Anda di halaman 1dari 6

Tugas 4.1: Membuat Rencana Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional bagi murid di Kelas.

Oleh: Arya Lassita, S.Pd.

SD Negeri 4 Pangkalpinang

Provinsi Kep. Bangka Belitung

Pendidikan Guru penggerak Angkatan 8

1. 2 Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yang akan saya mplementasikan adalah:

1) kesadaran diri
2) manjemen diri

2. Alasan saya memilih KSE tersebut adalah karena fase perkembangan pada jenjang SD kelas rendah ini
merupakan waktu yang kritis dalam membentuk dasar-dasar kepribadian, perilaku, dan interaksi sosial
anak-anak. Berikut adalah beberapa alasan saya mengapa KSE kesadaran diri dan manajemen diri sangat
penting diterapkan di kelas rendah jenjang SD:

1. Pengenalan Diri yang Sehat: Mengajarkan kesadaran diri di SD membantu anak-anak mengenali
perasaan, emosi, minat, dan nilai-nilai mereka. Ini membantu mereka memahami identitas
mereka, apa yang mereka sukai atau tidak sukai, dan apa yang membuat mereka unik. Dengan
pemahaman ini, mereka dapat membangun rasa percaya diri dan harga diri yang sehat.

2. Pengembangan Empati dan Hubungan Antar Individu: KSE kesadaran diri membantu anak-anak
memahami perasaan dan sudut pandang orang lain. Ini adalah dasar dari kemampuan empati,
yang penting untuk membangun hubungan yang sehat dan memahami perasaan teman-teman
mereka. Dengan memahami diri dan orang lain, anak-anak dapat belajar bekerja sama, berbagi,
dan berkomunikasi dengan lebih baik.

3. Kemampuan Mengatasi Emosi: SD adalah periode di mana anak-anak mulai menghadapi


berbagai emosi dan tantangan sosial. KSE manajemen diri membantu mereka mengidentifikasi
emosi mereka, mengekspresikannya dengan cara yang sehat, dan mengelola emosi negatif
seperti marah atau frustrasi. Ini membantu mengurangi konflik di antara rekan sekelas dan
memungkinkan mereka berkembang secara emosional.

4. Peningkatan Kemampuan Belajar: Kesadaran diri membantu anak-anak mengenali gaya belajar
mereka sendiri, preferensi belajar, dan bagaimana cara terbaik bagi mereka untuk memperoleh
pengetahuan. Manajemen diri membantu mereka belajar mengatur waktu, mengatasi distraksi,
dan mempertahankan fokus, yang semuanya keterampilan penting untuk belajar dengan efektif
di kelas.

5. Membangun Ketahanan Mental (Resilience): Anak-anak perlu belajar cara mengatasi


kegagalan, rasa frustasi, atau stres dalam lingkungan yang aman. KSE membantu mereka
mengembangkan ketahanan mental dengan mengajarkan mereka cara menghadapi tantangan
dan krisis dengan optimisme dan ketekunan.

6. Pemahaman Nilai-Nilai dan Etika: Kesadaran diri membantu anak-anak mengidentifikasi nilai-
nilai penting dalam hidup mereka. Manajemen diri membantu mereka mengambil keputusan
berdasarkan nilai-nilai ini dan membimbing perilaku mereka sesuai dengan etika yang baik. Ini
membantu mereka membentuk dasar-dasar moral yang kuat sejak dini.

7. Persiapan Masa Depan: KSE mengajarkan anak-anak keterampilan penting yang akan
membantu mereka sukses di dunia nyata, seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam
tim, mengelola konflik, dan mengatasi tekanan. Semua ini mempersiapkan mereka untuk masa
depan di sekolah yang lebih tinggi, karir, dan kehidupan sosial mereka.

Mengajarkan KSE kesadaran diri dan manajemen diri di kelas rendah SD membantu anak-anak
mengembangkan dasar-dasar keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk tumbuh
menjadi individu yang seimbang, mampu berinteraksi dengan baik dengan orang lain, dan berhasil
dalam berbagai aspek kehidupan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KOMPETENSI SOSIAL EMOSIONAL (KSE): KESADARAN DIRI

Our Feeling Today

(Perasaan Kami Hari Ini)

Kelas : 2 SD

Tujuan Pembelajaran :

1) Mengenal emosi diri dengan meletakkan stik nama pada papan perasaan
2) Mengeksplorasi macam-macam emosi diri
3) Mempraktikkan kesadaran penuh
4) Menjelaskan emosi yang dirasakan

Alat dan Bahan :

Hp, speaker, laptop, slide ppt, karton, kertas warna (origami), gunting, lem kertas, stik es krim,
gambar ekspresi (emoticon).

Nilai yang dicapai : Kesadaran diri, pengenalan emosi, empati, rasa syukur

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran:

Langkah 1: Pendahuluan

Guru memulai pelajaran dengan menyambut siswa dengan hangat (5S) dan menjelaskan bahwa hari ini
mereka akan mempelajari tentang sesuatu yang sangat penting, yaitu kesadaran diri berupa emosi dan
mengidentifikasi emosi. Guru berkata, "Halo semua! Hari ini kita akan berbicara tentang emosi dan
mengapa penting bagi kita untuk memahami bagaimana kita merasakannya. Emosi memengaruhi cara
kita berpikir, berinteraksi, dan mengatasi tantangan dalam hidup. Mari kita lihat lebih dalam tentang
hal ini."

Langkah 2: Pengenalan Emosi Dasar .

Guru menggunakan slide atau gambar untuk memperkenalkan emosi dasar seperti bahagia, sedih,
marah, takut, dan cemas. Guru berkata, "Mari kita lihat beberapa emosi dasar. Setiap orang merasakan
emosi ini dalam berbagai situasi. Misalnya, saat kamu mendapat nilai baik, kamu mungkin merasa
bahagia. Ketika kamu kehilangan sesuatu yang penting, kamu mungkin merasa sedih. Apa emosi lain
yang bisa kamu sebutkan?"
Langkah 3: Identifikasi Emosi pada Diri Sendiri

Guru mengajak siswa untuk merenung sejenak tentang pengalaman emosional mereka sendiri. Mereka
mungkin memberikan pertanyaan seperti, "Kapan terakhir kali kamu merasa bahagia? Apa yang
membuatmu merasa sedih?" Siswa diminta untuk menulis atau berbicara tentang pengalaman mereka.

Langkah 4: Diskusi Kelompok

Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Masing-masing kelompok berdiskusi tentang


pengalaman emosional yang mereka bagikan. Guru berkata, "Sekarang, mari kita berbicara dengan
teman-teman di kelompok kalian. Bagikan pengalaman emosional yang kalian tulis tadi. Apa yang kalian
pelajari tentang diri kalian dari pengalaman ini?"

Langkah 5: Membaca dan Menafsirkan Cerita

Guru membacakan cerita singkat tentang karakter yang mengalami emosi tertentu. Setelah membaca,
guru bertanya kepada siswa, "Apa emosi yang dirasakan oleh karakter dalam cerita ini? Mengapa
karakter itu merasa emosi tersebut? Apa yang bisa kita pelajari dari cerita ini tentang mengidentifikasi
emosi?"

Langkah 6: Refleksi Pribadi

Guru meminta siswa untuk merenung tentang pembelajaran hari ini. Guru berkata, "Sebelum kita
selesai, ambil waktu sejenak untuk merenung. Bagaimana pembelajaran tentang mengenali dan
memahami emosi bisa membantu kamu dalam kehidupan sehari-hari? Tuliskan refleksi singkatmu."

Langkah 7: Tugas Rumah

Sebagai tugas rumah, guru memberi instruksi kepada siswa, "Tugas rumah kalian adalah untuk
mencatat emosi yang kalian rasakan selama beberapa hari ke depan. Lalu tempelkan gambar emosi
pada karton. Tuliskan juga situasi yang memicu emosi tersebut. Setelah beberapa hari, kita akan
berbicara lebih lanjut tentang pengalaman kalian."

Setelah menjelaskan tugas rumah, guru bersama siswa membuat papan perasaan dengan
menggunakan alat dan bahan yang sudah disediakan. Apabila papan perasaan sudah selesai maka
bisa langsung ditempel di dinding kelas. Selanjutnya, guru meminta siswa meletakkan stik nama
mereka pada kotak perasaan sesuai dengan perasaan yang mereka rasakan saat pagi hari dan siang
hari nantinya.

Dalam skenario ini, guru secara bertahap mengajak siswa untuk memahami pentingnya kesadaran emosi
dan mengidentifikasi emosi dalam diri mereka sendiri. Melalui diskusi, refleksi, dan tugas rumah, siswa
diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana emosi
memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KOMPETENSI SOSIAL EMOSIONAL (KSE): MANAJEMEN DIRI

My Activities Today (Kegiatanku Hari Ini)

or (atau)

A Day in My Life (Sehari dalam Hidupku)

Kelas : 2 SD

Tujuan Pembelajaran :

1) merencanakan dan mengatur tugas-tugas harian mereka secara mandiri


2) mengembangkan keterampilan manajemen waktu, tanggung jawab, dan disiplin diri.

Alat dan Bahan : Hp, speaker, laptop, slide ppt, buku agenda

Nilai yang dicapai : Manajeman diri, tanggung jawab, dan disiplin

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran:

Langkah 1: Pengenalan Konsep

Guru membuka pelajaran dengan hangat. Menerangkan tentang Pembelajaran Sosial emosial
tentang Manajemen Diri berupa pengertian, contoh, dan tujuannya. Guru menjelaskan
pentingnya memiliki rencana harian untuk mengatur waktu dan tugas. Guru menceritakan
bagaimana perencanaan harian membantu mereka menyelesaikan pekerjaan dengan lebih
efisien. Selanjutnya, guru menginformasikan bahwa hari ini kita akan membuat agenda harian
atau membuat “vlog a day in my life”

Langkah 2: Penjelasan Langkah-langkah

Guru menjelaskan langkah-langkah dalam membuat rencana harian:

1. Identifikasi Tugas: Siswa diminta untuk mencatat tugas-tugas yang harus mereka
selesaikan hari ini, seperti pekerjaan rumah, belajar pelajaran, dan kegiatan
ekstrakurikuler.

2. Prioritaskan Tugas: Siswa diminta untuk memutuskan tugas mana yang harus
diselesaikan lebih awal berdasarkan pentingnya.

3. Tentukan Waktu: Siswa mengestimasi berapa lama waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan setiap tugas.
4. Buat Jadwal: Siswa menggunakan kertas atau lembar kerja untuk membuat jadwal
harian dengan menentukan waktu mulai dan selesai untuk setiap tugas.

Langkah 3: Praktik langsung

Siswa diberikan lembar kerja kosong atau buku agenda yang sudah mereka siapkan dan diminta
untuk mencoba membuat rencana harian mereka sendiri. Guru memberikan bimbingan dan
membantu siswa yang mengalami kesulitan. Atau bagi siswa yang memilih membuat “vlog a
day in my life” guru menjelaskan langkah-langkah dan aturannya atau etika dalam
menggunakan smartphone dan media sosial. (Catatan: “Vlog a day in my life” boleh dikerjakan
di rumah dengan bantuan orangtua).

Langkah 4: Berbagi dan Diskusi

Siswa berbagi rencana harian mereka dengan teman di kelompok kecil. Mereka dapat
memberikan masukan satu sama lain tentang perencanaan mereka.

Langkah 5: Evaluasi dan Refleksi

Guru dan siswa bersama-sama mengevaluasi bagaimana proses perencanaan harian ini
membantu siswa mengatur waktu dan menyelesaikan tugas. Siswa juga diminta untuk
merenung tentang bagaimana mereka bisa lebih baik dalam mengelola waktu mereka di masa
depan.

Kegiatan ini membantu siswa kelas rendah untuk mulai memahami konsep manajemen diri,
belajar mengatur waktu, dan membangun keterampilan organisasi yang penting sepanjang
hidup mereka.

Anda mungkin juga menyukai