Anda di halaman 1dari 44

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT

KEBIJAKAN
KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

Sofwan
Direktorat Kesehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan
RUMAH SAKIT DI INDONESIA

Perkembangan Jumlah Rumah Sakit di Indonesia Tahun


2014-2020
3500

3000
2.917
2813 2877 2917
2500 2799
2487 2600
2408
2000

1500
RumahSakit
1000
TAHUN 2020
500

0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

RS Awal Bros RS Awal Bros


Eka Hospital
RSUPN dr. Ciptomangunkusumo

727 922 2.004 RSUP dr. M. Hoesin

RSPAD Gatot Subroto


RSJPD Harapan Kita
RSUP Fatmawati RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo

RumahSakit
RSUP dr. Kariadi

RSUP dr. Hasan Sadikin RS Premier

26
RS Awal Bros RSUP dr. Sardjito
Akreditasi Nasional Eka Hospital
RS Premier Jatinegara
RSUP Sanglah
RS Siloam Lippo Village RS Siloam
46 RS Premier Bintaro RS Pondok Indah
176 RS Siloam Kebon Jeruk RS Puri Indah
133 RS Mata Kedoya JEC
RS Awal Bros Bekasi RumahSakit
PERDANA DASAR MADYA RS Swasta Kemenkes TNI
Akreditasi Internasional
UTAMA PARIPURNA
UNDANG-UNDANG NO 36 TAHUN
2009 TENTANG KESEHATAN
Pasal 5 – Pelayanan Kesehatan Pasal 6 – LINGKUNGAN
Hak Setiap Orang
yang AMAN, BERMUTU, yang SEHAT bagi Pencapaian
dan TERJANGKAU Derajat Kesehatan

Lingkungan Sehat  Upaya kesehatan


lingkungan ditujukan untuk mewujudkan
FASILITA kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik,
kimia, biologi, maupun sosial yang
PREVENTIF KURATIF
S memungkinkan setiap orang mencapai
PELAYANAN
PELAYAN derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
(Pasal 162)
KESEHATAN AN Lingkungan sehat  bebas dari limbah cair, limbah

REHABILITATIF PROMOTIF
KESEHAT padat, limbah gas, sampah yang tidak diproses sesuai
dengan persyaratan, binatang pembawa penyakit, zat
AN kimia yang berbahaya, kebisingan yang melebihi
(Pasal 30) ambang batas, radiasi sinar pengion dan non pengion,
air yang tercemar, makanan yang terkontaminasi,
udara yang tercemar (Pasal 163 ayat 1)
KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
Suatu keseimbangan ekologi yang harus tercipta di antara
manusia dengan lingkungannya agar dapat menjamin
keadaan sehat bagi manusia secara optimal di rumah sakit

TUJUAN

Mewujudkan kualitas Melindungi sumber daya


lingkungan yang sehat manusia rumah sakit,
bagi rumah sakit baik dari pasien, pengunjung dan Mewujudkan rumah sakit
aspek fisik, kimia, biologi, masyarakat di sekitar ramah lingkungan
radioaktivitas maupun rumah sakit dari faktor
sosial risiko lingkungan
MASALAH dan TANTANGAN

MASALAH TANTANGAN

Infeksi rumah sakit Mutu dan pencitraan pelayanan


Kesehatan dan Keselamatan Kerja Jaminan pencegahan infeksi dan K3
Pencemaran lingkungan Ramah lingkungan
Estetika dan kenyamanan Penaatan regulasi

Bahan dan Limbah B3 Sertifikasi

Umur hidup fasilitas dan infrastruktur Penilaian dan Konvensi Global


PRIORITAS
PENGELOLAAN KESEHATAN LINGKUNGAN
RUMAH SAKIT

Pemenuhan Standar Dukungan atas

Kualitas dan Kabupaten


Keamanan Akreditasi Green
PROPER / Kota Adipura
Pelayanan KARS/JCI Hospital
Sehat
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2019
TENTANG
KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

ISI
STANDAR BAKU MUTU PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Vektor &
Sarana Binatang
Air Tanah Udara Pangan Prasarana Pembawa
Penyakit

PENYELENGGARAAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
TUJUAN
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

melindungi sumber
mewujudkan kualitas
daya manusia rumah
lingkungan yang
sakit, pasien,
sehat bagi rumah mewujudkan rumah
pengunjung dan
sakit baik dari aspek sakit ramah
masyarakat di sekitar
fisik, kimia, biologi, lingkungan
rumah sakit dari
radioaktivitas
faktor risiko
maupun sosial
lingkungan
Penyehatan
Pengendalian Air
Vektor dan
Penyehatan
Binatang
Udara
Pembawa
Penyakit

STANDAR BAKU
Pengamanan MUTU DAN Penyehatan
Radiasi PERSYARATAN Tanah

KESEHATAN
Penyehatan
Pengamanan
Pangan Siap
Limbah
Saji
Penyehatan
Sarana
Bangunan
PENYEHATAN AIR
Standar Baku Mutu
1. Standar baku mutu air untuk minum (sesuai Peraturan Menteri Kesehatan
No. 492/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum)
STANDAR BAKU 2. Standar baku mutu air untuk keperluan higiene sanitasi (sesuai Peraturan
MUTU DAN Menteri Kesehatan No. 32/2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
PERSYARATAN Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene
KESEHATAN Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum)
3. Standar baku mutu air untuk hemodialisis dan kegiatan laboratorium
4. Air yang digunakan untuk menunjang operasional kegiatan pelayanan
rumah sakit harus memenuhi standar baku mutu air yang telah
ditentukan, antara lain untuk: Ruang Operasi, Ruang Hemodialisis, Ruang
Farmasi, Boiler, Cooling Tower
PENYEHATAN AIR
Standar Baku Mutu
Standar Kebutuhan Air Menurut Kelas Rumah Sakit dan Jenis Rawat

STANDAR BAKU
MUTU DAN
PERSYARATAN
KESEHATAN
PENYEHATAN AIR
Standar Baku Mutu

Standar Baku Mutu Kualitas Biologi Air untuk Hemodialisis


STANDAR BAKU
MUTU DAN
PERSYARATAN
KESEHATAN
PENYEHATAN AIR
Persyaratan Kesehatan
1. Air untuk keperluan air minum, higiene sanitasi, dan keperluan khusus
harus memberikan jaminan perlindungan kesehatan dan keselamatan
STANDAR BAKU pemakainya
MUTU DAN 2. Rumah sakit harus menyediakan air minum minimum 5 lilter/Tempat
PERSYARATAN Tidur/hari, dibedakan antara rumah sakit kelas A dan B dengan rumah
KESEHATAN sakit kelas C dan D, karena perbedaan jenis layanan kesehatan
3. Rumah sakit harus mempunyai cadangan sumber air untuk mengatasi
kebutuhan air dalam keadaan darurat
4. Dilakukan Pemeriksaan air untuk untuk parameter kimia dilaksanakan
setiap 6 (enam) bulan sekali dan untuk parameter biologi setiap 1 (satu)
bulan sekali
PENYEHATAN UDARA

Standar Baku Mutu

1. Baku mutu parameter mikrobiologi udara  angka kuman untuk setiap


STANDAR BAKU ruang/unit
MUTU DAN 2. Baku mutu parameter fisik  laju ventilasi, suhu, kelembaban,
PERSYARATAN tekanan, pencahayaan, kebisingan, dan partikulat sesuai dengan jenis
KESEHATAN ruangan
3. Baku mutu parameter kimia udara menjamin kualitas udara dengan
konsentrasi gas dalam udara ruangan
PENYEHATAN UDARA

Standar Baku Mutu

Standar Baku Mutu Mikrobiologi Udara


STANDAR BAKU
MUTU DAN
PERSYARATAN
KESEHATAN
PENYEHATAN UDARA

Standar Baku Mutu


Standar Baku Mutu Partikulat Udara
STANDAR BAKU
MUTU DAN
PERSYARATAN
KESEHATAN
PENYEHATAN UDARA

Standar Baku Mutu

Standar Baku Mutu Kualitas Kimia Bahan Pencemar Udara Ruang


STANDAR BAKU
MUTU DAN
PERSYARATAN
KESEHATAN
PENYEHATAN UDARA

Persyaratan Kesehatan

1. Pemeliharaan kualitas udara ruangan rumah sakit untuk


STANDAR BAKU menjamin agar udara tidak berbau (terutama bebas dari H2S
MUTU DAN dan amoniak) dan tidak mengandung debu asbes.
PERSYARATAN 2. Persyaratan pencahayaan, suhu udara ruang, dan kebisingan
KESEHATAN
PENYEHATAN TANAH

Standar Baku Mutu

STANDAR BAKU 1. Baku mutu kimia tanah yang berkaitan dengan kesehatan
MUTU DAN masyarakat
PERSYARATAN 2. Baku mutu radioaktivitas tanah secara internasional belum
KESEHATAN ditetapkan
PENYEHATAN TANAH

Persyaratan Kesehatan

STANDAR BAKU 1. Rumah sakit sebaiknya dibangun di atas tanah yang tidak
MUTU DAN tercemar oleh kontaminan biologi, kimia dan radioaktivitas
PERSYARATAN 2. Rumah sakit yang akan dibangun di tanah yang tercemar,
KESEHATAN maka tanah tersebut harus melalui proses dekontaminasi/
pemulihan kembali sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PENYEHATAN PANGAN SIAP SAJI

Standar Baku Mutu

Standar baku mutu dan persyaratan kesehatan untuk pangan


STANDAR BAKU siap saji sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan
MUTU DAN
PERSYARATAN
yang mengatur mengenai standar baku (Permenkes No. 1096
KESEHATAN Tahun 2011 tentang Higiene Sanitasi Jasa Boga)
PENYEHATAN PANGAN SIAP SAJI

Persyaratan Kesehatan

1. Pengelolaan pangan siap saji di Rumah sakit merupakan


STANDAR BAKU pengelolaan jasaboga golongan B  rumah sakit, asrama
MUTU DAN
jemaah haji, asrama transito, pengeboran lepas pantai,
PERSYARATAN
KESEHATAN perusahaan serta angkutan umum dalam negeri.
2. Rumah makan/restoran dan kantin yang berada di dalam
lingkungan rumah sakit harus mengikuti ketentuan mengenai
standar baku mutu dan persyaratan kesehatan untuk pangan
siap saji.
PENYEHATAN SARANA BANGUNAN

Persyaratan Kesehatan
1. Standar baku mutu dan persyaratan kesehatan sarana dan bangunan
sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur
mengenai persyaratan teknis bangunan dan prasarana rumah sakit
STANDAR BAKU
(Permenkes No. 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan
MUTU DAN dan Prasarana Rumah Sakit)
PERSYARATAN
KESEHATAN 2. Persyaratan fasilitas toilet dan kamar mandi yaitu:
1. Terpelihara serta dalam keadaan bersih
2. Lantai kuat, kedap air, tidak licin, berwarna terang, mudah dibersihkan dan tidak boleh
menyebabkan genangan
3. Setiap unit ruangan harus tersedia toilet (jamban, peturasan dan tempat cuci tangan)
tersendiri.
4. Pembuangan air limbah dari toilet dan kamar mandi dilengapi dengan penahan bau (water seal)
5. Letak toilet dan kamar mandi tidak berhubungan langsung dengan dapur, kamar operasi, dan
ruang khusus lainnya
6. Lubang penghawaan harus berhubungan langsung dengan udara luar
7. Dan seterusnya
PENGAMANAN LIMBAH

PENGAMANAN
LIMBAH

STANDAR BAKU Limbah Padat


MUTU DAN Limbah B3 Limbah Cair Limbah Gas
Domestik
PERSYARATAN
KESEHATAN Mengacu pada Mengacu pada
Mengacu pada PP PermenLHK no. P.56 PermenLHK no. P.56
No. 81 tahun 2012 tahun 2015 tentang Mengacu pada tahun 2015 tentang
tentang Pengelolaan Tata Cara dan PermenLHK no. P.68 Tata Cara dan
Sampah Rumah Persyaratan Teknis tahun 2016 Baku Persyaratan Teknis
Tangga dan Sampah Pengelolaan Limbah Mutu Limbah Cair Pengelolaan Limbah
Sejenis Sampah bahan Berbahaya dan Domestik bahan Berbahaya dan
Rumah Tangga Beracun dari Fasilitas Beracun dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan
PENGAMANAN LIMBAH

Pengelolaan Limbah Padat Domestik


STANDAR BAKU
MUTU DAN
PERSYARATAN
KESEHATAN
Pengurangan
Penyimpanan Pemrosesan
dan Pengumpulan Pengangkutan
Sementara Akhir
Pemilahan
PENGAMANAN LIMBAH
Pengelolaan Limbah B3
PENGURANGAN DALAM FASYANKES
(INTERNAL)
PEMILAHAN

STANDAR BAKU PEWADAHAN


MUTU DAN
PENGANGKUTAN INTERNAL
PERSYARATAN
KESEHATAN PENYIMPANAN SEMENTARA

PENGANGKUTAN EKSTERNAL

PUSAT DAUR ULANG DEPO PEMINDAHAN

PENGOLAHAN OFF-SITE
LUAR FASYANKES
(EXTERNAL) PENIMBUNAN
PENGAMANAN LIMBAH
Pengelolaan Limbah B3
Berdasarkan Permenlhk No. P-56/2015 Mekanisme Pengaturan

• Pengurangan dan
LANGKAH 1 Kewajiban Penghasil
Pemilahan
STANDAR BAKU
• Pewadahan & Izin Penyimpanan diterbitkan oleh
MUTU DAN LANGKAH 2
Penyimpanan Kabupaten/kota
PERSYARATAN
KESEHATAN • Pengangkutan Persetujuan oleh Dinas LH
LANGKAH 3
kabupaten/kota
Izin Pengolahan diterbitkan oleh
LANGKAH 4 • Pengolahan
KLHK

• Penguburan Persetujuan oleh Dinas LH


LANGKAH 5
kabupaten/kota

LANGKAH 6 • Penimbunan Persetujuan oleh Dinas LH


kabupaten/kota
PENGAMANAN LIMBAH
Pengelolaan Limbah B3

Patologis Paling lama:


STANDAR BAKU Infeksius • 2 hari, pada suhu > 0oC
Tajam • 7 hari, pada suhu 3-8oC
MUTU DAN
• 90 hari, pada suhu < 0oC
PERSYARATAN
KESEHATAN
Kimia Paling lama:
Farmasi • 90 hari, yang dihasilkan > 50
Sitotoksik kg per hari atau lebih;
Tabung bertekanan • 180 hari, yang dihasilkan < 50
Logam berat kg per hari

28
PENGAMANAN LIMBAH
Pengelolaan Limbah B3
DISINFEKSI LIMBAH MEDIS

STANDAR BAKU
MUTU DAN
PERSYARATAN
KESEHATAN

29
PENGAMANAN LIMBAH
Pengelolaan Limbah B3
Dalam masa pandemi, telah terbit pengaturan pengelolaan limbah
medis dalam penanganan COVID-19
STANDAR BAKU
MUTU DAN
PERSYARATAN
KESEHATAN

30
PENGAMANAN LIMBAH

Standar Baku Mutu


Baku Mutu Air Limbah Domestik
Parameter Satuan Kadar Maksimum
STANDAR BAKU pH - 6–9
MUTU DAN
BOD mg/L 30
PERSYARATAN
KESEHATAN COD mg/L 100
TSS mg/L 30
Minyak dan lemak mg/L 5
Amoniak mg/L 10
Total Coliform Jumlah/100mL 3000
Debit L/orang/hari 100
PENGAMANAN LIMBAH

Standar Baku Mutu


Baku Mutu Emisi Insinerator

STANDAR BAKU
MUTU DAN
PERSYARATAN
KESEHATAN
PENGAMANAN RADIASI

Persyaratan Kesehatan

1. Pemanfaatan peralatan pemajanan radiasi dan penggunaan


STANDAR BAKU zat radioaktif
MUTU DAN 2. Pembatasan Dosis Penerimaan dosis radiasi terhadap pekerja
PERSYARATAN atau masyarakat
KESEHATAN 3. Penerapan sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion.
PENGENDALIAN VEKTOR DAN BINATANG PEMBAWA
PENYAKIT
Persyaratan Kesehatan

Persyaratan kesehatan vektor dan binatang pembawa penyakit


STANDAR BAKU sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan yang
MUTU DAN mengatur mengenai standar baku mutu dan persyaratan
PERSYARATAN kesehatan vektor dan binatang pembawa penyakit (Permenkes
KESEHATAN No. 374 Tahun 2010 tentang Pengendalian Vektor)
PENGAWASAN LINEN (LAUNDRY)

Standar Baku Mutu

1. Standar angka kuman bagi linen dan seragam tenaga medis


STANDAR BAKU bersih setelah keluar dari proses cuci tidak mengandung:
MUTU DAN < 20 CFU per 100 cm2
PERSYARATAN 2. Suhu air panas untuk pencucian 70°C (25 menit) atau 95°C
KESEHATAN
(10 menit)
3. Pencucian dilakukan secara terpisah antara linen infeksius
dan non infeksius
4. Pencucian linen infeksius dilakukan di ruangan khusus yang
tertutup dengan sistem sirkulasi udara sesuai dengan
ketentuan
PENGAWASAN LINEN (LAUNDRY)

Persyaratan Kesehatan

1. Suhu air panas untuk pencucian 70°C (25 menit) atau 95°C (10
STANDAR BAKU
menit)
MUTU DAN 2. Pencucian dilakukan secara terpisah antara linen infeksius dan
PERSYARATAN non infeksius
KESEHATAN 3. Pencucian linen infeksius dilakukan di ruangan khusus yang
tertutup dengan sistem sirkulasi udara sesuai dengan ketentuan
4. Penggunaan jenis deterjen dan desinfektan harus dilengkapi
Informasi Data Keamanan Bahan (MSDS)
5. Dilakukan identifikasi jenis B3 yang digunakan melalui inventori
yang berisi informasi jenis B3, karakteritik, ketersediaan MSDS,
cara pewadahan dan penyimpanan, serta simbol limbah B3
PENGAWASAN DEKONTAMINASI

Standar Baku Mutu

Persyaratan Dekontaminasi melalui Sterilisasi dan Disinfeksi


STANDAR BAKU
MUTU DAN
PERSYARATAN
KESEHATAN
PENGAWASAN DEKONTAMINASI

Standar Baku Mutu

Persyaratan Peralatan yang telah Disterilisasi


STANDAR BAKU
MUTU DAN
PERSYARATAN
KESEHATAN
Instrumen Manajemen Kesehatan Lingkungan

Kebijakan
tertuliis dan
komitmen 1. Dokumen administrasi
pimpinan 2. Inventarisasi
1. Penilaian internal oleh RS Penilaian Perencanaan 3. Analisis risiko
2. Penilaian eksternal kesehaatan dan 4. Rencana strategi
dengan mekanisme lingkungan organisasi 5. Program kerja
Akreditasi, PROPER MANAJEMEN 6. Pelatihan
KESEHATAN 7. Perizinan
LINGKUNGAN
Pencatatan 1. Tenaga kesehatan lingkungan
Sumber
dan 2. Peralatan kesehatan
daya
pelaporan lingkungan
1. Pencatatan dengan IKL dan Pelatihan
formulir oleh unit kerja kesling kesehatan
2. Pelaporan kepada pimpinan RS lingkungan 1. Kurikulum terakreditasi Kemkes
dan instansi pemerintah sesuai 2. Diselenggarakan oleh Pemerintah,
peraturan Pemda, Lembaga pelatihan terakreditasi
Sumber Daya

Tenaga Peralatan
Kesehatan Lingkungan Kesehatan Lingkungan
Penanggung jawab Kesehatan Lingkungan Suhu ruangan
RS Kelas A dan B berpendidikan minimal
S1/DIV Kesling/Sanitasi/Teknik Suhu air
Lingkungan, DIII untuk Rumah Sakit Kelas Kelembaban ruangan
C dan D
Kebisingan
Bila kegiatan Kesehatan Lingkungan
dikelola pihak ketiga, kompetensi tenaga Pencahayaan ruangan
harus sesuai dengan perundangan yang
berlaku
Kualitas air bersih
Harus memenuhi kompetensi sesuai
Kualitas air limbah
ketentuan perundangan yang berlaku Kepadatan vektor
PENCATATAN Formulir IKL

PENCATATAN
DAN Kepada:
PELAPORAN DINKES dan DLHK
(Kabupaten/Kota)
PELAPORAN
Tembusan:
DINKES dan DLHK
(Provinsi)
Penilaian Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit
Penilaian
Kesehatan
Lingkungan

Internal Eksternal

Dinas
Inspeksi
Kesehatan
Kesehatan
Provinsi/
Lingkungan
Kabupaten/Kota

Sangat
Baik Kurang Penghargaan
Baik
PEMBINAAAN DAN PENGAWASAN

Kementerian
Kesehatan
Implementasi
Dinas Kesehatan Kesehatan Institusi Lain
Provinsi Lingkungan Sesuai Kewenangan
Rumah Sakit
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Arahan:
1. Permenkes No. 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit sebagai acuan dalam menyelenggarakan upaya
kesehatan lingkungan yang aman, bermutu dan terjangkau
2. Implementasi upaya kesehatan lingkungan di rumah sakit
akan mendukung pengendalian infeksi, kecelakaan dan
kesakitan akibat kerja, serta pencapaian akreditasi dan
penaatan terhadap regulasi dan standar pelayanan

terima kasih

Anda mungkin juga menyukai