Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MANDIRI MULAI DARI DIRI

MODUL 2.3.a.3

Oleh: Arya Lassita, S.pd.

SD Negeri 4 Pangkalpinang – Kep. Bangka Belitung

Mengidentifikasi pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dirinya


terkait coaching di konteks pendidikan

Pertanyaan-pertanyaan reflektif sesi mulai dari diri:

1) Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala
sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?

Jawaban: Perasaan saya saat di obeservasi, yaitu campur aduk. Ada rasa senang dan semangat ketika
menyiapkan administrasi pembelajaran untuk supervisinya. Saya sangat antusias menyiapkan semua
kelengkapan administrasi pembelajaran begitupun dengan strategi dan metode dan pembelajaran
yang akan saya lakukan di kelas. Ketika hari H di supervisi ada rasa deg-degan. Namun, saya mampu
mengalihkan rasa deg-degan itu dengan memberikan performance terbaik.

2) Ceritakan pengalaman Anda saat observasi dan pasca kegiatan observasi tersebut!

Jawaban: Saat observasi pembelajaran di kelas semua berjalan dengan baik dan lancar, saya mampu
membuat Kepala Sekolah selaku supervisor saat itu terkesima dengan penampilan saya. Metode
pembelajaran yang saya lakukan adalah PBL (Problem Based Learning) di mana kegiatan
pembelajaran sangat berpusat pada peserta didik yang membuat mereka aktif. Umpan balik dari
kepala sekolahpun sangat baik dan memberikan komentar luar biasa pada saya.Tidak hanya kepala
sekolah yang melakukan supervisi, tetapi juga Pengawas sekolah yang mensupervisi administrasi
pembelajaran. Hasil dari supervisi tersebut saya mendapat nilai terbaik dari seluruh guru. Sehingga
pada tahun ajaran baru yang berikutnya saya diamanahkan untuk menjadi Wakil bidang kurikulum di
sekolah tempat saya bertugas. Tentunya pasca kegiatan observasi dan setelah mendapat amanah di
atas saya memiliki tanggung jawab besar untuk melakukan pengawasan, pengamatan, coaching pada
rekan sejawat terkait proses pelaksanaan kurikulum.

3) Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri Anda
berkembang sebagai seorang pendidik?

Jawaban: Proses supervisi akademik yang ideal adalah suatu pendekatan terstruktur yang dirancang
untuk membantu pendidik mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan praktik mengajar
mereka. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran, mendukung pertumbuhan
profesional, dan meningkatkan hasil belajar siswa. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses
supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu saya berkembang sebagai seorang pendidik:
1. Pendahuluan dan Perencanaan:

 Menentukan tujuan dan tujuan supervisi. Mengidentifikasi area-area spesifik yang ingin
saya fokuskan, seperti pengembangan keterampilan pengajaran tertentu, penggunaan
teknologi dalam pembelajaran, atau peningkatan interaksi di kelas.

 Menjalin komunikasi terbuka dengan supervisor atau mentor saya untuk memastikan
pemahaman yang jelas tentang tujuan dan harapan.

2. Observasi Kelas:

 Meminta supervisor saya untuk mengamati sesi pengajaran saya di kelas.

 Supervisor harus mengamati berbagai aspek, termasuk metode pengajaran, interaksi


dengan siswa, pengelolaan kelas, penggunaan materi ajar, dan penerapan strategi
pembelajaran.

3. Refleksi dan Analisis:

 Setelah observasi, berdiskusi bersama supervisor tentang pengamatan dan feedback


yang diberikan.

 Bersama-sama, merefleksikan tentang aspek-aspek yang berjalan baik dan area yang
perlu ditingkatkan.

4. Perencanaan Tindak Lanjut:

 Berdasarkan feedback dan diskusi, membuat rencana tindak lanjut yang konkret untuk
meningkatkan praktik mengajar saya.

 Mengidentifikasi langkah-langkah konkret yang akan saya ambil untuk mengatasi area-
area perbaikan.

5. Implementasi Perbaikan:

 Menerapkan perubahan yang telah saya rencanakan dalam lingkungan kelas saya.

 Mencoba berbagai strategi baru dan mengamati dampaknya terhadap pembelajaran


dan interaksi siswa.

6. Pemantauan dan Evaluasi:

 Melakukan pemantauan berkala terhadap perubahan yang telah saya implementasikan.


 Mencatat perubahan positif yang terjadi dan identifikasi masalah baru yang mungkin
muncul.

7. Kolaborasi dan Pembelajaran Berkelanjutan:

 Terus berkomunikasi dengan supervisor atau mentor Anda.

 Berbagi pengalaman, tantangan, dan hasil belajar saya dengan rekan-rekan pendidik
lainnya.

8. Refleksi Akhir dan Perencanaan Lanjutan:

 Melakukan refleksi akhir terhadap proses supervisi dan perubahan yang telah saya
lakukan.

 Mengidentifikasi langkah-langkah lebih lanjut yang perlu diambil untuk terus


meningkatkan praktik mengajar saya.

Dalam proses supervisi akademik yang ideal, penting untuk menciptakan lingkungan yang
terbuka, saling menghormati, dan kolaboratif antara pendidik dan supervisor. Tujuannya bukan
hanya untuk mengidentifikasi kelemahan, tetapi juga untuk merayakan keberhasilan dan
pertumbuhan dalam pengajaran. Dengan mengadopsi sikap reflektif dan tekun dalam
mengimplementasikan perubahan, Anda dapat terus berkembang sebagai pendidik yang lebih
baik.

4) Menurut Anda, jika Anda saat ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi,
dimana posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s/d 10? Situasi belum
ideal 1 dan situasi ideal 10.

Jawaban: Sebagai seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi, saya ingin mencapai
gambaran ideal yang telah dijelaskan di atas. Namun, tingkat pencapaian ini dapat bervariasi
tergantung pada banyak faktor, termasuk budaya sekolah, sumber daya yang tersedia, dan komitmen
seluruh tim pendidik. Berdasarkan skala 1 hingga 10, berikut adalah beberapa penilaian yang
mungkin:

1. Pendahuluan dan Perencanaan: 7


Memahami tujuan supervisi dan merencanakan dengan baik, tetapi mungkin ada beberapa area
yang perlu lebih jelas dalam hal tujuan dan harapan.

2. Observasi Kelas: 6
Melakukan observasi kelas secara konsisten, tetapi mungkin ada beberapa kendala dalam
mengamati semua pendidik karena keterbatasan waktu atau sumber daya.

3. Refleksi dan Analisis:


8 Melibatkan pendidik dalam diskusi yang produktif tentang observasi dan memberikan
feedback yang konstruktif.

4. Perencanaan Tindak Lanjut: 7


Memberikan rencana tindak lanjut yang jelas dan konkret kepada pendidik, tetapi mungkin
masih ada beberapa kekurangan dalam perencanaan.

5. Implementasi Perbaikan: 6
Memantau perubahan yang diimplementasikan, tetapi mungkin ada tantangan dalam
memastikan setiap perubahan diterapkan secara konsisten.

6. Pemantauan dan Evaluasi: 7


Melakukan pemantauan berkala terhadap perkembangan dan perubahan yang terjadi.

7. Kolaborasi dan Pembelajaran Berkelanjutan: 9


Mendorong kolaborasi antara pendidik dan memfasilitasi pertukaran pengalaman dan
pengetahuan.

8. Refleksi Akhir dan Perencanaan Lanjutan: 8


Melakukan refleksi terhadap proses supervisi dan merencanakan langkah selanjutnya untuk
mendukung pertumbuhan pendidik.

Secara keseluruhan, gambaran ini menunjukkan bahwa “saya telah mencapai beberapa aspek dari
proses supervisi akademik yang ideal, tetapi masih ada ruang untuk perbaikan”. Perlu diingat
bahwa mencapai situasi yang ideal memerlukan waktu, komunikasi yang terus menerus, dan
komitmen kolektif dari seluruh tim pendidik. Teruslah bekerja menuju standar yang lebih tinggi dan
terus beradaptasi dengan kebutuhan dan perkembangan sekolah.

5) Aspek apa saja yang Anda butuhkan untuk dapat mencapai situasi ideal itu?

Jawaban: Untuk mencapai situasi ideal dalam proses supervisi akademik sebagai seorang kepala
sekolah, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dan dikembangkan:

1. Komunikasi Terbuka: Penting untuk membangun komunikasi yang terbuka dan transparan
dengan seluruh tim pendidik. Jelaskan dengan jelas tujuan supervisi, harapan, dan manfaatnya
bagi perkembangan profesional mereka.

2. Perencanaan yang Matang: Merencanakan supervisi dengan cermat adalah kunci. Tetapkan
jadwal observasi kelas dan diskusi berdasarkan prioritas dan kebutuhan masing-masing
pendidik. Pastikan agar waktu dan sumber daya yang tersedia digunakan secara efisien.

3. Pengamatan yang Teliti: Melakukan pengamatan kelas yang mendalam dan terperinci. Fokus
pada berbagai aspek pengajaran, termasuk interaksi guru-siswa, strategi pembelajaran,
pengelolaan kelas, dan penggunaan materi ajar.
4. Feedback Konstruktif: Setelah pengamatan, memberikan feedback yang spesifik, konstruktif,
dan mendukung. Memberikan apresiasi terhadap aspek-aspek yang baik dan saran untuk
perbaikan. Memberikan contoh konkret untuk membantu pendidik memahami dengan lebih
baik.

5. Dukungan untuk Perubahan: Membantu pendidik dalam merencanakan dan menerapkan


perubahan. Menyediakan sumber daya, bahan bacaan, atau pelatihan yang relevan untuk
mendukung upaya perbaikan.

6. Pemberdayaan Pendidik: Melibatkan pendidik dalam pengambilan keputusan tentang


pengembangan profesional mereka. Membiarkan mereka berkontribusi dalam merencanakan
rencana tindak lanjut dan mendiskusikan inisiatif yang akan diambil.

7. Pemantauan Berkelanjutan: Melakukan pemantauan terus menerus terhadap perkembangan


pendidik setelah perubahan diimplementasikan. Memberikan dukungan tambahan jika ada
hambatan yang muncul.

8. Pengembangan Pendidik: Fokus pada pengembangan berkelanjutan pendidik. Menyediakan


pelatihan dan peluang pengembangan profesional untuk membantu mereka meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan mereka.

9. Kolaborasi Antar Pendidik: Memfasilitasi pertukaran ide dan pengalaman antara pendidik.
Mendukung pembelajaran berkelanjutan melalui diskusi, kelompok studi, atau lokakarya
bersama.

10. Refleksi dan Evaluasi Bersama: Selain refleksi individual, mengadakan sesi refleksi dan evaluasi
bersama antara kepala sekolah dan tim pendidik. Mendiskusikan hasil supervisi, perkembangan,
dan langkah-langkah selanjutnya.

11. Penghargaan dan Pengakuan: Mengapresiasi dan mengakui usaha dan perkembangan pendidik
secara terbuka. Ini akan memotivasi mereka untuk terus meningkatkan diri.

12. Komitmen Kepemimpinan: Menjadi contoh yang baik sebagai kepala sekolah. Menunjukkan
komitmen pada perkembangan profesional dan pembelajaran berkelanjutan.

Secara keseluruhan, mencapai situasi ideal dalam proses supervisi akademik memerlukan perencanaan
yang matang, komunikasi terbuka, dukungan berkelanjutan, dan kolaborasi yang erat antara kepala
sekolah dan tim pendidik. Hal ini juga melibatkan pendidik dalam pengambilan keputusan dan
pemberdayaan mereka dalam mengembangkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.

Setelah Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif, tuliskan harapan Anda terkait modul ini :

1) Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah
mempelajari modul ini?

Jawaban:
1. Pengakuan atas Usaha: Saya mengharapkan pengakuan atas usaha dan dedikasi saya dalam
mengajar. Penghargaan dari kepala sekolah dapat memberikan motivasi tambahan untuk terus
meningkatkan praktik mengajar saya.

2. Dukungan dalam Pengembangan Profesional: Saya berharap bahwa hasil supervisi akan
memberikan arah yang jelas untuk pengembangan profesional saya. Ini dapat meliputi
rekomendasi pelatihan, bahan bacaan, atau sumber daya lain yang akan membantu saya
tumbuh sebagai pendidik.

3. Rencana Tindak Lanjut yang Jelas: Setelah mendapatkan feedback, saya berharap memiliki
rencana tindak lanjut yang jelas. Ini dapat berupa langkah-langkah konkret yang akan saya ambil
untuk meningkatkan kualitas pengajaran saya berdasarkan rekomendasi dari kepala sekolah.

4. Kesempatan untuk Berkolaborasi: saya mengharapkan kesempatan untuk berkolaborasi


dengan rekan pendidik dalam mengimplementasikan perubahan dan membagikan pengalaman.
Hal ini dapat memberikan ruang untuk pembelajaran bersama dan pertukaran ide.

5. Perubahan yang Terukur: saya berharap melihat perubahan yang terukur dalam praktik
mengajar saya setelah mengimplementasikan saran-saran dari supervisi. Perubahan ini
diharapkan akan berdampak positif pada hasil belajar siswa.

6. Peningkatan Hubungan dengan Kepala Sekolah: saya berharap dapat menjalin hubungan yang
lebih erat dengan kepala sekolah melalui proses supervisi. Ini dapat menjadi dasar untuk
komunikasi terbuka dan kolaborasi yang lebih baik di masa depan.

7. Pengakuan atas Pertumbuhan: saya berharap bahwa kepala sekolah akan mengakui dan
merayakan pertumbuhan saya sebagai pendidik. Hal ini dapat membangkitkan rasa percaya diri
dan komitmen saya terhadap pengembangan profesional.

Dengan memiliki harapan-harapan ini dan mengadopsi sikap terbuka terhadap proses supervisi,
saya dapat memaksimalkan manfaat dari pengalaman ini untuk pertumbuhan profesional dan
perbaikan pengajaran saya

2) Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

Modul coaching untuk supervisi akademik dapat dirancang dengan berbagai komponen yang
memberikan wawasan dan keterampilan kepada kepala sekolah atau pengawas yang akan
melakukan supervisi. Berikut adalah beberapa kegiatan, materi, dan manfaat yang dapat
diharapkan dari modul coaching tersebut:

Kegiatan:

1. Pembelajaran Interaktif: Sesi pembelajaran yang melibatkan diskusi, berbagi pengalaman, studi
kasus, dan simulasi untuk memahami konsep supervisi akademik dengan lebih baik.
2. Pengamatan dan Refleksi: Berpraktik melalui pengamatan kelas atau rekaman video dan
melibatkan refleksi mendalam tentang pengajaran dan interaksi dalam kelas.

3. Perencanaan Tindak Lanjut: Menyusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pengamatan,
mencakup langkah-langkah konkret untuk meningkatkan pengajaran.

4. Simulasi Sesi Feedback: Berlatih memberikan feedback yang konstruktif dan mendukung
kepada pendidik dengan berbagai skenario.

5. Pengembangan Keterampilan Komunikasi: Pelatihan untuk meningkatkan keterampilan


komunikasi yang efektif dalam memberikan feedback dan berinteraksi dengan pendidik.

6. Kolaborasi dan Diskusi: Mendorong partisipan untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan berdiskusi
tentang tantangan dan solusi dalam proses supervisi.

Materi:

1. Konsep Supervisi Akademik: Memahami tujuan, prinsip, dan pendekatan yang mendasari
supervisi akademik.

2. Pengamatan Kelas Efektif: Mengenal teknik dan kriteria pengamatan kelas yang efektif,
termasuk apa yang harus diamati dan dievaluasi.

3. Pemberian Feedback Konstruktif: Mempelajari cara memberikan feedback yang konstruktif,


spesifik, dan berfokus pada perbaikan.

4. Perencanaan dan Implementasi Perubahan: Menyusun rencana perbaikan berdasarkan hasil


pengamatan dan mengimplementasikan perubahan dengan sukses.

5. Keterampilan Komunikasi: Meningkatkan keterampilan komunikasi verbal dan nonverbal dalam


konteks supervisi.

6. Mengatasi Tantangan: Mempelajari cara mengatasi hambatan dan tantangan dalam proses
supervisi dan perubahan pengajaran.

7. Pembelajaran Berkelanjutan: Memahami pentingnya pembelajaran berkelanjutan bagi pendidik


dan bagaimana mendukungnya.

Manfaat:

1. Peningkatan Kualitas Pengajaran: Modul coaching ini membantu pengawas atau kepala sekolah
memberikan supervisi yang efektif, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas pengajaran.

2. Pertumbuhan Profesional Pendidik: Melalui feedback dan rencana tindak lanjut yang baik,
pendidik dapat terus berkembang sebagai profesional.
3. Peningkatan Hubungan Kerja: Proses supervisi yang konstruktif dapat memperkuat hubungan
antara kepala sekolah atau pengawas dengan tim pendidik.

4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa: Pengajaran yang lebih baik dapat berkontribusi pada hasil
belajar siswa yang lebih baik.

5. Peningkatan Kepercayaan Diri: Pendidik yang menerima feedback dan dukungan yang positif
dapat mengembangkan kepercayaan diri yang lebih besar.

6. Pengembangan Keterampilan Kepemimpinan: Kepala sekolah atau pengawas dapat mengasah


keterampilan kepemimpinan dalam memberikan bimbingan dan pengembangan.

7. Pengembangan Budaya Pembelajaran: Proses supervisi yang baik dapat membantu


membangun budaya pembelajaran yang berpusat pada pertumbuhan dan perbaikan terus-
menerus.

Dengan kombinasi kegiatan, materi, dan manfaat ini, modul coaching untuk supervisi akademik
dapat menjadi alat yang kuat dalam mendukung pertumbuhan profesional dan peningkatan
praktik mengajar dalam lingkungan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai