10
=
0,7 cm
Tinggi rata-rata
6=
]umlch, tinggi, dclcm6, hcri
10
=
13
10
= 1,3 cm
1 8
4.1.2. Biji tomat yang diberi pupuk organik selokan murni
biji ke
Tinggi (cm) tumbuhan pada hari ke
0 3 6
1 0 2 4
2 0 2,8 5
3 0 1,5 3
4 0 1 2
5 0 2 3
6 0 2 3
7 0 2,5 3
8 0 1 2
9 0 0,5 1
10 0 1 1,5
Tinggi rata-rata
0
=
]umlch, tinggi, dclcm0, hcri
10
=
0
10
=
0 cm
Tinggi rata-rata
3 =
]umlch, tinggi, dclcm3 hcri
10
=
16 3
10
= 1,63cm
Tinggi rata-rata
6 =
]umlch, tinggi, dclcm6 hcri
10
=
27 5
10
= 2,75 cm
4.1.3. Biji tomat yang diberi pupuk kompos buatan pabrik
biji ke
Tinggi (cm) tumbuhan pada hari ke
0 3 6
1 0 2 4
2 0 2 4
3 0 3,5 5
4 0 2,5 3
5 0 1,5 2
6 0 4 6
7 0 2 4
8 0 0 0
9 0 0 0
10 0 0 0
1 9
Tinggi rata-rata
0 =
]umlch, tinggi, dclcm0 hcri
10
=
0
10
= 0 cm
Tinggi rata-rata
3 =
]umlch, tinggi, dclcm3 hcri
10
=
17 5
10
= 1,75 cm
Tinggi rata-rata
6 =
]umlch, tinggi, dclcm6, hcri
10
=
, , 28
10
= 2,8 cm
4.1.4. Biji tomat pada tanah kering
biji ke
Tinggi (cm) tumbuhan pada hari ke
0 3 6
1 0 2 3,5
2 0 2 4
3 0 1,5 4
4 0 3 3,5
5 0 2 3
6 0 0 0
7 0 0 0
8 0 0 0
9 0 0 0
10 0 0 0
Tinggi rata-rata
0 =
]umlch, tinggi, dclcm0 hcri
10
=
0
0
= 0 cm
Tinggi rata-rata
3 =
]umlch, tinggi, dclcm3 hcri
10
=
10 5
10
= 1,05 cm
Tinggi rata-rata
6 =
]umlch, tinggi, dclcm6, hcri
10
=
18
10
= 1,8cm
2 0
4.1.5. Biji bayam yang diberi pupuk organik selokan dengan kunyit
biji ke
Tinggi (cm) tumbuhan pada hari ke
0 3 6
1 0 0,2 0,5
2 0 1 2
3 0 0,5 1,5
4 0 1 3
5 0 1,5 3
6 0 1 2
7 0 1,5 2
8 0 1 2
9 0 0,5 1
10 0 0,5 1
Tinggi rata-rata
0 =
]umlch, tinggi, dclcm0, hcri
10
=
0
0
= 0 cm
Tinggi rata-rata
3 =
]umlch, tinggi, dclcm3 hcri
10
=
8 7
10
= 0,87 cm
Tinggi rata-rata
6 =
]umlch, tinggi, dclcm6, hcri
10
=
18
10
= 1,8 cm
2 1
4.1.6. Biji bayam yang diberi pupuk organik selokan murni
biji ke
Tinggi (cm) tumbuhan pada hari ke
0 3 6
1 0 2 3
2 0 1,5 3
3 0 1 2
4 0 2 3
5 0 1,5 3
6 0 2 3
7 0 2 3
8 0 2 3,5
9 0 0,5 1
10 0 1 2
Tinggi rata-rata
0 =
]umlch, tinggi, dclcm0, hcri
10
=
0
0
= 0 cm
Tinggi rata-rata
3 =
]umlch, tinggi, dclcm3 hcri
10
=
15 5
10
= 1,55 cm
Tinggi rata-rata
6 =
]umIuh, tngg, duIum, 6, hu
10
=
26 5
10
= 2,65 cm
4.1.7. Biji bayam yang diberi pupuk kompos buatan pabrik
biji ke
tinggi (cm) tumbuhan pada hari ke
0 3 6
1 0 0,5 1
2 0 1 2
3 0 1 2
4 0 0,5 1
5 0 0,5 1
6 0 0,7 1,25
7 0 0,5 1
8 0 0,5 1
9 0 0,5 1
10 0 2 3
2 2
Tinggi rata-rata
0 =
]umlch, tinggi, dclcm0, hcri
10
=
0
0
= 0 cm
Tinggi rata-rata
3 =
]umlch, tinggi, dclcm3 hcri
10
=
7 7
10
= 0,77
Tinggi rata-rata
6 =
]umIuh, tngg, duIum, 6, hu
10
=
14 25
10
= 1,425 cm
4.1.8. Biji bayam pada tanah kering
biji ke
tinggi (cm) tumbuhan pada hari ke
0 3 6
1 0 0,7 1
2 0 2 3
3 0 0,5 1
4 0 0 0,5
5 0 0 0
6 0 0 0
7 0 0 0
8 0 0 0
9 0 0 0
10 0 0 0
Tinggi rata-rata
0 =
]umlch, tinggi, dclcm0, hcri
10
=
0
0
= 0 cm
Tinggi rata-rata
3 =
]umlch, tinggi, dclcm3 hcri
10
=
3 2
10
= 0,32 cm
Tinggi rata-rata
6 =
]umIuh, tngg, duIum, 6, hu
10
=
5 5
10
= 0,55 cm
2 3
4.2. Pembahasan Penelitian
Dari data di atas dapat diketahui beberapa hasil penelitian yaitu tanaman tomat
dan bayam yang bibitnya ditanam di media tanah kering dengan Pupuk Organik
Selokan (POS) murni pada hari ke- 6 memiliki rata-rata tinggi 2,75 cm dan 2,65
cm. Tanaman tomat dan bayam yang bibitnya ditanam pada media tanah kering
dan dicampur Pupuk Organik Selokan dengan antibiotik Kunyit (POSK) pada hari
ke- 6 memiliki rata-rata tinggi 1,30 cm dan 2,50 cm . Tanaman tomat dan bayam
yang bibitnya ditanam pada media tanah kering dengan pupuk kompos buatan
pabrik pada hari ke- 6 memiliki rata-rata tinggi 2,80 cm dan 1,48 cm. Tanaman
tomat dan bayam yang bibitnya ditanam di media tanah kering pada hari ke- 6
memiliki rata-rata tinggi 1,80 cm dan 2,50 cm. Jadi rata-rata tinggi tanaman tomat
pada Pupuk Organik Selokan (POS) murni lebih tinggi dari rata-rata tinggi
tanaman tomat pada Pupuk Organik Selokan dengan Kunyit (POSK), hal ini
disebabkan pada POSK sebagian bakteri baik yang membantu proses penguraian
limbah selokan mati akibat antibiotik dari kunyit. Rata-rata tinggi tanaman tomat
pada POS lebih tinggi dari rata-rata tinggi tanaman tomat pada tanah kering,
karena kandungan nutrisi dan zat hara pada tanah kering sangat rendah. Rata-rata
tinggi tanaman tomat pada POS sebanding dengan rata-rata tinggi pada pupuk
kompos buatan pabrik, ini membuktikan tingkat keefektifan POS dan pupuk
kompos buatan pabrik sebanding untuk tanaman tomat. Begitu juga rata-rata
tinggi tanaman bayam pada Pupuk Organik Selokan (POS) murni memiliki rata-
rata paling tinggi di banding dengan Pupuk Organik Selokan dengan Kunyit
(POSK), tanah kering dan pupuk kompos buatan pabrik. Sehinggga dapat di
simpulkan bahwa Pupuk Organik Selokan (POS) memiliki keefektifan yang
cukup tinggi dalam meningkatkan kesuburan tanah kering (tanah tandus). Pupuk
Organik Selokan juga memiliki keunggulan dibandingkan dengan pupuk kompos
buatan pabrik yaitu mudah dalam proses pembuatan, dalam pembuatan POS tidak
membutuhkan biang/decomposer untuk pengurai sampah organik dalam limbah
selokan, karena pada limbah selokan sudah terdapat banyak bakteri pengurai yang
menguntungkan seperti Actinobacteria, Lactobacillus sp. Streptomyces sp.
Cyanobacter sp. Sedangkan pada pembuatan kompos organik dibutuhkan
tambahan biang/decomposer untuk mempercepat pengomposan. Selain itu dalam
2 4
segi ekonomi POS lebih menguntungkan di banding dengan pupuk kompos
buatan pabrik karena dalam pembuatan Pupuk Organik Selokan tidak
mengeluarkan biaya sepeser pun dan pertumbuhan tanaman yang dihasilkan juga
cukup memuaskan karena semua biji tomat dan bayam tumbuh dengan sehat dan
cepat. Sehingga POS dapat dijadikan jawaban serta solusi tentang meningkatkan
produktifitas tanah tandus dan menjadi upaya penanggulangan pencemaran
lingkungan akibat limbah selokan.
4.3. Berikut hasil dari percobaan dalam gambar :
Gambar 4.3.1. Hasil pertumbuhan tanaman tomat
Tanah kering kompos pabrik selokan murni
Selokan + kunyit
Gambar 4.3.2. Hasil pertumbuhan tanaman bayam
Tanah kering kompos pabrik selokan murni
Selokan + kunyit
2 5
4.4. Sumber Limbah Selokan
Salah satu penyebab pencemaran lingkungan di wilayah perkotaan
maupun di lingkup perkampungan yang menimbulkan dampak negatif pada
masyarakat adalah masalah limbah selokan domestik atau limbah rumah tangga.
Limbah selokan domestik adalah hasil buangan berupa cair atau padat yang
berasal dari sampah rumah tangga. Permasalahan limbah selokan dapat
ditimbulkan akibat adanya pertambahan jumlah penduduk setiap tahun, sarana
prasarana berkurang, berkembangnya wilayah perkotaan, sumber daya manusia
yang kurang mencukupi, sistem manajemen pengelolaan selokan yang tidak baik,
dan kurangnya kepedulian masyarakat terhadap saluran air/selokan, serta
kebiasaaan masyarakat yang membuang sampah ke dalam saluran air/selokan.
Volume air selokan yang semakin besar akibat aktifitas kehidupan masyarakat
perkotaan,apabila tidak dikelola secara benar, maka akan berpotensi menimbulkan
masalah. Masalah yang di timbulkan dapat berupa pencemaran lingkungan akibat
bau tak sedap karena selokan tersumbat, bencana banjir danpencemaran
lingkungan yang berupa pencemaran air sungai akibat pembuangan limbah
selokan secara langsung ke sungai serta masalah-masalah yang merugikan
masyarakat lainnya. Padahal masalah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah
daerah atau bagian instansi penataan lingkungan, tetapi masyarakat ikut terjun
juga dalam masalah ini.
4.5. Proses Pembuatan Pupuk Organik Selokan (POS)
Proses pembuatan pupuk organik selokan akan segera berlangsung setelah
lumpur dimasukkan kedalam 2 (dua) ember yang salah satunya diberi kunyit.
Proses pembuatan pupuk organik selokan secara sederhana melalui tahap
fermentasi. Bakteri yang aktif pada kondisi ini adalah bakteri fotosintetik dan
Lactobacillus sp. Pada saat ini terjadi dekomposisi/penguraian bahan organik yang
sangat aktif. Mikroba-mikroba di dalam limbah selokan akan menguraikan bahan
organik menjadi bahan organik yang sederhana. Setelah sebagian besar bahan
telah terurai. Pada saat ini terjadi pematangan pupuk organik selokan tingkat
lanjut, yaitu pembentukan komplek cairan hasil fermentasi. Selama proses
pengomposan akan terjadi penyusutan volume maupun biomassa bahan.
Pengurangan ini dapat mencapai 25-30% dari volume/bobot awal bahan.
2 6
Pembuatan pupuk organik selokan melalaui proses anaerobik (tidak ada oksigen).
Proses dekomposisi dapat juga terjadi tanpa menggunakan oksigen yang disebut
proses aerobik.Proses aerobik akan menghasilkan senyawa-senyawa yang berbau
tidak sedap, seperti: asam-asam organik (asam asetat, asam butirat, asam valerat,
puttrecine), amonia, dan H2S.
4.6. Tanaman Indikator Pengukur Keefektifan POS
Dalam penelitian ini penulis memilih bibit tanaman bayam dan tomat
sebagai tanaman indikator penguur keefektifan Pupuk Organik Selokan
(POS).Pupuk Organik Selokan dengan Kunyit (POSK) dan pupuk kompos buatan
pabrik, dalam meningkatkan produktifitas tanah kering. Penggunaan bibit bayam
dan tomat dalam penelitian dikarenakan kedua tanaman ini sangat familiar
dimasyarakat Indonesia, mudah dijumpai serta waktu yang dibutuhkan untuk
pengamatan pertumbuhan tidak terlalu lama, kurang lebih 6-10 hari sudah dapat
diamati perubahan tinggi dari tanaman tomat dan bayam. Tomat dan bayam
merupakan jenis banyak mengandung vitamin dan mineral serta zat lain yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia.
2 7
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Kandungan yang terdapat di selokan bisa dimanfaatkan dan dapat
dijadikan pupuk.
2. Perbandingan antara pupuk selokan tanpa menggunakan antibiotik (tanpa
kunyit) dengan menggunakan pupuk kompos pabrik hasilnya relatif sama.
3. Mengelola limbah selokan dengan tanggung jawab yang benar
menimbulkan dampak positif terhadap lingkungan sekitar.
5.2. Saran
1. Limbah yang berasal dari selokan bisa diolah menjadi sesuatu yag
bermanfaat
2. Memanfaatkan limbah selokan sebagai alternatif pupuk kompos buatan
pabrik.
2 8
DAFTAR PUSTAKA
h t t p : / / y an g r agi l . b l o gsp o t . co m / 2 0 0 9 / 1 0 / k u n y i t - se b agai - an t i b i o t i k - al am i . h t m l
h t t p : / / i d . w i ki p ed i a. o r g/ w i ki / Ba y am
h t t p : / / i d . w i ki p ed i a. o r g/ w i ki / To m at
http://id.wikipedia.org/wiki/Kunyit
http://akubesertakamu.blogspot.com/2011/03/respons-pertumbuhan-dan-
produksi.html
h t t p : / / p an d u an b e r k e b u n . b l o g sp o t . co m / 2 0 1 2 / 0 3 / t o m at - st ak e s. h t m l
h t t p : / / i d . w i ki p e d i a. o r g/ w i k i / Fe r m e n t asi
h t t p : / / i d . w i ki p e d i a. o r g/ w i k i / Li m b ah
h t t p : / / i d . w i ki p e d i a. o r g/ w i k i / Ko m p o s