(Metode Kuantitatif Pada Siswa Kelas VIII SMPK 5 Kupang Tahun Pelajaran
2021/2022)
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH :
NIM : 11119010
KUPANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
belajar tidak terlepas peran aktif guru yang mampu memberi motivasi dan
mampu memberi semangat kepada peserta didik. Belajar bagi peserta didik
yang sedang dalam kegiatan sekolah sangat diperlukan karena dengan rajin
ketakwaan dan ketrampilan serta budi pekerti yang luhur akan mudah
terwujud. Untuk dapat belajar dengan baik diperlukan motivasi belajar yang
Motivasi belajar tidak dibawa sejak lahir, tetapi suatu proses yang
berasal dari dalam maupun luar diri individu. Motivasi belajar yang berasal
dari dalam diri merupakan suatu keinginan yang muncul dari dalam diri
peserta didik yang kurang dalam motivasi akan timbul akibat, peserta didik
yang mengalami motivasi belajar yang kurang akan berakibat peserta didik
mereka akan merasa takut dengan salah satu pengajar dalam hal ini guru
dalam bidang ini dan sangat dibutuhkan dalam memberikan suatu layanan
dan konseling.
yang optimal.
Menurut Prayitno (1955:62) menyatakan bahwa bimbingan
kelompok.
sebuah model, belajar untuk tidak meniru model yang lain, belajar untuk
meniru atau tidak meniru perilaku pada orang-orang lain yang serupa”. Inti
bahwa perilaku orang lain yang diamati, yang ditiru, lebih merupakan
peniruan terhadap apa yang dilihat dan diamati. Proses belajar melalui
yaitu dengan mengamati dan meniru perilaku orang lain untuk membentuk
orang lain yang diamati, yang ditiru, lebih merupakan peniruan terhadap
sekolah diperoleh data tentang siswa yang memiliki motivasi belajar yang
rendah dalam belajar. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa
menyukai guru mata pelajaran yang menjelaskan materi dengan cepat dan
Belajar Siswa pada Kelas VII SMPN 5 Kupang Tahun Pelajaran 2022/2023.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
sekolah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
b. Bagi Siswa
akademik.
c. Bagi Penulis
E. Penegasan Konsep
1. Teknik Modeling
orang lain.15 Modeling berakar dari teori Albert Bandura dengan teori
belajar sosial (social learning theory) dan termasuk ke dalam teknik dari
lebih merupakan peniruan terhadap apa yang dilihat dan diamati. Proses
model, belajar untuk tidak meniru model yang lain, belajar untuk
meniru atau tidak meniru perilaku pada orang-orang lain yang serupa.”
lama yaitu dengan meniru tingkah laku model yang tidak diterima secara
2. Bimbingan Kelompok
didik agar kelompok itu menjadi besar, kuat, dan mandiri dengan
bimbingan konseling
kelompok.
3. Motivasi Belajar
peserta didik untuk mengarhkan, serta menjaga tingkah laku seseorang agar
pergerakan kearah tujuan yang baik, serta mengubah tingkah laku dan
persepsi agar keinginan hidupnya yang baik, serta mengubah tingkah laku
TINJAUAN PUSTAKA
1. Bimbingan Kelompok
kelompok peserta didik agar kelompok itu menjadi besar, kuat, dan
seorang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
tingkah laku peserta didik yang lebih efektif dan mampu berbicara
pengembangan.
a. Fungsi Pemahaman
b. Fungsi Pengembangan
a. Pemimpin Kelompok
kelompok.
b. Anggota Kelompok
c. Dinamika Kelompok
b. Perencanaan kegiatan
tempat.
c. Pelaksanaan Kegiatan
dapat dilakukan secara tertulis baik menulis essai, daftar cek, maupun
hal yang paling berharga dan atau kurang mereka senangi selama
kegiatan berlangsung.
berlangsung.
kegiatan lanjutan.
layanan.
Hasil akhir dari penelitian tersebut yaitu berupa deskripsi yang terdapat
aspek-aspek dalam proses dan isi dari penyelenggaraan layanan, baik dari
2. Teknik Modeling
1. Pengertian Modeling
orang lain.15 Modeling berakar dari teori Albert Bandura dengan teori
belajar sosial (social learning theory) dan termasuk ke dalam teknik dari
orang lain yang diamati, dan ditiru, lebih merupakan peniruan terhadap
model, belajar untuk tidak meniru model yang lain, belajar untuk
meniru atau tidak meniru perilaku pada orang-orang lain yang serupa.”
tingkah laku model yang tidak diterima secara sosial akan memperkuat
atau memperlemah tingkah laku tergantung dari tingkah laku model itu
mata dipengaruhi oleh lingkungan saja, tetapi bisa dari tingkah laku,
kesalahan. Dari yang sudah dikatakan oleh Bandura bahwa proses belajar
pengamat dengan model, sifat model yang atraktif dan arti penting
yang diamati, mana yang dibuang dan mana yang dicoba lakukan.
pikiran.
c. Peniruan tingkah laku model, yaitu bagaimana melakukannya ? Apa
laku model membuat belajar menjadi efektif. Imitasi lebih kuat pada
a. Ciri model seperti, usia, status sosial, jenis kelamin, keramahan, dan
b. Anak lebih senang meniru model seusianya dari pada model dewasa.
jangkauannya.
4. Prinsip-prinsip Modeling
konsekuensinya.
b. Kecakapan sosial tertentu bisa diperoleh dengan mengamati dan
mengamati orang lain yang mendekati obyek atau situasi yang ditakuti
dilakukannya.
dikenai hukuman.
g. Modeling dapat dilakukan dengan model simbol melalui film dan alat
visual lain.
modifikasi perilaku.
5. Pengaruh Modeling
berakibat positif.
c. Melalui pengamatan terhadap tokoh (model), seseorang terdorong
6. Macam-macam Modeling
a. Live Modeling
maksudnya adalah model yang benar-benar ada, dalam hal ini model
dengan lawan jenis. Maka tugas konselor adalah mencari model yang
b. Symbolic Model
fiksi (tidak nyata) karena pada saat proses peniruan tingkah laku
karena model yang dihadirkan hanya satu media visual yang lama-
7. Langkah-langkah Modeling
multiple model).
b. Pada live model, pilih model yang bersahabat atau teman sebaya
penguatan alamiah.
untuk setiap peniruan tingkah laku yang tepat. Bila perlu bersifat
baru tingkah laku baru dengan mengamati model secara langsung atau
Hasil dari kita melakukan observasi dapat berupa kata-kata, sikap dan
diperlukan.
didik bisa terlibat dalam demonstrasi perilaku ini. Dan meminta konseli
pergerakan kearah tujuan yang baik, serta mengubah tingkah laku dan
dan motif yang dipelajari. Motif bawaan berarti motif yang dibawa
sejak lahir, motivasi ini dapat tanpa harus dipelajari. Sementara itu,
motif yang dipelajari berarti motif yang timbul akibat proses belajar
atau motif yang dipelajari. Motif ini juga sering disebut dengan motif
motif organis, motif darurat, dan motif objektif. Motif atau kebutuhan
sebagainya.
c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah. Motivasi jasmaniah ini dapat
yang menjadi aktif atau akan berfungsi dengan sendirinya tanpa perlu
ada rangsangan dari luar. Hal ini karena dalam diri individu sudah
Motivasi yang muncul tidak akan memiliki arti jika tidak ada follow
Secara umum, dua hal yang paling banyak dan tidak pernah lepas dari
mengajar di sekolah :
mencapai angka atau nilai yang baik. Bagi mereka, angka atau nilai
d. Ulangan : biasanya, para peserta didik akan lebih giat belajar ketika
terlalu sering memberikan ulangan kepada peserta didik. Hal ini dapat
oleh peserta didik. Hal ini dapat menjadi motivasi bagi peserta didik
dapat menjadi alat motivasi. Dalam hal ini, guru harus memberikan
belajar.
h. Tujuan yang diakui : tujuan yang diakui dan diterima oleh peserta
tujuan yang harus dicapai, akan timbul gairah pada peserta didik untuk
Dalam hal ini, guru perlu menumbuhkan kesadaran peserta didik agar
dengan mempertaruhkan harga diri. Hal ini menjadi salah satu bentuk
peserta didik. Jika peserta didik memiliki hasrat, niat, dan keinginan
belajar
yang pokok. Proses belajar akan berjalan dengan lancar jika disertai
dengan minat.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi yang
dimiliki oleh peserta didik dapat diberikan dengan beberapa cara yang
peneliti lain yang memiliki kaitan dengan penelitian ini. Tujuanya sebagai bahan
masukan bagi penelitian ini. Adapun penelitian terdahulu yang akan dipaparkan
Peserta Didik Kelas VIII Smp Kartika II-2 Bandar Lampung Tahun Ajaran
ini terbukti dari Hasil perhitungan rata-rata skor minat belajar siswa SMP
hitung > t tabel (7.058 > 2.596) Maka, Ho ditolak dan Ha diterima yang
minat belajar peserta didik kelas VIII SMP Kartika II-2 Bandar Lampung
konten dengan teknik modelling. Hal ini dapat dilihat dari presentase siswa
sebelumnya memiliki skor 60,53 % menjadi 65,45 %. Selain itu dari hasil
kelas VII. H SMP Negeri 1 Trangkil Pati semester 2 tahun pelajaran 2017/