Dialog :
11. Fokus , Teknik dalam membantu klien memusatkan pada pokok yang dibahas.
Konselor : ‘’ Sekarang , Kita telah mengetahui bagaimana perasaan Adik kepada guru
yang membuat Adik sering membolos dari sekolah sedangkan fokus
permasalahan kita sekarang adalah perilaku membols Adik. Mengenai tindakan
membolos Adik , Apakah Adik merasa itu bagian dari tindakan pelarian Adik
atas rasa ketidakpuasan Adik pada guru di kelas ?’’ (Teknik Fokus)
Klien : ‘’Iya... Bu , Kalau mengingat guru itu saya benar-benar emosi dan terbawa suasana
marah kak. Saya memang merasakan tindakan saya membolos ini merupakan
salah satu upaya pelarian saya dari keadaan kelas yang tidak sesuai dengan
harapan saya bu.’’
Konselor : “Iya ibu maklumi Adik memang terbawa suasana. Adik merasa bahwa tindakan
membolos ini memang sebagai pelarian dari suasana tidak menyenangkan di
kelas. Adik sadar tidak Bagaimana akibat dari tindakan membolos ini baik pada
diri Adik maupun orangtua Adik ? (Opened Question)
Klien : “Iya bu , Saya benar-benar menyadarinya bahkan saya mengalaminya sendiri
kak sampai saya benar-benar dimarahi sama orangtua dan juga tindakan saya
yang membolos ini tidak membawa perubahan apapun terhadap kondisi di kelas
saya malah membolos membuat hubungan saya dengan orangtua dan guru
menjadi tegang bu.’’
14. Mengambil inisiatif , Teknik ini dilakukan apabila pada saat klien kurang
bersemangat untuk berbicara atau klien buntu dalam mengambil keputusan.
Konselor : “Adik tidak perlu menyesal terlalu dalam begitu , yang terjadi dimasa lalu biarlah
menjadi kenangan dan pembelajaran yang terpenting adalah bagaimana Adik
sekarang mampu menyadari kesalahan Adik dan mau berubah. Yang harus
dilakukan sekarang adalah Adik harus menentukan tindakan-tindakan dan
perilaku Adik dimasa yang akan datang sehingga kejadian membolos ini tidak
terulang lagi.’’ (teknik mengambil inisiatif)
Klien : “Saya sangat berterima kasih sama ibu atas nasehatnya tadi , Tetapi disini saya
bingung Bu tindakan-tindakan apa yang harus saya ambil untuk mengatasi sikap
membolos saya’’
15. Saya bertanggung jawab , Teknik ini bertujuan untuk melatih klien mengakui
dan menerima perasaan-perasaannya dari pada memproyeksikan kepada orang
lain.
Konselor : ‘’Sekarang , Adik harus sadar bahwa penyebab Adik itu membolos dari sekolah
bukanlah dari faktor-faktor yang ada di luar diri Adik tetapi faktor-faktor itu
datang dari dalam diri Adik sendiri. Sehingga adik harus menyadari dulu dan
memunculkan rasa tanggung jawab dari diri Adik’’.
Klien : “Iya bu...’’.
Konselor : “Sekarang ibu ingin Adik menyebutkan kalimat ‘Saya Bertanggung jawab....’
dengan kalimat akhir Adik yang menentukan sendiri Adik bertanggung jawab
atas apa ?’’.(teknik saya bertanggung jawab)
Klien : (menarik nafas) “Saya bertanggung jawab atas perbuatan saya membolos dari
sekolah dan saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.’’
16. Teknik kursi kosong , Teknik ini dalam konseling gestalt dinamakan permainan
dialog dan tujuan terapi ini adalah mengarahkan klien pada suatu posisi dimana
ia berani mengambil resiko di posisi tersebut.
Konselor : ‘’Sekarang , Adik anggap lagi ibu ini sebagai guru yang membuat Adik sering
membolos. Coba sekarang Adik ungkapkan perasaan Adik sekarang kepada
guru tersebut saat ini’’. (Teknik kursi kosong)
Klien : “ Ibu , Saya mohon maaf atas kesalahan saya membolos di jam pelajaran Ibu
saya sangat menyesal...menyesal sekali... tetapi saya meminta ibu tolong
mengerti dan memahami saya sebagai siswa ibu bukan hanya saya yang selalu
terus selalu mengerti dan memahami ibu.’’