BIOLOGI
LAPORAN PRATIKUM, HASIL ULANGAN HARIAN, HASIL PENILAIAN HARIAN
BERSAMA, HASIL PENILAIAN AKHIR SEMESTER, SLIDE PRESENTASI, DAN
TUGAS-TUGAS.
OLEH :
NUR IHSAN HIDAYAT
X MIPA 5
24
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga dapat mengerjakan tugas portofolio biologi, dapat berjalan dengan
baik dan selesai sesuai waktu yang ditentukan. Salawat serta salam semoga senantiasa
tersampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah begitu banyak
mengajarkan kebajikan dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat bagi umatnya.
Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada guru pembimbig kami Bapak Dies Hendra
W, S. Pd yang telah membantu dan mengarahkan kami dalam proses pembuatan portofolio
ini dan dapat selesai dengan baik.
Portofolio ini dibuat sebagai salah satu tugas akhir selama pembelajaran dari semester satu
sampai dengan dua mata pelajaran biologi. Di dalam portofolio ini terdapat laporan-laporan
pratikum selama semester ganjil sampai genap, hasil-hasil ulangan harian, materi presentasi,
dan tugas-tugas lainnya. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau mungkin
salah kata dalam pengisian portofolio ini, maka dari itu dimohon memberikan kritikan yang
memotivasi dan membangun supaya bisa melakukan lebih baik lagi.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga tugas portofolio ini bisa bermanfaat bagi yang
membaca.
Portofolio ini telah dipertahankan dan disahkan di depan guru pembimbing mata
pelajaran biologi SMA 9 Semarang, pada :
Hari :
Tanggal : 17 Mei 2020
Guru Pembimbing
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
PENGESAHAN.........................................................................................................................3
LAPORAN PRATIKUM 1........................................................................................................5
LAPORAN PRATIKUM 2........................................................................................................7
LAPORAN PRATIKUM 3......................................................................................................10
Power Point PRESENTASI 1..................................................................................................14
Power Point PRESENTASI 2..................................................................................................25
Power Point PRESENTASI 3..................................................................................................35
HASIL PENILAIAN AKHIR SEMESTER I (PAS I).............................................................42
HASIL ULANGAN HARIAN 1..............................................................................................45
HASIL ULANGAN HARIAN 2..............................................................................................46
TUGAS-TUGAS PORTOFOLIO............................................................................................47
TUGAS 1.............................................................................................................................47
TUGAS 2.............................................................................................................................50
TUGAS 3.............................................................................................................................59
TUGAS 4.............................................................................................................................64
TUGAS 5.............................................................................................................................67
TUGAS 6.............................................................................................................................71
TUGAS 7.............................................................................................................................73
LAPORAN PRATIKUM 1
LAPORAN PRATIKUM 2
LAPORAN PRATIKUM 3
Power Point PRESENTASI 1
Power Point PRESENTASI 2
Power Point PRESENTASI 3
HASIL PENILAIAN AKHIR SEMESTER I (PAS I)
HASIL ULANGAN HARIAN 1
HASIL ULANGAN HARIAN 2
TUGAS-TUGAS PORTOFOLIO
TUGAS 1
MENGERJAKAN SOAL LATIHAN
TUGAS 2
MEMBERI KETERANGAN MATERI
Daur Nitrogen :
Fiksasi Nitrogen : proses alam, biologis / abiotic yang mengubah nitrogen di udara
menjadi ammonia. Mikroorganisme yang memfiksasi = diazotruf dengan
menggabungkan hydrogen & nitrogen.
a. Fiksasi Biologis : beberapa bakteri simbiotik & bakteri yang hidup bebas dapat
memperbaiki nitrogen sebagai nitrogen organic.
b. Industry Fiksasi Nitrogen : nitrogen atmosfer & hidrogen dapat dikombinasi
membentuk ammonia.
Asimilasi : tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbs akar dalam
bentuk ion nitrat atau ion ammonium. Jika hewan memperoleh nitrogen dari tanaman
yang mereka tanam.
Amonifikasi : tumbuhan / hewan mati, nitrogen organic diubah menjadi ammonium
oleh bakteri & jamur.
Nitrifikasi : konversi ammonium menjadi nitrat dilakukan oleh bakteri yang hidup di
dalam tanah & bakteri nitrifikasi lainnya, seperti nitrosomonas mengoksidasi
ammonium dan mengubah ammonium menjadi nitrit.
Denitrifikasi : proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N2), untuk
menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri
seperti Pseudomonas dan Clostridium dalam kondisi anaerobik.
Proses terjadinya efek rumah kaca ketika radiasi panas matahari terperangkap di atmosfer
bumi. Panas tersebut terperangkap karena adanya peningkatan gas-gas rumah kaca seperti
CO₂, CFC, metan, dan nitrogen oksida serta gas lainnya di atmosfer. Yang disebabkan oleh
gas – gas rumah kaca seperti
Uap air
Karbondioksida
Methana
Ozon
Nitrus Oxide
CFC dan HFC
Melalui pembakaran hutan, penggunaan bahan bakar fosil, pencemaran lingkungan, limbah
rumah tang, limbah industry / pabrik, industry peternakan.
Daur Fosfor ada 5 tahap :
Pelapukan bebatuan : dipengaruhi dengan factor cuaca, hujan & erosi sehingga fosfor
berpindah ke tanah.
Penyerapan oleh tanaman & hewan : fosfat yang terkandung dalam tanah digunakan
oleh tumbuhan, jamur & mikroorganisme, sementara pada hewan & manusia akan
menyerap fosfor ketika mengkonsumsi.
Dekomposisi : fosfor akan kembali kea lam / lingkungan melalui penguraian atau
dekomposisi. Fosfat yang masuk dalam tanaman / hewan akan diurai oleh decomposer
saat tanaman / hewan mati.
Kemudian fosfat dilanjutkan oleh bakteri dalam tanah yang memecah bahan organic
sampai bentuk fosfat yang bisa diserap tanaman yang disebut mineralisasi.
Fosfor yang terkandung dalam air terus berlanjut sampai menjadi sedimen &
mengarah ke lautan.
Daur Air :
Diawali proses evaporasi / penguapan dari air di permukaan bumi melalui sinar
matahari.
Transpirasi : penguapan dalam daur air pada tumbuhan.
Kondensasi : air menjadi uap air & naik ke atmosfer menjadi partikel es yang
berukuran kecil & bersatu membentuk awan di langit.
Pengendapan (presipitasi) : awan turun ke permukaan bumi menjadi hujan karena
dipengaruhi angina panas / perubahan suhu.
Limpasan : air mengalir diatas permukaan bumi & bergerak menuju tempat yang lebih
rendah melalui sungai sampai ke danau.
Infiltrasi : air tidak semua ikut ke tahap limpasan, ada beberapa air yang menuju ke
dalam tanah & terjadi kembali daur air.
Daur Karbon :
Diawali dengan terjadinya proses pembakaran yang di dalamnya mengandung unsur
karbon (bensin, solar, dari minyak bumi).
Kemudian tumbuhan & hewan serta manusia melakukan respirasi (mengambil O2 &
mengeluarkan CO2) kemudian masuk ke atmosfer, bergabung dengan hasil
pembakaran / asam pabrik.
Kemudian terjadinya proses fotosintesis oleh tumbuhan dengan mengambil CO2 &
mengeluarkan O2 , lalu di dalam tumbuhan terdapat unsur C kemudian menuju
atmosfer.
Kemudian terjadinya proses rantai makanan dimana proses makan & dimakan dari
produsen sampai ke konsumen sehingga terjadinya perpindahan unsur C dari
tumbuhan ke hewan.
Rantai makanan ekosistem laut :
a. Tanaman alga (produsen) dimakan oleh burung dari komsumer primer kemudian ke
komsumer sekunder lalu burung dimakan oleh burung elang atau komsumer tersier.
Siklus materi : perputaran materi yang terjadi diantara komponen ekosistem. Materi
yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa unsur unsur
terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan Materi dasar makhluk hidup dan tak
hidup. Materi itu antara lain siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen,
dan siklus sulfur.
Suksesi primer adalah proses suksesi yang terjadi bila komunitas asal terganggu dan
mengakibatkan hilangnya komunitas asal secara total, sehingga di tempat komunitas asal
tersebut terbentuk habitat baru atau substrat baru. Pada habitat tersebut akan berkembang
suatu komunitas baru. Gangguan yang mengakibatkan terjadinya suksesi primer dapat terjadi
secara alami (letusan gunung berapi, sedimentasi danau atau sebagai dampak dari berbagai
aktifitas manusia (penambangan timah, batubara, pembangunan jalan raya). Kecenderungan
meningkatnya keanekaragman jenis (species diversity) selama suksesi, pada suksesi primer,
sssshabitat awal terdiri atas substrat yang sama sekali baru sehingga tumbuhan yng tumbuh
pada tahap awal berasal dari biji atau benih yang berasal dari luar.
TUGAS 3
Virus Corona bersifat zoonosis, artinya ia merupakan penyakit yang dapat ditularkan antara
hewan dan manusia. Rabies, Malaria, merupakan contoh dari penyakit zoonosis yang ada.
Begitu pula dengan MERS yang ditularkan dari unta ke manusia.
Selama 70 tahun terakhir, para ilmuwan telah menemukan bahwa virus corona dapat
menginfeksi tikus, tikus, anjing, kucing, kalkun, kuda, babi, dan ternak. Terkadang, hewan-
hewan ini dapat menularkan virus corona ke manusia.
Virus corona bertanggung jawab atas beberapa wabah di seluruh dunia, termasuk pandemi
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) 2002-2003 dan wabah Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) di Korea Selatan pada tahun 2015.
Baru-baru ini, virus corona baru muncul dan dikenal sebagai COVID-19 memicu wabah di
Cina pada Desember 2019, dan merebak di berbagai negara sehingga WHO
mendeklarasikannya sebagai pandemi global.
Nama Corona diambil dari Bahasa Latin yang berarti mahkota, sebab bentuk virus corona
memiliki paku yang menonjol menyerupai mahkota dan korona matahari. Para ilmuan
pertama kali mengisolasi virus corona pada tahun 1937 yang menyebabkan penyakit bronkitis
menular pada unggas.
Kemudian pada tahun 1965, dua orang peneliti Tyrrell dan Bynoe menemukan bukti virus
corona pada manusia yang sedang flu biasa, melalui kultur organ trakea embrionik yang
diperoleh dari saluran pernapasan orang flu tersebut.
Pada akhir 1960-an, Tyrrell memimpin sekelompok ahli virologi yang meneliti strain virus
pada manusia dan hewan. Di antaranya termasuk virus infeksi bronkitis, virus hepatitis tikus
dan virus gastroenteritis babi yang dapat ditularkan, yang semuanya telah ditunjukkan secara
morfologis sama seperti yang terlihat melalui mikroskop elektron. Kelompok virus baru yang
bernama virus corona, kemudian secara resmi diterima sebagai genus virus baru.
KARAKTERISTIK VIRUS CORONA
Pemahaman terhadap karakteristik patogen baru menjadi kunci pengendalian di masa
mendatang. Penelitian hingga tingkat genetik dan struktural telah mengidentifikasi fitur kunci
di virus korona yang terletak di bagian permukaan.
Fitur kunci permukaan virus menjelaskan mengapa patogen baru tersebut mudah menyerang
sel manusia, khususnya organ-organ pernapasan. Virus korona memiliki sejenis protein yang
mampu mengikat membran sel inang.
Proses pengikatan membran sel dipicu oleh rilis sejenis enzim dari sel inang yang disebut
dengan furin. Sebaran furin ternyata banyak ditemukan di jaringan manusia, termasuk paru-
paru, hati, dan usus kecil. Infeksi mampu meluas ke berbagai organ tubuh manusia.
Berdasarkan data dari WHO, organ pernapasan menjadi sasaran utama infeksi virus Korona.
Sebanyak 87,9 persen pasien mengalami gejala demam, batuk kering (67,7 persen), dan
kelelahan (28,1 persen). Penyakit paling umum setelah terinfeksi adalah pneumonia.
Tidak semua pasien mengalami pneumonia atau gangguan pernapasan akut. Setidaknya 81
persen pasien mengalami gejala ringan infeksi virus korona.
Berbeda dengan influenza, Gejala yang ditimbulkan Covid-19 sering disamakan dengan
infeksi virus influenza. Keduanya memang menyebabkan gangguan pernapasan akut, namun
ada perbedaan penting antara kedua virus tersebut dan bagaimana mereka menyebar.
Setidaknya ada tiga persamaan antara Covid-19 dan influenza, yaitu pola gejala, organ
terinfeksi, dan penyebaran virus. Gejala infeksi kedua virus tersebut ditunjukkan dengan
gangguan pernapasan ringan hingga pneumonia. Organ yang diinfeksi bermula dari saluran
pernapasan melalui mulut dan hidung, hingga mencapai paru-paru.
Media penularannya pun sama, yaitu cairan yang dikeluarkan saat batuk atau bersin, serta
benda-benda di sekeliling kita. Penularan antar manusia lebih sering terjadi. Oleh sebab itu,
interaksi dengan pasien positif Covid-19 atau Influenza harus dibatasi dengan ketat.
Cepat menyebar
Penelitian tentang pola penyebaran Covid-19 masih terus berlanjut, termasuk tingkat
keparahan penyakit setelah terinfeksi. Kajian lembaga Centers for Disease Control and
Prevention menjelaskan bahwa penyebaran virus korona kebanyakan terjadi antar manusia
melalui cairan yang keluar saat batuk atau bersin. Karenanya, upaya preventif perlu dilakukan
dengan menjaga jarak sekitar 1-2 meter.
Cairan yang mengandung virus korona yang keluar melalui batuk atau bersin dapat
menempel di bagian mulut atau hidung seseorang, kemudian terhirup saat mengambil napas
dan masuk ke paru-paru.Potensi terinfeksi tiap orang sangat dipengaruhi tingkat imunitasnya.
Seseorang rentan terinfeksi saat kondisi tubuh tidak sehat atau imunitas menurun. Lingkup
penyebaran virus korona melalui tiga proses, yaitu local transmission, imported cases only,
dan community spread.
SIKLUS LITIK VIRUS CORONA
Tahap
1. Adsorbsi=menempelnya virion
2. Penetrasi=selubung ekor berkontraksi untuk membuat lubang yang menembus
dinding dan membran sel inang, memasukkan materi genetik virus
3. Sintesis=pembentukan asam nukleat, dengan menghidrolisis DNA sel inang
4. Pematangan=partikel-partikel virus yang lengkap membentuk virion-virion baru
5. Lisis=pemecahan dinding sel inang yang berisi virus baru yang akan merusak inang
yang baru
Siklus
Litik:Rreplika virus yang disertai matinya sel inang. Terbentuknya anakan virus baru siklus
litik terjadi jika pertahanan sel inang lemah dibandingkan daya infeksi virus. (ini yang njadiin
orang yang terinfeksi mengalami kontraksi akibat daya tahan tubuh lemah)
Lisogenik:Siklus lisogenik terjadi saat sel inang memiliki pertahanan yang lebih baik
dibandingkan daya infeksi virus. Maka sel inang tidak segera pecah, bahkan dapat
bereproduksi secara normal (KAlo ini orang yang daya tahan tubuhnya kebal, dia gak bakal
kenapa-napa. Tapi entar kalo daya tahan tubuh gak kuat kayak siklus litik)
1. Cuci Tangan
Tindakan pertama yang dapat dilakukan untuk menangkal virus corona adalah dengan rajin
mencuci tangan. Sebab, tangan adalah salah satu anggota tubuh yang menjadi sumber
penyakit.
Cuci tangan dengan durasi minimal 20 detik untuk membunuh virus corona menggunakan
sabun dan air bersih yang mengalir. Setelah itu, keringkan tangan menggunakan kain yang
bersih atau tisu.
Tindakan pencegahan yang satu ini dianggap lebih efektif untuk membunuh kuman, bakteri,
termasuk virus corona. Cuci tangan merupakan langkah yang disarankan oleh banyak pihak,
termasuk Organisasi Kesehatan Dunia.
2. Hindari Sentuh Wajah
Telah diketahui bahwa tangan dapat menjadi sumber penyakit sebab sering terjadi kontak
dengan benda maupun orang lain. Sementara itu, virus corona disinyalir dapat masuk tubuh
manusia melalui segitiga wajah yakni mata, hidung, dan mulut.
Maka dari itu, hindari untuk menyentuh wajah menggunakan tangan. Apabila terpaksa harus
menyentuh wajah, maka pastikan untuk mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun
Terapkan etika bersin dan batuk dengan benar menggunakan siku tangan bagian dalam atau
tisu bersih. Sebab, cairan yang diproduksi pada saat batuk dan bersin tersebut dapat menjadi
media penularan virus corona.
Apabila Anda menggunakan tisu, maka segera buang ke tempat sampah dan cuci tangan
menggunakan sabun hingga bersih dan kering kembali.
4. Memakai Masker
Virus corona tidak menyebar melalui udara. Namun, penggunaan masker dapat
meminimalisir penularan virus corona. Sebab, virus corona dapat menyebar melalui droplets
dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui selaput lender seperti mata, mulut, dan hidung.
Masker juga dapat digunakan ketika seseorang dalam kondisi yang kurang sehat. Hindari
untuk menggunakan satu masker secara berulang-ulang. Sebab, masker dapat mengandung
berbagai jenis kuman, bakteri, dan virus setelah dipakai.
Cara sederhana guna menangkal virus corona yang kelima adalah hindari interaksi secara
langsung seperti berpelukan, berjabat tangan, dan lain sebagainya.
Dengan menghindari kontak kulit dengan orang lain, maka Anda dapat mengurangi
penyebaran virus corona.
6. Hindari Berbagi Barang Pribadi
Barang pribadi milik orang lain dapat saja meningkatkan risiko penularan virus corona.
Sebab meskipun tidak nampak gejala, virus ini dapat menginfeksi tubuh manusia hingga
berstatus sebagai silent carrier yang membawa dan menularkan virus corona covid-19
kepada orang lain.
Maka dari itu, selalu gunakan barang sendiri dan hindari untuk meminjam barang pada orang
lain. Hal tersebut merupakan langkah yang dapat dilakukan untuk menekan laju penyebaran
virus corona yang berbahaya.
Sejumlah masyarakat melakukan jaga jarak aman di area publik di kawasan Thamrin, Jakarta,
Rabu (18/3-2020). Jaga jarak atau prosedur social distancing measure harus diterapkan
kepada masyarakat yang masih melakukan aktivitas di luar untuk memghindari penyebaran
Covid-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
7. Social Distancing
Social atau physical distancing adalah salah satu imbauan yang sering digemakan oleh
berbagai pihak. Sebab, dengan menjaga jarak antara satu sama lain dipercaya dapat
mengurangi risiko penyebaran virus corona.
Selalu perhatikan jarak fisik dengan orang lain yakni minimal 1 meter. Langkah ini dapat
diterapkan saat berada di tempat umum ataupun saat di luar rumah guna menangkal virus
masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Anda dapat mencuci bahan makanan sebelum disimpan di dalam lemari pendingin dengan
menggunakan larutan hidrogen peroksida ataupun cuka yang dapat membunuh bakteri,
kuman, dan virus dengan cukup efektif.
1. Social Distancing
2. Isolasi Diri
TUGAS 4
Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah corona antara lain:
1. Cuci tangan
Tips paling utama yaitu cuci tangan dengan air bersih dan sabun minimal 20 detik. Kenapa?
Virus dapat menyebar dari orang ke orang melalui droplet pernapasan. Misalnya dari bersin,
batuk, kontak dekat dari orang tertular. Kita tidak tahu apa yang orang tertular sentuh. Jadi,
jangan menyentuh mata, hidung, mulut Anda sebelum mencuci tangan.
Jangan dulu berjabat tangan, berpelukan, apalagi berciuman. Semua itu dapat mengirimkan
virus.
Bagi yang mengalami gejala batuk, diharapkan untuk memakai masker. Dan selalu mencuci
tangan setiap habis bersin atau batuk. Tutupi mulut dan hidung dengan siku tangan atau tisu
setiap bersin atau batuk.
Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut. Mengapa? Tangan menyentuh banyak
permukaan dan dapat mengambil virus. Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan
virus ke mata, hidung, atau mulut Anda. Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh Anda dan bisa
membuat Anda sakit.
Lakukan kebersihan pernapasan. Pastikan Anda, dan orang-orang di sekitar Anda, mengikuti
kebersihan pernapasan yang baik. Ini berarti menutupi mulut dan hidung Anda dengan siku
atau jaringan yang tertekuk saat Anda batuk atau bersin. Kemudian segera buang tisu bekas.
Mengapa? Mengutip laman WHO, tetesan (cairan orang sakit) menyebarkan virus. Dengan
mengikuti kebersihan pernapasan yang baik Anda melindungi orang-orang di sekitar Anda
dari virus seperti flu, flu dan COVID-19.
Jika Anda mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas, cari perawatan medis sejak
diniTetap di rumah jika Anda merasa tidak sehat. Jika Anda mengalami demam, batuk dan
kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu. Ikuti arahan otoritas
kesehatan setempat Anda.
2. Jangan panik
"Ini bukan waktunya panik, melainkan waktunya untuk mempersiapkan rencana untuk
keluarga Anda," ujar Rebecca Katz yang mengarahkan Center for Global Health Science and
Security.
Anggap wabah tersebut sebagai badai yang juga pasti akan berlalu. Penuhi persediaan
makanan Anda, terutama nasi dan kacang-kacangan. Penuhi juga kulkas Anda dengan
daging, buah dan sayur
Hingga saat ini, tidak ada bukti bahwa masker mencegah tertular virus. Karena masker bisa
saja tidak pas di wajah, sehingga ada jalan masuk menghirup droplet orang yang terinfeksi.
Petugas kesehatan telah dilatih menggunakan masker yang benar dan terbukti efektif untuk
hal klinis. Bagi orang yang tinggal di rumah, CDC merekomendasikan menggunakan masker
hanya pada saat-saat tertentu, misalnya merawat orang yang sedang sakit.
CDC memperbaharui informasi cukup sering. Pemerintah menggunakan skala 4 tingkat untuk
menentukan peringkat risiko. level 1 adalah risiko terendah dan level 4 yang tertinggi atau
terparah.
Misalnya di Italia yang juga terdampak COVID-19, saat ini pemerintahnya memberikan
peringatan level 4. CDC menyarankan orang dewasa dan lansia yang memiliki kondisi medis
kronis harus mempertimbangkan untuk menunda perjalanan yang tidak penting.
"Wisatawan harus menghindari kontak dengan orang sakit dan sering membersihkan tangan
dengan sabun dan air selama minimal 20 detik atua menggunakan hand sanitizer berbahan
alkohol dengan kadar 60%-95%." saran CDC.
Periksa asureansi kesehatan Anda untuk melihat apakah itu merupakan tanggungan
perjalanan internasional, saran CDC. Juga pertimbangkan asuransi kesehatan perjalanan dan
asuransi evakuasi medis. CDC memperkirakan bahwa tanpa asuransi, evakuasi medis dapat
menelan biasa $100.000 (mencapai 1,4 trilyun) atau lebih.
Pertimbangkan juga kemungkinan gangguan perjalanan jika terjadi wabah, misalnya ditahan
saat melintasi perbatasan atau dikarantina di daerah yang tidak Anda kenali.
Pertimbangkanlah segala hal untuk mencegah hal terburuk terjadi.
5. Tetap terinformasi dan ikuti saran yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan
Ikuti saran yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan, otoritas kesehatan publik
nasional dan lokal tentang cara melindungi diri sendiri dan orang lain dari COVID-19.
Jika Anda mulai merasa tidak sehat, bahkan memiliki gejala ringan seperti sakit kepala dan
hidung meler, segera kontak dokter. Segera mungkin periksakan diri ke dokter.
TUGAS 5
Istilah-istilah covid-19:
1. ODP (Orang Dalam Pemantauan)
Menurut Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan-salah satu RS rujukan
kasus virus corona, Rita Rogayah, ODP adalah orang dalam pemantauan, biasanya memiliki
gejala ringan seperti batuk, sakit tenggorokan, demam, tetapi tidak ada kontak erat dengan
penderita positif.
Orang dengan status ODP biasanya tidak perlu rawat inap di rumah sakit tetapi akan diminta
untuk melakukan isolasi secara mandiri di rumah setidaknya selama 14 hari hingga kondisi
membaik.
Namun jika selama melakukan karantina mandiri kondisi tak kunjung membaik dan justru
memburuk maka sebaiknya segera menghubungi rumah sakit terdekat.
3. Suspect
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menjelaskan "suspect" ialah orang atau pasien
dengan pengawasan yang menunjukkan gelaja infeksi Corona, pernah melakukan perjalanan
ke daerah yang menjadi lokasi pesebaran Corona, melakukan kontak atau bertemu dengan
orang yang positif COVID-19.
Secara singkat sebetulnya istilah suspectCorona ini sama pemahamannya dengan pasien
dalam pengawasan atau PDP yang diharuskan untuk menjalasi isolasi di rumah sakit dan
melakukan pemeriksaaan swab.
4. Positif
Pasien yang dinyatakan positif terinfeksi Corona virus harus menjalani perawatan di rumah
sakit atau di lokasi yang ditentukan oleh pemerintah seperti Wisma Atlet hingga dinyatakan
pulih dan bebas dari virus tersebut.
Pasien akan dinyatakan positif COVID-19 setelah melakukan serangkaian pemeriksaan
seperti cek darah, rontgen paru-paru hingga swab.
5. Lockdown
Istilah lockdown akhir-akhir ini ramai menjadi perbincangan setelah beberapa negara seperti
Italia melakukan lockdown untuk menghindari semakin menyebarnya virus Corona.
Lockdown artinya sebuah negara seperti Italia melakukan pengawasan ketat di semua
wilayah negara, mengunci masuk atau keluar dari suatu wilayah/daerah/negara untuk
mencegah penularan virus corona COVID-19.
Pengawasan ketat ini dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu yang dilakukan Italia ini
adalah menutup semua toko kecuali toko makanan dan apotek.
6. Social Distancing
Social distance atau social distancing adalah cara atau imbuan yang dilakukan kepada
masyarakat untuk menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak antar manusia,
menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang.
Jika Anda harus berada di sekitar orang, jaga jarak dengan orang lain sekitar 6 kaki (2 meter).
Konsep social distancing saat ini juga telah dilakukan di Bandara Ngurah Rai Bali dengan
harapan dapat meminimalisir pesebaran virus Corona.
7. Isolasi
Bagi orang-orang yang dipastikan memiliki COVID-19, isolasi adalah langkah tepat. Isolasi
adalah istilah perawatan kesehatan yang berarti menjauhkan orang-orang yang terinfeksi
penyakit menular dari mereka yang tidak terinfeksi.
8. Karantina
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), karantina dapat direkomendasikan untuk
individu yang diyakini telah terpapar penyakit menular seperti COVID-19, tetapi tidak
bergejala.
Selain memantau jika gejalanya berkembang, berada di karantina berarti seseorang yang
mungkin terpapar tidak akan menularkan penyakit kepada orang lain, karena mereka tinggal
di rumah.
10. Imported Case
Berdasarkan penjelasan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), imported case berarti
kasus virus corona COVID-19 yang menimpa seseorang yang baru kembali dari luar negeri,
tanpa terkait dengan kluster manapun.
11. Local Transmission
Local transmission adalah penularan Corona virus yang terjadi secara lokal atau di lokasi
tempat pasein positif COVID-19 berada saat ini.
Contohnya adalah seseorang yang terinfeksi atau tertular Corona virus saat ia berada di
Indonesia, tetapi ia juga tidak pernah memiliki riwayat perjalanan keluar negeri.
12. Wabah
Wabah adalah peningkatan secara mendadak suatu penyakit di tempat tertentu.
13. Epidemi
Epidemi adalah suatu wabah besar atau peningkatan secara mendadak, cepat dan dalam
jumlah yang banyak suatu penyakit tertentu di tempat atau wilayah tertentu.
14. Pandemi
Pandemi berarti epidemi atau penyebaran penyakit tertentu yang tejadi secara global
dibanyak negara di dunia.
15. Rapid test
Para ilmuwan dari Departemen Ilmu Teknik Universitas Oxford dan Oxford Suzhou Centre
for Advanced Research (OSCAR) telah mengembangkan teknologi pengujian cepat (rapid
test) untuk virus corona baru SARS-CoV-2 (COVID-19).
Tes baru ini jauh lebih cepat dan tidak memerlukan instrumen yang rumit. Tes viral load
sebelumnya membutuhkan 1,5 hingga 2 jam untuk memberikan hasil. Tim peneliti telah
mengembangkan tes baru, berdasarkan pada teknik yang mampu memberikan hasil hanya
dalam setengah jam - tiga kali lebih cepat daripada metode saat ini.
16. Antiseptik
Antiseptik, dilansir dari Healthline,merupakan zat yang dapat menghentikan atau
memperlambat pertumbuhan mikroorganisme.
Penggunaan antiseptik aman pada jaringan hidup seperti pada permukaan kulit atau membran
mukosa. Tidak jarang, antiseptik juga digunakan untuk membunuh mikroorganisme di dalam
tubuh.
17. Cairan disinfektan
Dilansir dari Pharma Guideline, cairan disinfektan merupakan zat kimia yang digunakan
untuk membersihkan dan membunuh kuman pada benda tak hidup.
Pada umumnya, disinfektan digunakan untuk mensterilkan benda-benda dari pertumbuhan
kuman dan bakteri.
TUGAS 6
Hari 5: Pasien bisa mengalami kesulitan bernapas, terutama jika mereka lansia atau
memiliki gangguan kesehatan sebelumnya.
Hari 7: Pada hari ke tujuh ini, gejala di atas muncul dan rata-rata pasien belum
dirawat di rumah sakit
Hari 8: Pada titik ini, pasien dengan kasus yang parah (15 persen) mengalami sindrom
gangguan pernapasan akut, atau ketika cairan menumpuk di paru-paru. Kejadian ini
sering berakibat fatal.
Hari 10: Jika pasien memiliki gejala yang memburuk, ini adalah waktu ketika
penyakit Covid-19 membuat pasien harus dirawat di ICU. Pasien-pasien yang
mengalami kondisi ini lebih mungkin memiliki sakit perut memburuk dan kehilangan
nafsu makan ketimbang mereka yang termasuk kasus ringan. Pada fase ini, tingkat
kematian ditemukan hanya sekitar 2 persen.
Hari 17: Rata-rata, pasian yang pulih bisa keluar dari rumah sakit setelah 14-18 hari
perawatan.
Gejala covid-19 dapat mirip dengan pneumonia. Akan tetapi, ahli radiologi di
Universitas Thomas Jefferson Paras Lakhani mengatakan bahwa kondisi pasien yang
terjangkit Covid-19 dapat menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu. Ini lah yang
dapat membedakan pneumonia dengan virus Corona tersebut.
Rumah sakir rujukan di Semarang:
1. RSUP dr Kariadi, Semarang.
Telepon: (024) 8413476
2. RSUD KRMT Wongsonegoro, Kota Semarang.
Telepon: (024) 6711500
3. RSUD Tugurejo, Semarang.
Telepon: (024) 7605297
4. RSU Sultan Agung, Semarang.
Telepon: (024) 6580019
5. RSU St Elizabeth, Semarang.
Telepon: (024) 8310035
6. RSU Telogorejo, Semarang.
Telepon: (024) 86466000
7. RSU Columbia Asia, Semarang.
Telepon: (024) 7629999
8. RSU Tk III Bhakti Wira Tamtama, Kota Semarang.
Telepon: (024) 3555944
9. RSU Bhayangkara, Semarang.
Telepon: (024) 6720675
SOAL 1: Bagaimana cara anda meningkatkan imun tubuh agar tetap sehat dan
terbebas dari virus Corona?
a) Makan makanan bergizi, 4 sehat 5 sempurna, mengikuti gizi seimbang.
b) Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, di rumah saja ya..
c) Minum air 8 gelas sehari
d) Jangan lupakan untuk kebersihan diri dan lingkungan rumah
e) Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin dan menguatkan daya tahan
tubuh
f) jangan berada di kerumunan #stayathome
g) Menggunakan masker jika bepergian
SOAL 2: Ceritakanlah virus yang yang sudah pandemi ribuan tahun lalu tersebut.
Yaitu Black Death pada abad 14 (1346 – 1350)
Penyebarannya melalui kutu dan tikus.
Korban yang terinfeksi tubuhnya berwarna hitam akibat bakteri tersebut.
Bakteri tersebut menyerang kulit dan paru-paru manusia menyebabkan, demam,
sakit kepala, infeksi paru-paru dan dapat menimbulkan banyak korban jiwa.
Semua ini disebabkan oleh bakteri Yersinia Pestis
Dengan adanya pandemi tersebut menyebabkan setengah populasi di Eropa
menjadi korbannya
Lalu Muncul lagi pandemi flu Spanyol pada tahun 1918 dalam 2 tahun menginfeksi
500.000.000 orang dan menewaskan 50.000.000 orang.
4.