Anda di halaman 1dari 5

KASUS ANALISIS TRANSAKSIONAL EGO ANAK-ANAK

KO/KI DIALOG VERBATIM


TAHAP/TEKNIK

Ki Assalammu’alaikum buk....
Ko wa’alaikumsalam... (membuka pintu) mari masuk sambil
menjabat tangan ki) silahkan duduk.. Opening
Ki ya terimakasih bu, (duduk dikursi yang telah disediakan)
Ko Namanya siapa?
Ki Nama saya Tiar, bu

Ko Saat ini Tiar kuliah ?


Ki Iya bu, saya sudah semester 5 sekarang
Ko Wah sedang banyak-banyak tugas yaa, kalau boleh tau
jurusan apa tiar ?
Ki Iya bu, saya mengambil jurusan Bimbingan Konseling
Topik Netral
Ko Ada yang ibu bisa bantu tiar ?
Ki Saya inngin berkonsultasi, bu
Ko Sebelumnya tiar pernah melakukan konsultasi ?
Ki Sudah bu, tetapi sudah lama sekali waktu SMP
Ko Apakah ibu perlu menjelaskannya lagi atau bagaimana
menurut anda?
Ki Tidak usah, bu. Kita langsung konseling saja.
Ko Baiklah kalau begitu, Tiar. Ceritakan pada ibu tentang
apa yang anda rasakan saat ini ? Mulai
Ki Begini, bu. Saya merasa sangat aneh dengan teman-teman
Menganalisa
saya, bu.
Kasus
Ko Aneh bagaimana maksudnya?
Ki Aneh sekali, bu. Semua teman-teman saya seperti
menjauhi saya bu. Padahal saya tidak pernah melakukan
salah pada mereka. Saya selalu baik pada mereka. Bahkan
kalau minta tolong pun saya selalu memberi mereka
imbalan.
Ko Hmm sudah berapa lama hal ini terjadi?
Ki Sudah lama sekali, bu. Tapi puncaknya baru semester Eksplorasi
sekarang. Saya seperti di kucilkan oleh teman-teman
Masalah
saya, bu. Saya tidak tahu apa salah saya. Setiap saya
bertanya pada mereka tentang apa salah saya, semuanya
tidak ada yang menjawab, bu, mereka hanya cuek dan
membiarkan saya sendiri.
Ko Dikucilkan seperti apa ?
Ki Ya, dikucilkan, bu. Ketika saya ingin ikut ngerumpi atau
ikut-ikutan ngobrol bersama mereka saya seperti tidak
dianggap, bu.
Ko Apakah nanda merasa pernah berbuat salah?
Ki Saya merasa tidak pernah berbuat salah, bu. Saya selalu
baik pada mereka. Mereka saja yang mungkin iri pada
saya.
Ko Maksudnya gimana bisa dijelaskan ?
Ki Ya, bu... saya kan anak tunggal dan saya juga berasal dari
Tahap
keluarga yang kaya. Jadi mungkin saja mereka iri pada
saya bu. Perumusan
Ko Kenapa tiar bisa berfikiran seperti itu ? Masalah
Ki Ya, jelas lah, bu. Saya punya segalanya, sedang mereka Konselor
tidak.
memperhatikan
Ko Okee, .. apakah sikap seperti ini baik menurut anda?
afeksi, kognisi
Ki Sikap yang mana, bu? Saya selalu baik pada mereka.
Saya akui saya memang sering meminta tolong pada maupun
mereka, tapi saya juga memberikan mereka imbalan kog tingkah laku
bu.
klien
Ko Ya.. sikap seperti itu yang ibu maksud... bagaimana cara
anda ketika meminta tolong pada mereka?
Ki Maksud ibu ?
Ko Maksud Ibu, coba tiar peragakan pada ibu bagaimana
biasanya cara anda meminta tolong pada mereka..
Ki Ya.. biasalah, bu. Kalau ada yang mau mem-fotocopy-kan
makalah, saya akan bilang pada mereka seperti ini,’
sekalian, ya. Copykan saya satu.’ Itu kan biasa, bu. Trus
saya juga suka meminta tolong pada teman-teman dekat
saya untuk membawakan tas saya, bu. Saya bilang seperti
ini, ‘bawain tas saya donk.’ tapi saya gak sekedar minta
tolong kog, bu. Saya juga ngasih mereka uang lelahnya.
Bahkan saya sering traktir mereka makan siang.
Ko apakah seperti itu yang anda maksud dengan ‘minta
tolong’?
Ki Di rumah biasanya saya minta tolong juga seperti itu kog,
bu. Itu kan biasa, bu. Seperti yang saya lakukan di rumah.
Diagnosa
ko Maksud ibu, apakah minta tolong tanpa kata ‘tolong’ bisa
disebut sebagai permintaan bantuan?
Ki (terdiam)... tapi di rumah biasanya saya minta tolong
seperti itu, bu. Tidak ada yang protes
Ko coba Tiar bayangkan, seandainya anda yang dimintai
bantuan oleh orang lain. Orang lain tersebut misalnya
ingin minta tolong pada anda untuk membawakan tasnya.
Lalu orang tersebut bilang seperti ini pada anda, ‘ Yar,
bawain tasku donk!’ Nah, apakah anda mau
menolongnya?
Ki (ki tampak berfikir sejenak)... tidak, bu. Saya mungkin
Identifikasi
akan berfikir dua kali untuk menolong orang itu,
meskipun orang itu sahabat saya sendiri. Alternatif
Ko nah... kita misalkan saja anda mau menolong teman anda
itu. Setelah anda membawakan tasnya, kemudian teman
anda itu memberikan uang kepada anda, apa yang anada
rasakan pada saat itu?
Ki Saya merasa seperti pembantunya, bu
Ko hmm... itulah yang sebenarnya sedang dirasakan oleh
teman-teman anda. mereka hanya ingin anda berubah, dan
tidak lagi bersikap seperti yang anda tunjukkan selama
ini.
Ki tapi kenapa mereka tak bilang langsung pada saya
tentang salah saya itu, bu.
Ko mungkin mereka takut mengungkapkannya pada anda.
Mungkin saja, mereka ingin perubahan itu langsung dari
diri anda sendiri. Mereka ingin anda menyadari semua
keasahan yang anda perbuat,
Ki jadi apa yang harus dirubah pada diri saya?
Ko hmm... ibu fikir kita bisa memulainya dari hal yang
paling sederhana. Misalnya, dengan menyisipkan kata
‘tolong’ pada setiap permintaan bantuan anda. Ibu
contohkan ya, misalkan anda ingin minta tolong untuk
mengopykan makalah pada teman anda yang bernama
pina, misalnya, anda bisa bilang seperti ini, ‘pina... tolong
Transaksi
copykan juga, ya makalahnya buat saya satu.’ Sekarang,
coba anda peragakan misalkan ibu adalah teman anda,
anda ingin ibu membantu anda untuk mengembalikan
buku pustaka yang anda pinjam. Nah, bagaiamana cara
anda minta bantuan pada ibu?
Ki hmmm gimana ya, bu. Saya misalkan ibu adalah teman
saya yang bernama Rani. Mungkin seperti ini, bu. ‘Ran,
saya tidak sempat ke pustaka hari ini, bisa tolong saya
mengembalikan satu buah buku pustaka ini?’
Ko bagus sekali. Ya, seperti itu yang ibu maksud. Kemudian,
satu lagi, pada saat kita minta tolong pada orang lain,
orang tersebut tidak selalu menginginkan imbalan berupa
Reinforcement
materi. Tapi dengan ucapan termakasih yang tulus itu
sudah cukup.
Ki ooo,.. gitu, ya, bu. Baiklah bu, saya akan mencoba
merubah sikap saya tersebut.
Ko ok, bagus sekali itu. kapan anda akan mulai merubahnya? Tahap
Ki nanti, setelah konseling ini selesai, bu. Jika saya ingin
Perencanaan
minta tolong pada teman saya ketika bertemu mereka
nanti, saya akan langsung memperagakan seperti yang ibu
contohkan tadi.
Ko baiklah, ibu tunggu bagaimana perubahannya, ya.
Bagaiamana perasaan anda sekarang?
Ki hmm.... lumayanlah, buk. Meski saya belum mencoba
yang telah kita peragakan tadi pada teman-teman, tapi
saya merasa lega bahwa ternyata selama ini sikap sayalah
Tahap
yang menyebabkan saya tidak disukai.
Ko ok, kapan kita bisa bertemu lagi untuk membicarakan Penilaian dan

perubahan yang telah anda lakukan tersebut? Umpan Balik


Ki Minggu depan saja, Bu
Ko Tepatnya ?
Ki hari senin, bu. Pada jam yang yang sama.
Ko baiklah, ibu tunggu anda minggu depan disini.
Terimakasih sudah datang ke ruangan ibu.
Ki Iya bu, sama-sama

Kesimpulannya :

Setelah melakukan proses konseling, harapannya Konseli dapat mengubah sifatnya


dan tidak menyakiti orang lain lagi ( sama sama nyaman, I am OK You’r OK ). Namun bila
ternyata hasil dari proses konseling yang telah dilakukan tidak dapat membantu Irma maka
akan dilakukan proses alih tangan kasus berdasarkan kesepakatan bersama (perjanjian
antara Irma dan Konselor).

Anda mungkin juga menyukai