Anda di halaman 1dari 2

Pencapaian kompetensi dibagi menjadi 4 level, antara lain knows, knows how, shows how dan does.

1. Knows

Kompetensi knows berfokus pada pencapaian knowledge atau pengetahuan mahasiswa yang
merupakan persyaratan utama pada semua pencapaian pembelajaran mahasiswa. Assessment yang
tepat digunakan adalah tes tertulis, baik dalam bentuk tes tertulis. Tes tertulis dapat berupa constructed
response (CR) atau selected response (SR). CR adalah tes tertulis dimana mahasiswa memberikan
response dengan memberikan pendapat atau ide. Metode asessment yang termasuk CR adalah fill the
blank, essay, isian singkat. Sedangkan SR merupakan pertanyaan dengan pilihan jawaban, sperti MCQ,
menjodohkan, benar-salah. Taksonomi bloom digunakan sebagai guidance dalam menyusun kata kerja
kompetensi yang harus dicapai mahasiswa

2. Knows how

Kompetensi knows how berfokus pada kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan pengetahuan
yang dimiliki dalam level knows pada kondisi tertentu termasuk mendemonstrasikan kemampuan dalam
menghubungkan antara konsep dan praktik, mendeskripsikan solusi atau penyelesaian suatu masalah.
Level kompetensi ini dapat diassess dengan metode yang lebih kompleks dibanding level knows, seperti
ujian lesan, responsi kasus. Meskipun bisa diaplikasikan pada pembelajaran praktik, level knows how
lebih pada penguasaan mahasiswa terhadap knowledge tanpa melihat doing/praktik.

3. Shows how

Kompetensi shows how berfokus pada pencapaian kompetensi mahasiswa dalam menunjukkan
performa seperti kemampuan komunikasi, pemeriksaan fisik pada pasien terstandarisasi. Proses
pembelajaran untuk mencapai kompetensi shows how lebih banyak dilakukan di laboratorium dengan
banyak melibatkan psien terstandarisasi. Contoh metode assessment yang tepat adalah Objective
Structured Clinical Examination (OSCE) atau direct observation dengan pasien terstandarisasi
(standardized patient)

4. Does

Kompetensi Does adalah level pencapaian kometensi yang tertinggi. Pada level ini mahasiswa lebih
mandiri dalam pembelajaran di seting klinik atau berhubungan dengan pasien secara langsung.
Mahasiswa mengaplikasikan kemampuan kognitif, skills, pengalaman pada pembelajaran sebelumnya
dan diobservasi secara langsung oleh ahli atau pembimbing klinik yang berpengalaman. Metode
assessment yang digunakan contohnya Mini-Cex, DOPS, OSLER.

Usulan materi kegiatan

1. Miller competences dan cara menyusun kompetensi atau learning outcomes


2. Writtent test
3. Observational of clinical performance (pembelajaran di laboratorium)
4. Performance test (pembelajaran di klinik)
5. Workshop penyusunan kompetensi dan metode+ alat pembelajaran sesuai subject

Anda mungkin juga menyukai