Anda di halaman 1dari 8

Resume Materi 3: Personal Psikologi

Kelas Fokus Wawancara LPDP Tahap 2 Tahun 2019


Scienceclub.id

Narasumber Grup 1 : Dina Indah Widyawati (LPDP Afirmasi Alumni Bidikmisi Magister Dalam Negeri 2019)
Moderator Grup 1 : Ike (Peserta Sci.id)
Narasumber Grup 2 : Muddhar Try Fhata (LPDP Afirmasi Alumni Bidikmisi Magister Dalam Negeri 2019)
Moderator Grup 2 : Fitri (Peserta Sci.id)
Narasumber Grup 3 : Ince Rezky Naing (LPDP Afirmasi Prasejahtera Berprestasi Magister Dalam Negeri 2019)
Moderator Grup 3 : Yudi (Peserta Sci.id)
Notulen : Debby Agustin (LPDP Afirmasi Bidikmisi Magister Luar Negeri 2019)

Disclaimer
Bukan berarti kami lebih hebat, kita semua sama hebatnya
Kami hanya berbagi sesuai pengetahuan dan pengalaman kami saja
Semoga bermanfaat untuk semua

Umumya, psikolog akan menggali tentang bagaimana diri peserta sebenarnya & bagaimana mental peserta
dalam mengelola emosinya.
Poin-poin yang Harus Peserta Kuasai terkait “Personal Psikologi”
Kelemahan kelebihan diri
Prinsip diri
Pencapaian tertinggi
Kegagalan terberat /titik terendah diri
Keluarga (hubungan dengan ortu, keadaan ekonomi keluarga, keadaan dengan saudara2, dsb)
Sikap sosial peserta dengan sekitar, dan mudah beradaptasi atau tidak (survival)
*intinya segala sesuatu tentang diri peserta

Tips:
Jujur, be genuine
Apa adanya (jika tidak tau sesuatu jangan malu untuk mengakuinya, atau mengakui kesalahan, dsb)
Percaya diri
Tunjukkan sisi terbaik tanpa ada kesan sombong karena semua pewawancara adalah orang yang ahli
Be humble (bahkan jika pewawancara ngajak becanda/ketawa ya ikut ketawa aja)

Materi 3: Personal Psikologi (disusun oleh Scienceclub.id) 1


Kontrol emosi (kadangkala banyak yang menangis juga, walau menangis itu tidak larang, alangkah
baiknya bersikap professional dan kuat)
Bagaimanapun pertanyaan pewawancara, Tersenyumlah Be calm (jangan pasang mimik wajah
takut/terbebani/aneh/dll)

Tanya Jawab
1. Q : Boleh kasih tips mungkin cara duduk yang benar, masuk ruang yang bnar. Apa itu berpengaruh?
A : Pertama kali masuk, senyum dan menyapa petugas dari LPDP (kaya panitianya). Waktu lihat meja
dan interviewernya saya langsung senyum, tarik nafas mencoba buat senatural dan setenang mungkin.
Kemudian duduk ya duduk yang rileks saja tapi sopan. Kalau untuk saya dari keramahan, sikap saat
duduk, dan senyuman itu mempengaruhi rasa percaya diri saya, sehingga saat itu saya merasa "yang
penting saya berusaha dan melakukan yang terbaik." Jadi senyuman itu bisa menenangkan saya dan
bisa jadi membuat interviewer lebih tertarik dengan kita. Kemudian sikap yang penting lagi adalah
tatapan mata kita ke interviewer. Jangan sampai kita menghindar, melotot, atau malah main mata.
Usahakan pandangan kita memancarkan kebahagiaan dan aura positif dari diri kita walau udh gugup
sampai di ubun-ubun

2. Q : 1. Misal ktika pewawancara bertanya tentang sesuatu hal, shingga saat kita mnjawab sampai
menangis. Apa sebaiknya di tahan jangan mnangis atau lepaskn saja ya?
2. Bagaimana contoh2 pertanyaan yang biasa ditanyakan?
A : 1. Sebenarnya mengalir saja sih kak. Kalau ditahanpun psikolognya pasti juga tahu kalau kita
pengen nangis. Jadi dibawa rileks aja, kalau emosi sudah membuncah segera ambil nafas dalam, coba
atur emosi agar tidak meluap-luap. Intinya, tahan semampunya, kalau tidak bisa ditahan dikeluarkan
tangisannya tidak apa-apa.
2. Pertanyaan yang paling saya ingat dari psikolog adalah "Alasan lain memilih prodi dan universitas
tersebut selain karena kamu alumni disana apa?"
Jadi pertanyaan psikolog tidak hanya seputar kepribadian kita, tetapi juga menilai kepribadian kita dari
bagaimana cara kita menjawab rencana studi dan proposal studi kita, juga ditanya tentang apa prestasi
terbesar yang diraih sejauh ini.

3. Q : Saya masih bingung terkait titik terendah hidup/kegagalan terbesar saya. Saya merasa belum
pernah mengalami hal tersebut, karena memang saya orangnya woles. Ada tips2 gak sih kak untuk
mencari jawaban yang pas terkait hal tersebut?
A : Coba kita refleksikan kembali, kira-kira dimana letak penyesalan terbesar kita selama ini. Mungkin
dari segi percintaan, karir, keuangan, kesehatan, cari saja bagian lemah kita yang merasa kita masih
gagal atau belum puas dengan diri kita. Karena takutnya kalau dijawab "saya belum pernah merasa
gagal" maka bisa jadi jawaban tersebut berpengaruh terhadap hasil wawancara.
Intinya kembali lagi kepada jujur pada diri sendiri. Kita harus mengenal diri kita lebih dalam lagi.
Bahkan jawaban sepele seperti "saya gagal mendapatkan nilai 100 pada ulangan matematika saat SD,

Materi 3: Personal Psikologi (disusun oleh Scienceclub.id) 2


sehingga tidak jadi dibelikan sepeda baru oleh ayah," bisa jadi memberi nilai tersendiri untuk kita
dalam wawancara.

4. Q : Bagaimana cara menjawab kekurangan dan kelebihan supaya berkesan baik dan tidak berkesan
sombong? Contohnya seperti apa? Sebenarnya tips dan trik menjawab pertanyaan psikologi itu
apakah jujur saja apa bgmn ya Kak?
A : Untuk menjawab kekurangan dan kelebihan itu biasanya berdasar setiap pribadi masing-masing
ya kak. Saya beri contoh untuk saya kemarin, saya menjawab kelebihan saya adalah suka belajar, baik
hal-hal baru atau memperdalam ilmu yang sudah dipelajari. Kelemahannya masih tidak bisa mengatur
waktu dengan baik. Kemarin saya memang agak kelabakan saat menjawab pertanyaan ini (bahkan
agak tersendat-sendat karena benar-benar kaget dan ngeblank saat itu) karena memang saya tidak
mempersiapkan jawaban sebelumnya. Intinya, kembali jujur pada diri sendiri, dan kejujuran kita pasti
akan sampai ke interviewer tanpa ada kesan seolah menggurui.
Jawab dengan jujur dan sedikit polesan. Sebenarnya jawaban kelemahan saya adalah rentang fokus
yang sebentar, tetapi hal tersebut saya poles dan cari tahu apa yang menyebabkan fokus saya
sebentar. Ternyata karena jadwal saya yang tidak teratur dan semua dipikirin (sampai kadang berakhir
overthinking). Jadi jujur sangat dianjurkan, tetapi terlalu polos lebih baik jangan.

5. Q : Pada waktu wawancara, pertanyaan apakah yang diluar perkiraan kakak yang diajukan Psikolog
pada waktu itu?
A : Sebenarnya hampir tidak ada pertanyaan yang diluar perkiraan terkait dengan yang diajukan
psikolog. Beliau mengikuti alur rencana studi dan proposal studi kita. Jadi yang diluar perkiraan saya
malah pertanyaan-pertanyaan terkait kepribadian kita ditanyakan oleh dosen, bukan psikolog.
Psikolog hanya bertanya hal umum tentang rencana studi dan proposal studi kita. Bahkan saya ditanya
tentang SKS yang diambil dan berapa SKS untuk seminar tesis dan tesis. Jadi kuasai betul rencana studi
dan proposal studinya.

6. Q : Seperti apa psikolog menilai gerak gerik kita? Bagaimana jika kita gugup dan malah menimbulkan
gerak gerik yang terkesan aneh?
A : Kemarin saya mencoba memusatkan perhatian kepada siapa yang bertanya kepada saya, jadi saya
juga kurang tahu bagaimana cara psikolog menilai gerak-gerik saya saat itu. Yang jelas, saat saya
menjawab pertanyaan atau mendengarkan pemaparan dari interviewer saya berusaha menunjukkan
bahwa saya memperhatikan, mendengarkan, dan menghargai beliau-beliau.

7. Q : 1. Kan ada 3 orang, bagaimana cara mengenali yang mana psikolognya ? Apakah mereka
perkenalan diri dulu ?
2. About "Be your self". Misal kepribadian kita gk cocok dengan berapa kriteria dan kualifikasi yang
dibutuhkan lpdp? Misal gak pernah jadi pemimpin dan emang gk punya bakat memimpin. Nah
bagaimana menyiasati itu, kita ingin jadi diri sendiri tapi disisi lain kita juga mau jadi sosok yang
dibutuhkan lpdp...

Materi 3: Personal Psikologi (disusun oleh Scienceclub.id) 3


3. Apa yang telah kita tulis tentu bakal kita jelaskan konsisten atau tidak, jika jurusan yang kita pilih
tidak sesuai dengan kepribadian tapi memilih jurusan itu dengan pertimbangan lain misalkan "melihat
peluang" dan kebutuhan kerja.... Bagaimana menjawab itu agar meyakinkan psikolog kalau kita bisa
A : 1. Kalau saya kemarin interviewer nya yang memperkenalkan diri dulu. Atau bisa dilihat dari
pertanyaan2 pewawancara
2. Tunjukkan kalau kita mau belajar. Kepemimpinan kan bisa dipelajari. Tunjukkan kalau kita mau
berusaha dan siap gagal.
3. Mumpung belum wawancara, kita bisa coba kaitkan dulu, kira-kira kepribadian kita yang mana yang
bisa membantu untuk menyelesaikan studi pada jurusan tersebut. Dengan kepribadian tersebut kita
bisa mendorong kepribadian lain untuk berkembang sesuai dengan yang dibutuhkan untuk karir kita
kedepannya.

8. Q : Sehubungan dengan yang kakak ceritakan mengenai kembali ke daerah asal tadi, saya ini lahir di
A dan besar di Kota B, kemudian kuliah di A, nah kak saya berencana mengabdi di kota kelahirannya
saya itu bukan di B karena tempat saya tinggal sudah maju (tinggal dibagian kota) dan sedikit sekali
sektor pertanian sdgkan rumpun saya tentang pertanian dan pedesaan, bagaimana menurut kakak ?
Kemanakah saya harus condong ?
A : Iya alasan lahir dan kesesuaian tempat pengabdian dengan jurusan itu bisa jadi alasan2 yang kuat,
kalau ditanya sama pemateri. Alasan pemateri mencari tau itu, karena ada beberapa case awarde
LPDP LN yang gk balik ke Indonesia. Dan itu merugikan negara. Tapi dengan alasan kelahiran,
menuruntuku udah cukup baik untuk membuktikan bahwa kita tetap mengabdi ke Indonesia
walaupun ada tawaran kerja LN.

9. Q : saya ingin bertanya terkait pertanyaan "apakah kamu pernah berbohong dan pernah menyontek:
apa dan alasanya knp". Kita kan harus jujur tapi apakah ada tips tersendiri dari kakak untuk menjawab
pertanyaan tersebut
A : Hmmm kebetulan saya gak ditanya itu. Kalau menurut saya jawab sejujur-jujurnya. Kalau kita
jawab gk pernah berbohong, maka ketika gestur tubuh kita menunjukkan bahwa kita berbohong tentu
akan mengurangi penilaian yang sangat signifikan

10. Q : Sehubungan dengan daerah pengabdian, klo kita mengabdinya di kota tempat kita menempuh S1
gimana kak? Alasannya karena kota tempat aku S1 memang lebih membutuhkan di banding kota lahir
ku. Apakah tidak diperbolehkan dan nanti akan berdampak pada penilaian pewawancara?
A : Asal kita punya alasan yang cukup kuat mengabdi disitu (masih wilayah Indonesia)

11. Q : Maaf kak ini pertanyaanku kaya curhat. Kak saya punya kasus yang sama dengan kakak. Setelah
saya lulus nanti sebernya saya a ingin tetap merantau tidak ingin kembali ke daerah asal, karena cita2
saya ingin menjadi dosen. Namun disisi lain niat didalam hati jg tidak pernah luntur
ingin memajukan desa dan menyelesaikan permasalahan yang ada di desa saya. Saya ingin disaat saya
menjadi dosen dikota lain saya jg punya kontribusi untuk desa saya dengan membangun sebuah rumah
belajar, rumah quran. Saya ingin memberikan perbaikan signifikan pada pribadi generasi muda

Materi 3: Personal Psikologi (disusun oleh Scienceclub.id) 4


khususnya didesa saya yang notabene desa yang rawan konflik suku. Pertanyaannya : menurut kk
gmna?Bagaimna meyakinkan interviewer bahwa kita bisa memberikan kontribusi dan bisa
mekaksanakan kedua2 nya
A : Jadi dosen yah, kalau memang kita punya alasan yang cukup kuat kita pasti jadi dosen tapi di
daerah lain yang ada di Indonesia ya bagus. Untuk pengabdian di desa, kalau kk pernah melakukan itu
dimasa lalu itu bakal menambah nilai. Jadi kita tidak hanya "omong doang". Ketika kita mengatakan
aku akan mengabdi disana caranya gini dan gitu. Saya pernah melakukan itu dan akan terus melakukan
itu. Jaminannya udah ada. Tapi ingat ya game plan pembangunan daerah asal itu harus jelas dan
realistis.
Oya LPDP juga mencari org yang siap bekerja (profesional) supaya setelah dia tamat dia mempunyai
tempat menyalurkan ilmunya. Jadi kalau bisa meyakinkan interviewer bisa jadi dosen dengan alasan
yang kuat bisa jadi nilai lebih

12. Q : saya pernah dengar biasanya psikolognya uji2 emosional kita, seperti di marah2in di awal2, dan
kelemahan saya biasanya kalau dh d marahin, saya biasanya agak susah balikin mood wajah, ada tips
nya kk??
A : Well sepertinya yang marah2 itu memang ada, temen saya di PK yang ngerasain itu. Tapi di marah
sedikit. Tapi gk berlebihan juga kok tenang aja hehhe. Pewawancara LPDP skrg juga di seleksi dan
dievaluasi. Jadi kalau yang berlebihan banget bakal di cut sama LPDP.
Tipsnya dari saya, saat wawancara kk2 harus memposisikan diri sebagai profesional, apapun yang
dikatakan masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Toh mereka juga bukan siapa2 kita, bukan keluarga
teman dll. Anggap saja seperti angin yang berlalu.

13. Q : Kak apabila saya disuruh cerita mengeni keadaan keluarga itu mesti kebawa perasaan dan gak bisa
nahan nangis. Disaat interview apakah fatal ya kalo nangis hehe
A : Kemarin ada temen saya yang sharing kalau temennya saat itu nangis dan tetap lolos LPDP. Nangis
ntah itu senang atau sedih itu sunatullah. Gk bisa dipaksakan. Tapi alangkah lebih baiknya dilatih untuk
jadi profesional. Yang paling penting, kk2 harus bisa buktikan kalau kk2 kuat untuk bisa jauh dari
keluarga saat study. Kalau kk2 "nangis" di pertanyaan yang kurang tepat. Dan di indikasi gk bisa jauh
dari keluarga. Yaaah pasti gagal lolos LPDP

14. Q : 1. Apa tips menjawab kelemahan kak?


2. Apa yang sebenranya harus kita kuasai agar lancar menjawab pertanyaan psikolog ini!
3. Seperti pertanyaan kegagalan kesuksesan ataupun penyesalan , baiknya kita mencari jawaban yang
seperti apa agar terlihat diplomatis kak
A : 1. Jadi sesuai materi diatas kita harus jadi diri sendiri yah apa adanya, jangan dibuat2 karena itu
akan terbaca oleh psikolog, untuk menjawab kelemahan diri sebaiknya kakak2 cari kelemahan diri
kakak2 tapi ingin selalu diperbaiki dan ditingkatkan. Kemudian buat kelemahan diri kakak2 berpotensi
menjadi kelebihan, misal kak, maaf agak panjang yah, Saya dlu jawabnya begini, kelemahan saya "
susah mengatakan tidak ketika ada yang meminta tolong tentunya dalam hal kebaikan" Jadi
sebenarnya itu adlah kelemahan tapi berpotensi menjadi kelebihan kita karena selalu ingin menolong.

Materi 3: Personal Psikologi (disusun oleh Scienceclub.id) 5


2. Yang kita kuasai adalah diri kita kak. Kenali diri kita dlu baik2. Nah yang paling penting, siapkan
semua list2 pertanyaan kemudian jawab dlu dan latihan2 terus untuk menjawab nya. Karena jawaban
akan beda ketika kita sudah persiapkan dan yang spontan
3. Cari jawaban yang betul2 itu menunjukkan perjuangan kakak2 untuk memperoleh kebaikan, untuk
orang2 di sekitar kita,

15. Q : Bagaimana sikap kita jika kita sudah menjelaskan namun mereka merespon bhw itu tdk ada
hubungannya/sepertinya lbh relevan ke yang lain/pertanyaan mereka lbh dalam? Pdhl kita merasa sdh
menjelaskan dengan jelas. Umumnya kita akan berputar2 atau bingung atau tdk tau krn blm
mempelajarinya/blm explore. Bagaimana kita sebaiknya kak?
A : Jadi ketika wawancara, dan mereka merespon lebih dari apa yang kita perkirakan, kakak2 jangan
ngotot yah , stay humble, kalau itu hanya berupa saran silahkan diterima dan ucapkan terima kasih,
tapi ketika dimintai jawaban feed back dari responnya, silahkan dijawab yang kakak tau. Karena disitu
terkadang pewawancara mau lihat emosional kita. Jadi tetap tenang, jangan terbawa suasana itu.
Biasanya pewawancara memang sengaja memutar2 kita untuk melihat tingkah emosional kita.

16. Q : Apakah di tahap kakak pernah ada kasus ketakutan yang berlebihan dan menimbulkan gagap
gagap ketika berbicara? Kelemahan saya di situ kak, dan sering tidak fokus dengan prtanyaan,
bagaimna cara mengontrol hal tersebut ? Apakah hal itu jadi kesalahan fatal bagi psikolog?
A : kasus ketakutan yang berlebihan Alhamdulillah tidak ada kak, jadi kakak2 tenang aja sampaikan
ke dirinya untuk tenang hehe, yakinkan diri nya bahwa kita bisa, sebelum wawancara tarik nafas dlu
kak dan bismillah, Oiya pengalaman saya, dlu waktu wawancara, pertanyaan awal2 saya jawab
ngos2an buru2 gitu, terus ditanya, “mas nya gugup yah?” Saya jawab aja “hehe lumayan pak”, jujur
aja kak, takut bilang tdk padahal muka kita udah kentara gugup nya. Jadi jujur aja kak. Itu bukan
kesalahan yang fatal, karena itu normal, paling kita disuruh tarik nafas dlu hehe.

17. Q : 1. Prinsip diri yang dimaksud seperti apa ya kak? Bgmn gambaran pertanyaannya? Apakah
langsung menanyakan tentang prinsip apa yang Kita miliki? Atau dikemas lewat pertanyaan2 lain yang
mengarah ke sana? Mohon gambarannya kak.
2. Bisa gambarkan bentuk pertanyaan2 yang sifatnya emosional kak?
A : 1. Prinsip hidup langsung aja kak ditanyain, apa prinsip hidup mu atau apa pegangan hidup mu,
atau ya mungkin ada juga yang dikemas sedemikian rupa.
2. Pertanyaan emosional misal : Apa yang membuat mu beda dari yang lain sehingga kamu pantas
menerima beasiswa ini? Bagaimana kamu menghadapi kegagalan? Bagaimana cara mengatasi diri?

18. Q : 1. Bagaimana menyiasati ketiga kita ragu dalam menjawab dan stagnan...?
2. Jika sebelum wawancara kita sudah menunggu ber jam2 gimana mengatur mimik muka supaya
tetap terjaga dengan baik...?
3. Coba ceritakan pegangan hidup kakak?

Materi 3: Personal Psikologi (disusun oleh Scienceclub.id) 6


A : 1. Ketika sudah ragu, maka lebih baik langsung katakan saja, cukup pak. Jadi sekedar pengalaman
juga, dlu saya ditanya, dan pas saya mau jawab saya bilang gini baik ada 3 alasan saya pak, tapi saya
hanya sebuntukan 2 lupa satunya, dan bapak itu pertanyakan kok cuman 2 tadi kan bilang 3. Haha saya
hanya cengengesan sambil jawab, maksud saya tadi ada 2 pak.
2. Untuk mengontrol mimik muka, yah dibawa santai saja kak, coba untuk tdk tegang, dengan baca
doa, atau mungkin cerita2 sama teman2
3. Pegangan hidup saya yaitu "sesuatu yang besar dicapai dengan usaha yang besar pula"

19. Q : 1. Bagaimana cara menjawab kelebihan diri sendiri agar kesannya tidak terlalu menjunjung diri
sendiri (tidak sombong)
2. untuk pertanyaan pencapaian tertinggi dan prestasi tertinggi apakah itu sama saja kak? Atau bahkan
muncul dua-duanya. Lalu untuk jawabannya perbedaannya dalam segi apa ya kak?
A : 1. Jawab dengan tenang dengan nada yang stabil kak, dan mimik muka yang humble. Jadi kakak
jawab aja kelebihan kakak2 jangan takut dikira sombong, karena disini akan dinilai kepercayaan diri
kakak2 dan psikolog mau tau apakah kakak2 kenali dirinya sendiri atau tdk, tapi itu td kak, untuk
kelebihan ini, kurangi stressing dalam menyampaikan nya kak, untuk menghindari persepsi sombong
kak,
2. Prestasi dan pencapaian sama aja kak, jangan lupa sampaikan prestasi atau pencapaian kakak yang
relevan dengan jurusan kakak yang sudah memberikan dampak ke orang2

20. Q : 1. Yang bertanya itu cenderung menekan, santai, atau bagaimana kak?
2. Pertanyaan psikologi ini berapa lama atau berapa jumlah soalnya?
3. Ketika ditanya pertanyaan tentang ranah pribadi harus dijawab atau boleh menolak?
A : 1. Alhamdulillah di kelompok saya santai kak, gak menekan2, dan moslty saya lihat seperti itu kak,
tapi memang nda bisa dipungkiri biasa memang ada satu atau 2 pewawancara yang karakter nya
seperti itu, karena mau uji mental kita.
2. Gak ada waktu yang ditentukan kak, ngalir aja kak, sampai pewawancara puas nanyanya.
3. Usahakan setiap pertanyaan dijawab kakak2 yah, Sering sekali ada pewawancara masuk ke ranah
pribadi, jawab aja kak , biasa mereka mau ajak kita bercanda

21. Q : Kak sama gak sih antara penyesalan terbesar dan kegagalan terbesar ? Dan bagaimnaa tips
menjawab nya agar terlihat bagus
A : Tentu saja penyesalan dan kegagalan berbeda kak yah, dan jawabannya kembali lagi ke diri kakak2
, jawab dengan jujur. Kalau saya, lebih aman nya ketika mau jawab kegagalan, kaitkan dengan harapan
kakak yang sampai saat ini belum tercapai tapi sudah dicoba. Kalau penyesalan , jawab jujur aja yah
kak, tapi usahan masih dalam batas normal penyesalannya.

Materi 3: Personal Psikologi (disusun oleh Scienceclub.id) 7


CAUTION
Mohon untuk tidak membagikan materi ini secara bebas, karena materi ini hanya untuk
konsumsi peserta Fokus Wawancara yang diselenggarakan oleh Sci.id saja
Semoga semuanya mendapatkan kemudahan
Terimakasih

Follow us on instagram
@scienceclub.id

Materi 3: Personal Psikologi (disusun oleh Scienceclub.id) 8

Anda mungkin juga menyukai