Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN INDIVIDU

MENGENAI OBAT DEMAM

Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian kompetensi

Keahlian (UKK), Ujian sekolah (US) dan Ujian nasional (UN)

Disusun Oleh:

Salsabila Rihan F 161710060 XII.A Farmasi

Aulia Nurchakiki 161710068 XII.B Farmasi

SMK KESEHATAN DAYA UTAMA

KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI

Terakreditasi ‘’A’’

JL. Raya Mustikajaya No. 24 Kel.Kec. Mustika Jaya Kota Bekasi

Telp. (021) 82600069


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik, hidayah,
dan inayah-Nya. Sehingga makalah berjudul ‘’Obat Demam’’ dapat kami susun hingga selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya, sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Adapun makalah ilmiah tentang ‘’Obat Demam’’ ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penyusunan makalah ini digunakan sebagai salah satu syarat untuk Ujian kompetensi
(UKOM), Ujian Sekolah (US) dan Ujian Akhir Nasional (UAN) Tahun ajaran 2017/2018 serta
sebagai bukti bahwa telah melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL)

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, 13 April 2018

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................

1.6 Latar Belakang............................................................................................


1.7 Rumusan Masalah......................................................................................
1.8 Tujuan Pemahasan.....................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................................

2.1 Pengertian Obat ..........................................................................................

2.2 Pengertian Demam.....................................................................................

2.3 Ciri-ciri Demam. ..........................................................................................

2.4 Penyeba Demam.........................................................................................

2.5 Cara Mencegah Demam..............................................................................

2.6 Cara Pengobatan Demam………………………………………………………………………..

2.7 Jenis-jenis Demam……………………………… .....................................................

BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................

BAB IV PENUTUP .........................................................................................................

4.1 Kesimpulan .................................................................................................

4.2 Saran ...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................


LAMPIRAN ...................................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Demam merupakan keluhan yang paling umum terjadi pada anak-anak.
Berdasarkan data yang dilansir Ikatan Dokter Anak Indonesia, sekitar 30 persen orangtua
membawa anaknya ke dokter dengan keluhan demam.

Demam bukanlah sebuah penyakit, demam merupakan reaksi normal tubuh yang
bermanfaat melawan kuman. Serta demam adalah gejala yang dapat sembuh sendiri
tanpa memerlukan pengobatan, seperti misalnya flu atau pilek. Maka dari itu, demam
akan menghilang dengan sendirinya saat penyakit yang mendasarinya sembuh.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan demam secara umum?

2. Bagaimana cara pencegahan demam?

3. Bagaimana cara pengobatan demam?

4. Apa yang dimaksud paracetamol?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan dalam pembuatan laporan ini, agar lebih mengetahui tentang penyakit dan obat
demam. Selain itu, kita bisa mengetahui gejala dan penyebabnya demam. Juga dapat lebih
memahami tentang bagaimana pencegahannya dan pengobatan demam.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Obat
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia berdasarkan Permenkes Nomor 73 Tahun 2016

2.2 Definisi Demam


Demam dalam istilah medis dikenal dengan febris. Merupakan kondisi ketika suhu
tubuh berada di atas angka 38 derajat celcius. Demam merupakan bagian dari proses
kekebalan tubuh yang sedang melawan infeksi akibat virus, bakteri, atau parasit. Selain
itu, demam juga bisa terjadi pada kondisi hipertiroidisme, artritis, atau karena
penggunaan beberapa jenis obat-obatan, termasuk antibiotik. Kenaikan suhu tubuh
akibat konsumsi obat ini disebut dengan demam obat atau ‘’drug fever’’.
Demam bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala yang seringkali menyertai
penyakit yang dapat sembuh sendiri tanpa memerlukan pengobatan, seperti misalnya flu
atau pilek. Maka dari itu, demam akan menghilang dengan sendirinya saat penyakit yang
mendasarinya sembuh. Tapi untuk mengobati demam yang lebih parah, beberapa obat-
obatan penurun panas bisa dibeli secara bebas di apotek.

2.3 Ciri-ciri Demam


Ciri-ciri yang menyertai demam tergantung kepada penyebab demam itu sendiri.
Berikut ini adalah contoh ciri yang bisa menyertai demam:
1. Sakit kepala, leher terasa kaku dan mata menjadi sangat sensitif terhadap cahaya.
2. Berkeringat dingin.
3. Menggigil.
4. Dehidrasi.
5. Batuk-batuk.
6. Sakit tenggorokan.
7. Sakit pada telinga.

5
8. Diare dan muntah-muntah.
9. Sakit otot.
10. Kehilangan selera makan.
11. Merasa kelelahan.
12. Muncul bercak-bercak kemerahan pada kulit.
13. Sesak napas.
14. Terus-menerus merasa mengantuk.

2.4 Penyebab Demam


Berikut ini adalah penyebab demam yang sering terjadi:
1. Pascaimunisasi, misalnya setelah menerima vaksin pneumokokus atau vaksin TB
(tuberkulosis).
2. Berbagai macam infeksi virus dan bakteri seperti sakit tenggorokan, keracunan
makanan, meningitis, tifus, disentri, cacar air, dan infeksi saluran kemih.
3. Infeksi akibat gigitan nyamuk seperti demam berdarah, malaria dan chikungunya.
Obat-obatan seperti antibiotik, antihipertensi dan antidepresan.
Berdiri terlalu lama di bawah sinar matahari.
4. Penyakit seperti arthritis dan hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif).
5. Kanker, misalnya leukimia, kanker hati, dan kanker paru-paru.

2.5 Cara Mencegah Demam


Demam dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pajanan terhadap penyakit menular yang
seringkali menyebabkan demam. Pencegahan dapat dilakukukan dengan cara, antara
lain :
1. Biasakan untuk selalu mencuci tangan jika merasa terpapar dengan benda atau
lingkungan yang tidak steril. Anda juga bisa menggunakan tisu basah atau pun
cairan pembersih tangan ketika sedang bepergian.

6
2. Jauhkan tangan dari hidung, mulut, dan mata. Ketiga bagian inilah yang menjadi
pintu utama bagi bakteri maupun virus untuk memasuki tubuh manusia.
Usahakan untuk menutup mulut saat batuk atau hidung saat bersin. Hindari juga
berbagi penggunaan gelas, botol air minum, dan peralatan makan dengan orang
lain.

2.6 Cara Pengobatan Demam


Demam terkadang dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan apapun namun pada
kondisi tertentu demam dapat menjadi mengganggu. Maka untuk mengobati dan
meringankan demam tersebut diperlukan terapi secara non farmakologi maupun terapi
secara farmakologi.

A. Terapi Non Farmakologi (tanpa menggunakan obat)


Terapi non farmakologi pada demam dapat dilakukan dengan:
 Istirahat yang cukup untuk memulihkan diri dan membantu memperbaiki
kekebalan tubuh. Karna terlalu banyak beraktivitas dapat meningkatkan suhu
tubuh.
 Menggunakan pakaian tipis.
 Tetap berada di ruangan dengan udara yang sejuk.
 Minum air secara cukup untuk menghindari dehidrasi karna demam dapat
menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan.
 Mengkonsumsi makanan yang bergizi.
 Mengkompres badan menggunakan air hangat.
B. Terapi Farmakologi (dengan obat)
Selain terapi non farmakologis, demam juga perlu mendapatkan terapi
farmakologis untuk mendukung kesembuhan dari si penderita. Obatat-obat yang dapat
dikonsumsi untuk meredakan demam antara lain sebagai berikut:
 Golongan Analgesik - antipirtik
Fungsinya untuk menurunkan panas dan menghilangkan rasa sakit.
Contoh-contoh sedian obat yang beredar di pasaran adalah Parasetamol,
ibuprofen, asam mefenamat, tramadol, benorylate, fentanyl , naproxen.

7
2.7 Jenis-jenis Penyakit Demam
1. Demam Septik

Demam septic biasanya disebabkan karena lemahnya kita dalam menjaga


kebersihan. Nama lain dari demam yang satu ini adalah demam hektik atau biasa
dikenal dengan sebutan nama tifoid. Demam yang satu ini umumnya membuat suhu
Penderitanya akan mengalami peningkatan suhu hingga mencapai 38 derajat celcius
ketika malam hari tiba, yang kemudian berangsur membaik menjelang pagi hari tiba.
Orang yang mengalami demam ini biasannya akan mengalami sakit kepala bagian
depan, munculnya bercak kotor pada lidah, rasa nyeri pada otot, serta dibarengi
dengan gangguan pada perut. Demam ini sering berlangsung lama menyerang tubuh,
berkisar antara lima sampai enam hari. Agar terjauh dari demam ini, disarankan untuk
menjaga kebersihan.

2. Demam Remiten
Demam remiten adalah salah satu jenis demam yang menakutkan dan harus
dihindari. Orang yang menderita demam jenis ini akan ditandai dengan suhu tubuhnya
yang akan terus mengalami turun dalam setiap harinya, serta dibarengi dengan situasi
sulit kembali pada suhu normalnya. Demam yang satu ini umumnya menyerang para
anak-anak. Demam yang satu ini butuh waktu tiga hari dalam proses diagnosannya,
sebab efek lain demam ini sulit untuk dikenali. Virus influenza, infeksi telinga, infeksi
amandel serta imunitas yang dinilai sebagai penyebab munculnya demam ini. Cara
mengatasi demam yang ini dengan mengkonsumsi menu makan yang dapat
menurunkan demam.
3. Demam Intermiten
Jenis demam ketiga, yaitu demam intermiten. Demam jenis ini juga akan
membuat tubuhmu terganggu, terlebih dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Penyebab utama demam ini adalah malaria. Sebagai penanda orang yang menderita
demam yang satu ini adalah ketika seseorang mengalami kenaikan suhu secara tiba-
tiba, namun tidak dalam waktu lama kemudian turun kembali. Penyebab lain demam
ini adalah adanya gangguan pada kelenjar getah bening, serta endokarditisi yakni
peradangan yang terjadi pada bagian otot jantung.

8
4. Demam Kontinyu
Demam kontinyu merupakan demam yang kebanyakan penderitanya adalah
seorang anak-anak. Anak yang mengalami demam ini akan mengalami situasi suhu
tubuh yang tidak teratur, yakni naik turun tidak menentu. Serangan penyakit malaria
falciparum malignan, digadang menjadi penyebab kuat munculnya demam ini. Anda
disarankan untuk membaca malaria tropika

5. Demam Siklik

Jenis demam yang kelima, dalam ilmu kedokteran dinamai dengan demam siklik.
Demam ini merupakan demam yang menakutkan, sebab demam ini sebagai petanda
bahwa orang tersebut terserang demam berdarah dengue. Berakibat pada penaikkan
suhu tubuh secara drastic, bisa mencapai 40 derajat celcius dalam beberapa hari.
Kemudian di hari selanjutnya akan berangsur menurun, yang seolah olah orang
tersebut sembuh. Namun sebaliknya kondisi tersebut justru termasuk masa kritis.
Sebab hari selanjutnya demam akan kembali naik kembali, dan gejala ini akan sulit
proses penyebuhannya ketika tidak disertai dengan proses penyembuhan yang baik.
Untuk itu penderita demam ini disarankan untuk melakukan tes darah agar dapat
diketahui dengan jelas gejala dan cara mengatasinya.

6. Demam Infeksi

Selanjutnya jenis demam yang keenam adalah demam infeksi. Demam jenis ini
umumnya disebabkan karena dua hal, pertama ada yang disebabkan karena virus, ada
juga disebabkan karena masuknya binatang kecil kedalam tubuh. Sebab kebiasaan
yang tidak bersih. Lagi-lagi demam ini kebanyakan menyerang anak-anak. Demam ini
bisa sembuh dengan sendirinya, namun hal ini tidak bisa menjadi jaminan. Sebab bisa
jadi demam tidak turun dalam waktu lama. Kondisi ini kemudian disarankan untuk
segera berkonsultasi dengan dokter, agar jelas penyebab dan cara mengatasinya. Baca
juga cici-ciri lingkungan bersih.

9
7. Demam Non Infeksi

Demam ini disebabkan karena adanya penyakit di dalam tubuh. Penyakit ini
disebabkan karena penyakir turunan, yang ditakutkan dari demam ini adalah ketika
sebagai tanda penyakit turunan yang membahayakan seperti leukemia, tumir, rematik
serta penyakit keturunan lainnya.

8. Demam Fisiologi

Demam ini umumnya disebabkan karena ulah anak yang sering terkena sinar
matahari langsung, atau disebabkan karena kekurangan cairan dan mengakibatkan
akan mengalami dehidrasi. Untuk itu demam ini hanya perlu minum air dalam jumlah
yang banyak, dan istirahat cukup.

9. Demam Tokesemia

Demam ini diakibatkan karena mengonsumsi obat yang tidak sesuai dengan
anjuran yang sudah ditetapkan.

10. Demam Persiten

Demam ini disebabkan karena adanya gejala paru-paru kronis. Penderita demam
ini dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter agar jelas bagaimana cara mengatasinya
dengan cepat. Baca juga demam dengue.

10
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Paracetamol
Pada bab ini kami akan menjelaskan pengobatan penyakit demam dengan
menggunakan obat paracetamol.

Gambar 3.1 obat paracetamol

 Pengertian paracetamol
Paracetamol adalah salah satu obat yang masuk ke dalam golongan analgesik (pereda
nyeri) dan antipiretik (penurun demam). Obat ini dipakai untuk meredakan rasa sakit
ringan hingga menengah, serta menurunkan demam. Untuk orang dewasa, dianjurkan
untuk mengonsumsi paracetamol 1-2 tablet sebanyak 500 miligram hingga 1 gram tiap 4-
6 jam sekali dalam 24 jam.
Paracetamol mengurangi rasa sakit dengan cara menurunkan produksi zat dalam
tubuh yang disebut prostaglandin. Prostaglandin adalah unsur yang dilepaskan tubuh
sebagai reaksi terhadap kerusakan jaringan atau infeksi, yang memicu terjadinya
peradangan, demam, dan rasa nyeri. Paracetamol menghalangi produksi prostaglandin,
sehingga rasa sakit dan demam berkurang.

 Merek dagang paracetamol


Ada berbagai merek dagang paracetamo antara lain:
Biogesic, Cetapain, Eterfix, Farmadol, Fevrin, Ikacetamol, Kamolas, Moretic, Naprex,
Nofebril, Ottopan, Pamol, Panadol, Pehamol, Praxion, Pyrexin, Pyridol, Sanmol,
Sumagesic, Tamoliv, Tempra.

11
 Sejarah Paracetamol
Sebelum penemuan asetaminofen, kulit sinkona digunakan sebagai agen antipiretik,
selain digunakan untuk menghasilkan obat antimalaria, kina. Karena pohon sinkona
semakin berkurang pada 1880-an, sumber alternatif mulai dicari. Terdapat dua agen
antipiretik yang dibuat pada 1880-an; asetanilida pada 1886 dan fenasetin pada 1887.
Pada masa ini, parasetamol telah disintesis oleh Harmon Northrop Morse melalui
pengurangan p-nitrofenol bersama timah dalam asam asetat gletser.
Biarpun proses ini telah dijumpai pada tahun 1873, parasetamol tidak digunakan
dalam bidang pengobatan hingga dua dekade setelahnya. Pada 1893, parasetamol telah
ditemui di dalam air kencing seseorang yang mengambil fenasetin, yang memekat kepada
hablur campuran berwarna putih dan berasa pahit. Pada tahun 1899, parasetamol
dijumpai sebagai metabolit asetanilida. Namun penemuan ini tidak dipedulikan pada saat
itu.
Pada 1946, Lembaga Studi Analgesik dan Obat-obatan Sedatif telah memberi bantuan
kepada Departemen Kesehatan New York untuk mengkaji masalah yang berkaitan dengan
agen analgesik. Bernard Brodie dan Julius Axelrod telah ditugaskan untuk mengkaji
mengapa agen bukan aspirin dikaitkan dengan adanya methemoglobinemia, sejenis
keadaan darah tidak berbahaya. Di dalam tulisan mereka pada 1948, Brodie dan Axelrod
mengaitkan penggunaan asetanilida dengan methemoglobinemia dan mendapati
pengaruh analgesik asetanilida adalah disebabkan metabolit parasetamol aktif. Mereka
membela penggunaan parasetamol karena memandang bahan kimia ini tidak
menghasilkan racun asetanilida.
 Indikasi Paracetamol
Indikasi utama paracetamol yaitu digunakan sebagai obat penurun panas
(analgesik) dan dapat digunakan sebagi obat penghilang rasa sakit dari segala jenis
seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri pasca operasi, nyeri sehubungan dengan pilek,
nyeri otot pasca-trauma, dll. Sakit kepala migrain, dismenore dan nyeri sendi juga
dapat diringankan dengan obat parasetamol ini. Pada pasien kanker, parasetamol
digunakan untuk mengatasi nyeri ringan atau dapat diberikan dalam kombinasi
dengan opioid (misalnya kodein).

12
Paracetamol telah dibandingkan dengan banyak analgesik lain dan dianggap
kurang equipotent jika dibandingkan dengan aspirin (asam asetilsalisilat). Dengan
demikian, secara umum, parasetamol kurang mujarab ketimbang salisilat dan agen
antirematik lainnya jika digunakan sebagai obat anti-inflamasi dan antinyeri.
Kabar baiknya paracetamol dapat digunakan pada anak-anak. Ini merupakan
alternatif yang lebih disukai ketika aspirin (asam asetilsalisilat) merupakan
kontraindikasi (misalnya karena riwayat ulkus atau infeksi virus pada anak).

 Kontraindikasi Paracetamol
Obat parasetamol tidak boleh digunakan pada orang dengan kondisi sebagai
berikut:
1. Alergi parasetamol atau acetaminophen
2 .Gangguan fungsi hati dan penyakit hati
3. Gangguan Fungsi Ginjal Serius,
4. Shock
5. Overdosis Acetaminophen
6. Gizi Buruk

 Farmakologi
Farmakologi paracetamol atau acetaminophen adalah obat yang mempunyai
efek mengurangi nyeri (analgesik) dan menurunkan demam (antipiretik). Parasetamol
mengurangi nyeri dengan cara menghambat impuls/rangsang nyeri di perifer.
Parasetamol menurunkan demam dengan cara menghambat pusat pengatur panas
tubuh di hipotalamus. Paracetamol (parasetamol) sering digunakan untuk mengobati
berbagai penyakit seperti sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit gigi, flu dan
demam. Parasetamol mempunyai efek mengurangi nyeri pada radang sendi (arthritis)
tapi tidak mempunyai efek mengobati penyebab peradangan dan pembengkakan
sendi.

13
 Dosis paracetamol
 Dosis Parasetamol Dewasa untuk Demam dan Nyeri:
 Pedoman umum: 325-650 mg diminum setiap 4 sampai 6 jam atau 1000
mg setiap 6 sampai 8 jam.
 Paling sering adalah Paracetamol 500mg tablet: 500 mg tablet oral setiap
4 sampai 6 jam.

 Dosis Paracetamol Anak untuk Demam dan Nyeri:


Untuk mengukur dosis paracetamol anak dengan tepat maka kita harus
mengetahui berat badan dan umur anak.
 <= 1 bulan: 10-15 mg/kg BB/dosis setiap 6 sampai 8 jam sesuai kebutuhan.
 1 bulan – 12 tahun: 10 – 15 m /kg BB/dosis setiap 4 sampai 6 jam sesuai
kebutuhan (maksimum: 5 dosis dalam 24 jam).

 Paracetamol tersedia dalam berbagai jenis yaitu:


1. Kaplet, oral: 500 mg
2. Kapsul gel, oral: 500 mg
3. Cair, oral: 160 mg/5 ml (120 ml, 473 ml); 500 mg/5ml (240 ml)
4. Sirup, oral: penghilang demam dan sakit Triaminic pada anak-anak: 160 mg/5 ml
(118 ml)
5. Tablet, oral: 325 mg, 500 mg

 Interaksi Obat
Jika dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan lain, paracetamol bisa menimbulkan
reaksi berupa peningkatan efek samping atau justru mengurangi efektivitas paracetamol
itu sendiri. Untuk menghindarinya, jangan mengonsumsi paracetamol dengan obat-
obatan di bawah ini:
1. Warfarin (obat yang biasanya digunakan untuk mencegah pembekuan darah).
2. Carbamazepine (obat yang biasanya digunakan untuk mengobati epilepsi).
3. Phenobarbital, phenytoin, atau primidone (obat-obatan yang biasanya digunakan
untuk mengontrol kejang).

14
4. Colestyramine (obat yang biasanya digunakan untuk mengurangi rasa gatal pada
gangguan ginjal).
5. Metoclopramide (obat yang biasanya digunakan untuk meredakan rasa mual dan
muntah).
6. Imatinib atau busulfan (obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengobati kanker
jenis tertentu.
7. Lixisenatide (obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi diabetes tipe 2).
Ketoconazole (salah satu jenis obat anti jamur).

 Efek Samping
Paracetamol jarang menyebabkan efek samping, namun ada beberapa efek
samping yang mungkin terjadi, diantaranya:
1. Penurunan jumlah sel-sel darah, seperti sel darah putih atau trombosit.
2. Muncul ruam, terjadi pembengkakan, atau kesulitan bernapas karena alergi.
3. Tekanan darah rendah (hipotensi) dan jantung berdetak cepat (takikardi). Kerusakan
pada hati dan ginjal jika menggunakan obat ini secara rutin.
4. Bisa menyebabkan overdosis jika digunakan lebih dari 200mg/kg, atau lebih dari 10
gram, dalam 24 jam

 Cara penyimpanan Paracetamol


Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung
dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Perhatikan
instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada dokter atau apoteker .
Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan
kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila
sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan
pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

15
 Peringatan dan perhatian paracetamol
 Untuk orang dewasa, jangan mengonsumsi lebih dari 4 gram per 24 jam.
 Untuk anak-anak, pastikan dosis diberikan sesuai dengan umur.
 Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak
menghilang, segera hubungi Unit Pelayanan Kesehatan.
 Gunakan Parasetamol berdasarkan dosis yang dianjurkan oleh dokter.
Penggunaan paracetamol melebihi dosis yang dianjurkan dapat menyebabkan
efek samping yang serius dan overdosis.
 Hati-hati penggunaan parasetamol pada penderita penyakit hati/liver, penyakit
ginjal dan alkoholisme. Penggunaan parasetamol pada penderita yang
mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan fungsi hati.
 Hati-hati penggunaan parasetamol pada penderita G6PD deficiency.
 Hati-hati penggunaan parasetamol pada wanita hamil dan ibu menyusui.
Parasetamol bisa diberikan bila manfaatnya lebih besar dari pada risiko janin atau
bayi. Parasetamol dapat dikeluarkan melalui ASI namun efek pada bayi belum
diketahui pasti.

 Kehamilan dan menyusui


Apakah obat paracetamol boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan ibu menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunan paracetamol pada ibu
hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk
mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini
termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko) menurut US Food and
Drugs Administration (FDA). Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA:
A= Tidak berisiko
B=Tidak berisiko pada beberapa penelitian
C=Mungkin berisiko
D=Ada bukti positif dari risiko
X=Kontraindikasi
N=Tidak diketahui

16
 Bila melewatkan satu dosis

Apa yang harus dilakukan bila melewatkan satu dosis?

Apabila melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila
sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke
jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.

17
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat kami simpulkan bahwa demam bukanlah penyakit
utama melainkan gejala suatu penyakit, dimana kondisi suhu tubuh berada di atas angka
38 derajat celcius, beberapa jenis demam dapat diatasi dengan cara istirahat yang cukup,
menggunakan pakaian tipis, berada di ruangan dengan udara yang sejuk, mengkompres
tubuh, minum air secara cukup untuk menghindari dehidrasi karna demam dapat
menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan.

4.2 Saran
Untuk mengatasi masalah penyakit demam dapat dilakukan dengan pencegahan
terlebih dahulu dengan menerapkan pola hidup bersih dalam kehidupan sehari-hari, hal
ini dilakukan untuk mengurangi pajanan terhadap penyakit menular yang seringkali
menyebabkan demam, untuk mengatasi ketidak nyamanan tubuh dapat menggununakan
obat golongan antipiretik-analgetik. Dan jika demam dalam waktu tiga hari tetap berlanjut
segera hubungi dokter.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Parasetamol
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/obat/paracetamol-
acetaminophen/amp/#ampshare=https://hellosehat.com/obat/paracetamol-
acetaminophen/
https://www.google.com/amp/s/mediskus.com/paracetamol/amp#ampshare=https://
mediskus.com/paracetamol
https://www.alodokter.com/paracetamol
https://www.alodokter.com/demam
untiakartikasari.blogspot.com/2009/11/demam.html?m=1
https://www.google.com/amp/s/halosehat.com/penyakit/gejala/jenis-jenis-
demam/amp#ampshare=https://halosehat.com/penyakit/gejala/jenis-jenis-demam

19

Anda mungkin juga menyukai