetapi perlu mengerti konsep inidari orang
lain atau lingkungan sehingga menutup kemungkinan akan timbul nya visi
bersama akan hal yang baik.
Di lain pihak guru mempersiapkan anak didik untuk melaksanakan
kebebasannya dalam mengembangkan visi apa yang baik secara konkrit dengan
penuh rasa tanggung jawab di tengah kehidupan bermasyarakat. Komitmen
guru dalam mengajar guna pencapaian tujuan mengajar yang kedua lebih lanjut
diuraikan bahwa guru harus memiliki tanggungjawab terhadap apa yang
ditentukan oleh lembaga sekolah. Sekolah selanjutnya akan mengatur guru,
pelajaran dan siswa supaya mengalami proses belajar mengajar yang
berlangsung dengan baikdan supaya tidak terjadi penyalah gunaan jabatan.
Namun demikian, sekolah juga perlu memberikan kebebasan bagi guru untuk
mengembangkan, memvariasikan, kreativitas dalam meren-canakan, membuat
dan mengevaluasi sesuatu proses yang baik artinya guru mempunyai
kewenangan.
Hal ini menjadi perlu bagi seorang yang profesional dalam pekerjaannya.
Masyarakat umum juga dapat membantu guru dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Hal ini dimungkinkan karena masyarakat ikut bertanggung jawab
terhadap “proses” anak didik. Masyarakat dapat mengajukan saran, kritik bagi
lembaga sekolah, lembaga sekolah boleh saja mempertimbangkan atau
menggunakan masukan dari masyarakat untuk mengembangkan pendidikan
tetapi lembaga sekolah atau guru tidak boleh bertindak sesuai dengan kehendak
masyarakat karena hal ini menyebabkan hilangnya profesionalitas guru dan
otonomi lembaga sekolah atau guru. Dengan demikian, pemahaman akan visi
pekerjaan sesuai dengan etikamoral profesi perlu dipahami agar tuntutan yang
diberikan kepada guru bukan dianggap sebagai beban melainkan visi yang akan
dicapai guru melalui prosesbelajar mengajar. Guru perlu diberikan otonomi
untuk mengembangkan dan mencapai tuntutan tersebut.

1. Peran Guru Profesional Guna Menentaskan Generasi Emas 2045

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan


melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
(UU No.20Tahun 2003, Pasal 39 (2)). Dari pengertian tersebut dapat kita tarik
ulur bahwa peran guru profesional secara umum ialah menyiapkan peserta didik
menjadi warga negara yang baik. Menjadi Keoptimisan Generasi tua bilamana
Masa depan bangsa terletak dalam tangan generasi muda . Hal ini erat
kaitannya dikala adanya keoptimisan dari bangsa Indonesia, manakala mereka
sangat berharap dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia terutama para
pemuda yang pertumbuhannya pada saat ini berkembang begitu pesat dan
diperkirakan pada tahun 2045 menjadikan Indonesia menjadi negara yang
unggul dan maju. Sebaliknya jika persiapan ini tidak dilakukan dengan baik dan
yang akan terjadi ialah semua ini menjadi boomerang bagi Indonesia. Maka dari
itu penting kaitannya dalam menyongsong dan menetaskan generasi Indonesia
emas 2045 peran pendidikan menjadi sangat penting. Dalam mewujudkan
semua itu erat kaitannya peningkatan karakter dan inovasi dalam bentuk
keprofesionalitasan tenaga kependidikan itu sendiri. Gambaran sosok manusia
Indonesia generasi emas 2045, harus menjadi tolak ukur dan cantolan upaya
pengembangan dan peningkatan pendidikan, dan lebih lanjut daripada itu
pendidikan akan memainkan peran baru dalam sudut pandang pengembangan
sosok generasi 2045. Peran baru pendidikan harus diikuti dengan
profesionalisme guru, yang kunci utamanya terletak pada guru dan pendidikan
guru yang memiliki nilai mutu yang baik. Dengan demikian dalam menetaskan
generasi Indonesia emas 2045 pendidikan memiliki esensi yang sangat penting,
oleh sebab itu perlunya pemahaman dan komitmen yang tinggi dalam
menentukan mutu pendidikan secara umum dan peranan guru sebagai aktor
yang “digugu dan ditiru” dalam peningkatan mutu dan pengabdian secara utuh.
Hal ini menjadi semakin akan berjalan relevan bilamana diimbangi dengan
peningkatan kesejahteraan guru secara menyeluruh dari pemerintah Indonesia.
Yang dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan sederhana dalam peranannya
sebagai agen dalam meretaskan generasi Indonesia emas 2045, guru wajib
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik dan yang utama
ialah mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara khususnya dan
tujuan nasional secara umumnya.

1. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses


pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung.

1. Proses Pembelajaran Langsung.

Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik


mengembangkan pengetahuan, kemam-puan berpikir dan keterampilan
psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang
dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam
pembela-jaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau
menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam
kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan
keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect.

2. Proses Pembelajaran Tidak Langsung.

Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama


proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.
Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam
proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan
sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh
mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan
masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013,
semua kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah dan di luar dalam
kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk
mengem-bangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap.

1. Kompetensi Guru

Kemampuan melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab guru


merupakan sebagian dari kompetensi profesionalisme guru. Moh Uzer Usman
(2000:7) mengemukakan tiga tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik,
mengajar dan melatih. (a) mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan
nilai-nilai hidup, (b) mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, (c) melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan
pada siswa. DG Armstrong dalam Nana Sudjana (2000:69) mengemukakan ada
lima tugas dan tanggung jawab pengajar, yakni tanggung jawab dalam (a)
pengajaran, (b) bimbingan belajar, (c) pengembangan kurikulum, (d)
pengembangan profesinya, dan (e) pembina-an kerjasama dengan masyarakat.
Mohamad Ali (2000:4-7) menge-mukakan tiga macam tugas utama guru, yakni
(a) merencanakan tujuan proses belajar mengajar, bahan pelajaran, proses
belajar mengajar yang efektif dan efisien, menggunakan alat ukur untuk
mencapai tujuan pengajaran tercapai atau tidak, (b) melaksanakan pengajaran,
(c) memberikan balikan (umpan balik).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan tentang
tugas guru yaitu (a) tugas pengajaran, bimbingan dan latihan kepada siswa, (b)
pengembangan profesi guru, (c) pengabdian masyarakat. Untuk dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, seorang guru dituntut memiliki
beberapa kemampuan dan keterampilan tertentu. Kemampuan dan
keterampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi profesi-onalisme guru.
Kompetensi merupa-kan suatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh guru agar
tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana denganbaik.
Pengertian dasar kompetensi (competency) yakni kemampuan atau kecakapan.
Menurut Mc. Load dalam Moh Uzer Usman (2000:14) Kompetensi merupakan
perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai
dengan kondisi yang diharapkan. Sedang yang dimaksud dengan kompetensi
guru (teacher competency) merupakan kemam-puan seorang guru dalam
melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Dari pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru merupakan kemampuan
guru dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai pengajar yang dilakukan secara
bertanggung jawab dan layak. Glasser dalam Nana Sudjana (2000:69)
mengemukakan empat jenis kompetensi tenaga pengajar, yakni (a) mempunyai
pengetahuan belajar dantingkah laku manusia, (b) menguasai bidang ilmu yang
dibinanya, (c) memiliki sikap yang tepat tentang dirinya sendiri dan teman
sejawat serta bidang ilmunya, (d) keterampilan mengajar.

1. Kode Etik Guru

Adanya sumpah profesi dan kode etik guru, menurut Achmad Sanusi, sebagai
rambu-rambu, rem, dan pedoman dalam tindakan guru khususnya saat kegiatan
mengajar. Alasannya, guru harus bertanggung jawab dengan profesi maupun
hasil dari pengajaran yang ia berikan kepada siswa. Jangan sampai terjadi
malpraktik pendidikan. Isi kode etik tersebut adalah

1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia


Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila,
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional,
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai
bahan melakukan bimbingan dan pembinaan,
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menjunjung
berhasilnya proses belajar-mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan
masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung
jawab bersama terhadap pendidikan,
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya,
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan
kesetia-kawanan sosial,
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu
organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian,
9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang
pendidikan.

Yang menjadi masalah bagi kalangan pendidikan bukanlah belum ada nyakode
etik guru, melainkan sudah sejauh mana guru-guru di negeri ini mempelajari,
memahami, dan mengaplikasikan kode etik guru tersebut, baik dalam mendidik
anak bangsa ataupun dalam kehidupan sehari-hari.Sehingga, guru betul-betul
menjadi suri teladan bagi seluruh komponen bangsa di manapun berada.

1. Strategi Menjadi Guru Profesional

Apakah jabatan guru dapat disebut sebagai suatu profesi?. Pada dasarnya
profesi guru adalah profesi yang sedang tumbuh. Walaupun ada yang
berpendapat bahwa guru adalah jabatan semi profesional, namun sebenarnya
lebih dari itu.Usaha profesionalisasi merupakan hal yang tidak perlu ditawar-
tawar lagi karena uniknya profesi guru. Profesi guru harus memiliki berbagai
kompetensi seperti kompetensi profesional, personal, dan sosial. Seseorang
dianggap profesional apabila mampu mengerjakan tugasnya dengan selalu
berpegang teguh pada etika kerja, independent (bebas dari tekanan pihak luar),
cepat (produktif), tepat (efektif), efisien dan inovatif sertadidasarkan pada
prinsip-prinsip pelayanan prima yang didasarkan pada unsur-unsur ilmu atau
teori yang sistematis, kewenangan profesional, pengakuan masyarakat dan kode
etik yang regulatif. Pengembangan wawasan dapat dilakukan melalui forum
pertemuan profesi, pelatihan ataupun upaya pengembangan dan belajar secara
mandiri. Sejalan dengan hal di atas, seorang guru harus terus meningkatkan
profesionalismenya melalui berbagai kegiat-an yang dapat mengembangkan
kemam-puannya dalam mengelola pembelajaran maupun kemampuan lain
dalam upaya menjadikan peserta didik memiliki keterampilan belajar, mencakup
keterampil-an dalam memperoleh pengetahuan (learning to know),
keterampilan dalam pengembangan jati diri (learning to be), keterampilan
dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to do), dan keterampilan
untuk dapat hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis (learning to
livetogether). Berangkat dari makna dan syarat-syarat profesi sebagaimana
dijelaskan pada bagian terdahulu, maka dalam rangka pengembangan
profesionalisme guru secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan berbagai
strategi antara lain :

1. Berpartisipasi didalam pelatihan atau in servie training. Bentuk pelatihan


yang fokusnya adalah keterampilan tertentu yang dibutuhkan oleh guru
untuk melaksanakan tugasnya secara efektif. Pelatihan ini cocok
dilaksanakan pada salah satu bentuk pelatihan pre-service atau in-service.
Model pelatihan ini berbeda dengan pendekatan pelatihan yang
konvensional, karena penekanannya lebih kepada evaluasi performan
nyata suatu kompetensi tertentu dari peserta pelatihan.
2. Membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya. Dengan
membaca dan memahami banyak jurnal atau makalah ilmiah lainnya
dalam bidang pendidikan yang terkait dengan profesi guru, maka guru
dengan sendirinya dapat mengembangkan profesionalisme dirinya.
Selanjutnya untuk dapat memberikan kontribusi kepada orang lain, guru
dapat melakukan dalam bentuk penulisan artikel/makalah karya ilmiah
yang sangat bermanfaat bagi pengembangan profesionalisme guru yang
bersangkutan maupun orang lain.
3. Berpartisipasi di dalam kegiatan pertemuan ilmiah. Pertemuan ilmiah
memberikan makna penting untuk menjaga kemutakhiran (up to date)
hal-hal yang berkaitan dengan profesi guru. Tujuan utama dari kegiatan
pertemuan ilmiah adalah menyajikan berbagai informasi dan inovasi
terbaru di dalam suatu bidang tertentu. Partisipasi guru pada kegiatan
tersebut akan memberikan kontribusi yang berharga dalam membangun
profesionalisme guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
4. Melakukan penelitian seperti PTK Penelitian tindakan kelas yang
merupakan studi sistematik yang dilakukan guru melalui kerjasama atau
tidak dengan guru lain dalam rangka merefleksikan dan sekaligus
meningkatkan praktek pembelajaran secara terus menerus juga
merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme
guru. Berbagai kajian yang bersifat reflektif oleh guru yang dilakukan
untuk meningkatkan kemantapan rasional, memperdalam pemahaman
terhadap tindakan yang dilakukan dalam melaksanakan tugasnya, dan
memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran berlangsung akan
bermanfaat sebagai inovasi pendidikan. Dalam hal ini guru diberdayakan
untuk mengambil berbagai prakarsa profesional secara mandiri dengan
penuh percaya diri. Jika proses ini berlangsung secara terus menerus,
maka akan berdampak pada peningkatan profesionalisme guru.
5. Partisipasi di dalam organisasi/komunitas profesional. Ikut serta menjadi
anggota orgnisasi profesional juga akan meningkatkan profesionalisme
seorang guru. Organisasi profesional biasanya akan melayani anggotanya
untuk selalu mengembangkan dan memelihara profesionalismenya
dengan membangun hubungan yang erat dengan masyarakat. Dalam hal
ini yang terpenting adalah guru harus pandai memilih suatu bentuk
organisasi profesional yang dapat memberi manfaat utuh bagi dirinya
melalui bentuk investasi waktu dan tenaga. Pilih secara bijak organisasi
yang dapat memberikan kesempatan bagi guru untuk meningkatkan
profesionalismenya.
6. Kerjasama dengan tenaga profesional lainnya di sekolah. Seseorang
cenderung untuk berpikir dari pada keluar untuk memperoleh
pertolongan atau informasi mutakhir akan lebih mudah jika
berkomunikasi dengan orang-orang di dalam tempat kerja yang sama.
Pertemuan secara formal maupun informal untuk mendiskusikan
berbagai isu atau permasalahan pendidikan termasuk bekerjasama
berbagai kegiatan lain (misalnya merencanakan, melaksa-nakan, dan
mengevaluasi program-program sekolah) dengan kepala sekolah, orang
tua peserta didik (komite sekolah), guru dan staf lain yang profesional
dapat menolong guru dalam memutakhirkan pengetahuannnya.
Berpartisipasi di dalam berbagai kegiatan tersebut dapat menjaga
keaktifan pikiran dan membuka wawasan yang memungkinkan guru
untuk terusmemperoleh informasi yang diperlukannya dan sekaligus
membuat perencanaan untuk mendapatkannya. Semakin guru terlibat
dalam prolehan informasi, maka guru semakin merasakan akuntabel, dan
semakin guru merasakan akuntabel maka ia semakin termotivasi untuk
mengembangkan dirinya.

BAB III
PENUTUP

1. Simpulan

Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap


pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal, baik di sekolah
maupun di luar sekolah, ini berarti seorang guru minimal memiliki dasar-dasar
kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam menjalankan tugas.
Untuk itu seorang guru perlu memiliki kepribadian, menguasai bahan pelajaran
dan menguasai cara-cara mengajar sebagai dasar kompetensi. Bila guru tidak
memiliki kepribadian, tidak menguasai bahan pelajaran dan cara-cara mengajar,
maka guru akan gagal menunaikan tugasnya, sebelum berbuat lebih banyak
dalam pendidikan dan pengajaran. Oleh Karena itu, kompetensi mutlak dimiliki
guru sebagai kemampuan, kecakapan atau keterampilan dalam mengelola
kegiatan pendidikan. Dengan demikian kompetensi guru berartipemilikan
pengetahuan keguruan, dan pemilikan keterampilan serta kemampuan sebagai
guru dalam melaksanakan tugasnya.”
Guru Berprestasi adalah guru yang memiliki kinerja melampaui standar yang
telah ditetapkan oleh satuan pendidikan, yang mencakup kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial
dan mampu menghasilkan karya inofatif yang diakui baik pada tingkat daerah,
nasional dan/atau internasional; dan secara langsung membimbing peserta didik
hingga mencapai prestasi di bidang intrakurikuler dan/atau ekstrakurikuler.
Guru berprestasi , adalah: pertama, unggul/mumpuni dilihat dari kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional; kedua, menghasilkan karya
kreatif dan inovatif; dan ketiga secara langsung membimbing peserta didik
hingga mencapai prestasi di bidang intrakurikuler dan/atau ekstrakurikuler.
Guru Professional yaitu seorang guru, yang ahli dalam bidang keilmuan yang
dikuasainya dituntut bukan hanya sekedar mampu mentransfer keilmuan
kedalam diri anak didik, tetapi juga mampu mengem-bangkan potensi yang
adadalam diri poserta didik. Dalam meretaskan generasi Indonesia emas 2045,
guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik dan
yang utama ialah mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara
khususnya dan tujuan nasional secara umumnya. Dalam rangka pengembangan
profesionalisme guru secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan berbagai
strategi antara lain :

1. Berpartisipasi didalam pelatihan atau in servie training.


2. Membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah
3. Berpartisipasi di dalam kegiatan pertemuan ilmiah.
4. Melakukan penelitian seperti PTK (Penelitian tindakan kelas)
5. Partisipasi di dalam organisasi/komu-nitas profesional.
6. Kerjasama dengan tenaga profesional lainnya di sekolah.

1. Saran

Guru yang profesional tidak hanya tahu akan tugas, peranan dan kompe-
tensinya. Namun dapat melaksanakan apa-apa yang menjadi tugas dan
perannya, dan selalu meningkatkan kompetensinya agar tercapai kondisi proses
belajar mengajar yang efektif dan tercapai tujuan belajar secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai