Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Mikro Konseling
NIM : 19102020025
YOGYAKARTA
2022
A. Identifikasi Masalah
Pada perencanaan konseling agar proses konseling berjalan dengantepat dan
lancer maka diperlukan pendeskripsian kasus serta identifikasi gejala. Sebagai
berikut :
1. Deskripsi kasus
Konseli merupakan seorang remaja laki-laki berinisial WWJ yang berumur
21 tahun. WWJ merupakan anak tunggal yang sekarang bertempat tinggal
bukan dengan kedua orangtuanya melainkan dengan kakek dan neneknya,
dikarenakan WWJ sejak berumur 5 tahun mengalami suatu masalah yang
menimpa kepada kedua orangtuanya yang mengakibatkan kedua
orangtuanya harus berpisah atau bercerai, maka dari itu WWJ di titipkan
kepada nenek dan kakeknya sampai saat ini.
Kondisi WWJ saat ini sama seperti remaja pada umumnya yang
mengalami perkembangan dengan baik, dengan fisik yang normal tidak
mengalami kendala ataupun kesusahan dalam melakukan suatu aktifitas.
Tahun 2019 ia telah menyelesaikan pendidikan dibangku sekolah tamatan
SMK, dan sejak itu sebenernya WWJ berkeinginan untuk melanjutkan ke
jenjang perkuliahan, namun WWJ juga menyadari factor keluarga yang tidak
mendukung yang mengharuskan WWJ terpaksa tidak melanjutkan ke jenjang
perkuliahan, akhirnya WWJ memutuskan untuk mencari pekerjaan . akhirnya
selang beberapa bulan dari kelulusannya WWJ diterima di suatu pekerjaan
Retail (Alfamart) dan ia bekerja hanya sampai 6 bulan saja dikarenakan ada
factor yang mengharuskan ia berpindah lokasi ke yang lebih jauh sehingga ia
memutuskan untuk resign . dan sejak itu ia mencari lagi pekerjaan lain.
Dan suatu ketika WWJ hari demi hari sering memikirkan tentang nasib
nya diri sendiri karena ia adalah korban broken home. Dan ia sering gelisah
ketika melihat teman-temannya yang bahagia dengan keluarga yang utuh,
dan seiring berjalannya waktu hari demi hari WWJ mengalami rasa takut
yang mengancam dan ketidak percaannya pada diri sendiri karena benar-
benar tidak ada yang meng-support dari keluarganya, semua hal tersebut
menjadikan WWJ merasa insecure.
Saat ini WWJ mencoba untuk bangkit dengan kembali semangat mencari
pekerjaan, namun pekerjaan itu tak kunjung ia dapatkan sehingga
mengakibatkan dirinya patah semangat dan tidak ada rasa percaya diri pada
dirinya. Ditengah-tengah perjalanan ia berkenalan dengan seorang
perempuan yang berinisial MS yang akhirnya menjadi kekasihnya. Diketahui
MS adalah tipikal orang yang men-support dirinya dalam segala hal , akhirnya
mereka berdua mempunyai pandangan untuk usaha yaitu dengan mendirikan
sebuah toko online yang menjual pakaian bekas (yang sekarang di kenal
dengan thrifting) seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit usahanya
mulai berkembang dan masih tetap berjalan sampai saat ini.
Saat memasuki usianya yang lebih dewasa WWJ tengah memikirkan
masa depan karena ia juga memiliki keinginan untuk menikah , namun WWJ
selalu merasa bingung dan gelisah karena belum memiliki pekerjaan yang
tetap. Hal tersebut membuatnya sangat insecure karena melihat teman-
temannya yang sudah mapan, sedangkan WWJ belum, WWJ juga tidak bias
mengandalkan apapun dari bapak ataupun ibunya, ia harus berjuang sendiri.
2. Gejala Muncul
Gejala pada WWJ dikategorikan menjadi tiga kelompok, sebagai berikut :
a. Aspek Perilaku
1). Sering menyendiri
2). Merasa tidak nyaman dengan keramaian
3). Sering melamun dan tidak focus
b. Aspek Emosi
1). WWJ merasa cemas dan gelisah
2). WWJ kerasa khawatir
3). WWJ tidak percaya diri
c. Aspek kognitif
1). WWJ menyadari bahwa dirinya tidak dapat bergantung kepad orang
lain bahkan orangtuanya yang sudah bercerai
2). WWJ masih merasa bingung harus mencari pekerjaan dimana, karena
sampai saat ini ia mencoba melamar pekerjaan tapi belum ada yang
menerima.
3). WWJ sadar harus kembali bangkit, karena tidak mungkin ia terus
dalam keadaan seperti ini
B. Diagnosis
Dalam menentukan diagnose dengan menggunakan pendekatan REBT
yaitu dengan teori ABC. Terapi REBT ini berfokus pada pemecahan masalah
yang mencangkup aspek berfikir, menilai, memutuskan dan direktif. ABC yang
dimaksud adalah A (Aktivating Experience) yang berarti pengalaman individu.
Kemudian B (Belief System) yang berarti keyakinan individu dan C
(Consequence) yang berarti reaksi individu.
A : Konseli yang saat ini menjalani kehidupannya dengan tidak adanya
keluarga yang men-supportnya , lalu kebingungan konseli harus mencari
pekerjaan dimana dan juga rasa insecure karena melihat teman sebayanya
mempunyai kehidupan yang stabil.
B : Kekasih dari konseli yang selalu mendukung dalam keadaan apapun
juga sedikit berpengaruh untuk konseli tetap ingin berjuang untuk masa
depannya
C : Emosi yang dirasakan oleh konseli yakni
kecemasan,sedih,kekhawatiran. Tidak percaya diri dan insecure. Perilaku yang
ditimbulkan oleh konseli yaitu sering menyendiri, sering melamun, sering tidak
focus dan tidak nyaman jika berada dalam keramaian. Dari analisis diatas diduga
konseli memiliki masalah dari pikiran dan keyakinan irrasional yang berakibat
pada timbulnya emosi negatif dan berdampak pada perilaku dan diri konseli.
Menurut Ellis, Lynn, & David (2010) mengemukakan keyakinan irasional
merupakan pikiran-pikiran evaluative yang ditujukan pada diri sendiri, orang lain,
maupun lingkungannya yang bersifat tidak logis, tidak berdasarkan realitas,
sehingga menghambat seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ellis
(2007) mengungkapkan keyakinan irasional adalah
Carnegie, Dale. (2007). Mengatasi Rasa Cemas dan Depresi Guna Meraih Motivasi
Kuat dalam Memulai Hidup. Yogyakarta: Penerbit THINK.